Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.
Suasana pasar di siang hari ini sangat ramai, clarisa dan kedua orang tuanya sibuk melayani permintaan pembeli.
Waktu pun berlalu, mereka baru bisa istirahat setelah pasar sepi.
"Mari kita tutup tempat ini, sudah waktu nya kita pulang," ujar Clarisa setelah melirik jam tangannya.
"Baik lah clarisa, tolong bantu beres-beres," jawab Ibu.
Akhirnya semuanya selesai di rapikan, clarisa dan kedua orang tuanya pulang ke rumah.
Setelah tiba di rumah, ayah minta tolong ke ibu untuk di buatkan kopi. Dan ibu segera menuju dapur untuk menyeduh kopi.
"Ayah ini kopinya," ujar Ibu dan meletakkan kopi di atas meja.
Lalu ibu berjalan ke dapur untuk memasak makan malam mereka.
Clarisa tidak ikut membantu ibunya memasak di dapur, rencananya clarisa langsung mengerjakan tugas sekolah nya. Setelah selesai mandi.
Handphonenya clarisa terdengar berbunyi sepertinya ada panggilan masuk. Bertepatan itu clarisa sudah selesai mandi, dia menuju meja belajarnya dan melihat hp nya. Di layar tertera nama jayden.
Clarisa ragu menggangkatnya namun panggilan berlanjut. Akhirnya dia memberanikan diri menerima panggilan tersebut.
"Halo, selamat malam..." jawab Clarisa belum selesai mengatakan ada apa sudah dipotong jayden.
"Halo, kamu dari mana saja? Kenapa baru menerima panggilan aku? Kenapa tidak balas pesan aku?" tanya Jayden.
Clarisa sampai bingung mau jawab mana dulu, banyak pertanyaan yang di berikan jayden. Clarisa menghela napas dan menjawab pertanyaan dari jayden.
"Aku tadi bantu orang tua jualan di pasar, tidak sempat memperhatikan handphone," jawab Clarisa.
"Lain kali kamu harus cepat responnya," ujar Jayden.
"Dan kenapa kamu akhir-akhir ini mengirimkan pesan dan menelpon aku? Biasanya tidak pernah," ujar Clarisa.
"Itu kan dulu, iya sekarang kamu harus terbiasa menerima pesan dan panggilan dari aku," ujar Jayden.
Clarisa terlihat bingung kenapa tingkah jayden begini.
Clarisa tidak mau di situasi ini.
"Hey clarisa, kenapa kamu diam saja?" panggil Jayden.
"Ha.. Iya jayden kenapa?" jawab Clarisa.
"Sekarang kamu lagi ngapain? Apa sudah makan malam?" tanya Tayden.
"Ini mau mengerjakan tugas sekolah, belum makan," jawab Clarisa.
"Kamu makan dulu baru mengerjakan tugas sekolah nya," ujar Jayden.
"Sebentar lagi makannya, ibu masih memasak di dapur. Jadi aku mau mengerjakan tugas terlebih dahulu," jawab Clarisa.
"Baiklah, kamu jangan hanya fokus belajar saja. kamu juga butuh makan dan istirahat," ujar Jayden.
Clarisa merasa jayden memperhatikan dia. Dia tersenyum namun dia menggelengkan kepalanya jangan memikirkan hal begitu.
"Telponannya udahan dulu ya jayden aku mau lanjut mengerjakan tugas sekolah," ujar Clarisa.
"Kenapa begitu, kamu tidak suka telponan sama aku kan? Kita masih bisa telponan walaupun kamu mengerjakan tugas," ucap Jayden emosi.
"Bukan begitu, kenapa kamu jadi marah? Aku tidak bisa fokus belajar kalau kita telponan," jawab Clarisa.
Clarisa mendengar helaan napas jayden dari suara telponan.
"Baiklah kamu lanjut mengerjakan tugas mu, nanti setelah selesai belajar kamu kabarin aku," ujar Jayden.
"Iya jayden," jawab Clarisa dengan cepat dan menutup panggilan telponan mereka.
Clarisa hanya menggelengkan kepala dan meletakkan handphone nya diatas meja. Dan mengambil buku dan alat tulis nya.
"Ayo semua mari makan," panggil Ibu dari dapur.
Clarisa berjalan keluar kamar, menuju meja makan
dan menarik kursi untuk duduk.
Ayah dan kedua adiknya sudah duduk di kursi. Ibu memberikan piring yang sudah terisi makanan.
Mereka pun menikmati makan malam bersama. Setelah selesai makan malam, ayah bertanya bagaimana kami di sekolah, apa semuanya lancar dan baik-baik saja.
Aku dan kedua adik ku pun menjelaskan situasi kami di sekolah. Kami bertiga termasuk anak yang pintar di sekolah, ayah dan ibu sangat bangga anak-anaknya berprestasi walaupun keadaan ekonomi yang pas-pas.
Dengan aku mendapat beasiswa di sekolah sangat membantu keuangan orang tua ku. Maka dari situ aku harus rajin belajar agar bisa membantu meringankan keuangan orang tua ku.
Clarisa ijin kepada orang tua nya, dia mau melanjutkan tugas sekolahnya. clarisa memasuki kamar dan menarik kursi belajarnya. Dia pun mengerjakan semua tugas sekolahnya.
"Akhirnya selesai juga tugasnya," ucap Clarisa sambil memasukan buku dan alat tulis ke dalam tas sekolahnya.
Clarisa naik ke kasur, sebelah tangannya meraih hp nya. Dia melihat ada pesan masuk dari jayden dan teman lainnya. Dia membalas pesan temannya.
Terakhir dia membalas pesan jayden, isi pesannya menanyakan apakah sudah selesai belajar.
Lalu ada pesan masuk berbunyi, pesan itu dari jayden.
"Apakah kamu sudah mau tidur?" isi pesan jayden.
"Iya ini mau tidur, aku capek," balasan dari clarisa.
"Jadi kita gak bisa lanjut telponan sekarang?" Isi pesan jayden.
"Apakah ada hal penting yang mau kamu bicarakan?" balasan dari clarisa.
"Aku hanya pengen dengar suara kamu dan bahas yang lainnya," isi pesan jayden.
Clarisa merasa tidak terlalu penting, mereka masih bisa bertemu dan berbicara di sekolah. Clarisa menguap dia sudah menggantuk .
"Aku sudah mengantuk jayden," balasan dari clarisa.
"Ya sudah kamu tidur sana, selamat malam," isi pesan jayden.
Clarisa melihat pesan jayden namun tidak membalas nya lagi.
Clarisa meletakkan handphone nya dan berbaring di kasur.
Dia pun menutup matanya dan berharap tidur nyenyak agar besok pagi semangat melanjutkan aktivitas.
Diseberang sana jayden menunggu balasan pesan dari clarisa namun pesannya tak kunjung dibalas, padahal sudah dibaca.
Akhirnya jayden memutuskan untuk tidak menunggu balasan dari clarisa. Jayden berpikiran kalau clarisa pasti sudah tidur.
Jayden jalan ketempat tidur, dia naik ke atas tempat tidur, berbaring dan menutup mata. Sebenarnya jayden juga sudah menggantuk. Namun karena clarisa dia rela menunggu.
Alarm di pagi hari berbunyi,
"Hoam... Cepat banget sudah pagi, aku masih mengantuk. Sepuluh menit lagi bisa lanjut tidur," pikir Clarisa melanjutkan menutup mata.
lima menit telah berlalu,
Didapur ibu heran kenapa clarisa belum keluar dari kamar. Biasanya dia sudah keluar kamar.
Ibu berjalan kearah kamar clarisa, mengetuk pintu dan memanggil clarisa. Namun yang dipanggil tidak menjawab. Ibu membuka pintu ternyata yang dipanggil masih tidur. Ibu menghampiri clarisa dan membangunkannya.
Clarisa tersentak kaget saat dibangunkan ibunya.
Akhirnya clarisa bangun dan melirik jam, dikiranya dia sudah telat namun masih ada waktu. Dia pun menuju kamar mandi lalu beres-beres.
Ibu juga membangunkan kedua anaknya yang lain, setelah itu ibu melanjutkan kegiatan memasak yang sempat tertunda.
"Apakah sarapannya sudah jadi bu?" tanya Clarisa.
"Sudah nak, tolong panggilkan yang lainnya agar kita sarapan bersama," ucap Ibu.
Clarisa pun memanggil ayah dan kedua adiknya. Kemudian mereka pun menikmati sarapan pagi mereka.
Clarisa dan kedua adiknya berpamitan berangkat kesekolah kepada kedua orang tuanya.
Setelah mereka berjalan kaki, di pertengahan jalan ada sebuah mobil berhenti dan membunyikan klakson.
Clarisa dan kedua adiknya berhenti, melihat siapa mencoba memberhentikan mereka.
Kaca mobil pun diturunkan, ternyata orang itu adalah jayden.