NovelToon NovelToon
Korban Perceraian

Korban Perceraian

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cerai / Keluarga / Ibu Tiri
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Kata orang, roda itu pasti berputar. Mereka yang dulunya di atas, bisa saja jatuh kebawah. Ataupun sebaliknya.
Akan tetapi, tidak dengan hidupku. Aku merasa kehilangan saat orang-orang disekitar ku memilih berpisah.
Mereka bercerai, dengan alasan aku sendiri tidak pernah tahu.
Dan sejak perceraian itu, aku kesepian. Bukan hanya kasih-sayang, aku juga kehilangan segala-galanya.
Yuk, ikuti dan dukung kisah Alif 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama SMA

Bersama pakde, Alif mulai membersihkan setiap toilet kala semua murid pulang. Dia juga membantu pakde untuk mengosongkan semua tong sampah.

Tak hanya itu, Alif juga membantu pakde untuk mengepel setiap ruang guru.

Sampai akhirnya, sudah dua bulan Alif berada disana.

"Ini, uang gajianmu," pakde menyerahkan uang sejumlah tujuh ratus ribu pada Alif. "Memang belum banyak, karena sekolah hanya mampu memberimu segitu." lanjut pakde.

Alif tercengang, karena dia tidak menyangka mendapatkan gaji. Padahal, tanpa gaji pun dia sudah sangat senang tinggal disana.

Perlahan, rasa haru menelusup ke relung hatinya--Pakde, pasti lelaki itu telah berjuang banyak untuknya, padahal bulan lalu, dia tidak mendapatkan uang apapun. Dan dia juga sempat mendengar jika pakde lah, yang meminta pada kepala sekolah, untuk memberikan gaji pada Alif, karena kehadirannya yang sangat membantu sekali.

"Ini, untuk pada ..." Alif menyerahkan dua lembar untuk Zaki.

"Pakde udah mendapatkan gaji sendiri Alif. Ini hakmu, jatahmu." tolak Zaki.

"Tapi, ini sebagai tanda terima kasih ku." Alif tetap memaksa.

"Gak usah, jika memang kamu ingin berterima kasih, belajar lah, dengan giat. Manfaatkan perpustakaan sekolah untuk kamu belajar di waktu segang." tutur lelaki yang umurnya mendekati empat puluh tahun.

Semakin hari, Alif semakin menunjukkan kualifikasinya untuk berkembang dalam belajar. Dia mulai, berani menjawab setiap pertanyaan yanh di lontarkan guru. Tak hanya itu, Alif juga mulai menunjukkan jika sekarang dia sudah bisa tampil di depan kelas, untuk menjawab beberapa pertayaan di papan tulis.

Hingga akhirnya, hari kelulusan itu tiba. Dan itu berhasil membuat Alif merasa kepikiran.

Bagaimana tidak, Alif mempunyai kesempatan untuk dapat beasiswa. Akan tetapi, yang membuatnya keberatan, beasiswa itu hanya ada di sekolah ibu kota sana.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan pakde?" tanya Alif, sekarang satu-satunya orang yang dianggap keluarga adalah Zaki.

Namun, dengan begitu Alif belum pernah sekalipun mengunjungi rumah Zaki. Dia sedikit merasa trauma dengan namanya kekeluargaan.

"Sebaiknya, kamu sekolah di SMA sebelah saja. Bukankah, menuntut ilmu bisa dimanapun? Lagipula, jika disana nanti, kamu tinggal dimana? Siapa yang membayar uang kosan ataupun uang makanmu?" beruntun Zaki.

"Tapi, bisakah, aku tetap tinggal disini?"

"Tentu saja, kamu bisa bekerja seperti biasanya. Sebelum, dan sesudah pulang sekolah." sahut Zaki.

🍁🍁🍁

Misna menjalani harinya seperti biasa, saat ke pasar, tak sengaja dia bertemu dengan warga dari kampung Alif.

Mengalir lah, cerita tentang Alif yang sudah di usir karena rumahnya sudah dibeli dan dibangun oleh orang kaya di kota.

Orang itu ialah Salmi. Dia menceritakan segala hal, termasuk tentang Alif yang sekarang tinggal di sekolah.

Misna bergeming, namun membawa Alif ikut bersamanya bukanlah, sesuatu yang benar. Dia gak mau, jika nanti Alif semakin tersakiti saat bersamanya.

Karena setelah kepergian Alif tempo dulu, mertuanya selalu menekankan, agar jangan pernah membawa Alif kembali.

"Sekarang, rumah mantan mertuamu udah dibangun. Bertingkat pula ..." lanjut Salmi.

"Kan udah dibeli, jadi terserah mereka lah." sahut Misna.

Salmi memutar mata malas, namun dengan bertemu Misna ia sudah mempunyai gosip hangat yang harus di sebarkan sekampung.

Pulang dari pasar, Misna memakan lontong yang sudah di siapkan oleh Faisal. Dia tersenyum simpul, karena sekarang rumahnya telah bersih tanpa noda sedikit pun.

"Tadi, aku bertemu orang kampung mekar sari, dia mengatakan jika sekarang Alif tinggal di sekolah tempatnya belajar." ujar Misna sembari menyuap lontong ke mulutnya.

Faisal terkejut, bukan karena tentang keberadaan Alif. Melainkan, karena pertama kalinya Misna berbicara tentang Alif, tanpa harus dia yang menyenggol duluan.

"Jadi?"

"Biarkan dia disana, karena tempat itu lebih aman untuknya." sahut Misna.

"Kamu, gak berniat membawanya kembali kesini?" tanya Faisal dengan hati-hati.

Alih-alih menjawab, Misna malah bangkit, dia bahkan meninggalkan lontong yang baru disentuhnya setengah.

"Mungkin, dia telah lama terluka ..." batin Faisal, dia pun gak berani membawa Alif kembali, tanpa persetujuan dari Misna, sebagai ibu kandungnya.

Misna menarik napas, tekadnya sudah bulat. Dia gak akan membawa Alif kesini. Lagi pula dia yakin, Alif sendiri pasti juga akan menolak ajakannya.

Hari ini, hari pertama Alif duduk di bangku SMA, namun sayangnya dia dan Aziz tak lagi satu sekolah. Aziz memilih sekolah di salah satu SMA swasta di kabupaten. Dan tempatnya, membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari sekolah Alif.

Walaupun begitu, Aziz dan Alif sering berkomunikasi lewat ponselnya. Apalagi, Alif mendapatkan wifi gratis dari pihak sekolah.

Dan dengan begitu, uang-nya lebih banyak disimpan untuk keperluannya di masa yang mendatang.

Seperti sekarang, dia mendaftarkan sekolah memakai uangnya sendiri, tak hanya itu. Alif juga menggunakan uangnya untuk segala keperluan, termasuk seragam dan juga uang pembangunan untuk sekolah barunya.

"Hai Alif, sepertinya kita satu kelas lagi." ujar seorang gadis menepuk bahu Alif.

"Memang kamu siapa?"

Gadis itu mengerjap bingung, yang benar saja Alif melupakannya, padahal selama ini mereka sudah tiga tahun bersama-sama.

"Kamu gak mengenaliku? Kita udah tiga tahun bersama loh." keluh gadis didepan Alif mendekap kedua tangannya.

"Maaf, selama ini aku tak memperdulikan sekitarku." pinta Alif.

Gadis itu merajuk, dia meninggalkan Alif dengan muka yang merah. Dan Alif sendiri mengangkat kedua bahunya, karena dia benar-benar tidak mengenali siapa sosok gadis yang menyapanya tadi.

Selama ini, Alif memang enggan berinteraksi. Dia hanya mempunyai Aziz sebagai teman sebangkunya. Itu semua memang sengaja Alif lakukan. Karena dia gak mau, orang-orang akan menganggapnya lelucon, sama seperti yang Nila lakukan selama ini.

Walaupun begitu, tak satupun murid yang berani menekan ataupun membully Alif. Itu semua, karena Aziz ada di sampingnya. Dan semua orang tahu, jika berani menyinggung Aziz maka siap-siap saja Azka yang akan jadi orang pertama yang harus mereka hadapi.

Berbicara tentang Nila, Alif sangat merasa bersyukur. Karena Akmal tidak satu sekolah dengannya. Akmal memilih sekolah di tempat swasta.

Tentu saja, dia kan kaya, punya orang tua dan segala-galanya. Tak sebanding dengan Alif, yang bahkan harus bekerja keras agar sekolahnya tak putus.

Sesuai perintah Zaki, Alif mulai membuka diri. Dia mulai melihat sekitar, untuk mencari teman agar ada kisah yang di ceritakan pada masa depannya kelak.

Dan mata Alif kembali terpaku pada gadis tadi, namun tatapannya telah berbeda, tak seperti tadi yang bisa dikatakan bersahabat.

Alif mencoba menggali ingatannya, sampai akhirnya dia bisa mengingat kalau gadis itu beberapa kali pernah meminta bantuannya untuk membeli jajan di kantin, hanya beberapa kali. Karena dia sering membawa bekal, maka dari itu, Alif melupakannya.

Lagipula, selain saling menolong dalam beli jajan, Alif tak pernah berinteraksi lebih, dengan teman sekelasnya. Maka dari itu, dia tidak mengingat semua nama temannya.

1
Giandra
semangat Alif belajar yang rajin kejar prestasi sebaik mungkin masa depanmu akan berjalan dengan baik jikalau kau berprestasi tidak perlu mencari kesempatan tetapi kesempatan itu yang akan menghampirimu.
NurAzizah504
cie, alif. udh mulai ngelirik cewek
NurAzizah504
kasiann udh berpisah
NurAzizah504
dua jempol utk pak de
Wanita Aries
Wah alif udh remaja,, semangat kumpulin uang utk kuliah
NurAzizah504
3 A nih ceritanyaa
Muliana: Wah, bisa kebetulan gitu /Chuckle/
total 1 replies
NurAzizah504
terima aja dulu, sambil jualan terus biar ada pemasukan
Muliana: Takut, jika orang lain juga akan membuangku, sama seperti kedua orang tuaku
total 1 replies
NurAzizah504
oalah, berarti alif gatau yaa
Muliana: Iya, andai dia tahu, mungkin udah di amankan
total 1 replies
NurAzizah504
/Sob//Sob//Sob/
Muliana: /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
NurAzizah504
haris, kamu kemana sih pas pembagian hati?
Muliana: Kayaknya dia tidur deh
total 1 replies
NurAzizah504
padahal dulunya ga mau ngaku ibu. cih
Muliana: Harta, harta
total 1 replies
R 💤
Gak usah takut lif wkwk, wah jadi ingat dulu waktu SMK juga ikut tinggal di lingkungan sekolah huhuhu....
Muliana: Wah, kok bisa?
total 1 replies
R 💤
sedihhhh bgtttt pastii
Muliana: Sangat /Sob//Sob/
total 1 replies
Teteh Lia
Aku paham apa yang kamu rasakan. aku pun pernah dan sering merasa seperti itu.
Muliana: Sakit gak sih? Sabar ya ...
total 1 replies
Teteh Lia
Sabar Alif, udah banyak sabar juga sebenarnya.
Muliana: Iya, gak tahu sampai kapan Alif bisa sabar
total 1 replies
Giandra
semoga sukses Lif ujianmu membuat dirimu semakin kuat menjalani hidupmu yang keras mulailah menata kembali membuka jalanmu menuju keberhasilan tetap semangat jangan menyerah.
Muliana: Karena telah jatuh berulang kali, semoga kamu bisa menjadi versi terbaik untuk dirimu dan orang sekitarmu
total 1 replies
Zenun
Alif susah biasa menemukan hal. menyeramkan dalam hidup nya. Jadi dia gak tau apa itu takut😁
Muliana: Karena udah kebal
total 1 replies
Zenun
hanya bisa tarik nafas
Muliana: Dan berucap istigfar
total 1 replies
Wanita Aries
Semangat alif utk sukses
Muliana: Doakan aku /Heart//Heart/
total 1 replies
Santai Dyah
gereget juga kasian arif
Muliana: Aamiin, otw ya /Heart/
Santai Dyah: satu Malam dengan kakak ipar smoga kita bisa sukses bersama Amin
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!