NovelToon NovelToon
The Second Wife

The Second Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / Cinta setelah menikah
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gilva Afnida

Pergi dari rumah keluarga paman yang selama ini telah membesarkannya adalah satu-satunya tindakan yang Kanaya pilih untuk membuat dirinya tetap waras.

Selain karena fakta mengejutkan tentang asal usul dirinya yang sebenarnya, Kanaya juga terus menerus didesak untuk menerima tawaran Vania untuk menjadi adik madunya.

Desakan itu membuat Kanaya tak dapat berpikir jernih hingga akhirnya dia menerima tawaran Vania dan menjadi istri kedua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gilva Afnida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Kaki Kanaya terasa pegal luar biasa setelah dirinya membaringkan diri di atas kasur. Kanaya tak mengira jika berbelanja di mall dan ke salon benar-benar menguras waktu dan tenaganya.

Namun semua itu terbayar sudah dengan apa yang diusahakannya. Kanaya bangun lalu berjalan ke arah cermin, menatap pantulan dirinya yang begitu nampak berbeda. Rambut Kanaya bukan hanya panjang, namun juga ber-layer dan berwarna kecokelatan. Tampilan Kanaya kini nampak lebih segar dan manis, apalagi di dahinya ada poni yang menambah kesan imut di wajahnya yang memang masih muda.

Bahkan saat di mobil, Vania memujinya berkali-kali dan menginginkan gaya rambut yang sama sepertinya.

Kanaya tersenyum tipis melihat wajahnya yang juga nampak cantik setelah dipoles makeup saat di salon tadi. Vania berkata jika dia hanya ingin menunjukkan pada Kanaya bahwa dia itu sebenarnya cantik, hanya memerlukan perawatan dan polesan makeup. Tentu kepercayaan diri juga diperlukan untuk menunjang kecantikan dalam diri seseorang.

Oleh karena itu, esok Vania akan mengajarinya banyak hal. Selain menggunakan skincare dan makeup, Vania juga akan mengajari tentang fashion agar Kanaya bisa lebih ekplorasi tentang dirinya sendiri hingga dia bisa mendapatkan kepercayaan diri dengan natural.

Beberapa goodie bag tergeletak di atas meja rias Kanaya saat dia menolehkan kepalanya. Atas rasa penasaran yang tinggi, dia membuka goodie bag tersebut dan mengeceknya satu persatu. Seharian berbelanja tadi, Kanaya sama sekali tak tahu menahu barang apa saja yang dibelikan Vania untuknya. Vania selalu bertanya tentang pendapatnya saat memilihkan suatu barang untuknya, namun Kanaya tahu apa? Dia sama sekali tak tahu soal fashion. Apa yang dia lihat bagus, akan dia katakan ya sebagai jawabannya.

Pilihan Vania memang tidak perlu diragukan lagi jika soal baju dan makeup. Beberapa produk skincare juga telah Kanaya buka. Seumur-umur, Kanaya hanya pernah melihat produk skincare dari iklan semata. Dia belum pernah membeli apalagi menggunakannya. Dengan teliti Kanaya membaca cara penggunaannya satu persatu. Kanaya juga dengan sabar mencari review produk dari go**le agar dirinya lebih yakin saat mengenakannya.

Saat menatap kaca, Kanaya perlahan menghapus makeup yang sebenarnya dia sendiri sangat sayang jika menghapusnya. Namun Vania tadi sudah berpesan untuk menghapus makeup sebelum tidur jika tidak ingin berjerawat di keesokan harinya.

Setelah menghapus makeup, Kanaya membersihkan wajahnya menggunakan sabun pembersih wajah sesuai yang dipilihkan Vania untuknya. Sesudahnya, dia berkeinginan untuk mencoba satu produk skincare yang telah membuatnya begitu tertarik, yaitu sheet masker.

Perlahan Kanaya merobek kemasan dan segera memakainya di wajah sesuai dengan cara penggunaannya. "Pakai selama lima belas sampai dua puluh menit," gumamnya saat membaca cara penggunaan produk.

Kanaya memilih menghabiskan waktunya saat ber-maskeran dengan membereskan goodie bag yang telah berserakan. Memasukkan baju-baju baru ke dalam keranjang pakaian, menata sepatu baru ke atas rak, menata parfum, skincare dan peralatan makeup ke dalam rak meja rias. Semua dia lakukan dengan perasaan senang karena kegiatan bersih-bersih selalu membuat hati dan pikirannya jernih.

Mengingat baju-baju kotornya yang sudah menumpuk banyak, Kanaya berinisiatif ingin memasukkannya ke dalam mesin cuci. Kanaya sempat melihat mesin cuci berada di bawah tangga yang artinya di sebelah barat kamarnya.

Bersama keranjang pakaian, Kanaya bersusah payah membawanya sambil membuka kenop pintu kamar. Keadaan luar kamar terlihat sedikit gelap di sisi ruang tamu yang memang tidak ada sekat sampai ke arah kamarnya, jadi Kanaya bisa melihat seluruh isi lantai satu dari tempatnya berdiri.

Saat itu, dirinya sudah berada di luar kamar dan menaruh sebentar keranjang pakaian. Dia meregangkan kedua tangannya ke atas karena terasa pegal. "Ah, capeknya."

"Waaa!!!"

"Aaaa!!" Tiba-tiba Kanaya terkejut karena sekali lagi mendengar seseorang berteriak hingga reflek membuatnya menutup mata dan kedua telinga.

"Hantu!!"

Teriakan itu semakin membuat Kanaya menjadi takut dan kalut. Dia membuka kedua matanya sebagian dengan bulu kuduk yang berdiri tegak. "Ma-mana hantunya?"

Kepala Kanaya menengok ke kiri dan kanan, memberanikan diri untuk melihat situasi sekitar meski dirinya merasa ketakutan. Saat membuka kedua matanya dengan benar, Kanaya melihat ke arah sumber suara yang rupanya itu adalah Adnan. Dia meringkuk ketakutan sambil bersujud. Posisinya di lantai tak jauh dari posisi Kanaya yang berdiri dekat kamar.

Kanaya memegangi dadanya dan bernapas lega saat tak mendapati apapun selain Adnan. Dia pun menghampiri Adnan dan menepuk bahunya pelan. "Mas! Mas Adnan."

Adnan yang mendengar suara Kanaya pun mendongakkan kepala perlahan. "Astaga! Hantu!" tunjuknya panik ke arah Kanaya. Dia bahkan menendang-nendang lantai hingga posisinya semakin menjauh ke arah belakang.

Kanaya memutar kedua bola matanya malas. Dia pun membuka sheet mask yang dia kenakan. Dia yakin jika benda inilah yang akan menjadikannya tersangka. "Ini aku mas, bukan hantu."

Kepanikan Adnan pun perlahan reda saat dia menatap Kanaya dengan mata yang lebar dan memastikannya. "Astaga, Kanaya... aku kira kamu tadi hantu," ujarnya bernapas lega. Tubuhnya langsung melemas hingga dia membaringkan diri atas lantai.

"Lagian kenapa sih dari kemarin selalu nganggap aku ini hantu? Memangnya se-menyeramkan itukah wajahku?" Tentu Kanaya merasa tersinggung karena bukan sekali Adnan menganggapnya sebagai hantu. Jika sekali terjadi mungkin memang sebuah kesalahpahaman, namun jika terjadi kedua kali? Mungkin memang ada sebuah kesalahan. Antara Adnan yang memang takut melihatnya atau dirinyalah yang memang terlihat seperti hantu.

Masih dengan napas yang tersengal-sengal karena keterkejutan yang luar biasa, Adnan menjawab tanpa memandang Kanaya. "Kamu ngaca aja deh kalau pengen tahu jawabannya."

Kedua mata Kanaya melotot dengan mulut yang terbuka lebar karena tak percaya dengan jawaban Adnan. Sungguh Adnan menjawabnya tanpa berbasa-basi hingga menusuk relung hatinya yang terdalam.

Belum sempat Kanaya membalas ucapan Adnan, tiba-tiba terdengar suara rintihan dari arah tangga. "Mas..."

Sontak Kanaya dan Adnan menoleh ke arah tangga. "Vania!" Adnan langsung bereaksi dengan beranjak bangun dan menghampiri sang istri.

"Kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanya Adnan saat memegangi tubuh istrinya yang nampak lemah.

Napas Vania terdengar sesak dan dia terus menerus memegangi dadanya. "Sakit, Mas."

Melihat ciri-ciri penyakit Vania yang sepertinya kambuh, Adnan pun memanggil Kanaya untuk membantunya. "Cepetan sini bantu aku, Nay."

"Ha?" Kanaya terlihat bingung saat dipanggil Adnan, namun dengan cepat dia merespon dan bergegas menaiki anak tangga.

"Kamu temani dia di dalam kamar, aku akan panggil ambulans." Adnan pun membopong tubuh Vania ke dalam kamar dengan ditemani Kanaya, setelahnya meraih ponsel dan menghubungi nomor ambulans.

Kanaya yang belum pernah mendapati Vania yang seperti kesakitan pun hanya bisa memandang sedih. Dia hanya memegang tangan Vania dan mencoba membuatnya tetap sadar sampai ambulans datang.

1
Muhammad Malvien Laksmana
Luar biasa
Muhammad Malvien Laksmana
Biasa
Endah Windiarti
Luar biasa
Jessica
ceritanya bagus penulisan nya juga tertata g bikin jenuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!