Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asosiasi Teratai Putih
Zu Lian menebas satu persatu para perampok itu dengan gerakan dan seluruh jurus yang dia kuasai di kehidupan sebelumnya.
Dulu Zu Lian sudah terbiasa melakukan pembantaian semacam ini, dikarenakan banyak pihak yang menginginkan sumberdaya atau pun senjata pedang naga langit padanya, ya sekte pedang naga bukan yang pertama menginginkan pedang naga langit miliknya.
Kini tinggal satu perampok yang masih bertahan. Perampok itu tidak menyangka pengawal atau lebih tepatnya seorang remaja dapat melakukan pembunuhan semacam ini apa lagi gerakannya terlihat sangat ahli dalam menebas atau melakukan seni membunuh.
Perampok itu telah melakukan banyak pembunuhan, menurutnya yang dapat melakukan hal semacam ini hanya orang-orang yang ahli di dalamnya.
Dan Bagaimana mungkin seorang remaja bisa melakukan pembantaian kejam seperti itu.
Saat perampok itu terdiam dan memahami situasi, tiba-tiba sebilah pisau melesat kearahnya.
Perampok itu menahannya dengan pedangnya. Namun pisau itu tetap melaju.
Perampok itu terkejut ketika merasakan pisau itu mendorongnya. Sebagai orang yang berpengalaman Dia tentu menyadari apa yang sedang terjadi bahwa pisau itu dialiri tenaga dalam.
Dan yang bisa melakukan hal semacam itu hanya seorang pendekar di tingkat perajurit.
Dan bagaimana mungkin remaja di depannya adalah seorang pendekar ditingkatkan semacam itu.
Zu Lian tidak membuang-buang waktu, dia melesat dan menebas perampok itu dengan mudahnya.
Zu Lian mengambil pisau yang dia lemparkan tadi, pisau tersebut retak karena tidak dapat menahan energi yang dia alirkan.
"Hah! Aku butuh senjata yang lebih memadai."
"Pengawal!"
Zu Lian menoleh kebelakang dan melihat Meng Yu memanggilnya dengan tatapan ketakutan.
Hal itu wajar, dia telah melakukan pembantaian kejam, tangan dan bagian tubuh perampok tadi tercerai berai karena tadi Zu Lian sama sekali tidak menahan diri untuk membunuh.
Dan juga kini seluruh tubuhnya di penuhi oleh cipratan darah ke-lima perampok tadi.
Zu Lian tersenyum..
"Apa kau baik-baik saja?"
Meng Yu mengangguk dan bergidik ngeri melihat pengawalnya itu tersenyum setelah melakukan pembantaian.
Zu Lian lalu membuka penutup wajah dari salah satu perampok tadi. Melihat wajah perampok itu yang tidak asing.
Meng Yu awalnya terkejut, mereka berdua tahu jika perampok ini adalah orang yang bertugas di dalam keluarga Meng.
"Aku tidak menyangka saudaraku akan membunuh adik mereka sendiri."
Meng Yu bukanlah anak bodoh, meskipun kedua saudaranya bersikap ramah di depannya, tapi itu tidak seperti yang terlihat dan mereka akan berusaha untuk menjatuhkanya, tapi Meng Yu tidak pernah berpikir jika saudaranya akan berani dan tega untuk membunuhnya.
"Harta dan kekuasaan memang membutakan mata dan hati nurani. Aku harap kau tidak terlalu terkejut dengan ini, anggap saja peristiwa ini merupakan hal yang biasa karena kedepannya kau akan menghadapi lebih banyak hal yang sama."
Lagi-lagi Meng Yu mengangguk dan tidak membantah ucapan pengawalnya itu. Sebagai ahli dalam bisnis dan hidup di dunia yang kejam, Meng Yu tahu betul arti kata-kata itu.
Setelah kejadian tersebut, pagi harinya mereka melanjutkan perjalanan. Kini Zu Lian menjadi lebih dekat dengan Meng Yu, hal tersebut atas perintah Meng Yu sendiri dengan alasan keselamatan.
Zu Lian tidak keberatan dengan hal itu. Awalnya Zu Lian diangkat sebagai pengawal pribadi karena mereka berdua sebaya, jadi Meng Yu tidak terlalu kesepian dan punya teman untuk berbicara.
Sebagai putri keluarga Meng.
Meng Yu sama sekali tidak memiliki teman dan jika ada maka itu berasal dari keluarga lain dan mereka akan jarang bertemu.
Zu Lian melihat keluar dari kereta kuda. Dia melihat kearah pengawal yang sekarang ini hanya tersisa dua orang yang mengendarai kuda.
Ya, malam tadi para perampok membunuh 8 pengawal saat menyusup kedalam tenda kemah untungnya di dalam tenda kema itu tidak ada Meng Yu.
"Apa kau memiliki rencana untuk menghadapi dua dua saudaramu itu tuan putri?" Zu Lian bertanya, seingatnya Meng Yu ini cukup cerdas sehingga ketika menyadari tindakan agresif dua saudaranya maka dia harus menyusun rencana untuk kedepannya.
"Memperkuat relasi dengan asosiasi teratai putih adalah salah satu rencanaku, tentu saja aku harap kau tetap berada di pihaku." Meng Yu melihat kearah pengawalnya.
"Tentu saja tuan putri."
"Terima kasih Zu Lian."
Ucapnya dengan tersenyum. Meng Yu tahu baru-baru ini jika pengawal pribadinya itu bernama Zu Lian.
Sebelumnya dia bahkan tidak tahu nama pengawalnya itu karena menurutnya tidak terlalu penting, tapi setelah kejadian tadi malam maka dia menanyakan nama Zu Lian.
Zu Lian sebenarnya merasa sangat senang ketika Meng Yu memanggil namanya, bagi pengawal itu merupakan suatu tanda yang baik.
Di kehidupan dulunya Meng Yu memanggil namanya ketika berada di akhir hayatnya dan dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
Zu Lian tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.
Zu Lian lalu mengeluarkan buah darma dari dalam kantongnya. Buah darma merupakan tanaman herbal yang mempunyai kegunaan untuk membuka Meridian.
Bagi pendekar biasanya untuk membuka satu Meridian membutuhkan 6 bukan sampai satu tahun dan semakin banyak Meridian terbuka maka semakin sulit pula untuk membuka Meridian berikutnya.
Akan tetap dengan mengonsumsi buah darma maka hanya membutuhkan 1 hari saja untuk membuka satu Meridian, tapi ketika seorang pendekar yang telah membuka 100 Meridian maka buah ini tidak akan berguna lagi.
Zu Lian sendiri sekarang hanya mampu membuka 20 Meridian dan itu sudah dianggap bakat tertinggi di keluarga Meng untuk seusianya.
Zu Lian sangat berterimakasih pada Meng Yu karena telah memberinya sumberdaya berharga itu.
"Tidak perlu berterimakasih, semakin kau kuat, maka semakin menguntungkan juga untuku. Bisa dibilang kita berdua sama-sama diuntungkan"
Meng Yu telah melihat sendiri kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh Zu Lian jadi dia tidak merasa keberatan untuk memberikan sumberdaya berharga itu.
Seperti kata orang bijak.. Jika menghadapai orang yang lebih kuat darimu maka kau harus lari atau setidaknya gunakan otakmu untuk berhadapan denganya.
Menurut Meng Yu jika Zu Lian sangat cocok dijadikan alat untuk menghadapi musuh-musuhnya dimasa depan.
Zu Lian tahu saat ini dia sedang dimanfaatkan, tapi dia tidak merasa keberatan karena merasa jika ini sudah merupakan tugasnya dan bentuk balas Budi pada Meng Yu di kehidupan sebelumnya.
Zu Lian kemudian mengonsumsi buah darma lalu duduk bersila, berkosentrasi untuk menyerap khasiat dari buah darma. Menurutnya itu akan membutuhkan waktu 1 hari untuk menyerap seluruh khasiatnya dan dengan kejeniusan dan ingatan masa lalunya, maka dia bisa membuka 2 Meridian pada tubuhnya.
Hingga satu hari kemudian, mereka telah sampai di ibukota kekaisaran Han. Meng Yu menunjukan plakat keluarga Meng sehingga mereka tidak perlu mengantri lama untuk masuk.
Melewati antrian, kereta kuda itu masuk dengan mudah.
Kereta kuda itu berhenti di sebuah bangunan yang sangat besar. Terlihat dari luar jika seluruh interior di depan bangunan saja dilapisi emas dan perak.
Ya, tempat itu merupakan tujuan mereka yaitu Asosiasi Teratai Putih.