James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?
Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.
Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Insiden Di Mall
"Hmm cukup banyak, tapi juga masih terlalu jauh untuk mencapai lima ribu." Gumam James pelan, yang hanya bisa di dengar olehnya.
"Bagaimana cara agar mendapatkan lebih banyak poin ya..." Pikir James tidak sabar ingin menggunakan poin untuk mengundi.
Tak lama setelah itu James akhirnya sampai di pusat perbelanjaan yang sangat ramai.
Setelah membayar pada sopir taksi, ia berjalan jalan melihat lihat sekeliling mall terlebih dahulu. Hari ini James hanya memakai kaos polos pendek dengan jeans panjang sederhana, tetapi karena wajahnya yang tampan membuat pakaian yang di kenakannya tidak kalah dengan pakaian bermerek seharga ribuan dollar, terlihat simpel dan mewah, membuat orang orang di sekitarnya tidak bisa untuk tidak memperhatikannya.
Saat dia hendak naik eskalator ke lantai dua, matanya sekilas melihat seorang bocah kecil sekitar 3 tahun memanjat pagar pembatas di lantai kedua mall.
Beberapa orang yang juga melihat kejadian itu tak bisa menahan jeritan panik mereka.
"Hey anak siapa itu, dia akan jatuh."
"Cepat panggil petugas keamanan."
"Astaga bocah itu pasti akan jatuh, petugas tidak akan sempat menyelamatkannya."
Melihat anak kecil itu hendak jatuh, James yang berada paling dekat dengan titik jatuh anak itu repleks berlari dan menangkapnya.
Brakkk
Arghhh
Jeritan para ibu ibu yang berpikir anak itu akan jatuh menghantam lantai.
Tak di sangka James berhasil menangkapnya, walaupun tubuhnya ikut limbung menghantam lantai, sehingga tubuhnya sedikit terasa sakit akibat hantaman itu, tapi tak apa, yang terpenting anak itu berhasil dia selamatkan.
"Ughhh punggungku..." Ringisnya.
Sang ibu dari anak itu segera menghampiri dan memeluk anaknya dengan tangis haru.
"Astaga kau tidak terluka kan nak? Maafkan ibu yang lalai menjagamu." Ujarnya memeluk erat anaknya.
Setelah menenangkan diri beberapa saat, ia menatap James dengan raut wajah berterimakasih.
"Kau tidak terluka kan anak muda? Terima kasih, terimakasih telah menyelamatkan anakku, jika tidak ada kau yang menangkapnya entah bagaimana keadaan anakku nanti." Ungkapnya membungkuk pada James.
"Eh jangan seperti ini bu, kau lebih tua dari ku." Ujar James agar wanita itu tidak membungkuk padanya. "Sudah kewajiban sesama manusia untuk saling tolong menolong, anak ibu berhasil aku selamatkan itu adalah takdirnya, untuk lain waktu, tolong awasi putramu dengan baik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi." Ucap James bijak pada ibu dari anak yang dia selamatkan. James sendiri merasa sedikit geli dengan kata kata yang terlontar dari mulutnya, merasa dirinya sok bijak.
Sang ibu mengangguk cepat dan beberapa kali berterimakasih sebelum pergi.
Melihat banyak orang berkerumun dan berbisik bisik menatap dirinya dengan mata berbinar, James segera pergi dari sana dengan cepat.
"Entah kenapa jika aku sedikit lebih lama berada di sana aku akan di terkam oleh sesuatu." Gumamnya mengusap tenguk belakangnya.
"Hari ini aku mendengar banyak dentingan sistem, apakah kejadian tadi menghasilkan banyak poin reputasiku?" Gumam James penasaran. Tetapi dia memutuskan untuk memeriksa poinnya nanti saja.
Saat ini dia harus membeli sesuatu untuk di bawa pulang.
James berjalan masuk ke arah toko elektronik yang terlihat lengkap dari berbagai merek.
"Selamat datang, ada yang ingin di beli mas?" Seorang pria paruh baya menyapa James dengan sopan.
"Saya ingin sebuah ponsel berkualitas tinggi, yang memiliki penyimpanan besar dan cepat jika digunakan untuk bermain game." Pinta James.
"Kebetulan hari ini ada launching dari merek terkenal Xphone, ponsel ini sangat memenuhi kriteria yang anda inginkan." Saran sang pemilik toko, dengan memperlihatkan produk ponsel itu.
James yang melihat design ponsel itu sedikit menyukainya, apalagi dari merek ponsel yang selama ini dia inginkan.
"Hmm baiklah saya ambil ponsel ini, dan bayar pakai kartu ini." James tanpa basa basi menyerahkan kartu pembayarannya.
Pemilik toko itu tentu saja sangat gembira, mendapatkan pelanggan yang tanpa basa basi membeli ponsel seharga ribuan dollar dalam sekejap.
"Pembayarannya sudah di selesaikan mas, ini ponselnya, didalamnya sudah di lengkapi dengan kartu SIM sebagai bonus pembelian." Ujarnya pada James sopan.
"Terima kasih telah berbelanja di toko ini."
James menerima kartu debitnya dan ponsel baru yang telah dia beli. Selanjutnya James akan melihat lihat dan membeli beberapa stel pakaian untuk dirinya.