Seorang gadis yang diam-diam suka dengan seorang tentara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hijab Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9 Pertandingan Seru
Lomba kaligrafi diadakan hari ini, semua perwakilan kelas yang ikut lomba kaligrafi diminta untuk masuk ke dalam aula.
Beberapa menit kemudian, Rahma yang selesai menggambar kaligrafi pun buru-buru keluar dari aula. Dan pergi menuju ruang kelas.
"Sepi," Ucapnya kemudian berlalu mengambil tasnya.
"Eh! Desi! Pada ke mana orang? " Tanyanya kepada Desi yang lewat di luar kelas.
"Oh!, itu...,semuanya pergi menonton pertandingan finalnya lomba volli putra, yuk! pergi menonton. Soalnya kelas kita masuk final loh!" Ucapnya mengajak Rahma.
"Boleh, yuk! " Jawab Rahma kemudian berjalan beriringan bersama Desi.
"Eh! Vivi, mau ke mana?, pergi nonton yuk! " Panggil Desi melihat Vivi hendak pergi.
"Iya, ini juga mau pergi kok, soalnya Reyhan kan mau tanding. " Jawab Vivi kemudian menghampiri mereka berdua. Sontak membuat Rahma terkejut. "Ada apa denga Reyhan? " Tanyanya dalam hati.
"Eh! Rahma juga ikutan? " Tanya Vivi pada Rahma.
"Hehe! Iya, mau pergi mendukung juga! " Jawab Rahma dengan polos.
"Ya udah yuk!" Ucapnya mengajak.
Tak berapa lama, mereka pun sampai di lapangan volly yang berada jauh dibelakang gedung sekolah. Nampak ramai dan heboh, mungkin karena sudah final.
"Huh!!! 8B, 8B pasti menang" Teriak beberapa siswi yang tengah berjejer di samping lapangan volly meneriaki perwakilan kelasnya yang mengikuti lomba. Kelas Rahma adalah kelas 8B, dan sekarang tengah bermain.
"Ya...... Ya.... Ya!... " Teriakan pendukung mengikuti arah bola.
"Masuk 5:2 " Ucap wasit pertandingan.
Bola masuk ke daerah lawan dan membuat 8B mendapatkan skor.
"Yey! Masuk" Ucap mereka serempak.
Pertandingan cukup seru, membuat Rahma agak betah berlama-lama menonton pertandingannya.
Rahma melihat Vivi yang berada di sampingnya kelihatan senang memandangi Reyhan tengah bermain. Tapi, Rahma tidak peduli dengan hal itu. Dia hanya fokus menonton pertandingan kelasnya, hingga menunggu siapa yang akan menang.
Perwakilan kelas yang ikut lomba volly ada Fandi, Reyhan, Wawan, dan beberapa teman-teman lainnya. Sedangkan, Iyan.
"Iyan kan lagi ikut lomba lari. Sepertinya tidak ada yang datang mendukungnya. Karena semuanya ada di sini " Ucap Rahma baru tersadar dan cepat-cepat pergi menuju area lomba lari.
Sesampainya di sana, ternyata ada Lisa sendirian tengah menatap ke arah Iyan. Rahma mengira, tidak ada yang pergi melihat Iyan. Terlihat Iyan tengah mengambil ancang-ancang digaris start menunggu sempritan berbunyi.
"Iyan! Semangat! " Teriak Rahma bersamaan dengan Lisa.
Rahma dan Lisa saling memandang, Rahma tersenyum pada Lisa dan Lisa yang terkejut ternyata ada Rahma hanya memandangnya sinis dan beralih fokus pada Iyan.
"Siap!............. Mulai(priip!) " Sempritan pun berbunyi. Semuanya berlari dengan sekuat tenaga sampai di garis Finish.
Dan....
"Bruk! " Iyan terjatuh.
"Iyan! " Teriak Rahma lalu segera menghampiri Iyan.
"Kamu nggk papa? " Tanya wasit lomba lari.
"Nggk kok!" Jawab Iyan sambil berdiri dan berjalan agak pincang ke pinggir, dan segera duduk.
"Maaf yah!, gara-gara aku jatuh, kelas kita nggk menang deh! " Ucap Iyan merasa sedih.
"Nggk papa. Menang ataupun kalah sudah biasa kan" Ucap Lisa kepada Iyan.
"Ini! " Ucap Rahma memberikan handiplas kepada Iyan.
"Makasih! " Ucap Iyan mengambil handiplas dari tangan Rahma.
"Rahma, aku kira kamu pergi menonton pertandingan final Volly bersama teman-teman yang lain. " Tanya Lisa,
"Iya, tadi sempat nonton sebentar kok. " Jawab Rahma sembari tersenyum.
"Tidak papa kok tidak menang, yang penting kita telah berusaha. " Ucap Rahma memberi semangat pada Iyan.
"Hem..iya " Ucap Iyan sembari tersenyum.
Walaupun mereka bertiga agak jauh dari area lapangan volly, namun masih dapat melihat pertandingan dengan jelas dari situ. Mereka memutuskan untuk melihat dari jauh saja sambil menemani Iyan yang tengah cedera.
Terlihat pertandingan volly semakin memanas, Wawan dari tim kelas mereka terlihat kesal kepada teman-temannya karena tidak bisa memasukkan bola ke area lawan.
"Kalau ada bola masuk siap-siap ki!, dan pukul! jangan dilihat saja. " Ucap Wawan kepada mereka.
Skor menunjukkan 23:24, tim mereka ketinggalan 1 poin dari tim lawan. Tinggal 1 poin saja dari tim lawan, akan membuat mereka menang.
"Priiip! " Sempritan berbunyi, salah satu lawan mulai memukul bola ke area tim mereka, bola mengarah pada Reyhan, dan Reyhan memukulnya balik ke atas ring, dan kemudian Wawan memukulnya dengan tenik smash ke area lawan. Namun, sayangnya tim lawan mampu menahan bola dan memukulnya kembali ke area tim mereka. Dan bola menuju ke arah Fandi, dan Fandi memukulnya dengan kencang. Sayangnya, pukulan Fandi tidak tepat sasaran, bola keluar.
"Priiiiiiiip! " Sempritan berbunyi lagi, menandakan pertandingan sudah berakhir.
"23:25, pemenangnya tim 8C" Ucap wasit pertandingan.
"Heh! " Ucap Wawan kemudian langsung pergi meninggalkan teman-temannya, karena kecewa.
Rahma, Iyan dan Lisa yang menonton dari jauh melihat hal tersebut dan hanya memandangi mereka dari jauh.
"Weh! Gara-gara Fandi. " Ucap Lisa kecewa.
"Tapi, nggk papa, setidaknya kita juara 2" Ucap Rahma kemudian. Lisa hanya menatapnya jutek.
"Iyan! Mau ke kelas nggk? Biar aku bantu! " Ucap Lisa kepada Iyan.
"Nggk usah! Aku bisa sendiri kok, lagian udah nggk papa juga. " Ucap Iyan sambil berdiri dan mulai melangkahkan kakinya.
***
Di hari terakhir PORSENI, ada lomba LKBB dari masing-masing kelas. Rahma kini bersiap-siap untuk lomba nanti, dia sudah memakai baju seragam pramuka, dan perlengakapan lainnya. Rahma terlihat seperti anggota pramuka sungguhan, padahal dia hanya begini karena masuk dalam bagian perlombaan.
Setibanya di kelas, terlihat semuanya sudah rapi bersiap untuk ikut lomba.
"Eh! Rahma! Kenapa sempritanmu itu?, sempritan kecil itu untuk anak SD. " Ucap Lisa keras dengan nada mengejeknya, membuat semua orang menatap Rahma yang baru tiba. Sepertinya, Lisa sengaja untuk mempermalukan Rahma didepan semua orang.
Yah! Memang, sempritan itu merupakan sempritannya waktu SD. Karena sekarang, dia bukan anggota pramuka, jadi dia tidak mengganti Sempritannya tersebut. Apalagi, baju dan celana pramuka yang ia pakai sekarang ia pinjam dari temannya.
Semua orang menatap Rahma dengan sinis,
"Nih! Aku pinjamkan" Ucap Lisa sambil memberikan sempritannya.
"Terima kasih! " Ucap Rahma lalu masuk ke dalam kelas untuk mengganti sempritan yang ada dibahunya tersebut.
***
"8B...Bisa! Bisa! Bisa! " Ucap mereka serempak sambil melakukan atraksi baris berbaris di jalanan. Mereka harus melakukan LKBB di jalan sepanjang 200 meter.
Terlihat semua orang dipinggir jalan tengah menonton mereka, membuat Rahma sedikit gugup. Dan apalagi, setiap 40 meter terdapat juri yang akan menilai mereka.
Beberapa menit kemudian, acara lomba LKBB pun selesai. Mereka beristirahat di bawah pohon rindang depan kelas mereka sambil meminum minuman yang disediakan untuk mereka.
"Huft! Akhirnya selesai juga. " Ucap Rahma.
"Eh! Hari ini pengumuman untuk semua lomba kan? " Ucap Iyan.
"Iya, " Ucap Fandi
"Jangan maki berharap deh! Ndk yakin ka bisa ki dapat juara umum" Ucap Wawan masih jutek, mungkin karena kemarin.
"Perhatian! Perhatian! Di mohon untuk semua kelas berbaris di tengah lapangan untuk penutupan acara PORSENI. " Ucap seseorang yang berada di TU menggunakan mic.
Tak berapa lama semuanya pun sudah berkumpul di lapangan.
"lomba volly putri, juara pertama diraih oleh....kelas 9C"
"Yey! " Terdengar Sorak riuh dari kelas 9c, kelas senior.
"Juara kedua, diraih oleh kelas..... "
"Kelas kita nggk dapat juara? " Tanya Wawan pada perempuannya.
"Heheh! Iya. Soalnya perempuannya nggk ada yang pintar main volly " Jawab Lisa dengan cengengesan.
"Lomba volly putra!, juara ketiga diraih oleh kelas 8A! "
"Siap-siap maki eh! Siapa yang mau naik perwakilan? " Tanya Wawan antusias, walaupun dia sempat kecewa karena tidak bisa mendapat juara pertama.
"Ya udah, kamu ajah yang naik! " Ucap Iyan melihat Wawan agak senang.
"Juara kedua, kelas 8B! "
"Yey! Huuuuuuuuh! " Serempak mereka bersorak.
"Naik moko Wan! " Ucap Iyan.
"Rahma! Kamu juara berapa kaligrafi?, bisik Iyan kepada Rahma. Karena mereka berdampingan, membuat Rahma cukup bisa mendengarnya.
" Aku juga nggk tau. " Jawab Rahma.
Terlihat seseorang yang berada dibelakang tidak jauh dari mereka tengah menatap mereka dengan tajam. Dan berusaha maju mendekati mereka.
"Apa yang kalian bicarakan nah? " Tanya dia kepada mereka berdua.
"Eh! " Ucap mereka bersamaan kaget melihat siapa yang mendekatinya.
Ternyata....
***next
Semoga secepatnya bisa update lagi.
Semangat 🌻
Gimana nih Thor?