kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dasendriya
Hutan lebat dan gelap terbentang di hadapan Raden kepeng dan aki Welang, hutan ini larangan bagi aki Welang dan rakyat nya, tidak untuk Raden kepeng, dia malah di harus kan masuk ke dalam hutan larangan itu.
berjalan di antara lebat nya pepohonan, Raden kepeng meningkatkan kewaspadaan nya, dengan aji sayepi angin, sebenarnya dia bisa saja berlari cepat, namun dia tidak mau ambil resiko, sebab dia sendiri tidak tau apa yang menantinya ,lebih baik lambat asal selamat , hehehe, Raden kepeng tertawa dalam hatinya.
tidak ada tanda tanda kehidupan di hutan ini,suara burung dan binatang lain tidak terdengar dan menampakkan diri, berjalan sekian lama pada akhirnya Raden kepeng menemukan sebuah gua,mulut gua ini lebar
" masuk...tidak..masuk..tidak "
diluar gua Raden kepeng ragu,
"ah masuk saja sudah kepalang basah,"
dalam.gua ternyata terang , bersih dan luas, ada langit langit gua yang bolong,akar akar pohon menggantung, menetes kan air,
tetesan air ini menimpa sebuah batu hitam,dibawah batu hitam,air bening menggenang terlihat seperti kolam kecil.
saat Raden kepeng mendekati kolam batu,dia kaget dan mundur, ternyata di belakang kolam batu ada mulut gua kecil lain, di dalamnya ada seorang lelaki tua yang sedang bertapa, Raden kepeng perlahan mendekati gua kecil itu, lalu dia duduk bersila.
" hatur sembah eyang resi,punten ,maaf saya berlaku lancang, memasuki gua ini, jika eyang resi tidak berkenan , saya undur diri.."
resi itu membuka matanya, dia memandangi Raden kepeng sejenak
" anak baik ..tau tata Krama.. bagus."
keperluan apa yang membawa mu sampai ke mari kasep..?"
" maaf eyang ,saya tidak ada keperluan,saya tak sengaja sampai kemari."
" hahaha.. bagus bagus, berani bertanggung jawab,tidak melibatkan orang lain..bagus
" ya ya..aku tau siapa dirimu,kau tau siapa aku? Hahaha pasti tidak tau ,
"aku Jayananta, eyang buyut mu , munding, atau aku juga memanggil mu kepeng? Ada ada saja si aji itu, kasih nama dan ilmu aneh, kepeng..apa maknanya?
mengetahui sosok di depannya eyang buyut,prabu Jayananta, raja pendiri kerajaan majayan, Raden kepeng, langsung maju,sungkem di hadapan eyang buyut nya
"hampura eyang buyut, incu lalai ,tidak mengenal eyang buyut.."
" ya ya kepeng tidak apa apa, tapi aku benaran bertanya, darimana asal muasal nama kepeng
" entah eyang, Ama prabu yang buat nama itu,mungkin supaya saya tidak sombong,saya tidak berarti apa apa ,hanya se kepeng,"
" hahaha bisa bisa.. agar kau juga tau diri,asal muasal kita semua tidak berarti, mungkin dengan se kepeng buat yang kaya tidak ada artinya tapi se kepeng sangat berarti bagi yang miskin, artinya, kau jangan sampai lupa diri, lupa asal, lupa kemana nanti kembali.
ya sudahlah,lama kelamaan nama kepeng enak juga di dengar..hahaha
nah kepeng incu kasep..aku telah lama menunggu mu, semoga saja kau tidak mengecewakan ku,aku akan menurunkan ilmu yang bernama " dasendriya" ilmu ini sekarang hanya dimiliki oleh seorang raja agung ,raja titisan dewa "prabu Angling dharma" kakek dan ayah mu pernah aku ajarkan ilmu ini, namun ke dua nya gagal,
sekarang kau minum terlebih dahulu air di kolam batu itu,itu air Kahuripan.
" ampun eyang ..apakah tidak bisa di undur?
" kenapa kepeng? apa yang membuat ragu?
" saya berjanji dengan orang di bawah eyang"
"hahaha soal perempuan itu rupanya, tidak usah khawatir,aku telah meminta Welang, membawa mereka semua ke desa kepeng "
" ah..kalau begitu terimakasih eyang, sekarang hati saya tenang.
Raden kepeng meminum air Kahuripan,air ini dingin namun saat masuk ke dalam perut malah terasa hangat.
dasendriya makna sejati 10 panca indra ,jalan pencerahan menuju Swargaloka dia tidak berkitab,dia harus di turunkan langsung, aku hanya meletakkan dasar-dasar nya, makna dan jalan pencerahan sejati tiap manusia berbeda dalam menafsirkan nya, kau harus menemukan nya sendiri,jalan dasendriya mu sendiri, kepeng, semoga kau tidak mengecewakan ku, bersiaplah,
resi Jayananta memegang kepala Raden kepeng, kepala itu tiba tiba bersinar hijau
di dalam benak Raden kepeng,dia melihat eyang buyut nya memberikan wejangan lebih lanjut tentang dasendriya ,
tidak ada jurus khusus dasendriya, seperti pada umum nya jurus silat, setiap gerakan itu jurus ,setiap rasa itupun jurus.
kendalikan gerakan panca indra, kendalikan panca rasa itu ,jadilah dia kehendak yang berwujud ,itulah dasendriya .
dia juga melihat gambaran dasendriya dalam melawan musuh nyata atau ghaib.
dengan ilmu dasendriya, eyang nya mampu menirukan,mengetahui terlebih dahulu arah serangan bahkan kelemahan jurus lawan nya, sehingga dengan mudah musuh di kalahkan,
"sudah kepeng, apa yang baru saja kau dapat adalah dasar, pahami dasarnya, niscaya kau dapat memahami semua"
di sebuah kampung kecil bekas perampok,orang orang yang disana mulai gelisah,sudah dua hari setelah Mereka ditinggalkan oleh Raden kepeng,parwati dan warangka sama sama cemas melebihi yang lain,namun berdua mereka tetap berusaha semangat, mereka juga menawarkan kepada yang lain ,jika tidak bisa lagi menunggu,silahkan ambil jalan sendiri,dengan membawa perbekalan yang sudah mereka sepakati bersama, tidak ada yang mau pergi, bagi mereka, lebih baik tetap disini, lebih aman dan terjamin.
saat hari ketiga, tiba tiba dari langit, sebuah perahu besar turun, dari dalam perahu, keluar lima orang muda dan satu orang tua.
" kalian semua, aku Ki Welang, abdi Raden kepeng,orang yang telah menyelamatkan kalian, aku di minta untuk membawa kalian semua pergi dari sini,menuju desa kepeng, silahkan kalian semua naik ke atas perahu"
" Raden kepeng? Maaf tuan siapa Raden kepeng? Apa orang itu? Warangka dan parwati sama bertanya mereka memang tidak mengenal Raden kepeng, mereka hanya memanggil orang itu dengan Raden saja.
" ke mari kalian, lihat ini.."
aki Welang membuka telapak tangan nya,dengan aneh, di telapak tangan aki Welang,gambar wajah Raden kepeng jelas terlihat, " bukankah orang ini penyelamat kalian?"
" ya ..ya benar itu Raden..ternyata namanya Raden kepeng.."
begitulah, setelah yakin ,mereka semua naik ke atas perahu besar,mereka membawa semua harta peninggalan para perampok itu.
perahu segera naik ke langit "..wushh" dalam sekejap perahu itu telah lenyap dari pandangan,menghilang di balik awan.
Semenjak di buka nya tabir pelindung,desa kepeng dari hari ke hari semakin terkenal perbedaan tingkat sosial dan kesejahteraan masyarakat nya dengan banyak desa bahkan kota lain, membuat banyak orang yang datang tiap harinya ,entah itu hanya sekedar berkunjung, mencari pekerjaan bahkan banyak yang ingin tinggal dan menetap disini.
aki Nala dan para sepuh desa , tentu tidak sembarangan menerima mereka yang ingin menetap, ada persyaratan yang harus di penuhi, hanya saja walau tidak tertulis, orang orang asli bekas penduduk kota majayan menjadi prioritas utama, namun mereka biasa nya di bawa oleh sanak saudara mereka yang sudah terlebih dahulu ada di desa ini.