Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 ~ Dia sepupu ku ~
Lisa menurunkan barang-barangnya dari sepeda motornya,sebagian dia bawa ke dalam rumah,semampainya di rumah dia hanya melihat suami dan mertuanya di sofa sedang santai sepertinya mereka tidak menyadari kedatangannya.
Lisa tidak menemukan orang lain di rumah itu,tidak ambil pusing dia kembali keluar mengambil sisa barang-barangnya,Celin tampak tidur nyenyak di gendongannya.
Mungkin karena terlalu lelah wajah Lisa begitu berminyak dan penampilannya begitu berantakan,tapi dia tidak peduli sama sekali karena saat ini dia sedang berjuang untuk sesuatu yang dia sudah lama impikan.
" K_kamu sudah pulang lisa? Kenapa aku tidak mendengar suara sepeda motormu? Dan kenapa kamu pulang begitu cepat?" Tanya Antoni gugup saat tiba-tiba melihat Lisa membawa barang-barangnya ke dalam rumah.
" Aku sudah kembali dari tadi mas,kamu terlalu asik dengan ponsel mu,jadi kamu tidak melihatku." Jawab Lisa.Dia ke pergi dapur meninggalkan suami dan mertuanya yang menatapnya dengan tatapan permusuhan.
" Bu,Mona masih dikamar,tolong bangunkan dia bu,kalau aku yang membangunkannya aku takut Lisa curiga." Wajah Antoni tampak semakin gugup membuat ibunya kesal.
" Kenapa kamu begitu ketakutan,aku malah berharap kalian cepat bercerai agar_
"Sudahlah bu,lisa sudah kembali dari dapur jangan buat masalah dulu sekarang bu." Wajah Antoni semakin panik saat melihat Lisa sudah kembali dari dapur.Dengan langkah berat Ratih masuk ke kamar Antoni dan menantunya,padahal dia sangat berharap hari ini Lisa memergoki Antoni dan Mona bersama dikamar.
" Mona..!!? bagaimana keadaan mu? Apa kamu sudah merasa lebih baik?"
" Bu..!! Siapa wanita ini kenapa ada dikamar kami?" Antoni yang sudah melihat Lisa yang semakin dekat ke kamar mereka langsung berlari menghampiri Lisa yang sudah berdiri di depan pintu kamar mereka,dia pasti sedang bingung melihat ada orang lain dikamar mereka.
" Oh..Itu dek,dia namanya Mona,dia sepupuku yang baru datang dari bandung,dia kelelahan jadi ibu menyuruhnya tidur dikamar kita." Antoni buru-buru menjawab pertanyaan Lisa,dia tidak ingin ibunya asal bicara.
" Eh..Ya mbak kebetulan tadi aku kelelahan,jadi aku mampir di rumah tante Ratih,maaf ya mbak kalau sudah membuat Mbak tidak nyaman." Ucap Mona sembari keluar dari kamar itu.
Ratih tampak sangat kesal melihat reaksi Antoni yang begitu takut,dia merasa Antoni begitu menjaga perasaan Lisa istrinya.
" Sudahlah Mona,kamu tidak perlu minta maaf ini rumah kami,jadi kamu bisa melakukan apa pun sesuka mu di rumah ini tanpa harus permisi padanya.Ayo kita duduk kita belum mengobrol sejak kamu datang.Lisa buatkan kami minuman dingin." Ratih menarik tangan Mona meninggalkan Lisa dan Antoni yang masih berdiri di tempatnya,tidak lama kemudian tanpa sepatah kata pun pria yang bergelar suaminya itu mengikuti ibu dan sepupunya dari belakang.
Lisa menarik napas berat,hari ini dia begitu kelelahan,sejak pagi dia belum istrahat sama sekali untung saja Celin sudah dimandikan pengasuhnya tadi hingga dia bisa sedikit bernafas lega.
Lisa kembali ke dapur,Celin putri kecilnya masih menempel di punggungnya karna sudah bangun.Lisa yang masih bau keringat dan penampilan yang acak-acakan membawa minuman dingin ke ruang tamu.
" Lisa kamu jorok sekali ya jadi wanita,sedikit pun tidak ada kebersihan pada dirimu,aroma tubuhmu sungguh sangat menyengat membuatku mau muntah,entah wanita macam apa kamu itu!!??." Ratih terus mengomel seakan sengaja mempermalukan Lisa dihadapan Antoni dan juga Mona yang sedang duduk santai di sofa.
Wajah Lisa memerah saat mendengar omelan pedas mertuanya,dia sadar kalau mertuanya itu sengaja merendahkan dirinya di hadapan suami dan juga tamu mereka.Yang paling membuat Lisa marah dan sakit hati saat dia melihat suaminya tersenyum mendengar kata-kata ibunya seakan dirinya jadi lelucon untuk mereka.
" Sudahlah tante,mungkin mbak lisa tadi belum sempat mandi." Ucap wanita itu membelanya tapi dari wajahnya tidak terlihat kalau berada dipihaknya.
" Bu sesekali ibu harus mengajari anak ibu menjadi suami yang full tanggung jawab." Jawab Lisa ketus lalu meninggalkan mereka.
" Lisa...!!! Dasar kurang ajar kamu,berajinya kamu berbicara demikian di hadapan ku." Teriak Ratih penuh amarah.
" Lihat itu istrimu,pokoknya ibu tidak mau tau,kamu harus menceraikan dia secepatnya,aku tidak butuh manusia seperti itu di rumah ini.Dan satu lagi susul dia suruh memasak,Mona pasti sudah lapar ibu tidak mau tau dia harus memasak makanan enak." Ucap Ratih lagi mencoba memendam rasa kesalnya walau sebenarnya otaknya sudah hampir meledak karena Lisa.
" Ya bu..Iya jangan marah lagi,katanya pengen cerita-cerita sama Mona kenapa malah marah-marah?"
"Cepatlah,itu semua karena wanita itu." Jawabnya.
Sementara itu lisa keluar dari kamar mandi,perasaan kesalnya hilang seketika setelah air dingin mengguyur tubuhnya yang sudah lengket karena keringat.
Lisa mengeringkan rambutnya dengan handuk setelah itu mengembalikan handuk ke kamar mandi.Saat keluar dari kamar mandi tiba-tiba dia teringat kejadian tadi saat wanita lain tidur di ranjangnya.
Walaupun ranjangnya hanya barang usang menurut orang lain baginya ranjang itu tempat yang harus dia jaga.
" Wanita itu lumayan berani,bagaimana bisa dia tidak ada rasa segan sedikit pun tidur di ranjang orang lain,padahal sepertinya dia wanita yang berpendikan." Ucap Lisa.Dia mengganti seprai sembari mengomel karena harus melakukan pekerjaan tambahan.
" Lah dek kenapa kamu mengganti seprai itu? bukannya baru tiga hari kamu ganti seprai tempat tidur ini?" Tanya Antoni setelah membuka pintu dan melihat Lisa sedang sibuk membersihkan kamar pribadi mereka.
Lisa menghentikan kegiatannya,dia membalikkan badannya lalu menatap suaminya dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Sekalipun dia itu saudara atau sepupumu mas,aku tidak sudi ada wanita lain yang mengotori ranjang ku ini,mungkin bagimu itu sepele tapi tidak untukku." Ucap Lisa mengeluarkan rasa kesal yang sudah dia tahan sejak tadi.
" Aku minta maaf dek,bukan maksudku membawanya ke kamar ini,ibu tadi_
"Kalau kamu mengangap aku ada mas,walaupun ibu menyuruhnya tadi kamu harusnya melarangnya mas bukan malah mendukungnya." Lisa memotong ucapan suaminya,dia merasa suaminya semakin pandai berpura-pura.
" Dek maafkan aku,besok-besok aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.Dek Mona sudah lapar dia belum makan sejak sampai ke rumah ini,kamu memasak dulu ya,jangan pasang wajah masam dek dia baru pertama ke rumah ini sebagai istri yang baik kamu harus melayani suami dengan baik."
Mendengar ucapan suaminya Lisa hanya mengangguk-angguk,dia mengira suaminya berulang kali meminta maaf dari tadi itu karena tulus dari hatinya memperbaiki hubungan mereka yang sudah semakin tidak sehat, ternyata dugaannya salah tidak,dia minta maaf itu karena ada keinginannya,dia ingin melayani mereka seperti biasa di depan orang lain.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹