NovelToon NovelToon
Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain / Light Novel
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Di desa penggarit, hiduplah seorang Tuan Muda bernama galih yang terbuang dari keluarganya sendiri karena fitnah dari kakak dan adiknya sendiri

Suatu hari, galih bertemu dengan satu ekor monyet putih yang terjebak di akar akar pohon di gunung pangrango.

galih tidak mengetahui bahwa monyet itu adalah sebenarnya sosok jin khodam yang menjelma menjadi monyet.

Namun, hubungan antara galih dan condromowo tidaklah sederhana. Mereka harus menghadapi berbagai macam tantangan dan bahaya yang mengancam desa mereka. Mereka juga harus menghadapi kebenaran tentang masa lalu galih dan kekuatan yang sebenarnya dimilikinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

teror pocong hitam.

"Hemm, baiklah malam ini juga akan aku suruh pasukanku meneror para warga, di desa penggarit.

***

Kembali pada galih, setelah galih melaksanakan kewajibanya, galih saat ini sedang duduk santai diruang tamu dengan rokok di tangan kananya dan handphonenya di tangan kiri.Saat ini galih sedang merokok sambil bermain magic chess mlbb.

Tok!!..... tok!!..... tok!!... tiba tiba terdengar ketukan pintu, galih langsung beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.

"Assalamualaikum." ucap suara dari depan suara yang terdengar pria paruh baya.

"Walaikumsalam." galih menjawab dan membukakan pintu, nampak pria paruh baya dengan baju batik celana hitam panjang dan peci hitam di kepalanya.

"Mas galih kenalin nama saya pak purnomo saya kades di kampung penggarit, saya kesini untuk mengajak mas galih Ronda nanti malam, karena mas galih sekarang udah jadi warga desa penggarit. kalau nanti malam tidak capek ikut yah mas." ucap pak purnomo

"I..iya pak kades. maksud saya pak purnomo, nanti malem saya usahain dateng ke pos Ronda." ucap galih.

"Ya sudah, saya permisi dulu mas."

"Ga masuk dulu pak."

"Ga usah mas, saya kesini cuman mau nyampein itu aja." ucap purnomo lalu berjalan pergi.

Melihat purnomo pergi, galih kembali duduk di Singgah sananya dan melanjutkan bermain magic chess.

***

Waktu berjalan cepat, malam pun tiba setelah melaksanakan kewajibanya galih keluar rumah, dengan kaus panjang lengan Putih dan celana hitam, galih juga membawa sarung agar tidak kedinginan saat di pos.

Galih keluar rumah hendak menuju pos Ronda, untuk Bergaul dengan beberapa warga di sana.

"Mas mau kemana?" tanya fauziah yang ada di depan rumah.

"Ini mbak saya mau ke pos Ronda, biar bisa kenal banyak orang di sini."

"Ohh, hati hati di jalan mas."

"I..iya." jawab galih, sambil tersenyum ke arah fauziah lalu berjalan pergi.

"Kiw, kiw." ucap adik perempuan fauziah yang tiba tiba datang.

"Apaan sih bel, sana masuk udah malam ga baik perempuan malem malem di depan."

"Lah mba sendiri di depan, pasti nungguin mas mas ganteng tadi."

"Udah sana masuk, anak kecil ga bakalan ngerti."

"Bibit bibit cinta, mulai tumbuh." ucap bela lalu berlalu pergi.

Sedangkan fauziah tersenyum sendiri

"Aduh kenapa tadi bilang hati hati lagi, sok kenal banget sih." ucap fauziah dalam hati

***

"Akhhhhh!!" teriak bu jihan karena dia melihat penampakan pocong hitam, tinggi di depan rumahnya.

Awalnya dia sedang ingin keluar, membeli sesuatu di warung, tetapi baru saja ia membuka pintu sudah dikejutakan dengan pocong hitam berbadan tinggi.

Seketika bu jihan langsung lari, bu jihan lari hingga menabrak pak dono.

"Aduh bu, kenapa sih teriak teriak." ucap pak dono suami bu jihan.

"Ta..tadi, ada pocong mas serem banget." ucap bu jihan.

"Ga ada, mana."

"Itu di depan rumah."

Pak dono berjalan ke depan rumah, di ikuti bu jihan.

Beberapa detik mereka berjalan, bu jihan dan pak dono sampai di halaman depan, Di sana terlihat sepi tidak ada siapa siapa.

"Mana bu, ga ada kan ibu pasti cuman kecapean." ucap pak dono

Bu jihan melirik sana sini, tetap tidak ada siapa siapa. hanya rumah warga yang sudah gelap dan ada beberapa yang terang.

"Tadi serius ada mas."

"Udahlah bu, ayo masuk."

Bu jihan, dan pak dono masuk ke dalam rumah mereka.

Ceklek!! pak dono mengunci pintu

"Loh, kok di kunci mas? ini kan baru jam segini." tanya bu jihan

Pak dono melirik istrinya, tiba tiba matanya memerah terang dan.

Bugh!! bunyi kepala pak dono jatuh dari tubuhnya. kepala pak dono menggelinding hingga di kaki bu jihan lalu tersenyum menyeringai.

"Aghhhhh!!!"

Melihat hal tersebut, bu jihan langsung ketakutan, dan berlari sekuat tenaga teriakanya seolah tidak ada yang mendengar. bu jihan berlari masuk ke kamar anaknya.

Bu jihan membuka pintu seketika mulutnya membentuk huruf o, karena melihat anaknya nafis sedang memijit suaminya.

Nafis, dan pak dono heran. melihat penampilan bu jihan acak acakan.

"Ibu kenapa?" tanya nafis anak kecil yang masih menginjak kelas tiga sd.

"Ma..mas, tadi tadi ada demit." ucap bu jihan terbata bata, sambil berbaring di samping pak dono dan memeluknya.

"Mana ada bu, ganggu aja lagi enak enak di pijitin juga." ucap pak dono

Dugh!! dugh!! dugh!!

Tiba tiba terdengar bunyi seperti orang melompat lompat.

Pak dono, bu jihan, dan nafis memperhatikan pintu yang sedikit terbuka.

Tidak ada siapa siapa di sana, bunyi tersebut juga hilang mereka bertiga mengehela nafas lega.

"Jihannnnn!" ucap suara serak dari pojok kamar nafis.

"Akhhhhh!!" teriak bu jihan dan bersembunyi di punggung suaminya. sedangkan nafis langsung pingsan, karena melihat pocong hitam dengan mata menyala merah, dan muka pucat.

Sementara pak dono membaca ayat kursi sambil memejamkan mata.

Pocong tersebut melayang layang, dan perlahan lahan pergi.

Teror pocong hitam tersebut bukan cuman terjadi di rumah bu jihan, tetapi di rumah warga yang lainya juga.

***

Kembali pada galih, yang sekarang sudah berkumpul dengan warga warga desa penggarit, hanya ada bapak bapak di sana total ada lima orang termasuk galih.

"Jadi, mas galih ini pindahan dari bekasi." tanya pak Usman.

"Iya pak."

"Kenapa pindahan kesini mas?" tanya pak toni.

"Mau cari suasana di desa aja pak." jawab galih.

"Hati hati yah mas, sekarang lagi banyak teror ketukan pintu kalau malam hari, mas jangan pernah bukain pintu kalau ada yang mengetuk di tengah malam. mau itu suara siapapun." ucap pak Usman.

Hah!!, perasaan saya kemarin biasa biasa aja pak. ga ada yang ketuk ketuk pintu." pak ucap galih.

"Mungkin saja orang yang nyembah iblis belum pernah ketemu sama kamu, kamu kan warga baru di sini, jadi kamu ga di teror." ucap pak aceng, dan di balas anggukan oleh usman, toni, dan wadi.

"Hah!!, emang ada kaya gituan di zaman sekarang pak."

"Ada mas ga tau kenapa, tiba tiba aja desa kita di teror ga tau kenapa. yah walaupun cuma ketukan pintu aja lalu ngilang."

"Tapi apa mas tau, ibu mia temenya bu maya." tanya wadi

"Iya, saya tahu."

"Bu mia orang pertama yang bukain pintu, waktu pintu di ketuk tengah malam."

"Bu mia di situ lihat almarhum neneknya, mengetuk ngetuk pintu waktu itu juga bu mia langsung demam tinggi, dan saat itu juga warga tidak berani membuka pintu saat ada yang mengetuk di tengah malam." jelas wadi

Galih melongo mendengar penjelasan pak wadi. karena setelah pindah ke desa penggarit galih mengalami hal hal mistis mulai, dari tawa misterius penampakan diajeng lalu teror ketukan pintu.

1
Benri Pakpahan
cerita kurang bagus
Jujun Adnin
lanjut
Jujun Adnin
ok
Sutono jijien 1976 Sugeng
semakin menarik
Teddy Aktadi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!