Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. cueknya Felix
sementara di luar gerbang yang bersegel itu, tampak kaisar Ronaldo mondar-mandir sejak tadi. apalagi aroma wangi dan enak yang mereka cium itu mengganggu ketenangannya.
(kenapa pangeran Darrel lama sekali? apa yang mereka lakukan di dalam ? sayangnya aku tidak bisa mengintip.) gumamnya dalam hati sambil mencoba untuk mengintip. tapi sayang, pintu dan dinding-dinding penghalang itu terlalu rapat, sehingga mereka tidak bisa melihat aktivitas dari dalam.
tapi, satu hal yang mereka yakini kalau di dalam itu sudah dibersihkan. di dalam itu tampak tidak terlihat seperti ada orang yang sedang dihukum. apalagi aura dari istana dingin ini nyatanya sudah berbeda. tidak lagi sejuk dan lembab seperti biasanya, dan bahkan kini banyak sekali daun-daunan kering di depan pintu gerbang itu.
(sebenarnya apa yang mereka cari..? kenapa mereka begitu lama.?) batinnya lagi. kaisar Ronaldo terus mondar-mandir sejak tadi. sementara Marissa yang juga turut serta hadir di sana menautkan jari-jarinya dengan sedikit tidak nyaman.
(ngapain sih pangeran Darrel di dalam..? kenapa dia begitu lama ?) batinnya.
(ini tidak bisa dibiarkan. jangan-jangan terjadi sesuatu di sana. aku tidak boleh membuat arela untung.) batinnya lagi. memikirkan hal itu, Marisa pun langsung menghadap.
"mohon maaf ayahanda kaisar. apa tidak sebaiknya kita juga masuk ke dalam untuk melihat ? mana tahu terjadi sesuatu dengan pangeran Darrel di dalam. kalau sampai terjadi apa-apa dengan mereka, kekaisaran kita pasti akan dituntut oleh kekaisaran Asoka ayah.!" seru Marissa dengan ekspresi paniknya. Felix yang melihat hal itu menoleh dengan kening berkerut.
"apa maksudmu Marisa..? apa kamu berfikir kalau arela di dalam akan melakukan hal yang macam-macam kepada mereka ?" tanya Felix dengan ekspresi tidak suka. dan baru hari ini dia tidak setuju dengan penuturan itu.
"lagian tidak masuk akal kalau kamu curiga seperti itu. arela hanya nakal dan susah dikasih tahu, bukan memiliki ilmu bela diri yang tinggi. sementara pangeran dari kekaisaran Asoka itu, kekuatannya tidak dapat ditandingi oleh siapapun, apalagi semacam arela. jadi tolong diperhatikan kata-katamu itu." ucap Felix dengan sedikit tidak suka.
"saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh pangeran mahkota." ujar pangeran kedua.
"aduh kakak!! tapi setidaknya Marissa menyampaikan apa yang menjadi kekhawatirannya. kalian kan tahu kalau arela itu licik, dan punya berbagai macam cara untuk bisa melakukan apa yang ia ingin lakukan. Marissa hanya ingin menyampaikan saja, kenapa kalian berdua malah bereaksi seperti itu." Bela pangeran ketiga. Marissa yang mendengar itu menganggukkan kepalanya dan langsung berpura-pura sedih.
"maafkan aku kak.. aku hanya ingin menyampaikan saja.. tapi kalau menurut kakak berdua tidak apa-apa, juga tidak masalah..(sial sekali. Untung saja ada pangeran ketiga yang bodoh dan bisa diperdaya. aku harus bisa menarik simpati Mereka lagi. kalau begini akan sangat sulit untuk mendapatkan apa yang aku mau.) sambung Marisa dalam hati.
"sudah sudah.. kalian jangan berdebat lagi. kita tidak bisa masuk ke dalam karena itu menyalahi aturan yang telah ditetapkan oleh kaisar dari turun temurun. dan kita hanya bisa menunggu pangeran Darrel di sini. lagian tidak mungkin kalau arela berani macam-macam." tutur kaisar Ronaldo dengan sedikit acuh tak acuh.
hal itu kembali membuat Marisa meremas-remas jari-jarinya dengan kesal. padahal dulu, Dia sedikit saja membuat akting seperti itu, keluarga angkatnya ini langsung menjadi panik dan menyalahkan arela.
(salah nggak sih kalau aku menjebloskan arela ke dalam hukuman. kalau begini aku tidak bisa menarik simpati Mereka lagi. kalaupun harus berpura-pura, tentunya tidak masuk akal kalau harus menyalahkan arela. karena dia sendiri berada dalam hukuman dan juga kurungan. dia tidak mungkin keluar dari dalam istana dingin itu, sementara ada banyak penjaga yang berpatroli. sial sekali. tidak tidak.. aku harus tetap tenang dan tidak boleh gegabah.) batinnya lagi sambil menghela nafasnya untuk menormalkan ekspresi kesalnya.
beberapa para menteri istana juga ikut berbisik-bisik. mereka berprasangka, mungkin saja pangeran Darrel lupa dengan tujuannya ketika mencicipi rasa dari aroma yang mereka cium tadi.
"apakah ini ada ada hubungannya dengan aroma wangi yang enak itu ? apakah pangeran Darrel mencicipi makanan tersebut ?" bisik para menteri yang tentu saja langsung terdengar jelas di telinga para pangeran dan kaisar serta permaisuri. memikirkan hal itu, masing-masing tangan mereka langsung terkepal kesal. kalau memang iya, kenapa arela bisa memiliki makanan yang wangi seperti itu, dan tentunya kalah dengan para koki di istana.
"diamlah.. yang mulia kaisar dan keluarganya sedang mengkhawatirkan pangeran Darrel. kata-katamu itu malah akan membuat mereka semakin cemas." bisik yang lain. dan tentu saja tidak ingin memperkeruh suasana.
mereka terus berdiri dan menunggu, sampai akhirnya, setelah cukup lama menunggu pangeran Darrel dan asistennya itu keluar dari menembus dinding-dinding istana dingin yang kokoh itu.
tampak senyum di wajah pangeran Darrel sangat merekah. bahkan ekspresi dan moodnya langsung berubah. dia yang awalnya datang dengan ekspresi dingin, kini tampak terlihat mulai bersahaja.
pangeran Felix dan kedua saudaranya mulai memandang. sebenarnya apa yang terjadi di dalam ? kaisar Ronaldo juga yang merasa penasaran langsung berdehem untuk mencairkan suasana.
"khem!! maaf pangeran Darrel. sebenarnya apa yang terjadi di dalam ? kenapa Anda begitu lama ." tanya kaisar Ronaldo dengan penuh ingin tahu. mendengar suara yang menginstruksi mereka, pangeran Darrel dan pengawal kepercayaannya yang tampak sedang berbincang ringan itu langsung tersadar.
ekspresi mereka mulai berubah kembali. namun Tak sedingin saat pertama kali mereka menginjakkan kaki di aula istana.
"oh tidak ada apa-apa yang mulia. kami hanya mengobrol beberapa kata saja dengan penghuni kediaman ini. dia mengatakan kalau orang yang kami cari mungkin saja telah pergi. Karena itulah kami di dalam cukup lama." tutur pangeran Darrel apa adanya.
walaupun pangeran Darrel dan Darwin tidak berbicara. namun mereka berdua sudah tahu harus melakukan apa. apalagi Darrel dan pengawalnya ini.
"apakah Yang mulia pangeran yakin..? di dalam saudara saya sedang dihukum oleh ayahanda, karena sangat keras kepala dan susah untuk dikasih tahu. kami mengkhawatirkan Anda yang mulia pangeran, kami takut terjadi apa-apa dengan anda di dalam sana." tutur Marisa sambil memasang ekspresi wajah peduli dan penuh dengan kekhawatiran. sementara pengawal pangeran yang bernama, Karel itu langsung tersenyum sinis.
(munafik. perempuan berwajah dua ini benar-benar ada di dunia ini. .) ucapnya dengan tatapan mengejek. dia tentu bukan seorang dewa yang bisa mengetahui isi hati manusia. tapi ekspresi dan gaya bicara seperti itu sudah cukup menjadi pengalaman dan menjadi makanan mereka sehari-hari.