NovelToon NovelToon
CERITA KITA

CERITA KITA

Status: tamat
Genre:Komedi / Bad Boy / Tamat
Popularitas:845k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lisa

Reysha, gadis SMA yang menyelinap ke sekolah lain dengan menyamar sebagai instruktur cheerleader karena kecintaanya pada cheerleader. Disana dia justru bertemu Lukar, cowok yang pernah mempermainkannya lewat sebuah taruhan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertekan

Semua menghentikan keceriaannya saat Reysha melintas. Cewek itu sedang membereskan piring-piring di meja. Tanpa aba-aba apapun Lukar berdiri dan menghampiri Reysha. Baik Reysha maupun mereka semua yang duduk di meja no 7 itu kaget.

"Ngapain?" tanya Reysha heran.

"Bantu kamu." Lukar mengangkat piring-piring kotor itu tanpa peduli tatapan mata Reysha tidak setuju. Mbak prily si empu cafe yang melihat, tersenyum senang.

"Bawa ke belakang ya," pintanya tanpa sungkan sambil nunjuk pintu menuju ke belakang. Reysha menatap mbak Prilly. Di tatap seperti itu, mbak Prilly cuma angkat bahu. Melihat ada tenaga bantuan gratis tanpa pikir panjang langsung di manfaatkan.

"Lukar ngapain?" Bimo heran.

"Gak tahu," jawab Rega. Satya kaget juga, tapi enggak terlalu peduli. Dia lalu menatap layar hape-nya. Diko yang duduk pas sofa di depan sendiri, melihat Lukar dengan serius.

Apa yang dilakukan, Lukar?

Saat ini cafe memang sudah mulai sepi. Hanya tinggal 2 meja yang belum selesai. Lukar kembali.

"Kamu lagi melakukan misi, Kar?" tanya Bimo heran.

"Bukannya tantangan udah selesai." Rega nambahin. Lukar gak jawab sambil mengambil jaket yang ada di bahu sofa.

"Baik ke orang dalam situasi apapun kan gak salah," ujar Satya membela Lukar. Diko melihat ke arah cowok itu dengan heran.

"Ayo pulang," ajak Lukar. Mereka masih diam.

"Memangnya kalian mau nginep di sini?" tanya Lukar yang ajakan pulangnya tak di hiraukan sama Bimo dan Rega. "Aku bayar dulu." Lukar menuju kasir. Sementara yang lain menunggu di tempat parkir.

Reysha sudah berdiri di depan komputer kasirnya lagi. Lalu menyebutkan nominal jumlah pembelian. Lukar menyodorkan kartu debit sambil menatap gadis itu. Reysha menerimanya tanpa melihat wajah Lukar.

"Tolong pin-nya." Reysha menyodorkan mesin edc bank. Lukar memencet pin dan transaksi selesai.

"Ini kartunya. Terima kasih," ucapan Reysha formal layaknya ke pelanggan yang lain. Setelah Geng Lukar keluar. Pembeli di meja yang lain juga membayar. Cafe sudah sepi. 10 menit lagi tutup.

____

"Besok-besok ajak cowokmu yang tadi kesini ya. Biar bisa bantuin kita," kata mbak Prily yang jadi manajer cafe.

"Teman," ralat Reysha.

"Masa teman mau bantuin sampai gitu." Mbak Prily heran.

" Temen yang baik "

Mungkin...pikir Reysha dalam hati.

" Tapi ganteng " imbuh mbk Prily lucu.

" Berarti ya....temen yang baik dan ganteng " mbk Prily ketawa.

" Atau satunya juga di suruh bantu juga "

" Satu nya? "

" Yang duduk di depan sendiri. Yang tadi ngeliatin kamu terus. Dia ganteng juga. " terang mbk Prily. Diko?

" O... " jawab Reysha datar. " Pengennya dapat karyawan gratis? "

" Iya dong " lalu mbk prily ketawa senang.

" Aku pulang dulu ya, mbk Prily " pamit Reysha.

" Ya. Hati-hati "

" Oke " Reysha membuka pintu cafe. Malam ini malam minggu. Makanya tadi rame di cafe.

Aku mau beli cemilan dulu deh.

Reysha berjalan menyebrangi jalan dan menuju ke mini market di depan cafe. Di dalam Reysha mengambil sandwich dan minuman. Setelah membayar lalu keluar. Diluar ternyata hujan. Enggak deras hanya gerimis kecil-kecil aja. Tapi kalau harus berjalan kaki ya tetep kebasahan.

Sebenarnya tadi mau pinjam motornya Igo, kakaknya. Tapi gak jadi. Karena Igo mau keluar sama temen-temennya. Reysha masih berdiri di depan mini market. Mau langsung pulang masih capek. Jadi Asha duduk dulu di kursi yang di sediakan di depan minimarket.

Reysha membuka sandwich dari kemasannya dan memakannya perlahan.

Bruk! Seseorang duduk di samping kursinya. Reysha noleh. Ada Lukar disana sambil bawa botol air mineral. Bukannya enggak kaget. Sebenarnya Reysha kaget tapi dia cukup lihai soal cuek-cuek'an begini.

" Gak langsung pulang? " Reysha melihat ke sekitar jalanan di depan mini market.

Dia sendirian? Atau masih ada yang lain?

" Mereka sudah pulang semua " Lukar paham seringkali Reysha memeriksa apakah dia sendirian atau bersama yang lain.

" Ya " jawab Reysha akhirnya.

" Baru tahu kalau kamu kerja di sini "

Memang gak ada yang tahu.(Reysha)

Lukar melihat ke samping. Reysha sedang menikmati sandwichnya yang tinggal setengah.

Dia lapar rupanya. Mungkin capek juga. Berarti alasan kencanku selalu di tolak karena dia gak ada waktu buat kencan. Melihat dia seperti ini aku merasa lega. Tapi kenapa?

Mungkin karena Reysha tidak marah karena sudah di permainkan. Atau karena aku masih bisa ngomong meskipun sudah mempermainkan.

Reysha meneguk air dalam botol di depannya. Melihat layar hape. Jam 22.31 wib. Sudah malam.

" Pulang sama siapa? "

" Ojek "

" Aku anterin " tawar Lukar meskipun dia tahu Reysha enggak bakal mau. Reysha menggeleng. Lukar tahu. Dia sengaja. Karena mungkin saja kali ini Reysha mau di anterin. Hape Reysha berdering. Igo nelfon.

" Halo. Apa? "

" Dimana? "

" Cafe "

" Belom pulang?"

" Sebentar lagi. Masih hujan "

" Kalau dah reda cepet balik. Ibu khawatir"

" Ya " 

Kalau khawatir ya jemput, seharusnya. Dasar kakak yang gak perhatian.

Lukar penasaran sama siapa Reysha ngobrol barusan. Tapi enggak mungkin dia bertanya hal seperti itu. Kedekatan dia sama Reysha cuma sebatas pelaku dan korban. Lukar sempat berfikir apa yang membuat Reysha menerima cinta palsunya.

Awalnya Lukar mikir, mungkin karena suka. Karena menurut Rega dan Bimo, Lukar tergolong orang yang sulit di tolak sama cewek. Tapi baru di sadari sikap Reysha menunjukkan dia enggak minat ke Lukar.

Sikapnya tetap dingin dan berhati-hati. Tapi kenapa menerima pernyataan cinta itu. Lukar gak bisa menemukan alasan sebenarnya. Sepertinya bukan Lukar yang berhasil mempermainkan Reysha. Karena Lukar menjadi merasa kalang kabut sendiri sama perasaannya gara-gara sikap tuh cewek.

Mereka berdua masih diam. Lukar memang perlu menghela nafas berkali-kali. Dia merasa tertekan. Reysha seperti enggak kasih ruang untuk bernafas. Padahal dia biasa aja. Lukar berpikir keras untuk melanjutkan obrolan. Apa yang perlu di ucapkan supaya perbincangan enggak berhenti.

Kenapa aku susah-susah pengen ngobrol sama dia, sih. Begini mungkin rasanya jadi orang yang bersalah. Mau begini begitu gak enak karena terlanjur salah. Enggak mungkin kan aku bahas kejadian di kantin itu. Bukannya suasana mencair, malah bisa bikin aku beku.(Lukar)

" Terima kasih yang tadi "

Tuing! Lukar mendapat pencerahan. Obrolan kali ini muncul dari Reysha sendiri.

" Gak masalah. Hanya seperti itu saja " jawab Lukar cool. Tapi dalam hati gembira ria.

Eh, senang? Sesenang itukah Lukar di beri ucapan terima kasih sama Reysha. Kalau Reysha tahu. Sebelum Lukar berdiri membantu, dia sempat gugup. Berulang kali menghela nafas. Memikirkan bagaimana respon kamu, kalau dia membantu seperti tadi. Sempat gak jadi karena takut respon anak-anak yang lain pada heboh. Tapi....dia memilih tetap membantumu. Nice, Lukar!

" Sepertinya temen-temen mu sangat mencintaimu " kata Reysha saat melihat seseorang di balik tembok gedung yang ada di tikungan. Lukar gak paham.

" Mereka mengawasimu dengan seksama. Disana " Reysha menunjuk dengan dagunya. Lukar memejamkan mata kesal.

Mereka ngapain sih. Kan sudah aku bilang pulang dulu. Dasar!

Lukar mengeram dalam hati. Bimo dan Rega saling dorong karena merasa ketahuan. Dan juga menghindari tetesan gerimis yang mulai menggila. Mungkin mereka juga penasaran sama sikap Lukar di dalam cafe tadi. Diko dan Satya juga ada disana. Bersandar di tembok dengan santai seperti enggak bersalah sudah memata-matai.

Reysha sebenarnya enggak tahu mereka disana tapi feelingnya merasa ada seseorang yang memperhatikan. Dan dia yakin cowok itu. Cowok yang masih menatapnya dari kejauhan. Mereka datang menghampiri Lukar dan Reysha.

Memang mereka pernah ngaku tertekan sama sikap Reysha yang datar. Tapi rasa tertekan itu jadi hilang. Kalah sama rasa penasaran mereka akan tingkah aneh Lukar.

Aaarggghhh! Lukar berteriak dalam hati.

" Hai " sapa Bimo dan Rega hampir bersamaan.  Satya hanya mengangkat satu tangannya bermaksud menyapa. Reysha mengangguk tanpa beranjak dari kursinya. Diko hanya menatap tanpa menyapa. Bola mata Reysha juga menatap sebentar ke Diko. Tapi segera lihat yang lain karena kedua mata itu enggan melepaskan tatapannya.

Lukar yang kesal meneguk minuman banyak-banyak. Hujan semakin deras. Mereka berenam terjebak hujan di depan mini market.

🍄🍄🍄

b e r s a m b u n g

1
Andri
jodo e ugi
Andri
rani menggunakan kekuasaan bpk e
Andri
ugi lebih jentel
aliya
bagus..suka..
Maya Sari Niken
bab ini agak bingung
fifid dwi ariani
trus sukses
fifid dwi ariani
trus bahagia
fifid dwi ariani
trus ceria
fifid dwi ariani
trus sehat
fifid dwi ariani
trus bahagia
fifid dwi ariani
trus semangat
fifid dwi ariani
trus ceria
fifid dwi ariani
trus sehat
fifid dwi ariani
trus sabar
fifid dwi ariani
trus bahagia
fifid dwi ariani
trus sehat
fifid dwi ariani
ttus sabar
fifid dwi ariani
trus bahagia
fifid dwi ariani
trus sukses
fifid dwi ariani
trus sehat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!