CEO muda yang sudah mati rasa sehingga bersumpah untuk tidak lagi mengenal cinta kini dia sendiri yang melanggar sumpahnya karena bertemu dengan gadis kecil yang merupakan anak dari seorang tukang parkir di perusahaannya.
Lalu bagaimanakah caranya agar mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Litle Bear♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
"Huekk...Huekk...Asinn. Vina jangan cipratin ke mulut dong asin banget kayak sup garamnya sekilo," protes Keisya karena air laut masuk ke mulutnya. Sementara Vina hanya tertawa puas dan tidak menghiraukan Keisya yang sibuk membersihkan mulutnya dari air laut.
"Hahaha asin banget ya Kei?" tawa Vina pecah.
"Nggak, rasanya manis kayak janji-janji dia," kekeh Keisya.
"Widih udah ada pawang rupanya nih," goda Vina.
"Gak lah becanda doang."
"Istirahat yuk. Kita makan dulu cape dari tadi lari mulu sampe pusing nih badan," ajak Vina seraya menarik tangan Keisya.
"Ayok lah aku juga udah laper banget, tadi pagi belum sarapan," Keisya mengiyakan. Mereka membawa makanan dari rumah yang dimasak oleh Ibu Keisya untuk bekal mereka di pantai.
Sembari makan mereka juga menikmati desiran ombak yang tersaji di depan mata. Menu yang mereka bawa ada nasi dan lauknya yaitu tempe ikan asin telur dan sambal walaupun sederhana tapi rasanya tidak kalah enak dengan yang ada di restoran. Apapun makanannya pasti akan terasa enak jika berada di pantai apalagi makannya bareng-bareng jadi tambah enak.
Tiba-tiba...
"Permisi. Halo, boleh numpang duduk sebentar?"
Keduanya refleks menoleh ke arah sumber suara, terlihat perempuan paruh baya dengan dress bunga bunga serta topi berwarna cream dan memakai kacamata hitam tengah berdiri di belakang mereka. Body nya sungguh bagus tidak nampak jika dia sudah mempunyai anak.
"Oh iya silahkan," Keisya menggeser tubuhnya agar tikar yang diduduki muat untuk mereka bertiga.
"Saya tidak lama kok hanya ingin mengobrol sebentar dan ingin bertanya-tanya tentang kalian berdua, boleh kan?"
"Iya tentu saja, selagi kita bisa jawa kenapa tidak?" jawab Vina sopan.
"Kita berkenalan dulu yah, nama saya Zahra panggil saja tante Zahra. Dan kalian berdua?"
"Halo tante saya Keisya dan ini temen saya Vina," Keisya memperkenalkan diri seramah mungkin.
"Oh jadi kalian bukan saudara ya? Saya kira tadi kalian saudara kembar soalnya mukanya hampir mirip," ucap Zahra.
"Hehe banyak yang bilang begitu, padahal kan kita cuma temen kan ya," kekeh Vina.
"Mungkin kita saudara kembar yang terpisah," Keisya bergurau.
"Oh iya Tante kami lupa nawarin. Ikut makan yuk kami bawa bekal yang banyak loh dari rumah sayang kan kalo gak habis," tawar Keisya.
"Terima kasih ya Keisya. Tante juga udah bawa bekal kok tante juga sudah makan," tolak Zahra ramah.
Mereka lanjut mengobrol seputar rutinitas mereka setiap harinya. Terlihat Keisya dan Vina cepat sekali akrab dengan orang yang baru saja dikenalnya. Vino dari kejauhan memperhatikan trik Mamanya mendekati perempuan yang sudah mencuri pandangannya.
Pada saat adegan Vino melihat Keisya, Zahra jadi penasaran kok bisa ya Vino begitu fokusnya melihat ke arah gadis kecil yang disana. Biasanya sih dia yang paling cuek kalo soal tatap menatap. Karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya Zahra nekat menghampiri Keisya dan Vina yang memang sudah ingin beristirahat karena sudah lelah main air.
"Mama mau kemana?" tanya Vino melihat Zahra yang sudah siap-siap jalan.
"Mau kesana sebentar. Kayaknya kamu terobsesi banget sama gadis itu sampe-sampe panggilan Mama saja kamu abaikan," jawab Zahra enteng.
"Jangan Mah, jangan aneh-aneh," protes Vino.
"Aneh-aneh gimana? Mama kan cuma mau kenalan bukan mau culik anak orang, lagian gadis-gadis itu terlihat ramah. Jangan halangi Mama ini juga demi kamu," Zahra berlalu pergi. Vino sedikit was-was takut nanti jika Mamanya berbuat sesuatu yang aneh yang dapat menggangu dua gadis muda itu.
"Wow kalian ternyata cepat sekali akrab dengan orang asing, kita baru saja kenal lohh."
"Ya gak apa-apa, selagi orang itu baik ke kita ya harus kita bersikap demikian juga, kata Ibu gak boleh cuek-cuek sama orang apalagi jika orang itu baik dan ramah seperti tante contohnya," papar Keisya.
"Ngomong-ngomong, kalian ini asalnya dari mana dan tinggal dimana?" tanya Zahra.
"Saya tinggal di rumah tante," jawab Keisya polos.
"Ma-maksud tante bukan yang itu, kamu asalnya darimana deket gak dari sini?" Zahra mengulang pertanyaannya.
"Oh itu ya hehe maaf tante Keisya rada-rada bego," Keisya merendah sementara Vina sudah ngakak duluan.
"Saya tinggal di desa tante di deket kali di jalan X nomer 8. Tante kalo mau kesana tinggal masuk gang, gang nya nggak kecil kok lumayan besar muat kok masuk mobil terus lururs aja di pertigaan itu tante belok kanan terus lurus lagi nah di situ rumah Keisya," jelas Keisya panjang lebar. Ditanya tinggal dimana malah buat denah emang dasar Keisya.
"O-ohh deket ya dari sini. Kalian bisa dong jalan kaki kalo pengen ke pantai gak perlu repot-repot pake kendaraan?"
"Iya bener tante, tadi aja kita jalan pagi-pagi sekali sekalian olahraga kan ya biar sehat sampe kita berdua lupa sarapan tapi untung bawa bekal."
"Kalian berdua satu desa ya?" tanya Zahra lagi.
"Bukan tante. Kalo saya beda, saya tinggal di perumahan agak jauh dari rumah Keisya karena saya menginap dirumahnya jadinya kita barengan deh kesini," jelas Vina.
"Oh begitu rupanya. Kalian masih sekolah? Soalnya saya liat kalian ini seperti remaja yang masih SMA."
"Kami udah lulus kemarin tante, makanya kita memutuskan untuk pergi ke pantai buat healing dan jernihkan pikiran setelah menjalani ujian yang panjang hehe. Agak ngedrama gak sih," Keisya malu sendiri dengan perkataannya.
"Oh seperti itu. Sepertinya tante banyak mendapat informasi dari kalian, terima kasih ya karena bersedia menjawab pertanyaan random plus gak jelas dari tante, and see you next time Keisya and Vina kalian berdua gadis yang ramah tante sangat senang bisa berjumpa dengan kalian berdua. Saya kesana dulu ya, suami dan anak tante sepertinya sudah menunggu lama."
Zahra pun meninggalkan kedua gadis yang masih kebingungan dengan kejadian tadi dan menatap kepergian Zahra yang sudah semakin menjauh dari hadapan mereka.
"Kita sudah seperti narasumber aja ya, tadi rasanya kayak diwawancarai. Eh tapi tante tadi cantik banget ya gue gak percaya sih kalo dia udah punya anak, body nya kayak model model terkenal itu loh," Vina mengagumi kecantikan Zahra yang menurutnya sangat alami serta kulitnya yang putih dan terawat.
"Iya ya keliatan sekali kalo beliau orang kaya," ucap Keisya.
"Yee bocah aja udah bisa menebak kalo tante Zahra dari keluarga kaya," sambung Vina.
"Udah yuk kita pulang. Sudah hampir siang," ajak Keisya sembari membereskan bekas makanan mereka.
"Yakin nih mau pulang? Gak mau main air lagi?"
"Nggak ah nanti air lautnya keminum lagi," tolak Keisya mengingat moment yang tadi. Vina tertawa jahil.
"Ya sudah kita pulang. Tapi besok main kesini lagi ya," ajak Vina.
"Tiap hari pun kamu mau akan aku temenin," ujar Keisya disambut cubitan pelan dari Vina.
"Aww Vina sakit tau."
"Udah yuk pulang."
Mereka segera meninggalkan pantai.
Sementara itu di tempat lain.
"Kamu suka ya sama dia? Mama sih suka sama gadis itu tapi untuk menikahinya bukankah umurnya terlalu muda?" tanya Zahra.
Vino tidak menjawab. Vino berusaha menetralisirkan pikirannya setelah mendapat informasi dari Zahra tentang Keisya.
"Kalo memang sudah lulus kenapa tidak?" tantang Vino yang membuat kedua orang tuanya membelalakkan mata.
perusahaan menengah saja punya tim cyber IT Thor.
unboxing satu hari menjelang ke jepang.
di jepang cuma seminggu.
besoknya kerumah Keysa..
trus dah hamil aja cuma nggak sampai 2 Minggu?
tolonglah baca literatur Thor
gedung kecil tapi luas...
mana ada pihak hotel berpikir begitu untuk hotel berkelas internasional..
lagian disana emang negara free 😁
trus mobil apa yang ada dalam bagasi?
Garasi x Thor 😁
yang salah pihak mereka 🤔
sebaiknya perbanyak cari literasi jika kurang faham..
baru tamat SMA, baru masuk kuliah sudah skripsi?
skripsi itu adalah tahap terakhir dalam masa kuliah yang nantinya dipertanggung jawabkan dalam sidang skripsi strata satu atau S1.
makan doang sudah butuh waktu sepuluh menit lebih Thor..
harap diperhatikan detail nya
perusahaan terbesar didunia karyawannya bisa puluhan ribu lho Thor..
itu tugas bagian SDM dan HRD..😁
tepar kalau CEO urus karyawan juga
jika perusahaan terbesar didunia.. berapa puluh lantai tuh..
kelihatan ya orang di parkiran..
saran.. sebaiknya cukup perusahaan besar atau terbesar di daerahnya
kalau 2 meter sih cuma sekitar 3 langkah..
itungannya tetap didepan perusahaan
mngkn 300 meter?itu lebih masuk akal.