NovelToon NovelToon
Lovestruck In The City

Lovestruck In The City

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Keluarga / Karir / Romansa / Bapak rumah tangga / Office Romance
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Bagi beberapa orang, Jakarta adalah tempat menaruh harapan. Tempat mewujudkan beragam asa yang dirajut sedemikian rupa dari kampung halaman.

Namun, bagi Ageeta Mehrani, Jakarta lebih dari itu. Ia adalah kolase dari banyak kejadian. Tempatnya menangis dan tertawa. Tempatnya jatuh, untuk kemudian bangkit lagi dengan kaki-kaki yang tumbuh lebih hebat. Juga, tempatnya menemukan cinta dan mimpi-mimpi baru.

“Kata siapa Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri? Kalau katamu begitu, mungkin kamu belum bertemu dengan seseorang yang akan membuatmu menyadari bahwa Jakarta bukan sekadar kota bising penuh debu.”—Ageeta Mehrani, 2024

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lunch

Bermandikan keringat, Ageeta berlarian menaiki satu persatu anak tangga dengan kantong berisi lunch box pesanan Reno. Tadi, sewaktu ia sedang berada di warteg langganan untuk mengambil beberapa pesanan milik karyawan, Reno tiba-tiba meneleponnya, minta diambilkan lunch box hasil delivery yang didrop di lobi.

Sialnya, sewaktu hendak naik lift, boks besi itu selalu penuh sehingga mau tidak mau Ageeta harus menaiki tangga. Padahal, cuaca sedang panas-panasnya dan rasa-rasanya tubuh Ageeta hampir meleleh dibuatnya.

Napas Ageeta masih pendek-pendek ketika tiba di lantai 6. Kakinya terasa lemas, hampir sudah tidak bisa dipakai melangkah.

"Banjir amat, Git, dari mana sih?" celetuk Laras yang kebetulan baru keluar dari pantri.

Karena masih sibuk mengatur napas dan sedang mencoba mengumpulkan energi, Ageeta hanya mengangkat kantong di tangannya.

Sekali melihat logo di kantong tersebut, Laras sudah langsung mengerti. Tidak pernah ada yang serajin itu memesan layanan delivery dari restoran yang jauhnya hampir 15 kilometer, selain Reno. Hanya karena itu adalah restoran favoritnya, lelaki itu rela menunggu lebih lama plus membayar ongkos kirim yang nominalnya hampir sama dengan harga makanannya.

"Nasi yang dari warteg dibawa sama Mega, Mbak. Nanti dia anter ke sini." Tutur Ageeta setelah napasnya lumayan stabil. Untung saja tadi ada Mega (sesama office girl) yang kebetulan juga hendak membeli makan untuk dirinya sendiri, jadi Ageeta bisa sekalian nitip.

Laras hanya mengangguk, membantu membukakan pintu pantri, lalu melenggak pergi. Perutnya yang lapar jauh lebih penting untuk diurus sekarang, walaupun sebenarnya dia juga tidak ingin melewatkan momen kebersamaan Reno dan Ageeta.

Sementara Ageeta, gadis itu langsung saja meletakkan pesanan Reno di atas meja. Secepat kilat putar balik tanpa menunggu ucapan terima kasih karena ia harus buru-buru mengurus tenggorokannya yang kering sebelum ia mati.

Menggunakan gelas yang diambil asal dari laci, Ageeta menuangkan air dan langsung menenggaknya sampai habis. Bunyi ahhh panjang menggema ke segala penjuru. Bentuk nyata bahwa dahaganya sudah berhasil diatasi.

Ketika Ageeta hendak pergi meninggalkan pantri, Reno melambaikan tangan dari meja yang tidak lelaki itu tinggalkan sejak pagi.

Meskipun sebenarnya sudah lelah dan lapar, Ageeta tetap mendekat. Sambil berdoa semoga saja Reno tidak memberinya tugas yang aneh-aneh.

"Sini, temenin saya makan," ucap lelaki itu. Laptop dan berkas-berkas penting sudah diungsikan ke kolong meja. Kini meja bundar itu bersih dan bisa dipakai meletakkan dua lunch box yang Ageeta perjuangkan dengan segenap jiwa raga.

"Yah ... saya pengin makan di kantin kantor," keluh Ageeta. Ia dengar dari Mas Yono (satpam kantor) hari ini ada menu kesukaan Ageeta di kantin kantor. Sudah lama menu itu tidak dimasak, jadi Ageeta sangat ingin menyantapnya sekarang.

"Saya udah beli makanan buat kamu, emang mau kamu biarin mubazir?"

Ageeta melenguh kecewa. Hanya bisa membayangkan lezatnya cumi cabai hijau yang dihidangkan di kantin kantor sambil berjalan mendekat dengan malas. Nafsu makannya yang semula di level 100, mendadak turun drastis ke angka -10 sekarang.

Tapi mau bagaimana lagi? Ageeta tidak punya pilihan. Jadi, dia tetap menarik kursi, membuka lunch box pemberian Reno dan memakannya sambil tetap mencoba bersyukur.

Di tengah kegiatan makan, Ageeta menemukan Reno masih sempat sibuk dengan tab pink kesayangannya. Bukannya bermaksud lancang, tetapi Ageeta bisa melihat lelaki itu masih saja mengurusi soal pekerjaan.

"Kerjaan Bapak banyak banget?" tanyanya.

Reno hanya mengangguk, sebab mulutnya penuh dengan makanan. Setelahnya, tidak ada lagi percakapan. Ageeta mengunyah makanannya sambil terus mengamati Reno. Lalu, dia sadar bahwa Reno terlihat beribu-ribu kali lebih menawan kalau sedang dalam mode serius seperti sekarang.

Ish, sih eling, Ageeta. Ini lagi kerja, harus profesional! Cetusnya di dalam hati. Menggeleng ribut demi mengumpulkan kesadarannya kembali.

Tidak boleh begini. Dia harus bisa menjaga profesionalisme. Ageeta Mehrani si office girl panutan tidak boleh goyah akan apa pun!

...****************...

Entah sudah berapa kali Ageeta kena prank prakiraan cuaca. Dibilang cerah seharian, ternyata hujan badai sampai malam. Giliran dibilang mendung dan berhujan, cuaca malah terik bahkan sampai membuat badan mandi keringat. Memang paling benar percaya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa!

"Kamu nggak bawa payung?"

Ageeta menoleh cepat, meninggalkan kegiatannya memandangi derai hujan hanya untuk menemukan Reno sudah berdiri tegap di sampingnya.

"Yoi, ketipu lagi sama ramalan cuaca."

Reno berdecak, lantas mengulurkan payung yang dibawanya.

Alih-alih menerima, Ageeta malah menggeleng ribut. "Nggak usah, Pak. Saya tunggu reda aja," tolaknya.

"Siapa yang bilang payungnya buat kamu?" cetus Reno.

Jleb!

Dada Ageeta rasanya seperti habis kena tinju. Nyerinya sampai membuat perutnya mual.

Ageeta bersungut-sungut, kesal. "Terus kenapa disodorin ke saya?"

"Payungin saya ke mobil. Saya ribet bawa-bawa tas sama berkas-berkas begini._

Ageeta melirik pada barang bawaan yang Reno sebutkan. Memang terlihat rempong, sih. Jadi, meskipun bibirnya menyon-menyon seperti tokoh antagonis dalam sinetron yang suka teman-temannya tonton, Ageeta tetap mengambil payung milik Reno dan melaksanakan perintah yang lelaki itu berikan.

Postur tubuh Reno yang jauh lebih tinggi membuat Ageeta harus mengangkat kedua tangannya lebih tinggi juga. Agar kepala Reno tidak tersangkut di besi kerangka payung dan lelaki itu berakhir ngomel-ngomel lagi padanya.

Usai mengantar Reno sampai ke mobil dan memastikan lelaki itu duduk di belakang kemudi tanpa kebasahan sedikit pun, Ageeta menjauhkan diri.

"Safe drive, Pak!" ucapnya berbasa-basi.

Namun, ia malah dibuat terkejut ketika Reno menyuruhnya ikut masuk ke mobil alih-alih membiarkannya pergi.

"Ng--"

"Sekali lagi ngomong nggak usah, saya potong lidah kamu, Git. Hari ini kamu udah banyak banget nolak saya," potong Reno.

Nolak saya, nolak saya, ambigu banget bahasanya! Ageeta merutuk di dalam hati.

Kendati demikian, ia tetap menurut dengan memasukkan tubuhnya ke dalam mobil, duduk di kursi penumpang meski agak kerepotan melipat payung yang segede gaban berlogo salah satu bank swasta tersebut.

Baru saja selesai meletakkan payung di jok belakang dan memastikan pintu di sisi kirinya tertutup rapat, Ageeta kembali dibuat terkena serangan jantung saat tahu-tahu saja Reno sudah berada di atas dirinya. Wajah lelaki itu begitu dekat, membuat Ageeta refleks menahan napas seiring dengan tubuhnya yang membatu bagai habis terkena sihir Medusa.

Lalu, dalam waktu super singkat, potongan ingatan dari mimpi tidak sopan yang dia miliki beberapa waktu lalu kembali berseliweran. Memperparah keadaan. Tubuh Ageeta panas dingin. Darahnya tidak dapat mengalir dengan baik ke otak sehingga sel-sel di kepalanya turut menjadi lemot dan tidak bisa diajak bekerja sama.

Lagi-lagi, refleksnya adalah memejamkan mata. Meremas kedua tangannya kuat-kuat dan dengan sisa tenaga yang ada bergumam lirih, "Pak..." yang entah bisa didengar oleh siapa.

Kemudian...

Bersambung...

Kemudian apa hayo!!! Jangan mikir macam-macam!

1
F.T Zira
lha... gak sadar main nyelonong😅😅😅..
ninggalin 🌹 dulu buat ka author✌️✌️✌️
Zenun
Tidur aja, Renonya lagi kena pelet masa lalu😁. Tapi dia lagi di obatin sama Noa sama Laras kok
nowitsrain: Atuh nggak bisa goyang
Zenun: ehehehehe, digoyangin aja
total 5 replies
Zenun
tuh dengerin Ren
nowitsrain: Iyaaa
Zenun: ya ampun, se-rombeng itukah kuping Reo
total 5 replies
Dewi Payang
Untung bukan roh jahat🤣🤣
Dewi Payang: wkwk🤣
nowitsrain: Roh jahat mah udah dipaten sama Pak Ruben
total 2 replies
Dewi Payang
Sisa hidup kamu Ren.... ingat kata2 itu Ren....😄😄
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄
nowitsrain: Iya tuuu
total 2 replies
Dewi Payang
Jangan, tar kamu jadi kuda lumping Ren
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣
nowitsrain: Wkwk mau debus dia kak
total 2 replies
Alesha Qonita
baca judulnya mirip sama drakornya babang ichang dan mami Ji-won 😂, Yangyang couple 🤭
Dewi Payang
sepupuan yaa saama si Laras?
nowitsrain: Bukan Kak hehe
total 1 replies
Dewi Payang
Untuk selalu ada? What? Aduh Ren....
Dewi Payang: 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
nowitsrain: Sebagai sesama manusia 😭
total 2 replies
Nana Hazie
kenapa teresa nggak suka banget ma clarisa ya
Aresteia
good
esterinalee
luar biasa
Zenun
tuh kan tuh kan
nowitsrain: Salahhhhhh sayangkuuu
Zenun: iiiihh bener itu
total 5 replies
Zenun
setelin lagi last child coba
Zenun: penantian😄
nowitsrain: Wkwk lagu yang mana nih yang cocok untuk menggambarkan suasana suram ini
total 2 replies
Zenun
ada mah, di dengkul hehe
Zenun: hihihihi
nowitsrain: Wow, pantes...
total 2 replies
Zenun
lagi begulet jangan-jangan
Zenun: nyok 🏃‍♀️
nowitsrain: Astaghfirullah... ayo kita grebek!
total 2 replies
Zenun
Omelin mak. Reno masih aja bermain-main sama masa lalu hihihi
Zenun: Reno sukanya nyari kuman nih
nowitsrain: Emang sukanya nyari penyakit
total 2 replies
Dewi Payang
Ren.... Ren... bisa ga sih, ga usah pake peluk2 gitu.....
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣👍
nowitsrain: Bener sih ini...
total 6 replies
Dewi Payang
Seperti Clarissa bakalan lama deh Mam,🤭
nowitsrain: Betul...
Dewi Payang: Dia memang gak jahat kak, tapi situasi akan membuat dia terlihat jahat karena berada diantara Reno dan Ageeta, iya gak kak....
total 7 replies
Dewi Payang
Baru baca fikirannya si Mami, kok udah buat aku antipati sama si Clarissa🤭
nowitsrain: 😌😌 begitulah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!