NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 ( Ada apa denganku?)

“Kau berhasil memancing ikannya?” Ucap Leya.

“Kurasa berhasil, dia terlihat kesal” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

Valencia mendorong koper miliknya, ia menggunakan dress pendek dengan kacamata hitam diwajahnya. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai sempurna, membuat penampilannya semakin modis dan cantik.

Valencia memberikan kopernya pada Alex yang bersedia untuk membantunya memasukan koper kedalam bagasi bus. Ia langsung naik kedalam bus setelah berpisah dengan Leya, mereka berada di mobil yang berbeda karena memang mereka berbeda kelas.

Sang ketua kelas yang tak lain adalah Felix sudah berdiri sembari mengabsen seluruh teman kelasnya, dia sama sekali tidak melihat kearah Valencia. Felix mendadak fokus dengan kertas dan pulpen ditangannya.

“Kau bisa masuk” ucap Felix tanpa melihat kearah Valencia.

Valencia tersenyum tipis saat Felix tidak menatapnya sama sekali. Ia memutuskan untuk mengabaikannya dan duduk di kursi yang sesuai dengan nomor undian yang di kocok pagi tadi. Untuk menghindari perebutan kursi yang tidak adil, guru memutuskan untuk membuatkan nomor undian.

Valencia juga tidak tau ia akan duduk dengan siapa hari ini, ia memilih untuk tidak memperdulikan hal tidak penting seperti itu. Ia memilih untuk memejamkan matanya sembari memakai headset untuk mendengarkan lagu.

Valencia mulai merasakan bus yang ia naiki melaju, terasa dari guncangan yang ia rasakan. Tidak berselang lama, kursi yang berada disampingnya pun terasa ada sedikit pergerakan. Itu menandakan bahwa kursi disampingnya sudah terisi.

“Jangan mengganggu ke-“

Ucapan Valencia terhenti saat ia melihat Felix yang duduk disampingnya. Ia segera melepas headset yang dipakainya. Valencia langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Lisa di kursi belakang dan depan.

“Dimana kekasihmu itu?” Ucap Valencia.

“Dia berada di bus yang berbeda” ucap Felix singkat.

“Bagaimana bisa?” Valencia menatapnya tak percaya.

“Bisa, tidak ada yang mustahil di dunia ini” ucap Felix tanpa melihat kearahnya.

“Tapi kurasa kau mustahil untuku” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

Felix dengan terang-terangan mengabaikan Valencia. Dia bahkan fokus dengan ponsel ditangannya, membuat Valencia menatapnya dengan kesal.

Valencia memasang kembali headsetnya, menyalakan sebuah lagu favoritnya. Sembari melihat kearah kaca yang mulai dipenuhi dengan tetesan air hujan, bahkan langit sudah sangat gelap walaupun hari masih belum begitu sore. Suasana seperti ini sangat disukai oleh Valencia, karena membuatnya nyaman.

Tak terasa malam pun tiba, keadaan di dalam bus pun gelap. Hanya ada sedikit penerangan dari lampu jalanan yang dilewati. Valencia membuka matanya setelah sekian lama tertidur dengan pulasnya, matanya langsung terbuka lebar saat tiba-tiba melihat Felix sedang berada di depan matanya. Pria itu sedang menatapnya tanpa berkedip, membuat Valencia terdiam membeku.

“Kenapa kau menatapku?” Ucap Valencia sembari menjauhkan wajahnya.

“Entah, aku hanya mengikuti kata hatiku” ucap Felix sembari melihat ponselnya.

Valencia salah tingkah dibuatnya, ia belum pernah merasakan salah tingkah seperti ini sebelumnya. Apalagi karena seorang pria, ia segera melepas headsetnya dan mematikan musik di ponselnya.

“Berapa lama lagi kita sampai?” Ucap Valencia.

“Setengah jam lagi” ucap Felix.

Valencia mengangguk, ia membuka notifikasi pesan dari Alex. Pencahayaan yang terang membuat Felix bisa melihat isi pesan itu, ia meliriknya sekilas sebelum akhirnya menghela nafasnya kasar.

Valencia mematikan ponselnya, ia memutuskan untuk tidak membalas pesan dari Alex. Sebaliknya ia memberikan ponselnya kepada Felix, membuat Felix menatapnya dengan penuh tanda tanya.

“Apa?” Felix.

“Berikan nomormu” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

“Tidak perlu” ucap Felix dengan sikap dinginnya.

Valencia kesal setelah merasa tertolak, ia memalingkan wajahnya kearah jendela. Ia juga menjauhkan posisi duduknya dari Felix, lalu ia memejamkan matanya.

“Aku tidak bisa terus mendapatkan penghinaan ini!” Batin Valencia dan membuka matanya.

Tangannya mencengkeram kuat krah kemeja Felix, Valencia menariknya dengan sekuat tenaga. Membuat tubuh mereka saling mendekat satu sama lain, bahkan wajah mereka sudah sangat dekat.

“Aku ingin tau sejauh mana kau akan bersikap seperti ini padaku Felix!” Ucap Valencia.

‘Cup!

Sebuah kecupan singkat mendarat di pipi Felix, membuat Felix membeku di tempatnya. Bahkan nafasnya seperti berhenti, debaran di dadanya seolah semakin terasa. Bahkan matanya tidak bisa berkedip setelah mendapatkan kecupan singkat di pipinya.

“Mau berciuman denganku?” Bisik Valencia dengan senyum tipisnya.

Mata Felix mulai melihat kearah mata Valencia, ia melihatnya sedikit lebih lama. Sebelum akhirnya ia menjauhkan wajahnya dengan mendorong Valencia kembali ke posisi sebelumnya.

Felix terdiam sembari mengatur nafasnya, ia juga mencengkeram tangannya dengan kuat. Di dalam hatinya ia terus berusaha menyakitkan dirinya sendiri untuk tidak melewati batas. Ia berusaha mengingat wajah Lisa dihatinya, ia berusaha untuk tidak mengikuti kata hatinya.

“Astaga aku salut padamu, kau benar-benar luar biasa!” Ucap Valencia kembali menjauh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya.

“Kenapa kau tidak sadar jika aku ketinggalan bus?” Ucap Lisa saat sampai di kelasnya.

“Bukan aku yang mengecek penumpang, bodohnya aku tertidur. Maafkan aku, aku bersalah padamu” ucap Felix sembari mengusap puncak kepala kekasihnya.

“Bukan kau yang mengecek penumpang?” Ucap Lisa memastikan, dan dibalas anggukan oleh Felix.

Lisa tersenyum setelah mengetahui alasan yang diberikan Felix. Dia merasa sedikit kesal karena ia ketinggalan bus kelasnya, alhasil ia harus menumpang di bus kelas lain.

Lisa duduk di mejanya, dia mengambil beberapa buku tulis dan catatan belajarnya untuk hari ini. Tidak berselang lama, ia melihat Valencia masuk kedalam kelasnya. Dengan Alex yang membawakan tasnya, sementara Valencia hanya diam dengan wajah ketusnya.

“Terimakasih Alex” ucap Valencia.

“Sudah seharusnya, karena aku adalah kekasihmu” ucap Alex dengan senyum diwajahnya.

“Aku akan menghubungimu nanti” ucap Valencia untuk mengusir Alex secara halus.

“Baiklah, kita akan ke kantin bersama nanti” ucap Alex sembari keluar dari kelas.

Felix yang melihat itu hanya bisa meliriknya, sementara ia kembali mengingat ciuman pipi semalam. Entah kenapa ia mendadak salah tingkah saat mengingatnya, dan debaran di dadanya semakin terasa.

Istirahat pertama akhirnya tiba, setelah beberapa jam bergelut dengan mata pelajaran matematika yang memusingkan. Alex dengan sangat bersemangat pergi menghampiri Valencia di mejanya, dia memberikan bunga mawar merah kepadanya. Membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian, apalagi Alex yang terkenal karena berpacaran dengan gadis pembawa mawar hitam. Mereka seolah saling bertaruh, hari keberapa Alex akan menerima mawar hitam itu.

Membawa mawar hitam berarti putus, hubungan yang dijalin dengan Valencia paling lama akan memakan waktu satu minggu. Dan bahkan ada yang satu hari, alasan putus paling banyak adalah karena perselingkuhan.

“Mau ke kantin?” Ucap Alex dengan antusias.

“Tidak, aku ingin kau pergi dari sini” ucap Valencia dengan wajah datarnya.

“P-Pergi?” Ucap Alex dengan terbata.

Ya, begitulah jika berpacaran dengan Valencia. Wanita itu akan selalu bersikap seperti itu, bahkan Valencia tidak segan untuk merendahkannya. Alih-alih mendapatkan ciuman panas atau tubuh indahnya, kekasihnya itu malah mendapatkan perlakuan buruk darinya.

“Aku akan pergi sekarang, tapi biarkan aku melakukan hal ini” ucap Alex dan memegang wajah Valencia dan menciumnya.

‘Cup’

Sebuah senyuman singkat di pipi kanan Valencia. Membuat semua orang terkejut saat melihatnya, bahkan Valencia sudah membulatkan matanya. Dia menatap tajam Alex dan mengepalkan tangannya kuat. Dia seolah sedang bersiap untuk menampar pria di depannya ini, Valencia menoleh kearah Felix. Kepalan tangannya itu sudah tidak sekuat tadi, karena Valencia melihat respon tidak biasa Felix saat melihat Alex menciumnya.

“Baiklah, kali ini akan kubiarkan kau menciumku. Brengsek” bisik Valencia di telinga Alex.

Gerakan berbisik itu seolah seperti sebuah balasan ciuman dari Valencia. Membuat semua orang menganggap bahwa Alex telah berhasil mendapatkan ciuman dari Valencia.

“Felix, ayo kita ke-“

‘BRAAKK!!

Felix pergi begitu saja setelah menggebrak meja di depannya. Dia bahkan dengan terang-terangan mengabaikan ucapan Lisa yang akan mengajaknya pergi ke kantin. Felix mengepalkan tangannya kuat, wajahnya seperti terlihat merasakan api cemburu.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!