semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 18
" Gue denger lu lagi dekat sama seseorang ya lice?" ucap Gani tiba tiba
Saat ini ia sedang berada di warung kecil milik gani, tadi sepulang kuliah ia sengaja memesan taxi online untuk mengantar nya kesini, hari ini Leo belum bisa masuk kuliah karena kata nya masih merasa pusing
" seseorang?" ia palah mengulangi ucapan Gani, gani hanya mengangguk saja
" tidak ada, kau kan tau setiap hari gue bersama leo" lanjut Alice
" tapi gue dengar dari leo" Alice berusaha mencerna kata kata Gani
'siapa seseorang yang dimaksud leo, kenapa dia mengatakan seperti itu'
Gumam Alice
" lu tau engak si lice, gue sebenernya engak mau cerita ini sama lu. Tapi mungkin lu harus tau" Alice mengangkat kedua Alis nya
" leo itu__" belum sempat ucapan nya selesai tiba tiba ada pelanggan yang hendak memesan makanan. Terpaksa ia tidak jadi melanjutkan ucapan nya
" sori lice gue ngelayani mereka dulu, lu minum lah dulu" Ucap nya, lalu beranjak dari tempat duduk nya
Alice melirik jam tangan nya, ternyata sudah jam setengah dua siang. Ia harus cepat cepat pulang.
" gani gue balik dulu ya, ada urusan soalnya" Gani mengangkat jempol nya pertanda ia dengan sembari mengangguk
" hati hati" ucap nya, alice hanya mengangguk saja. Lalu Alice berdiri di samping jalan raya sembari menunggu taxi online datang
Tak berselang lama taxi yang dipesan nya datang, Alice segera masuk dan pergi meninggalkan tempat tersebut
Di jalan ia masih saja memikirkan apa yang akan dikatakan gani tadi mengenai pria yang dimaksud leo itu, dan mengenai lanjutan cerita tetang leo ia sebenarnya sangat penasaran namun hari ini ia ada janji untuk bertemu dengan keluarga besar Vincent.
Sore ini ia dan Vincent akan melangsungkan acara Pertunangan nya sesuai hasil pembicaraan kedua belah pihak dikantor kemarin, sebenarnya Alice masih sedikit berat untuk menjalani hubungan yang lebih serius. namun papa nya terus meyakin kan nya hingga ia bertekad menyetujui nya
" Akhir nya nona pulang juga, sudah ditunggu sama nyonya di atas nona" ujar bibi, ia sedang membersihkan halaman depan
" oh iya bik, saya masuk dulu" Alice dengan langkah sedikit berat ia menaiki tangga satu per satu. Ia langsung menuju ke kamar nya
" ya ampun nak mama kira kamu tidak ingat" ia memapah Alice untuk duduk di sudut kasur
" Ma, apa ini benar benar tidak akan diketahui oleh banyak orang?" mama mengangguk
" untuk sementara sebelum kuliah kamu selesai, pertunangan ini akan dirahasiakan sesuai permintaan kamu. Namun setelah itu tidak akan ada rahasia rahasia lagi ya" ujar mama, Alice mengangguki nya saja
Jadi kemarin saat papa Vincent datang ke kantor itu untuk membicarakan soal hubungan putra nya dengan Alice. bahkan papa alice menyuruh Vincent untuk segera melanjutkan nya ke jenjang yang lebih serius. Tentunya Alice sangat terkejut ia tidak mungkin melakukan itu apalagi notabe nya dia adalah mahasiswi Vincent
Namun dengan segala cara yang papa Alice lakukan untuk meyakinkan Alice, dengan berat hati alice menerima nya namun ia meminta satu syarat agar pertunangan nya di rahasiakan terlebih dahulu sebelum ia lulus kuliah. Mungkin hari ini hanya akan dihadiri oleh beberapa dosen penting dan karyawan terpilih saja, karena ia tidak ingin membuat banyak orang mengetahui nya
Tepat Pukul empat sore keluarga besar Vincent datang dengan menggunakan mobil mewah, terlihat ada dua mobil disana. jantung alice berdetak sangat kencang entah kenapa ia jadi merasakan hal aneh didalam hati nya
" Nak, keluarga nak Vincent sudah datang ayo turun" ajak papa Alice, dengan senyum indah nya alice berjalan di dampingi papa nya
Saat turun dari tangga terlihat Vincent dan keluarga besar nya, menatap ke arah Alice sampai tidak berkedip. Karena sore ini alice terlihat cantik nan anggun degan gaun yang ia kenakan dan make up yang menghiasi wajah cantik nya
" silahkan duduk nak Alice" ujar papa Vincent, kedua mempelai itu duduk berdampingan
Dan Acara pun segera di mulai, keluarga Vincent mengutarakan maksud kedatangan nya hingga meminta ijin kepada keluarga besar untuk meminang Alice. Ketika giliran Alice menjawab mereka semua terlihat tegang ia takut alice akan menolak nya karena memang dari awal Alice lah yang terlihat Ragu
" Dengan Restu kedua orang tua saya dan restu kedua belah pihak keluarga, saya Alice bersedia menerima lamaran Vincent Praditya Mahendra" seketika senyum langsung tergambarkan diwajah mereka semua
Semuanya menangis haru akan jawaban yang diberikan oleh Alice, setelah itu tibalah waktu nya saat vincent memakai kan cincin ke tangan Alice dan sebaliknya
Mereka semua menikmati hidangan sembari ngobrol ngobrol sedangkan Alice dan Vincent memilih duduk di taman belakang agar leluasa untuk ngobrol
" pak, bapak janji kan akan menjaga rahasia Pertunangan kita dulu?" ujar Alice, ia menatap lekat dua bola mata Vincent
" iya saya janji, tapi ngomong ngomong kamu masih mau panggil saya pak hm?" seketika Alice tertegun, ia palah menjadi gugup sendiri
" me memang nya aku harus memanggil apa?" Vincent langsung tersenyum sembari mendekatkan wajah nya tepat di depan Alice
" panggilan saya dengan panggilan mesra saat sedang berdua" Alice menelan air liur nya dengan susah payah, ketika parfum khas maskulin Vincent tercium jelas di hidung nya
" panggilan mesra bagaimana pak?" Vincent mengangkat kedua bahu nya
" saya kira kamu lebih tau, kamu lebih muda dari saya hal hal seperti itu pasti kamulah yang lebih mengetahui nya" lalu Vincent beranjak dari duduk nya dan berjalan masuk
'memangnya panggilan mesra seperti apa yang pak Vincent inginkan'
Ia langsung beranjak dari tempat duduk nya dan ikut masuk ke dalam untuk bertemu keluarga besar. Malam hari nya sekitar pukul sembilan malam keluarga besar serta staf dan teman teman Vincent maupun keluarga mereka ijin pamit pulang. Seketika rumah menjadi sepi
" ma, pa aku naik dulu ya cape sekali" mama dan papa nya hanya mengangguki nya saja
•
Pagi hari nya Alice sudah bersiap hendak berangkat ke kampus, ia langsung turun sarapan dan pamit kepada kedua orang tua nya. Hari ini ia berangkat bersama Leo
" Alice dirumah kamu habis ada acara pesta ya?" seketika Alice terlihat panik
" ah engak, cuma kumpul keluarga saja. Ayo berangkat" memang teman teman Alice sengaja tidak ada yang di beri tahu
" oh gitu, ya udah ayo naik kita harus segera sampai kampus" dengan wajah gembira Alice memakai helem lalu duduk di belakang Leo
Dijalan ia banyak cerita cerita random seperti biasa,
" Alice pegangan yang kuat aku mau ngebut, waktu kita tinggal lima menit lagi" Ucap Leo sedikit berteriak
" memang nya sekarang siapa yang ngajar?" ia juga meninggikan suara nya agar leo bisa dengar
" pak vincent!" jawab leo, seketika mata Alice melotot bagaimana bisa ia lupa kalo hari ini adalah mata kuliah yang di bina Vincent
Tak lama sampailah di parkiran kampus, mereka cepat cepat melepas helem dan berlari menaiki tangga. Sial nya hari ini mereka dapat kelas di lantai paling atas di lantai empat membuat nya harus mengulur waktu untuk naik menggunakan tangga, karena kemarin pihak kampus mengabarkan jika lift nya sedang rusak
" Sial kita telat dua menit leo, bagaimana ini" Ia berbicara masih dengan nafas yang ngos ngosan
" udah engak apa apa, kita masuk saja" setelah mereka mengatur nafas Alice mengetuk pintu kelas pelan
Tok tok tok
Ceklek
" Maaf pak kita terlambat" Leo dan Alice melangkah mendekati meja dosen yang ada di depan
Vincent menatap tajam Alice dan Leo, mereka hanya bisa menundukkan pandangan nya saja
" dari mana saja kalian baru datang?" tanya Vincent, ia terlihat sangat marah sekali dari cara nya berbicara
" tadi macet pak jalanan" jawab Leo, Vincent langsung melirik leo
" tidak ada alasan Apapun itu, silahkan kalian keluar dari kelas saya dan jangan mengikuti kelas saya selama dua pertemuan" ucap Vincent dengan enteng nya
'gila ya itu dosen, gimana dengan tugas tugas gue nanti'
" tunggu apa lagi cepat keluar!" suara bariton Vincent menggelegar di ruangan
Leo dan Alice tersentak kaget, mereka pun berjalan ke arah pintu dan keluar. Sebenarnya Vincent tidak tega membentak Alice seperti itu namun ada perasaan cemburu dan kesal karena ia harus datang telat
" Gila dosen gila!!" teriak Alice saat mereka sudah jauh dari ruang kelas nya
" ya mau gimana lagi, kita juga salah Alice. pak vincent kan sudah bilang beberapa kali ia tidak suka mahasiswa tidak disiplin" Leo adalah tipe orang yang bodoamat, lagian cuma satu mata kuliah saja pikir nya
Mereka pun duduk di salah satu kursi di dekat tangga, tiba tiba ada segerombol mahasiswi berjalan di depan Alice dan leo sembari membicarakan hal yang membuat Alice sangat terkejut
'eh kalian tau engak si pak Vincent sudah tunangan'
'ha? serius lu? Sama siapa'
'ah iya kemarin aku juga dengar kata nya si cewe nya engak di publik'
'kalian memang tau dari mana?'
'ada kok yang bilang sama kakak tingkat kita, kata nya sih engak sengaja lihat foto di ponsel nya pak riko'
' ih sayang banget padahal aku udah nge fans Banget, jadi istri nya juga mau'
Seketika Badan Alice memanas rasanya ia ingin memakan hidup hidup cewe cewe tadi, eh tapi sebentar bagaimana bisa mahasiswa itu melihat foto Vincent sedang tunangan apa dia melihat wajah ku juga? Ah kesal sekali hari ini
" leo ayo kita perti!" leo langsung terkejut sekaligus tercengang tiba tiba saja Alive berdiri dan mengajak nya pergi
" tapi habis ini kita masih ada mata kuliah lagi Alice" kata Leo, ia melihat alice seperti marah sekali
" Kita tunggu di kantin" ia langsung berjalan begitu saja meninggalkan Leo
Leo hanya bisa geleng geleng saja lalu mengikuti Alice menuju ke kantin, leo dibuat tecengang lagi saat ia melihat Alice memesan banyak minuman dingin
" kau ini haus atau kesetanan?" Alice tidak menjawab nya ia terus meneguk air dingin tersebut
'sial, gue butuh pendingin hari ini. Bagaimana bisa pertunangan gue bisa bocor, mana cewe cewe tadi terlihat gatal semua akhh!!'
gerut alice, leo semakin binggung dengan perubahan sikap Alice yang tiba tiba
" lice lu kenapa si?" alice langsung tersadar, ia berusaha tersenyum
" engak kenapa napa, hanya aku haus saja. Kamu mau? Masih ada satu botol lagi" leo menggeleng
" tidak, buat lu saja" jawab Leo singkat, lalu ia mengambil ponsel nya seketika ia terkejut
" lice Lice gue keterima kerja, lu harus lihat ini" ia memperlihatkan pengumuman kerja nya kepada Alice
'ha? Leo keterima kerja di perusahaan pak Vincent. Bagaimana bisa? Bagaimana kalo dia tau aku tunangan nya'
" kok lu diam saja si lice, engak seneng? Lu jahat bener sama gue" seketika alice tersadar
" ah jelas aku seneng sekali selamat ya. Lu keterima dibagian apa?" senyum Leo langsung memudar
" gue daftar dibagian satpam lice, hanya itu posisi yang bisa gue isi" Alice menatap iba leo, lalu mengelus lengan leo pelan
" engak apa apa leo, yang penting kamu masih dapat kerja semangat ya. Kapan kamu mulai kerja?" tanya Alice
" besok mungkin" Alice hanya mengangguk saja sembari terus memberikan kata selamat
Siang hari nya leo dan Alice kembali ke kelas karena masih ada mata kuliah selanjut nya. Sekitar pukul satu siang hari mereka baru saja keluar dari ruang kelas dan turun ke bawah menuju parkiran
" leo, sori gue udah dijemput supir di depan gue duluan engak apa apa ya?" Leo yang sedang memakai helem langsung memberhentikan gerakan nya
" oh iya, engak apa apa duluan aja" Alice menyerahkan helem nya kepada Leo
" sori ya gue duluan, lu hati hati" sembari menjabat tangan Leo. Leo hanya mengangguk saja
Lalu Alice berjalan ke arah gerbang. Sebenarnya ia tidak dijemput supir ia ingin menemui Vincent tadi ia sudah memberi Kabar lewat ponsel dan Vincent menyuruh untuk menunggu di depan gerbang kampus
Tak lama mobil Vincent keluar Alice langsung masuk setelah menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada siapapun disana. Ia menutup pintu mobil cukup keras
" kamu ingin menghancurkan mobilku?" ucap Vincent, hanya mendapat tatapan tajam dari Alice
" jalan cepat, nanti ada yang lihat" Vincent haya menghembuskan nafas kasar. Lalu melajukan mobil nya
" pak saya mau tanya ya kenapa pak riko bisa sampai membocorkan pertunangan kita" Vincent mencoba mencerna kata kata Alice
" membocorkan? Maksud kamu?" ia semakin kesal karena Vincent tidak tau apa maksud nya
" tadi ada mahasiswa ngobrolin soal pertunangan kita, dan salah satu diantar mereka ada yang bilang kakak kelas nya tak sengaja melihat foto pertunangan kita di ponsel pak riko" jelas Alice, tentu saja Vincent kaget
" saya tidak tau Alice, nanti akan saya cari tau" jawab Vincent singkat
Alice masih merasa kesal ia terus menatap ke jendela, Vincent hanya diam saja ia tau Alice pasti terkejut mendengar rumor yang sedang viral di kampus nya
" Alice saya minta maaf tadi sudah membentak kamu" seketika alice menoleh menatap Vincent
" saya cuma tidak suka kamu terus terusan seperti itu ya Alice, apalagi kamu datang dengan leo" alice langsung mengerutkan dahi nya
" memang nya kenapa kalo saya datang dengan leo? Saya setiap hari bersama leo" jawab nya polos tanpa mengerti maksud Vincent
" sudah tidak perlu dibahas lagi" Alice langsung tersenyum
" oh bapak cemburu ya? Ih lucu banget" Alice palah mengoda Vincent, membuat sang empu tersipu malu
" siapa yang cemburu saya hanya tidak suka saja. Memang nya salah" Alice palah tersenyum jahil
" bilang aja cemburu gitu kenapa si pak gengsi bener" entah kenapa semakin hari alice merasa semakin nyaman dengan Vincent membuat diri nya tidak se canggung sebelum nya.
pikirannya maen aja sm temen cwo nya