NovelToon NovelToon
Pernikahan Status

Pernikahan Status

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Juwita Simangunsong

Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.

Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.

Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.

Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Malam mulai gelap dan aku mengajak mas Pati untuk ngobrol. Aku berdiri dengan tangan menyilang di depan dada, rahang ku mengeras, menahan rasa marah yang sejak tadi ku tahan karena mas Pati datang ke rumah tanpa izin karena surat dari Alvino.

Mas Adipati berdiri didepan ku dengan kepala sedikit menunduk, mas Pati menatap wajahku yang terlihat sangat tidak bersahabat.

Aku dengan nada tajam, menahan emosi langsung bertanya pada mas Pati“Untuk apa kamu datang ke sini mas? Apa kamu masih ingin membuat aku tersiksa? Kamu datang kerumah orang tua aku , tanpa izin. Kamu langsung ketemu dengan Alvino anak ku? Jawab apa maksud mu mas? Kamu pikir kamu siapa? Bos ku? Kita ini hanya rekan bisnis mas , tidak lebih."

Mas Pati menghela nafas nya berat seolah takut untuk bicara " Aku hanya ingin menjelaskan bahwasanya aku bukan orang jahat seperti yang ada dalam pikiran Alvino Anya. Hanya itu tidak lebih.”

Aku langsung memotong pembicaraannya mas Pati dengan penuh emosi karena aku tidak menerima alasannya itu“Kamu pikir itu menyelesaikan semuanya? Tidak mas, itu hanya menambah masalah baru mas. Lagi pula Alvino itu anak ku biar aku yang menjelaskan tentang semuanya dan Kamu tidak perlulah ikut campur dan sampai jauh - jauh datang ke sini."

Mas Pati berusaha tetap tenang dihadapan ku dan berkata" Dia butuh penjelasan dari ku langsung Anya. Aku takut dia berpikiran negatif tentang aku. Aku juga harus minta maaf pada Alvino langsung."

Aku mendekat, menatap tajam ke manik mata mas Pati seolah ingin menerkam nya dan memasukkannya kedalam mulutku dan ingin mengunyahnya saja sangking kesal nya“Kamu pikir kamu siapa hah? Papa nya? Sampai kamu harus menjelaskan langsung? Jangan mimpi mas. Lagi pula kalau dia sampai berpikir kamu itu jahat tidak ada yang dirugikan."

Mas Pati menghela napas panjang. Ia menatap mata Aku yang penuh luka dan kemarahan yang terpancar. Ia tahu, aku itu wanita yang tidak mudah di lunakkan dengan kata-kata.

Mas Pati kembali berbicara dengan pelan, namun tetap tegas “Aku mendekati Alvino hanya ingin dekat saja , karena entah mengapa setelah aku bertemu dengan Alvino hari ini ... Aku merasa sudah dekat dengan Alvino. Aku juga tidak tahu alasannya yang jelas aku ingin selalu dekat dengan Alvino. Boleh kan aku kenal Alvino lebih jauh?"

Aku dengan mata kembali berkaca - kaca , namun aku harus terlihat tegar dihadapan mas Pati. Aku juga tidak mau sampai mas Pati curiga dan tahu siapa sebenarnya Alvino. Karena perasaan yang dirasakan mas Pati itu adalah ikatan batin antara ayah dan anak. Aku juga jadi bingung untuk memilih jawaban, dilain sisi aku tidak mau mas Pati lebih dekat dengan Alvino. Dilain sisi ada ikatan darah yang akan terus memaksa mereka untuk saling terikat dan berhubungan.

“Aku tidak mau kamu terlalu dekat dengan Alvino. Cukup hanya kita berdua saja yang berurusan dan jika proyek selesai aku tidak mau lagi berurusan dengan Kamu mas."

Mas Pati mendekat sedikit ke arah ku duduk , dengan suaranya yang dalam dia berkata " Kalau kamu tidak mengijinkan aku tidak akan memaksa."

Aku menunduk, menggigit bibir, dengan emosi yang masih teguh aku berkata“Aku benci kamu, Mas...”

Mas Pati dengan suara parau seperti menahan rasa penyesalan yang mendalam berkata “Benci aku sepuas hati mu Anya. Tapi jangan larang aku sayang sama anak kamu. Jangan halangi aku buat menebus salahku terhadap nya.”

Aku dengan nada pelan, namun tajam berujar“Kalau kamu benar-benar ingin kenal dengan Alvino mas harus tahu batasannya. Bukan seperti ini datang dan langsung bertemu dengan Alvino. Lagi pula aku tidak suka mas dekat dengan anak ku dan aku sudah peringati mas dari awal. Jadi , aku mohon jangan terlalu lebay."

Adipati terdiam. Anya menoleh sebentar ke arah dalam rumah, di mana Alvino tertidur di pangkuan neneknya setelah kelelahan bermain sedari tadi.

Aku dengan suara datar, namun dalam kembali berkata“Mulai sekarang, kalau kamu mau dekati anakku… kamu harus melewati aku dulu. Karena aku ibunya. Dan kamu bukan siapa - siapa nya Alvino. Lagi pula aku tidak mau Alvino merasakan kekecewaan yang sama seperti yang pernah aku rasakan enam tahun lalu saat mas mengkhianati aku. Dimana waktu itu aku merasa menjadi wanita yang sangat beruntung dan sempurna, dinikahi oleh pria yang sempurna seperti mu yang nyaris tak bercela. Tapi ternyata kenyataannya aku hanya alat untuk menutupi aibnya dengan status pernikahan status. Aku juga takut kamu membawa pengaruh buruk pada Alvino dan mengajarinya menjadi seorang Gay."

Aku lalu berjalan meninggalkan mas Pati yang masih berdiri di sana, menatap punggung ku , wanita yang dulu dia cintai… dan kini perlahan menjauh darinya lagi.

***

Saat ini Adipati sedang berada kamar tidur nya yang sangat besar tapi terasa sempit karena kata - kata Anya masih terngiang-ngiang jelas dikepala dan pikirannya.

“Mulai sekarang, kalau kamu mau dekati anakku… kamu harus melewati aku dulu. Karena aku ibunya. Dan kamu bukan siapa - siapa nya Alvino. Lagi pula aku tidak mau Alvino merasakan kekecewaan yang sama seperti yang pernah aku rasakan enam tahun lalu saat mas mengkhianati aku. Dimana waktu itu aku merasa menjadi wanita yang sangat beruntung dan sempurna, dinikahi oleh pria yang sempurna seperti mu yang nyaris tak bercela. Tapi ternyata kenyataannya aku hanya alat untuk menutupi aibnya dengan status pernikahan status. Aku juga takut kamu membawa pengaruh buruk pada Alvino dan mengajarinya menjadi seorang Gay."

Adipati berdiri dan berjalan menuju jendela untuk melihat hujan yang sedang turun membasahi bumi. Perasaan nya begitu sangat sedih dan juga sangat kacau tak kala rencananya untuk kembali membina hubungan dengan Anya sudah tidak mungkin terjadi. Anya sudah sangat membencinya, bahkan dia belum tahu kebenarannya. Adipati hanya bisa pasrah pada yang maha kuasa.

" Anya kenapa kamu begitu membenci ku. Apakah kamu tidak melihat bahwa aku sudah berubah karena aku sangat begitu mencintai mu. Kamu juga tidak tahu kalau aku sampai konsultasi dengan psikolog dan juga aku meminta bimbingan dari seorang pendeta yang membimbing aku kejalan yang benar." gumam Adipati pada dirinya.

Namun kebahagiaan yang Adipati harapkan terlalu jauh dan dalam , untuk menuju kebahagian yang dia harapkan itu dia mungkin harus berjalan tertatih dan berdarah. Atau dia cukup puas hanya melihat wanita yang sangat dia sayangi dari jauh , karena mencintai bukan harus memiliki. Ya , kalimat yang selalu digunakan setiap orang untuk menghibur diri sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!