NovelToon NovelToon
Imamku, Surgaku

Imamku, Surgaku

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cintapertama / Tamat
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: its.syrfhlee

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
.
BUTUH HEALING? BACA ɪᴍᴀᴍᴋᴜ, ꜱᴜʀɢᴀᴋᴜ SOLUSINYA!
.
DINGIN IN PUBLIC, BUCIN IN PRIVATE🕊️
.
PERINGATAN! HATI - HATI, CERITA INI DAPAT MENYEBABKAN KEJANG-KEJANG DAN SENYUM-SENYUM SENDIRI!🦋
.

Allah itu maha romantis. Ada banyak cara untuk Allah mempertemukan kita dengan jodoh. Salah satunya Azalea. Berawal dari ketidaksengajaan nya yang menghilangkan berkas penting, berakhir dengan ia yang menjadi istri sang bos besar.

Awalnya, Azalea pikir pernikahannya itu tidak akan berlangsung lama ketika mengingat bagaimana awal mereka berdua bisa menikah. Namun ternyata tidak. Husain bukan laki-laki pengecut yang akan mempermainkan kesakralan sebuah pernikahan. Justru Husain akan menjadi lelaki gentle yang akan terus mempertahankan rumahtangganya atas izin Allah.

"Kamu tahu istriku, jika saja setan melihat senyuman manis kamu, Abang khawatir malah ia yang akan tersesat saat menggodamu," - Azzam Gibran Al-Husain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon its.syrfhlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(9). Festival Hadroh.

Azalea sudah duduk manis di ruang tamu untuk menunggu dan menyambut kepulangan Husain dari sholat ashar berjamaah di masjid. Di tangannya sudah terdapat segelas air putih hangat yang sudah Azalea campurkan dengan larutan gula pasir.

Dengan sabar, Azalea menunggu Husain sambil terus berdzikir. Hingga tepat hitungan dzikirnya yang keseratus, Husain tiba - tiba masuk ke dalam rumah dengan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, Abang." sahut Azalea.

Wanita itu berdiri dari duduknya dan merentangkan kedua tangannya. Mengode Husain agar pria itu masuk ke dalam pelukannya.

"Ternyata gini ya rasanya punya istri." ujar Husain sambil mencium dalam-dalam aroma wangi tubuh Azalea yang kini sudah menjadi candu untuknya.

Azalea merenggangkan pelukan mereka. Matanya menatap penuh bingung dengan maksud dari ucapan Husain tadi.

"Memangnya rasanya gimana?"

"Bahagia. Kalau tahu akan sebahagia ini punya istri, abang bakal lebih awal melamar kamu langsung ke orang tua kamu." jawab Husain sambil mencolek dagu Azalea.

"Memangnya abang yakin kalau Aza bakal terima?" goda Azalea.

"Yakin dong. Kalau kamu gak terima, abang bakal pikirin caranya gimana biar kamu jatuh ke dalam pelukan abang." ucap Husain percaya diri.

"Abang cinta banget ya sama, Aza?" tanya Aza yang sebenarnya sudah tahu akan jawabannya.

"Cinta banget. Cintanya karena Allah," jawab Husain tulus.

Azalea menunduk. Dirinya merasa bersalah karena belum bisa mencintai Husain. Sementara pria itu sangat amat mencintainya. Bisa Azalea lihat dari sorot mata Husain.

"Hei kenapa, cintaku? Abang ada buat salah hm?" tanya Husain sambil mengelus pipi gembil Azalea.

"Maaf," cicit Azalea.

Husain mengernyit bingung. Pria itu menangkup kedua pipi Azalea. Menatap teduh manik mata yang terlihat berkaca - kaca menatapnya.

"Maaf kenapa, hm?"

"Maaf Aza belum bisa cinta sama abang,"

Mendengar ucapan dari istrinya, Husain tersenyum manis. Ia kecup bibir ranum istrinya yang mencebik.

"Gak papa, sayangku. Cinta itu hadir karena terbiasa. Abang yakin nanti kamu juga bakal cinta sama abang. Kamu hanya perlu waktu. Dan abang memaklumi itu. Jadi jangan sedih ya, cintaku," jelas Husain lembut.

Air mata Azalea menetes. Dirinya terharu dengan segala tindakan dan perkataan yang Husain lontarkan.

"Jangan nangis, cinta. Senyum dong. Masa bidadari nangis sih," ujar Husain kelakar.

"Tapi gapapa sih, biar kita jadi kaya,"

Kening Azalea berkerut, "Kok kaya?"

"Iya, kan katanya air mata bidadari itu bisa berubah jadi mutiara,"

Azalea terkekeh geli, "Itu air mata duyung, abang. Bukan air mata bidadari," koreksi Azalea.

"Oh abang salah ya,"

"Iya."

Melihat senyuman Azalea kembali, Husain tersenyum lega.

"Alhamdulillah, akhirnya senyum manis bidadari abang kembali juga,"

Azalea menunduk malu. Wanita itu memainkan jari - jemarinya di dada bidang Husain yang tertutupi dengan baju koko warna hitam.

"Jangan gemes - gemes sayang, nanti abang jadi pengen makan kamu." ujar Husain tepat di telinga Azalea.

Mata Azalea langsung melotot, "Ih abang mesum,"

"Gapapa dong. Kan sama istri sendiri," jawab Husain enteng.

"Oh ya ngomong - ngomong abang haus nih," kode Husain.

Azalea yang teringat dengan air gula yang ia bawa tadi, langsung mengambilnya di atas meja dan memberikannya pada Husain.

Husain mengambil air gula hangat yang sudah disodorkan Azalea padanya, "Terimakasih, sayang."

"Sama - sama, abang,"

Husain meminumnya dengan pelan dan perlahan. Menikmati setiap rasa manis di setiap tetes airnya. Tak lupa Husain meninggalkan setengah air gula hangat miliknya untuk ia berikan pada Azalea.

"Ini, kamu juga harus minum."

Azalea menerimanya dengan senang hati, "Terimakasih, abang."

"Sama - sama, cintaku,"

...- HUSAIN dan AZALEA -...

Malam harinya di komplek perumahan Husain sedang diadakan festival hadroh. Kebetulan Azalea sangat menyukai festival hadroh. Jika dulu setiap dilaksanakannya festival hadroh, Azalea akan datang untuk sekedar menontonnya, namun berbeda dengan sekarang. Sepertinya Azalea hanya bisa melihatnya dari jendela depan rumahnya.

Husain yang sedang berada di ruang tengah sambil mengerjakan beberapa pekerjaannya di buat bingung saat melihat Azalea yang sedari tadi berlalu lalang di hadapannya. Selama lima menit Azalea akan duduk diam di sampingnya, tapi lima menit kemudian Azalea akan berdiri dan menghampiri jendela untuk melihat ke luar rumah. Setelah lima menit berdiri di depan jendela, Azalea akan kembali duduk di sampingnya. Begitu seterusnya.

Saat Azalea akan beranjak dari duduknya, buru - buru Husain menarik lembut tangan Azalea untuk ia dudukkan di pangkuannya.

"Kamu kenapa hmm? Dari tadi abang lihatin setiap lima menit sekali, kamu selalu ke depan jendela. Kamu liatin apa di luar?" tanya Husain sambil menggesekkan hidung mereka berdua.

Azalea yang malu kepergok oleh Husain hanya menggelengkan kepalanya sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Husain. Sebenarnya Azalea ingin meminta Husain untuk menemaninya melihat festival hadroh, namun melihat Husain yang sibuk dengan pekerjaannya, Azalea mengurungkan niatnya.

"Kenapa, hmm? Coba bilang sama abang. Sayangnya abang mau apa?" tanya Husain lagi. Tangannya Husain bawa untuk mengelus surai panjang Azalea yang tidak ditutupi oleh hijab bergo yang biasanya Azalea pakai.

"Gak mau apa - apa, abang." jawab Azalea menggeleng di ceruk leher Husain.

Husain yakin, pasti ada yang diinginkan oleh istrinya itu. Tapi sepertinya Azalea tidak ingin merepotkan nya yang sedang mengerjakan beberapa pekerjaan. Karena itulah Azalea menjawab tidak ingin apa - apa setiap ia bertanya.

Semenit berpikir tentang apa yang diinginkan oleh istrinya, akhirnya Husain mengetahuinya.

"Ayo abang temani nonton festival hadroh," ujar Husain lembut.

Mendengar ajakan suaminya, Azalea langsung menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Husain.

Matanya berbinar cerah menatap kedua bola mata Husain. Namun sedetik kemudian ia langsung menggelengkan kepalanya dan menunduk sedih.

"Kenapa, hm? Sayang gak mau nonton festival hadroh sama abang?" tanya Husain.

"Mau, tapi kan abang lagi sibuk," cicit Azalea pelan.

Husain mengulum senyum. Dengan gemas Husain tangkup kedua pipi istrinya dan ia kecup berkali - kali bibir ranum istrinya.

"Kalau untuk kamu, abang gak pernah sibuk, sayang. Pekerjaan abang masih bisa abang kerjaan nanti, tapi keinginan dan kebahagiaan istri abang, gak bisa di lakukan nanti - nanti. Harus dilakukan saat itu juga." jelas Husain tegas.

Mendengar ucapan Husain, mata Azalea berkaca - kaca. Pilihan Allah dan pilihan orang tua memang tak pernah salah.

Cup.

Husain kembali mengecup bibir ranum Azalea.

"Sana siap - siap. Tapi jangan lama - lama ya, nanti kalau lama - lama festival hadroh nya udah selesai lagi," kelakar Husain.

"Ay ay captain." ucap Azalea sambil menirukan gerakan hormat TNI.

Azalea berlari ke dalam kamar mereka untuk berganti baju. Setelah selesai, Azalea kembali menghampiri Husain yang sedang menunggunya sambil bermain ponsel.

"Udah siap, sayang?" tanya Husain yang menyadari kedatangan Azalea.

"Udah." jawab Azalea ceria.

"Ayo!"

Setelah mengunci rumah, Husain dan Azalea berjalan ke luar pagar. Acara festival hadroh kali ini dilakukan di lapangan komplek yang jaraknya hanya beberapa langkah dari rumah Husain.

Selama perjalan menuju tempat diadakannya festival hadroh, Husain menggandeng erat tangan Azalea. Tidak membiarkan Azalea berjauhan dengan dirinya di tengah keramaian.

"MasyaAllah, mereka bagus - bagus banget ya bang main hadroh nya." puji Azalea.

Azalea meletakkan dagunya di pundak Husain, sehingga membuat kedua pipi mereka bersentuhan.

Dengan tangan yang masih bergandengan, Husain mengelus punggung tangan Azalea. Dirinya menoleh ke samping dan tersenyum kala netranya bertemu dengan netra sang istri.

"Abang juga bisa main hadroh loh." ujar Husain memberitahu.

"Serius?" tanya Azalea antusias.

"Iya. Nanti deh kalau ada kesempatan, abang bakal tunjukin kamu kemampuan abang," 

"Oke. Aza tunggu."

Selama berlangsungnya festival hadroh, posisi mereka berdua tetap sama. Tangan yang saling bergandengan dan dagu Azalea yang masih di letakkan di pundak Husain sehingga kedua pipi mereka bersentuhan.

Para jomblowan dan jomblowati yang melihat posisi mereka berdua menjerit di dalam hati sambil menggigit jari. Benar - benar tidak ramah jomblo.

"Udah puas nonton nya, sayang?" tanya Husain lembut.

"Belum, abang. Lima menit lagi ya." pinta Azalea memelas.

Husain hanya menganggukkan kepalanya, "Oke."

Lima menit kemudian, Husain kembali bertanya kepada Azalea.

"Udah puas belum sayang nontonnya?" 

Jawaban yang Azalea lontarkan tetap sama.

"Lima menit lagi ya, abang."

Begitu seterusnya jawaban yang Azalea lontarkan ketika Husain kembali bertanya untuk yang ketiga kalinya.

Ketika sudah lima belas menit, Husain langsung mengajak Azalea untuk pulang. Tak lagi bertanya apakah Azalea sudah puas menonton atau belum.

"Udah ya sayang nontonnya. Udah jam sepuluh malam. Gak baik perempuan di luar rumah larut malam begini," ujar Husain lembut.

Mendengar penuturan suaminya, Azalea langsung mengangguk.

"Udah kok, abang. Ayo pulang!" ajak Azalea.

"Alhamdulillah. Ayo sini deketan sama abang jalannya, biar istri abang gak kedinginan." ujar Husain sedikit menggoda Azalea.

Azalea terkekeh pelan, tubuhnya ia bawa untuk lebih dekat dengan Husain. Selama perjalanan menuju rumah mereka, Husain melepas gandengan tangan mereka dan beralih menjadi memeluk pundak Azalea.

-TO BE CONTINUE-

1
Sulastri Oke86
Lumayan
Mrs.AK
novel ini jadi favorit aku deh Thor banyak mempelajari tentang ilmu agama
Sweetchoco🧚🏻‍♀️: MasyaAllah, terimakasih ya sudah membaca cerita aku. semoga memberikan banyak manfaat buat kamu
total 1 replies
Mrs.AK
saya jadi baper sendiri
Mrs.AK
ceritanya bagus kak author, semangat untuk berkarya
kisses and martini
Thor semangat!!! Aku cuma bisa kasih semangat dan do'a. Author tetap yang ngetik dan cari ide ya hehehe. Aku menunggumu :*
infintesoul
Duh, ini cerita bikin gemes!
Respati Wijaya
Thor hayuu kita ke pelaminan aja biar bisa baca ceritamu tiap h
Cakrabirawa Tarihoran
semangat up nya thorr
Windy Miller
SERUU.....BUET CERITANYA
Cinta Insta
lanjuttt thorrr semangat ,jangan lupa jaga kesehatan ,dan jangan lama lama upnya ok
Penghargaan Pink
Yailah kok udah sampe bab paling akhir aja.. semangat update thor!
SugaryHeaven
alurnya jelas ceritanya menarik.. semangat buatmu thoor.. 5 star n like buatmu!!!! 😁
Sweetchoco🧚🏻‍♀️: MasyaAllah, terimakasih ya atas dukungannya😊
total 1 replies
Penghargaan Pink
Yailah kok udah sampe bab paling akhir aja.. semangat update thor!
TripleAdorable
Aku kepo banget lanjutannya gimana Thor! Plis jangan lama-lama ya!
Sweetchoco🧚🏻‍♀️: MasyaAllah, terimakasih atas dukungannya. Stay tune terus ya, diusahakan update tiap hari🤗
total 1 replies
CutieBun
Alurnya gregetan! Aku baru baca aja jadi nagih!
moonstrucktraveller
Sip karyanya udah masuk rak buku! Lanjut thor~
Pin-Up Yang Elegan
Apa benar Thor, kelanjutannya Pipip pipip calon mantu *sensor maksudnya wkwk. Hanya Author yang tahu!
Hulk
Meskipun alurnya simple, tapi aku suka banget dan bisa bikin penasaran
Manah Dabukke
Aku udah mampir nih! Ternyata emang seru ceritanya. Lanjut thoor
Sweetchoco🧚🏻‍♀️: MasyaAllah, terimakasih ya atas dukungannya😊
total 1 replies
Madu Yang Luar Biasa
Imajinasi tanpa batas. Mantap! 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!