Suamiku Ketua BEM

Suamiku Ketua BEM

Pertemuan

Perkenalkan namanya Jeny Arista, dia merupakan anak tunggal dari keluarga yang sederhana. jeny merupakan seorang mahasiswi di universitas××××××.

Jeny bisa kuliah karena dapat beasiswa, dan inilah kisahnya.

"Ibu, liat sepatu aku yang kemarin aku jemur gak Bu?". Tanya Jeny kepada ibunya, namanya ibu Sinta.

"Udah ibu taro di depan pintu, kamu sarapan dulu sebelum berangkat ya sayang" jawab ibu.

"Nanti di kantin aja bu sarapan nya, ini aku udah telat, aku pamit berangkat ke kampus dulu ya bu. Pamit Jeny kepada ibunya sambil mencium tangannya.

"Hati-hati ya sayang di jalan nya". Saut Sinta.

Jeny biasa berangkat ke kampus naik angkutan umum, kira-kira 30 menit untuk sampai ke kampus.

Harus sabar nunggu angkot datang, harus siap untuk berdesak-desakan di dalam angkot nya, dan itu sudah menjadi resiko nya.

Kring....

Kring....

Kring....

Suara ponsel Jeny berbunyi, ternyata Sila yang menelpon nya, ia merupakan sahabat Jeny.

"hallo, ada apa sil ?" Tanya Jeny di telepon.

"hallo jen, loh masuk gak hari ini, kok belum dateng?"

Tanya Sila dengan suara nyaringnya.

"gue masuk kok, ini lagi di jalan, tadi angkotnya lama datengnya." Jawab Jeny.

"Yaudah gue tunggu, dosennya bentar lagi datang kayaknya, lo buruan ya datengnya."

"Yaudah gue tutup telponnya ya". Jeny mengakhiri telpon nya.

"Iya" jawab sila.

Tiba-tiba angkot yang di tumpangi Jeny berhenti, walau gak ada orang yang bilang kiri, dan ternyata...

"Kenapa pak berhenti, kan gak ada yang turun disini?", saut salah seorang ibu, dengan penasaran.

"Maaf ibu-ibu, angkotnya ngadat, mogok, jadi terpaksa ibu-ibu turun di sini ya"

Semua penumpang pun terpaksa turun, tak terkecuali Jeny pun ikut turun.

" Ya ampun ini gimana, bakalan telat kalo seperti ini, mana gak ada angkot lagi yang lewat."

Kiik

Kiik

Tiba-tiba klakson motor berbunyi disamping Jeny, dan sesosok laki-laki pun turun dari motor itu.

Ternyata ia merupakan mahasiswa kampus yang sama dengan Jeny juga, namanya Faisal, ia merupakan ketua BEM di kampus, ia sosok yang baik, namun agak sedikit dingin sikapnya kalo sama perempuan. Karena banyak mahasiswi dikampus saat menyapa nya, tapi dia tidak begitu merespon.

Oh iya dia juga anak pengusaha kaya raya, jadi mahasiswi mana sih yang gak terpesona kepadanya.

"Lo Jeny mahasiswi kampus ××××× kan?" Tanya Faisal kepada Jeny.

"Iya, kenapa emang?" Jeny dengan ketus.

"Gak usah ketus juga kali jawabnya, jadi perempuan jangan jutek-jutek, nanti gak ada yang suka lagi" saut Faisal.

"Suka-suka gue, gue mau jutek atau enggak juga bukan urusan lo ya".

"Ternyata bener ya kata mahasiswa lain, kalo seorang Jeny yang cerdas dan kuliahnya dapat beasiswa itu sangat jutek kalo ditanya sama cowok". Kata Faisal.

"gue gak mau debat ya, gue mau lanjut jalan, takut gak keburu ke kampus". Jeny sambil jalan dan meninggalkan Faisal, yang kayaknya masih punya beberapa kata lagi yang mau dia keluarin.

Jeny pun lanjut jalan walau sebenarnya kaki sudah kerasa pegel, dan kayaknya Faisal pun sudah menaiki motornya dan melanjutkan perjalanannya ke kampus, dan tiba-tiba...

"Ayo naik, daripada gak bisa ikut kelas, lo mau gak ikut kelas". Faisal ngasih tawaran.

Jeny pun sebenarnya mau aja diajak dia, tapi masa dia langsung naik aja, kan gak mungkin, mana tadi udah ketus Sama dia.

"Gak papa gue jalan aja, siapa tau nanti ada angkot lewat" Jeny basa basi.

"Mending kalo angkotnya lewat, kalo enggak, gimana, sia-sia lo jalan kaki, udah nyampe kampus kelasnya udah beres, ayo naik !" Ajak Faisal lagi.

"Yaudah gue ikut lo, tapi ini karena terpaksa ya bukan karena mau".  Dan Jeny pun menerima tawaran nya.

"Iya iya gue tau kok" jawab Faisal dengan wajah cengengesan.

Skip cerita dan mereka pun sampai di kampus, kebetulan di depan kampus sudah ada sila yang kata nya sudah nunggu dari tadi.

"Cieee...kok bisa dibonceng sama ketua BEM yang ganteng dan baik hati ini". Ledek sila

"Apaan sih kamu sil, ini terpaksa kalo gak takut kesiangan gue juga gak akan ikut kali". sangkal Jeny sambil turun dari motor Faisal.

"Yaudah makasih ya, gue duluan masuk". Jeny pamit ke Faisal.

"Iya sama-sama Misjut".

Tiba-tiba dia punya panggilan sendiri untuk Jeny, Misjut, Miss jutek mungkin.

"Kok bisa sih seorang gadis miskin, yang kuliahnya hanya mengandalkan beasiswa, dibonceng ketua BEM, jangan-jangan dia maksa ketua BEM kita lagi, minta di boncengin", nyinyiran seorang mahasiswi, dia merupakan ketua geng CeCim( Cewek cewek Imut), namanya Linda.

Dia merupakan salah satu penggemar Faisal, dia menyukai Faisal, bahkan dia pernah nembak Faisal namun Faisal menolak nya.

"Yaudah Jen, gak usah ditanggepin orang kayak gitu mah, mending kita langsung masuk aja", ajak Sila.

Mereka pun masuk kelas, dan ternyata dosennya gak masuk karena ada keperluan lain.

"Kalo tau dosennya gak akan masuk, tadi gak usah ikut aja tawaran Ketua BEM tadi", gerutu Jeny.

"Udah gak usah menyesali sesuatu yang sudah terjadi, lagian juga gak papa kok di anterin Faisal juga, dia orang nya baik, ganteng pula". Saut sila.

"Apaan sih lo sil, baik apaan dia ngatain gue Misjut, misjutek". Sangkal Jeny.

"Iya makanya lo kalo sama cowok jangan jutek-jutek Jen, tapi ngomong-ngomong Faisal kalo sama lo beda ya jen?"

"Beda gimana sih sil maksud lo?" Tanya Jeny penasaran ke sila.

"Iya beda, kalo ke lo dia keliatannya asyik banget, tapi kalo ke cewek lain, lo tau sendiri kan gimana?" Sila menjelaskan.

"Ya mungkin mood dia nya lagi baik, makanya dia keliatan asyik".

"Kaya nya Faisal suka deh sama lo Jen, buktinya dia mau boncengin lo", saut sila.

"Dia mau boncengin Gue karena dia kasian sama gue, karena gue tadi jalan kaki, bukan karena dia suka sama gue sila..." Jeny perjelas lagi.

"Yaudah iya jangan bahas Faisal dulu deh sekarang, soalnya tadi gue dirumah belum sarapan, jadi laper, mending kita ke kantin aja yuk". Ajak Sila.

"Iya ayo, gue juga belum sarapan tadi", jawab Jeny.

Ketika mereka mau beranjak dari kursi, tiba-tiba seorang cewek nyaut dari depan kelas.

"Kalian tau gak, Jeny Arista tadi pagi di bonceng ketua BEM lho"! Dia Indry cewek rempong di kelas, yang hobi nya nyebarin gosip.

"Emang kalo Jeny dibonceng ketua BEM kenapa, lagian mereka cuma kebetulan gak sengaja ketemu di jalan". Sila membela Jeny, karena sila adalah sahabat terbaik nya Jeny.

"Ya gak papa sih, cuma aneh aja gitu seorang Jeny yang gak pernah akrab ke cowok, dan selalu dingin ke cowok, tapi bisa akrab gitu sama ketua BEM". Sangkal Indry.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!