Saat di dunia nyata mereka saling membenci, tetapi di dunia maya mereka saling menyukai. Mungkinkah cinta akan bersemi dengan subur di hati keduanya?
Shelomita Praditya harus merasakan ditalak setelah akad karena fitnah dari laki-laki yang menyebalkan dalam hidupnya,. Sampai akhirnya dia dipaksa menikah dengan laki-laki itu-itu.
Sementara Jupiter Kiandra tersenyum penuh kemenangan karena berhasil menggagalkan pernikahan gadis yang paling dibencinya. Dia menyetujui usulan para orang tua untuk menikahi Shelo karena sudah banyak rencana di otaknya untuk mengerjai gadis itu.
Bagaimana pernikahan mereka akan berjalan, sementara hanya ada kebencian di hati keduanya?
Mungkinkah cinta akan hadir seiring berjalannya waktu kebersamaan mereka?
Jangan lewatkan kekonyolan mereka dengan mengikuti terus kisahnya!
Follow Ig @Thatya0316
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Chatting
Hari-hari pun terus berganti dan waktu pun terus berlalu. Tanpa terasa satu bulan sudah Shelo tinggal bersama dengan Juki. Namun, hubungan mereka belum mengalami kemajuan.
Shelo pun sudah mulai bekerja di sekolah swasta milik keluarga Regan seraya terus menulis cerita di platform novel online. Begitupun dengan Juki yang disibukkan dengan pekerjaannya. Selain dia menjadi seorang Editor, di apun mengajar kelas malam di sebuah universitas swasta. Waktunya banyak tersita untuk pekerjaannya.
Mereka bertemu saat di pagi hari sebelum keduanya memulai aktivitas. Namun, sudah beberapa hari Shelo tidak bertemu dengan Juki karena laki-laki itu selalu berangkat pagi-pagi sekali.
"Tumben Juki gak recokin aku masak, biasanya dia datang buat ganggu," gumam Shelo seraya mengaduk nasi goreng.
"Tapi baguslah! Risih juga recok terus tiap hari. Tapi sekarang bukannya hari minggu ya, mending aku gangguin Kak Peter. Sedang apa ya dia? Idaman para otor gaje itu." Shelo terus saja bicara sendiri sampai nasi gorengnya sudah siap dihidangkan, barulah fokusnya pada nasi goreng yang menggugah selera.
Cekrek ... Cekrek ....
Shelo mengambil beberapa gambar nasi goreng dan jeruk hangat di sampingnya. Lalu dia mengirimkan foto itu pada kontak yang dia beri nama Kak Peter.
Send to Kak Peter
^^^[Mari sarapan, Kak!]^^^
Kak Peter: [Sepertinya enak, apa boleh minta?]
^^^[Boleh Kak, silakan dinikmati]^^^
^^^dengan emoticon senyum.^^^
Kak Peter: [Terima kasih. Jadi penasaran ingin mencicipinya.]
Kak Peter: [BTW Kakak tinggal di mana?]
^^^[Aku di Jakarta]^^^
Kak Peter: [Ternyata masih satu kota. Kapan-kapan kita kopi darat, mau tidak kak?]
^^^[Sepertinya tidak bisa Kak]^^^
Kak Peter: [Kenapa?]
Shelo tidak menjawab pesan lagi. Dia bingung harus bilang apa pada editor itu. Karena mau bilang dia sudah menikah pun rasanya enggan jika dia harus mengakui kalau suaminya laki-laki yang dibencinya.
Selesai makan, Shelo memilih untuk membereskan apartemennya. Sampai semuanya sudah terlihat bersih, barulah dia pergi mandi. Kini Shelo sudah terlihat fresh dan sudah siap di depan laptop untuk membuat cerita yang menarik. Dia memilih di menulis di balkon dapur dengan melihat langit biru untuk mencari inspirasi.
Saking khusyuknya dia, sampai Shelo tidak menyadari kedatangan Juki yang sudah berdiri di belakangnya. Laki-laki itu sedikit mengerutkan keningnya saat membaca sedikit cerita yang Shelo tulis.
"Kamu menulis novel?" tanya Juki tiba-tiba.
Shelo sangat terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya. Seketika dia langsung menutup laptopnya dengan detak jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia memejamkan matanya sesaat sebelum membalikkan tubuhnya melihat siapa yang ada di belakangnya.
"Kamu dari mana?" tanya Shelo dengan memindai penampilan Juki yang memakai pakaian olahraga.
"Joging. Shelo aku lapar. Cepat bikinkan aku nasi goreng?" suruh Juki seraya berlalu pergi ke kamarnya.
Shelo hanya menghela napas mendengar apa yang suaminya katakan. Dia segera membereskan pekerjaannya sebelum membuatkan suaminya nasi goreng.
Saat Shelo sedang menyiapkan bahan-bahannya untuk membuat nasi goreng, Juki kembali datang ke dapur untuk mengambil air minum. Dia memperhatikan Shelo yang sedang meracik bahan dan bumbunya.
"Shelo, apa kamu menulis Novel?" tanya Juki lagi.
"Kenapa memangnya kalau aku menulis Novel? Apa ada yang salah?" tanya Shelo ketus.
"Tidak apa, aku hanya bertanya." Juki meminum air putih dari botol yang dipegangnya. "Shelo, minggu depan aku ada tour di tempat kerjaku. Kamu tidak apa kan di sini sendiri. Kalau ada apa-apa, kamu hubungi saja aku."
Hubungi endasmu, nomor ponsel kamu saja aku gak punya. Malas nyimpen nomor ponsel orang nyebelin kayak dia, batin Shelo.
"Iya," sahut Shelo malas.
"Apa kamu sudah punya nomor ponselku?" tanya Juki mendekat ke arah Shelo.
"Gak punya! Ngapain sih, aku harus nyimpen nomor ponsel kamu, gak penting banget," ketus Shelo.
"Meski aku ingin memungkirinya, kamu tetap tanggung jawab aku. Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja saat aku gak ada di sini. Mana ponselmu? Biar aku simpan sendiri."
Tanpa sungkan Juki mengambil ponsel Shelo yang disimpan di kantong celana gadis itu. Dia langsung memasukkan nomor ponsel pribadinya. Bukan nomor ponsel yang dia pakai untuk urusan pekerjaannya.
"Berapa sandinya?" tanya Juki.
"Ulang tahun aku," jawab Shelo dengan mengaduk-aduk nasi goreng.
Juki pun menyimpan nomor ponselnya di ponsel Shelo. Dia memberi nama 'My Cute Husband' di ponsel Shelo seraya menahan tawanya. Juki yakin Shelo pasti akan keberatan dengan nama itu.
Laki-laki itu merasa penasaran dengan isi ponsel istrinya. Dia ingin membuka aplikasi hijau ingin mengintip dengan siapa saja sering berhubungan. Namun, saat Juki akan membuka percakapan Shelo, gadis itu langsung merebut ponselnya.
"Jangan kepo dengan urusan orang! Noh nasi gorengnya sudah jadi," ketus Shelo seraya beranjak pergi
"Yang benar saja Shelo, kenapa gak disimpan di atas piring. Masa aku makan dari wajan," keluh Juki.
"Ambil piring saja sendiri. Bisa, kan?"
...~Bersambung~...
...Jangan lupa dukungannya ya kawan! Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite...
...Terima kasih....
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖