[Karya Asli Penulis]
Additional Genre: Romance
Update Setiap Hari.
Setiap 100 like = bonus +1 Chapter
Estimasi Total Chapter: 1000
___
Lior Rivendell, seorang pemuda biasa yang tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi di dunia kultivasi bersama dengan plug-in game yang dia unduh sebelumnya.
Menemukan bahwa dia dapat melakukan Gacha Tak Terbatas melalui plug-in tersebut, Lior segera mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu yang tak terbayangkan!
Pada hari pertama, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Ketampanan Immortal Tak Terukur' Tier Legendaris!]
Hari kedua, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Konstitusi 9 Pedang Surgawi' Tier Mitos!]
Hari ketiga, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Prajurit Elf Menawan' Tier Legendaris!]
Ketika dia mencapai puncak dunia kultivasi hanya ada satu hadiah yang menantinya:
[Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Pencipta Seluruh Alam Semesta']
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DimensionalEater, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teknik Tingkat 6 — Jatuhnya Daun Pedang Kesepian, Persiapan Menerobos
Hanya satu rak yang berdiri di tengah lantai keempat. Sedikit reot dan lapuk, memberikan kesan sakral dan kuno. Tetapi, yang menarik adalah dua belas buku yang tertata secara sembarangan ini masih dalam kondisi yang sangat baik, bahkan dapat dikatakan buku ini masih baru.
"Para Murid Inti mempelajari salah satu dari dua belas Teknik Tingkat 6 ini, dengan dibimbing oleh Penatua yang mereka pilih sebagai Master mereka. Hanya saja, Aku bingung apakah Tuan Sword-God akan memilih Master?"
"Master ya..."
Jika diingat lagi, Liu Teng sebelumnya tidak memiliki Master sama sekali. Sebagai Murid Luar, mereka hanya akan berlajar kultivasi seorang diri tanpa mentor yang akan membimbing mereka.
"Seperti nya Aku tidak akan memilih Master. Biarkan Aku menempuh jalanku sendiri." Lior Rivendell berjalan dengan penuh keyakinan, dia melihat nama-nama yang tercantum di punggung buku.
Pedang Cahaya Menembus Awan, Tiga Langkah Satu Tebasan, Gerakan Pedang Angin Retak, Pedang Bayangan Seribu Tirai, Langit Runtuh Pedang Keempat, Hembusan Pedang Musim Gugur, Tebasan Membelah Batu Giok, Teknik Pedang Riak Tunggal, Tebasan Kupu-Kupu Menari, Pedang Asap Hitam, dan terakhir Jatuhnya Daun Pedang Kesepian.
Ini... terlalu banyak pilihan.
Bingung untuk memilih, Lior Rivendell menggapai buku yang paling atas terlebih dahulu, yaitu Pedang Cahaya Menembus Awan.
"...?"
Sesuatu menggeliat dari dalam jiwa Lior Rivendell, seperti kunang-kunang bercahaya yang mengulurkan kekuatannya melalui keinginan murni.
Ditengah, sebuah mata kecil muncul dan menembus tabir jiwa dan tubuh Lior Rivendell. Pandangan mata ini tertuju kepada buku Teknik yang dipegang Lior Rivendell.
Mata kecil bergetar sedikit, seolah menunjukkan rasa ketidakpuasan nya dalam Teknik yang akan dipelajari oleh Lior Rivendell.
'Kau tidak menyukainya?'
Tidak ada jawaban, tetapi Lior Rivendell tahu bahwa mata kecil ini berkata demikian.
Lalu, dia beralih ke buku Teknik selanjutnya; Tiga Langkah Satu Tebasan.
Hasil?
Ditolak.
Selanjutnya, Gerakan Pedang Angin Retak.
Hasil?
Ditolak.
Bagaimana dengan Pedang Bayangan Seribu Tirai?
Ditolak.
Langit Runtuh Pedang Keempat?
Ditolak.
Hembusan Pedang Musim Gugur?
Ditolak.
Tebasan Membelah Batu Giok?
Ditolak.
Teknik Pedang Riak Tunggal?
Ditolak.
Tebasan Kupu-Kupu Menari?
Ditolak.
Pedang Asap Hitam?
Ditolak.
"Lalu, apa yang kau inginkan sialan?!"
Konstitusi 9 Pedang Surgawi lebih pilih-pilih dari yang dia kira.
Jika yang ini tidak lolos, maka ini akan sedikit merepotkan.
Jatuhnya Daun Pedang Kesepian.
Diterima.
Begitu dia menerima keputusan Pedang Manusia, Lior Rivendell langsung membuka buku Teknik yang ia pegang.
"Tuan... apakah kau serius ingin mempelajari nya?" Yanyan melihat Lior Rivendell dengan sedikit kekhawatiran.
"Apakah ada masalah dengan Teknik ini?"
"Teknik Jatuhnya Daun Pedang Kesepian sebenarnya sangat kuat, tetapi lemah di waktu yang bersamaan. Anda dapat melihatnya lebih jauh lagi di dalam buku Teknik."
Lior Rivendell hanya mendengarkan di satu sisi telinga sebelum membuangnya di sisi telinga lainnya.
Bahkan dengan Konstitusi 9 Pedang Surgawi, dia yakin bahwa dia akan dapat mempelajari Teknik berbasis pedang manapun di dunia ini. Tapi, sayangnya Pedang Manusia menuntut Teknik yang mengandung filosofis yang mendalam.
Dari satu halaman ke halaman lainnya, dari satu bab ke bab lainnya, hanya dalam beberapa detik, dia sudah mempelajari semuanya.
Lior Rivendell menutup kembali buku itu dan menaruhnya kembali di rak.
Dia menoleh kearah Yanyan dan mengelus kepalanya dengan santai.
"Biar Aku beritahu. Mungkin, diantara para murid, Teknik ini dianggap 'terlalu filosofis dan tidak praktikal'."
Lior Rivendell mengambil kuda-kuda yang tenang namun tegas.
Tangannya menggenggam udara seperti dia menggenggam pedang asli.
Pedang ilusi yang ia pegang terarah menuju langit.
"Tapi mereka tidak tahu bahwa ditangan seorang Lior, bahkan daun yang jatuh..."
Hyaaaa!
Sebuah tebasan vertikal jatuh dari langit, membuat tekanan spiritual setebal hutan gugur.
Hanya dengan satu serangan—ilusi ribuan daun jatuh.
"... bisa membelah langit."
Shrrrk—
Swoosh—
Pada saat ini, Mei Yanyan tidak dapat mengalihkan pandangannya pada sesosok Agung di tengah jatuhnya ribuan daun. Agung, mempesona, murni, dan... tak tersentuh.
Dia mengambil kesimpulan yang sangat mendasar dan sangat penting, yaitu 'Daun yang Jatuh pun Bisa Menjatuhkan Gunung.'
Jantung nya berdetak dengan kencang, sekarang dia melihat Lior Rivendell sebagai dia di sisi lainnya.
......................
'Gila...'
Efek samping dari Gerakan Keempat—Daun yang Menutup Langit sangat mengejutkan. Bahkan lebih kuat dari yang dia bayangkan.
'Hanya saja, tubuhku belum mampu untuk memobilisasi kekuatan penuh dari Teknik ini.'
Sesuai dengan tingkat nya, Teknik tingkat 6 adalah Teknik yang diperuntukkan bagi Kultivator ranah Soul Transformation. Bukan bagi dirinya untuk mainkan sesuka hatinya.
Hanya dengan merasakan, Lior Rivendell tahu bahwa ototnya terpelintir dan sendi nya sedikit bengkok sebagai efek samping penggunaan Teknik ini.
Rasa sakitnya sedikit membuat Lior Rivendell tidak nyaman.
Tentu saja akan lebih mudah untuk menerima pengobatan segera setelah efek samping terjadi, tapi karena seseorang di sampingnya melihat Lior Rivendell seperti Dewa yang berada di dimensi yang berbeda, dia tidak ingin menghancurkan ekspektasi gadis kecil tersebut.
"Whoa! Luar biasa! Luar biasa! Tuan Sword-God, apakah kau baru saja memahami seluruh isi buku Teknik itu dan mempraktikkan nya langsung?!" Yanyan menatap Lior Rivendell dengan tatapan penuh ekspektasi, matanya bersinar-bersinar dan membebani Lior dengan kilauan nya.
Lior Rivendell tersenyum, "Tidak, tidak. Anggap saja itu sebagai pencerahan. Bukan berarti aku dapat menggunakan nya kapan saja."
Pedang ilusi yang hanya dapat dilihat dan dirasakan Lior Rivendell menghilang begitu dia melepaskan pegangannya. Rasa kekosongan segera menyambar sudut jarinya, ini lebih seperti dia rindu akan rasa menyentuh pedang.
"Ayo kita menuju tempat selanjutnya. Ini adalah waktu yang pas untuk menerobos."
"Tentu saja." Yanyan kembali ke mode profesional nya. Ekspresi terkejut dan bahagia sebelumnya digantikan oleh keseriusan dan determinasi.
"Destinasi selanjutnya adalah Air Terjun Seribu Tebasan!"
......................
Air Terjun Seribu Tebasan. Seperti namanya, air terjun ini bukanlah air terjun biasa, tetapi air terjun yang dipenuhi dengan energi qi pedang yang tajam sekaligus mematikan.
Dikatakan bahwa pada zaman dahulu, Kultivator pedang alam Mahayana pernah bertarung dengan beast mematikan, setiap tebasan pedangnya turun dan membentuk lekukan yang dialiri oleh air sepanjang waktu dan terciptalah Sungai Pedang.
Sungai Pedang ini mengalir melalui seluruh Wilayah Lijian, inilah alasan mengapa Wilayah Lijian memiliki julukan sebagai Sungai Pedang Jian.
Apakah ini disebut berkah atau tidak, nyatanya setiap Kultivator Pedang di Wilayah Lijian lahir dengan qi pedang murni dan Hati Pedang yang sangat kuat.
Inilah mengapa, salah satu syarat untuk memasuki sekte adalah memiliki Hati Pedang.
Sekarang, Lior Rivendell berhadapan dengan Air Terjun Seribu Tebasan, tempat terbaik untuk menerobos dan mempelajari teknik tingkat tinggi!