Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 Papi Erland
" Tidak " tegas Erland yang tidak akan membiarkan Bocil nakal itu datang ke Club apalagi malam-malam begini.
" Mmmm. Yaudah Acia ikut mereka aja kalau Om nggak mau pergi" ucap Acia yang benar-benar penasaran ingin menikmati suasana Club di malam hari .
Siang hari aja enak dan senang apalagi malam , itulah yang terfikir oleh Acia karena dia sempat kabur beberapa kali dari pengawalnya dan memasuki Club.
" Aku tidak akan pergi dan juga tidak membiarkan mu pergi " ucap Erland begitu tegas dengan Aura dinginnya seperti biasa .
" Pokok nya Acia bakal tetap pergi , tungguin ya Om" ucap Acia begitu dongkol pada Erland padahal dia setiap hari kata Mommy selalu pergi ke Club giliran Acia ingin ikut dia malah tidak pergi .
Yang paling menyebalkan Acia juga tidak dibolehkan pergi oleh nya .
" Pergilah kalian jangan ada yang mau menunggu nya " ucap Erland pada para sahabatnya yang terlihat begitu bingung .
" Tungguin Acia Om " Acia memegang lengan Hendric merengek pinta di tunggu .
" Aku bilang tidak " tegas Erland berdiri menarik tangan Acia yang memegang tangan Hendric .
" Acia mau ikut pokok nya" Bocil nakal itu tetap memegang lengan Hendric bahkan memeluk nya ketika Erland memaksa agar Acia melepaskan pegangan nya .
" Acia lepaskan " Mata Erland benar-benar sakit melihat Bocil nakal itu memeluk lengan Hendric sambil merengek manja .
" Mmmhh" Acia meronta-ronta dalam pelukan Erland bahkan memukul dada Erland berulang kali dengan tangan nya .
" Pergilah" ucap Erland pada para sahabatnya yang sudah menahan tawa melihat Erland yang harus punya banyak kesabaran menghadapi istri kecilnya.
" Om tungguin Acia" teriak Acia terus berusaha melawan Erland yang memeluk nya agar dilepaskan.
Erland mengangkat Acia yang terus meronta-ronta melawan nya itu sampai ke kamar tidur dengan sedikit usaha ekstra .
" Diam aku bilang tidak ya tidak jangan membantah " ucap Erland begitu tegas menindih Bocil itu di atas ranjang.
" Kenapa nggak boleh ,,, Acia juga pengen ngerasain main ke Club malam-malam,,, hiks ,,, Om aja selalu pergi kata Mommy " tangis Acia menatap Erland sendu .
" Dunia malam itu kejam Acia .yang kau tau hanya nikmat nya saja menari di bawah lampu sorot , tapi apakah tak memikirkan konsekuensi nya jika seseorang berniat jahat padamu " jelas Erland menatap Acia yang sudah menangis ingin pergi ke Club itu .
" Kalau kamu dinodai gimana? hancur kamu Acia" ucapan tegas Erland yang membuat Acia langsung berhenti menangis menatap Erland yang menindihnya sendu .
" ya maka nya Acia ikut Om biar di jagain " ucap Acia yang sudah sesegukan itu , sekarang mengerti alasan kenapa Papa nya melarang selama ini pergi ke Club, setelah mendengar ucapan transparan Erland .
" Kau percaya padaku ?" pertanyaan spontan Erland yang diangguki Acia .
" Aku tak sebaik itu Acia " ucap Erland menetralisir penilaian gadis kecil itu terhadap dirinya , Acia berfikir terlalu positif tentang nya .
" Om baik kok " jawab Acia .
Walaupun Erland adalah pria dingin , tegas dan sedikit kasar tapi Acia bisa merasakan kalau dia peduli serta penyayang hanya saja tertutupi oleh sikap nya .
" Itu karena kau tak tau detail tentang diriku dan masa lalu ku " lirih Erland , andai kata Acia tau semua tentang dirinya jangan kan untuk tinggal serumah apalagi dekat bahkan mungkin bertemu Erland saja Gadis itu akan ketakutan jika tau iblis seperti apa Erland sebenarnya.
" Acia nggak peduli tentang semua itu apalagi masa lalu , pokok nya Om yang Acia kenal sekarang Aslinya baik " pendapat Acia menyampaikan penilaian nya terhadap Erland .
" Kalau memang kau menganggap Aku baik kenapa kau masih menentang keputusan ku?" pertanyaan spontan Erland.
" ya kan Acia pengen pergi ke Club." Acia kembali merengek saat ingat keinginan nya .
" janji Om cuma joget doang nggak ada yang lain " bujuk Acia menatap Erland yang masih menindih nya .
" Berhenti memanggil ku Om" tegas Erland untuk kesekian kali nya.
" Papi " Ucapan manis Acia rada merengek membuat Erland langsung memalingkan wajahnya yang tiba-tiba terasa panas entah kenapa .
Next