Musuh tapi menikah?
Itulah yang terjadi pada Essa dan Maureen, menjadi rival sejak kecil membuat hubungan mereka seperti Tom and Jerry, bertengkar dan selalu bertengkar tiap kali bertemu. Namun sebuah insiden yang terjadi membuat hubungan mereka seketika berubah dari musuh menjadi sepasang pasutri, padahal Maureen sudah punya kekasih yang akan melamarnya namun semuanya gagal akibat insiden ini.
Mampukah mereka mengarungi bahtera rumah tangga tanpa cinta ini sebagai mana mestinya? Atau kah pernikahan ini akan berakhir begitu saja?
Simak terus ceritanya ya. Boleh kasih like, komen, vote, dan Rate bintang 5 nya jika kalian suka. Segala bentuk dukungan kalian adalah penyemangat bagi author. Terima saran dan komentar membangun, tapi tidak hate komen ya, jika tidak suka skip saja, terimakasih 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9- Kecurigaan Maureen
Maureen kembali duduk di meja riasnya, ah dia benar-benar merasa malu dengan kejadian barusan, bisa-bisanya dia tak sengaja menyentuh area pribadi Essa.
Argghh..., ‘tadi itu benar-benar memalukan,’ batinnya berteriak.
Setelah selesai dengan make-upnya Maureen pun keluar, ternyata Essa sudah pergi lebih dulu dan Ibunya pun sepertinya belum pulang dari pasar.
‘Syukurlah, sepertinya dia sudah pergi,’ Maureen bernapas lega. Dia berangkat seperti niatnya semula menuju pusat perbelanjaan hendak membeli hadiah untuk Arkan.
Dia tersenyum sembari melihat-lihat jam tangan yang di pajang di salah satu etalase toko yang cukup terkenal.
“Mbak mau beli jam tangan, mau saya pilihkan?” tawar sang pelayan toko.
“Boleh Mas,” sahut Maureen senang.
“Pasti buat pacarnya ya?” tebaknya sambil mengambil beberapa jam tangan khusus Pria yang menjadi rekomendasinya.
“Hehe, Mas bisa aja. Tapi emang iya sih,” kekeh Maureen.
“Nah yang ini bagus nih Mbak, kelihatannya elegan, dan yang satu ini kelihatan mewah cocok untuk di kasih ke pasangan.” ujarnya sambil menyimpan dua buah jam tangan dengan motif model dan warna yang berbeda.
“Ada pasangannya gak Mas, saya mau yang couple,” tawar Maureen.
“Oh tentu ada dong Mbak, silahkan mau yang mana.”
Pilihan Maureen pun jatuh pada sepasang jam tangan berwarna hitam dengan garis silver di atasnya, terbayang sudah raut wajah bahagia Arkan saat besok dia memberikannya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 29.
Maureen singgah di salah satu stand penjual ice kopi dan bersantai sejenak sambil menikmati suasana liburnya. Saat dia tengah asik melihat kesana kemari pandangan matanya menangkap sosok yang ia kenali, siapa lagi kalau bukan Arkan sang kekasih, dan yang paling membuat dia terkejut adalah Arkan berjalan dengan seorang wanita berhijab sambil menggendong anak balita di dadanya.
Deg ...
Jantung Maureen seolah terhantam benda tak kasat mata, mungkinkah apa yang Ibunya dan Vanya katakan itu bukanlah kebohongan? Benarkah sebenarnya Arkan sudah punya pasangan dan hanya ingin mempermainkannya.
‘Tidak Maureen, mungkin saja wanita itu adalah Kakaknya, saudaranya atau bagian dari keluarganya.’ Sebisa mungkin Maureen menepis tuduhan di hatinya, dia tak ingin berprasangka buruk dulu terhadap Arkan sebelum dia benar-benar memastikannya.
Dia bangkit hendak berjalan menghampiri mereka, namun dia tak punya keberanian saat Arkan hampir melihatnya Maureen lekas berbalik.
‘Ayolah Maureen jangan jadi pengecut, mungkin saja wanita itu hanya saudarinya Arkan, dari pada berprasangka buruk lebih baik sapa saja mereka,’ batinnya berbicara.
Dia menarik nafas dalam dan berbalik kembali, bersiap menyapa mereka namun ternyata Arkan dan wanita itu telah pergi. Maureen mengedarkan pandangannya mencari keberadaan mereka, namun sudah tak ada, dia berjalan sambil terus melihat kesana kemari, saat dia melihat ke lantai bawah saat itulah dia menemukan keberadaan Arkan dia tengah berada di eskalator menuju lantai bawah. Dengan segera Maureen berlari mengejar mereka, namun jarak mereka cukup jauh membuat tiap langkah yang dia buat tak membuat banyak perubahan saat langkahnya sampai di tempat Arkan tadi justru dia berjalan lebih jauh.
Dia melihat mobil milik Arkan telah melaju keluar dari parkiran Mall, tanpa pikir panjang dia berlari keluar mencari kendaraan bermotor yang bisa ia tumpangi, dan luar biasanya ternyata Essa tengah berada di salah satu onderdil motor dia tengah belanja untuk usaha bengkel motor yang baru di rintisnya.
“Itu Maureen kan, kenapa dia? Apa dia copet?” Essa tampak khawatir, setelah dia membayar barang belanjaannya dia langsung berlari menghampiri Maureen.
“Reen, elu kenapa?”
“Sa, elu bawa motor kan, anter gue ke suatu tempat.” ucapnya dengan pandangan menuju satu arah, rasa gugup dan malu di antara mereka lenyap seketika.
“Kemana?”
“Gak usah banyak tanya, nanti gue kasih tahu lu di jalan.”
“Oh, oke,” sahut Essa.
“Cepetan Essa, nanti keburu pergi jauh orangnya,” teriak Maureen.
Essa langsung pergi setengah berlari mengambil motornya dan langsung melajukannya ke hadapan Maureen.
❤❤❤❤❤😉😀😀😀😀😀
di perusaahaan lain masih banyak...
❤❤❤❤
itu akal2an Arkan aja biar Maureen mau kembali padanya...
hubungan mereka jln di t4 aja...
😀😀😀❤❤❤❤
gak usah pakai kode apa2..
pasti Essa langsung ngerti klao kmu mau diunboxing ama essa..
Mauteen..
😀😀😀❤❤❤❤
daripada penasarannn..
😀😀😀❤❤❤❤❤
cari keeja di tempat lain..❤❤❤❤❤
❤❤❤❤
😀😀😀❤❤❤❤
apa dia niat ceraikan Maureen pas udah setahun..
❤❤❤❤❤
dikit amat .....
btw vanya ngetik apa buat Essa....
terus dibalas apa ya ama Essa...
❤❤❤❤❤
ayo akui kalo syka ama essa..
biar dia gak lari..
❤❤❤❤
segera buka hatimu buat Essa..
kalo gak keburu diembat oeang..
😀😀😀❤❤❤
❤❤❤❤
moga2 hati maureen segera terbuka buat Essa..
❤❤❤❤
mantan nempel Mulu kah kalau iya bagus tapi ga bagus jg sih
kalo gak gtu..
mqireen gak cemburu..
😀😚😀❤❤❤