NovelToon NovelToon
Hujan

Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Kutukan / Romansa / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 5
Nama Author: Aoxue

Original Story by Aoxue.
On Going pasti Tamat.
Ekslusif terkontrak di NovelToon, dilarang plagiat!

Di tengah hujan yang deras, seorang penulis yang nyaris menyerah pada mimpinya kehilangan naskah terakhirnya—naskah yang sangat penting dari semangat yang tersisa.
Tapi tak disangka, naskah itu justru membawanya pada pertemuan tak terduga dengan seorang gadis misterius berparas cantik, yang entah bagaimana mampu menghidupkan kembali api dalam dirinya untuk menulis.

Namun, saat hujan reda, gadis itu menghilang tanpa jejak. Siapa dia sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aoxue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Hujan

Aoxue menatap Liliana dengan sorot mata yang penuh tekad, ia ingat.

Gadis itu Liliana, gadis yang pernah begitu dekat dengan Sean dan gadis yang dulunya adalah sesuatu yang mustahil untuk disaingi.

Namun sekarang, Aoxue telah menang.

Ia telah menggenggam hati Sean, menggantikan semua kenangan yang pernah dimiliki lelaki itu, dan tak seorang pun, termasuk Liliana boleh merebutnya kembali.

Dengan senyum manis yang sangat profesional, Aoxue menggandeng tangan Sean, bersandar pada pundaknya.

"Sean, siapa mereka? Ah, kalian mau masuk? Mari, masuk dulu. Jangan berdiri di depan pintu, nanti dingin," katanya lembut, tapi dengan tatapan menusuk yang tak bisa Liliana abaikan.

Sean menatap Aoxue dengan bingung, ia merasa tidak nyaman, tangannya digenggam erat, tapi hatinya seolah tercerabut dari tempatnya.

Liliana menatap tangan mereka yang saling berpegangan, rahangnya mengeras.

Tangannya mengepal pelan.

Aoxue tahu siapa aku, tapi dia berpura-pura dan ia tahu apa yang sedang dia lakukan.

Liliana akhirnya tersenyum kecil, senyum yang menahan emosi.

"Maaf sudah mengganggu, kami hanya ingin memastikan sesuatu," katanya, berusaha menjaga nada suaranya tetap netral.

Aoxue menarik Sean masuk dan berkata manis, "Sean sedang sibuk akhir-akhir ini, jadi kalau kalian perlu sesuatu, bisa lewat aku dulu ya, sebagai kekasihnya, aku yang tahu semua jadwalnya."

Seketika, dunia Liliana seperti runtuh, meski ia sudah menyiapkan hati, mendengar langsung Aoxue menyebut 'kekasih' membuatnya nyaris tidak bisa bernapas.

Namun matanya tertuju pada Sean, dan di sanalah ia melihatnya, Sean saat ini kebingungan terlihat gelisah dan kesedihan di matanya terpancar jelas saat ini.

Sean tersenyum lemah, lalu mengangguk sopan pada Liliana dan Demian. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi melihat tatapan Liliana yang kosong, kecewa, dan terluka, membuat dadanya terasa seperti diremas.

Kenapa aku merasa seperti, aku telah kehilangan sesuatu yang penting?

Aoxue menggandeng Sean lebih erat, menyadari tatapan Sean mulai goyah.

"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu kembali padanya," pikir Aoxue.

"Karena sekarang Sean adalah milikku!"

Di balik senyum tipisnya, Aoxue adalah badai yang takkan membiarkan cinta lama merebut kembali apa yang telah dia perjuangkan.

Liliana berdiri tegak, tatapannya lembut namun penuh tekanan emosi.

Di hadapan lelaki yang dia cintai, yang kini menatapnya seolah ia adalah orang asing, Liliana akhirnya memperkenalkan dirinya.

"Namaku Liliana Vire— maksudku namaku Liliana Shinomiya."

Sean mengerjap, nama itu tidak membunyikan apapun di dalam pikirannya, tidak ada ingatan dan tidak ada resonansi hanya sebuah kekosongan belaka yang tidak berarti.

"Shinomiya…?" gumam Sean pelan, seperti mencoba mengais sesuatu dalam ingatannya. Tapi tetap tak ada apapun yang muncul dalam ingatannya.

Di sisi lain, Aoxue langsung menegang, setiap kata yang keluar dari mulut Liliana terasa seperti peluru yang diarahkan tepat ke jantung pertahanannya dan ketika Liliana melangkah setengah maju dan membuka suara kembali, ia berkata, "Sean aku hanya ingin bertanya satu hal. Kau pernah menulis sebuah naskah dengan judulnya 'Dia yang Memberiku Semangat.'"

"Masihkah kau ingat siapa tokoh utama di dalamnya?"

DEG.

Dunia Aoxue seakan berhenti sejenak, naskah itu, mahakarya pertama yang ditulis Sean, dan membuat Sean kini menjadi seorang penulis profesional.

Naskah yang dulu dia simpan rapat-rapat, karena isinya terlalu pribadi.

"Tidak, dia tidak boleh mengingat itu,

itu tentang Liliana dan jika dia ingat, aku bisa kehilangan segalanya!" Aoxue panik.

Wajahnya pucat, matanya melirik ke arah dapur, lalu ke arah Sean yang menatap Liliana dalam diam.

"Ah!" teriak Aoxue tiba-tiba, memotong ketegangan. "Masakanku, masakanku mungkin sudah gosong!"

Ia berdiri terburu-buru, nyaris tersandung kursi saat berlari ke dapur, padahal sebelumnya tidak ada masakan apapun yang ia siapkan.

Sean menoleh ke arah Aoxue, bingung.

Tingkah Aoxue yang berubah drastis itu membuatnya merasa ada sesuatu yang aneh.

Tapi ia tak sempat berpikir lebih jauh, karena kini Liliana menatap matanya.

"Kau benar-benar tidak ingat, ya?" suara Liliana nyaris seperti bisikan.

"Tidak ingat sama sekali?"

Sean menunduk, merasa bersalah meski ia tak tahu kenapa, ada rasa sakit yang tak bisa dia jelaskan. Seolah, dia seharusnya tahu. Seolah dia pernah tahu.

"Maaf, aku tidak tahu kenapa, tapi aku benar-benar tak bisa mengingat apapun tentang itu."

Dan di balik dapur, Aoxue bersandar di dinding, menahan napas dan matanya berkaca-kaca, bukan karena rasa bersalah, melainkan karena ketakutan.

"Aku tidak akan kehilangan dia, tidak setelah sejauh ini aku berhasil mendapatkannya!"

Aoxue berdiri gemetar, punggungnya bersandar di dinding, suara detak jam dan nafasnya sendiri seakan menggema di dalam pikirannya yang kacau dan kata-kata Liliana terus terputar di telinganya. "Dia yang memberiku semangat."

"Itu tentang Liliana, bukan aku, aku hanyalah seorang pengganti!"

Tatapan Sean yang kebingungan, cara Liliana menatapnya dengan penuh harap, semuanya membuat Aoxue merasa tidak berdaya.

Dan pada akhirnya, dalam keputusasaan yang memuncak, Aoxue menatap pisau kecil yang biasa ia gunakan untuk memotong buah.

"Aku adalah kekasihnya dan dia peduli padaku, dia pasti peduli padaku!" bisiknya lirih.

Tanpa ragu, Aoxue menyayat pergelangan tangannya, luka tidak terlalu dalam, tapi cukup untuk membuat darah mengalir deras.

"SEAN!!"

Teriakannya memecah ruangan, bunyi tubuhnya jatuh ke lantai menyusul kemudian.

Sean, yang masih berdiri di ruang tamu bersama Liliana, langsung tersentak.

"AOXUE!?"

Ia berlari ke dapur dan menemukan Aoxue tergeletak, darah mengalir dari tangannya.

Matanya terbuka sedikit, cukup untuk melihat reaksi Sean, tapi ia segera memejamkan mata, berpura-pura pingsan.

"Sial! Liliana, aku, maaf, aku harus membawanya ke rumah sakit sekarang!"

Liliana membeku, "Sean…" suaranya pelan, tak sampai menyentuh hati Sean yang kini panik total.

"Aku kekasihnya dan aku nggak bisa tinggal diam lihat dia kayak gini, dia butuh aku sekarang!"

Sean menggendong Aoxue dengan kedua tangan, darah masih mengalir dari tangan kekasihnya itu.

"Maaf, kita bicara lagi nanti!" ucapnya singkat, sebelum berlari keluar apartemen.

Dan pintu pun tertutup, Liliana sendirian di ruang tamu.

Tangannya mengepal, matanya berkaca-kaca. Tapi bukan karena patah hati saja, melainkan karena rasa bersalah.

"Apa aku yang membuat Aoxue seperti itu? Apa cintaku, menyebabkan seseorang terluka seperti itu?"

Namun jauh di lubuk hatinya, sebuah keyakinan tetap tumbuh.

"Sean masih mencintaiku, entah bagaimana, aku akan membuktikannya! Karena meskipun dia lupa, hatinya tidak akan pernah berbohong!" batin Liliana yang semakin bersemangat.

1
M miftahus Sururi Aas ikuloh
keren banget xue... nice
girl
itu teracabut, katanya emang teracabut apa tercabut
girl: makasih dah kasih tau
Aoxue: ga salah, emng belum tau
total 6 replies
girl
udah serius baca eh ada typo🤣
Aoxue: mna typo nya
total 1 replies
girl
apakah tidak bisa dipersatukan krmbali?
girl
sad sih emang kalau terlalu mencintai berlebihan
girl
kadang pengharapan yang tinggi justru menjatuhkan lebih dalam
girl
jika kembali dengan versi lebih baik itu sepertinya akan terlihat bagus
girl
kasihan
girl
bisa balikin ingatannya gak sih thor, kasihan liliana
girl
up soalnya masih bingung
girl
jadi waktu itu ternyata dicuekin emang belum kenal yah
girl
lagi nunggu lanjutan yg kemaren
Dark
apa karna dia kau mau kesana lagi karma? dan uhm apakah yang terjadi sampai kalian bisa selamat dari kejadian malam itu?
Dark
jangan bilang lu jatuh bareng 🏃🏃🏃
Dark
ck kaga jadi niih,haiss aku udah nantiin kamu jump loh 🤣🤣
Dark
wkwkwk jadi kaga fokus bundirnya yah🤣🤣
Yunia Afida
kayak kecuten
Yunia Afida
magic iniya
Desilia Chisfia Lina
jadi dia mau bunuh diri karena perundungan
YouTrie
Oh jadi ini alasanya gak mau sekolah di situ ternyata karma dibuli
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!