NovelToon NovelToon
Di Antara Dendam Dan Cinta

Di Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:41.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Hanya dalam waktu 2 tahun, Greg berhasil membuat Juan Permana, seorang pengusaha ternama, menjadikan dirinya orang kepercayaan. Selain itu, Greg juga membuat Mia, putri tunggal Juan, tergila-gila padanya.

Ternyata di balik sikapnya yang mempesona itu, Greg berniat membalas dendam atas kematian orangtuanya. Ia pergi setelah berhasil mengambil alih kekayaan Juan dan menyakiti Mia yang sudah menjadi istri sahnya.

Namun takdir berbicara lain. Setelah 7 tahun berpisah, keduanya dipertemukan kembali dengan perasaan dendam yang terbalik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Para Musuh

“Mantan suamimu nggak pernah datang lagi ?” tanya Firman.

“Pamit sama Langit bilangnya mau urus kerjaan.”

“Gimana perasaanmu saat bertemu mantan ?”

“Kamu udah tahu jawabannya,” ketus Mia.

Firman tertawa sambil fokus menatap ke jalan raya. Keduanya sedang dalam perjalanan ke pesta pernikahan teman sekantor Firman dan bukan kali ini saja, Mia menemani pria itu sebagai teman.

“Yakin nggak ada sisa-sisa debaran cinta saat dekat-dekat mantan, apalagi anak-anak kelihatan senang bertemu papinya lagi.”

“Hanya Senja yang senang, Langit biasa aja bahkan masih panggil dia Om. Nggak ada sisa cinta yang ada hanya benci. Memangnya kamu masih bisa bilang cinta sama orang yang menghilangkan nyawa orangtuamu ?”

”Kamu yakin dia yang menyebabkan kecelakaan orangtuamu ?”

“Tidak ada orang yang menginginkan kematian papi dan mami lebih daripada dia. Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk memastikan kalau kecelakaan kedua orangtuaku dan kebakaran rumah kami adalah kejadian yang disengaja dan sebagian bukti mengarah kepadanya. Sayangnya bukti yang aku dapatkan tidak cukup untuk menjeratnya masuk penjara.”

Firman tersenyum tipis mendengar Mia mengeluarkan isi hatinya dengan menggebu-gebu.

“Berarti masih ada kemungkinan kalau pelakunya bukan Tuan Greg jadi jangan berpikiran negatif dulu. Pasti nggak enak rasanya memelihara perasaan benci dan dendam dalam hidup kita.”

“Nggak usah panggil Tuan karena dia bukan boss-mu,” ketus Mia.

Firman mengangguk-angguk sambil terkekeh.

“Dia adalah raja tega. Sekalipun aku sampai berlutut memohon, dia tidak percaya kalau aku hamil anaknya,” ujar Mia dengan nada sendu.

“Setiap orang bisa berbuat salah tapi juga berhak untuk mendapat kesempatan kedua. Jangan memelihara dendam kalau akhirnya menyesal apalagi keputusanmu berdampak besar bagi Langit dan Senja.”

“Langit tidak keberatan punya ayah sambung.”

“Itu karena Langit belum paham betul soal perbedaan ayah kandung dan ayah sambung. Umurnya masih terlalu kecil jadi dia berpikir kalau Greg adalah ayah yang jahat karena tidak pernah peduli padanya dan dia sering melihatmu menangis diam-diam.”

“Malah bagus kalau Langit berpikir begitu jadi dia bisa memberikan penjelasan pada Senja mengapa pria brengsek itu tidak pantas diterima kembali sebagai ayah yang menelantarkan anak-anaknya.”

Firman kembali tertawa. Wanita di sampingnya seperti tidak paham akan artinya benci karena mulutnya mengumpat tapi diam-diam sering menangis sambil memandangi foto pria itu.

Ting !

Mia mengeluarkan handphone dan mulutnya kembali mengomel sendiri.

“Kenapa lagi ?”

“Pesan darinya untuk Langit dan Senja. Benar-benar licik ! Kalau bukan karena anak-anak, sudah aku blokir nomornya.”

“Sepertinya Greg hanya menepati janji pada Langit saat dia pulang dari rumahnu.”

“Aku memang tidak berhak memutus hubungan anak-anak dengan papinya,” ujar Mia sambil menghela nafas.

”Aku hanya khawatir dia berubah pikiran soal anak. Aku takut dia mengambil Langit dan Senja dari sisiku lalu membuangku seperti 7 tahun yang lalu. Kalau sampai itu terjadi, sama saja dia membunuhku pelan-pelan.”

“Jangan berpikiran buruk dulu. Mungkin Tuhan punya rencana lain dengan mempertemukan kalian kembali setelah 7 tahun.”

Mia tidak menjawab hanya menghela nafas dan menatap keluar jendela samping.

Firman juga tidak berniat memperpanjang pembicaraan mereka tentang Greg hingga keduanya hanya diam sampai di tempat tujuan.

***

“Ckckckck hebat juga guru kita ini. Bisa membuat seorang Gregorius Halim mengaku sebagai suami sahnya di depan umum tapi malam ini sudah menggandeng pria lain lagi.”

Mia menghela nafas, tidak menduga akan bertemu wanita nyinyir yang kerjanya mencari-cari kesalahan Mia dan anak-anaknya.

“Hidup saya bukan urusan anda,” sahut Mia sambil tersenyum padahal hatinya dongkol bukan main.

Mia memberi isyarat pada Firman supaya lanjut dan mengabaikan Juwita tapi pria di sampingnya ini malah sengaja bertahan dan berniat meladeni wanita ini.

“Selamat malam Nona…… Ah saya lupa kalau anda sudah bukan nona tapi Nyonya karena anda sudah menikah sekalipun sekarang status single alias tanpa suami. Perkenalkan saya Firman, Nyonya Juwita.”

“Darimana anda tahu nama saya ?”

Juwita mengernyit, suara ketus dan wajah songongnya membuat pria normal bakal berpikir dua kali untuk mengenalnya apalagi mengajaknya bicara.

“Dari Langit dan Senja. Nama anda sering disebut sebagai Tante Rempong dan satu kehormatan bisa bertemu langsung di tempat seperti ini.”

Mata Juwita langsung melotot dan kelihatan kalau ia enggan berjabatan tangan dengan Firman yang sudah lebih dulu mengulurkan tangan.

“Dasar anak-anak tidak tahu aturan, berani-beraninya menyebut orang sembarangan ! Kamu seorang guru tapi tidak bisa mengajar anak dengan benar.”

Firman tertawa dan menarik tangannya.

“Faktanya anda memang wanita yang rempong,” sahut Mia kalem sambil menarik satu sudut bibirnya.

“Jangan buru-buru sombong hanya karena Greg mengaku sebagai suamimu. Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan pernikahan kalian karena selama kami menjalin hubungan, Greg tidak pernah menyinggung soal istri dan anaknya.”

“Anda yakin selama ini Tuan Greg menganggap hubungan dengan anda spesial ? Saya tidak yakin, Nyonya. Lagipula dari sisi manapun, Nona Mia lebih unggul dibandingkan anda.”

“Jangan asal bicara karena kamu belum mengenal siapa aku yang sebenarnya ! Aku tidak akan membiarkan perempuan semacam dia mempengaruhi Greg dengan sikap sok lembutnya.”

Firman menarik satu sudut bibirnya dan mendekati Juwita dengan tatapan sinis lalu dengan suara berbisik, ia berbicara pada Juwita.

“Sepertinya anda salah memilih musuh, Nyonya Juwita. Hati-hati banyak mata mengawasi anda karena Tuan Greg tidak akan membiarkan siapapun menyakiti istri dan anak-anaknya.”

“Anda mengancam saya ?”

“Bukan mengancam, hanya mengingatkan. Tuan Greg terkenal tega pada orang-orang yang mencoba mengacaukan hidupnya.”

Mia menarik lengan Firman, malas memperpanjang urusan dengan Juwita yang pasti mencari-cari kelemahan Mia untuk membalas sakit hatinya.

Juwita mengikuti Mia dan Firman karena tidak terima ditinggal begitu saja namun niatnya terpaksa ditunda karena pria yang menghampiri Mia membuat Juwita menatapnya dengan dahi berkerut.

“Mia sayang, apa kabarnya ?”

“Baik Om Hendrik,” sahut Mia dengan sopan namun menghindar saat pria itu berniat memeluknya.

“Sudah lama kamu tidak datang ke rumah. Anak-anakmu pasti sudah besar.”

Mia tersenyum getir. Bagaikan lepas dari kandang singa masuk ke mulut buaya.

“Saya takut anak-anak mengotori sofa mewah Tante Anne. Apalagi tempat tinggal kami tidak sepadan dengan istana Om dan Tante.”

“Mia, tantemu itu memang suka berlebihan kalau berurusan dengan koleksinya. Biar bagaimana pun kita masih keluarga dan kamu satu-satunya keponakan Om yang paling dekat.”

“Kapan-kapan saya akan mengajak mereka menemui Om. Saya permisi dulu, mau cari makan.”

Firman yang menangkap isyarat Mia, menganggukan kepala pada Hendrik sebelum mengikuti Mia.

“Om yakin kalau dia adalah keponakan Om ?”

Hendrik menoleh dan melihat Juwita sudah berdiri si sampingnya.

“Juwi, kamu datang sama siapa ? Mana papamu ?”

“Sedang ngobrol dengan teman-temannya, Om.”

“Kalau begitu biar Om…”

“Apa benar dia keponakan Om ?” tanya Juwita sambil menghalangi Hendrik yang berniat meninggalkannya.

“Ya, dia anak sepupu Om yang sudah meninggal. Sekarang dia janda, ditinggal suaminya saat hamil.”

“Om yakin dia seorang janda ?”

“Kenapa kamu bertanya seperti itu ?” tanya Hendrik sambil menautkan alisnya.

“Karena Gregorius Halim baru saja mengakui kalau Mia adalah istri sahnya dan kedua anak itu adalah anak kandungnya.”

“Jangan main-main, Greg sudah lama meninggalkan Mia bahkan semenjak anak-anak itu belum lahir.”

Juwita menatap Mia dan Firman yang sedang mengambil makanan sambil tersenyum licik.

“Kamu yakin Greg kembali bersamanya ?” tanya Hendrik dengan wajah cemas.

”Sangat yakin, Om, bahkan Greg tidak canggung menunjukkan siapa dirinya di sekolah Langit dan Senja.”

Hendrik menghela nafas dengan rasa khawatir yang terbaca dari raut wajahnya.

“Jangan khawatir begitu, Om, saya adalah orang yang sangat bisa diajak kerjasama.”

“Kerjasama apa ? Perusahaan Greg tidak mungkin bekerjasama dengan perusahaan Om,” sahut Hendrik dengan senyuman sinis.

“Saya yakin Om khawatir kalau kembalinya Greg dan Mia bisa mengganggu ketenangan hidup Om jadi akan lebih baik kalau selamanya mereka berpisah. Benar begitu Om ?”

Hendrik tidak langsung menjawab. Matanya ikut tertuju pada Mia dan Firman yang tengah berbincang sambil menikmati makanan di piring.

“Saya akan mengurus Greg dan Mia menjadi bagian Om. Tidak ada ikatan apa-apa di antara kita karena tujuan kita sama-sama tidak mau mereka sampai bersatu lagi. Bagaimana Om ?”

“Kamu yakin bisa memegang janji ?”

“Apa Om punya alasan kenapa menganggap saya tidak bisa memegang janji ? Selama saling menguntungkan dan keinginan saya bisa tercapai, saya adalah orang yang paling teguh memegang janji.”

Hendrik menatap Juwita dengan dahi berkerut sementara wanita itu menarik satu sudut bibirnya sambil membalas tatapan Hendrik.

“Mari kita berbagi informasi dan bekerjasama untuk keuntungan bersama.”

Keduanya berjabatan tangan diam-diam sambil tersenyum smirk.

1
nining
akhirnya tamat juga ya...di tunggu karya berikut nya ya...
Fera Susanti
semangat Thor..saya seneng sama karya2 nya
Baretta: Terima kasih Kak sudah setia membaca karya-karya saya 🙏🙏
total 1 replies
Baretta
Terima kasih sudah membaca karya saya dan memberikan dukungannya Kak 🙏🙏🙏
Herman Lim
thanks author selalu sehat dan semangat utk karya baru lain nya
nining
banyakin konflik kristin sama desnita dong biar kantor tambah rame🤣🤣
nining
bakalan seru nih kristin lawan desnita🤣
Lilik Juhariah
cuekin aja Mia, aku yg reader aja pingin TK getok kepalanya greg
Lilik Juhariah
sebel juga sama greg , berdamai dg masa lalu apanya sambil tertawa cekikikan
Lilik Juhariah
makanya jgn berduaan dg yg bukan mahram , sambil ketawa ketiwi , makan berdua
Lilik Juhariah
tuh kan , ngapain coba sampe segitunya Greg nersihan air dibajunya Anggi mundurin kursi buat duduk , coba kl Mia gitu , marah dah
Putri Chaniago
jgn mudah gitu aja ngasih maaf utk Greg
nining
bumil sensitif....itu biasa mood cepet berubah😀 lanjut ya
nining
mia hamil kayanya....
nining
lanjut Y kak retha
nining
seru nih...alamat pd ke 3 😅😅
Mukmini Salasiyanti
hahhhh
sadar jg ternyata si Greg...
😃😀🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaa
si Greg sok acuh...
nining
di tunggu up berikutnya
nining
lanjut kak retha
nining
saran aja buat greg...jangan banyak ambekan takut nya tensi tinggi...buat mia...jangan mancing2 dong udah tau punya misua posesif.. .🤣
nining: hihiiiiiii
Baretta: Mia lagi aksi balas dendam Kak…
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!