ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Mendapatkan Penawar Dan Valerie
"ELORA!!"
Gara Avin Marco Hendak berlari ingin menolong Elora, tapi tiba tiba getaran kembali datang yang mengakibatkan mereka kembali terpisah dan terguling guling di atas es.
Krak
Krak
Sontak membuat Elora panik saat air Danau yang membeku mulai retak, dan tiba tiba Air Danau itu pun hancur yang mengakibatkan Elora terjatuh ke dasar danau.
Brumm
"ELORA!"teriak teman teman Elora yang melihat langsung jika Elora terjatuh kedalam air danau tersebut.
Di dasar danau Elora semakin tenggelam, dan mencoba untuk naik ke atas tapi tubuhnya semakin terserat kedalam dasar danau.
Di saat Elora berusaha naik, matanya tertuju pada sebuah tanaman yang hanya satu di tempat itu. Elora sempat menaikan alisnya kenapa tanaman bunga itu bisa hidup di dasar air.
"Itu lah yang sedang Kamu cari, Ambil lah!"
Setelah mendengar ucapan sang ular, Elora pun bergegas mengambil nya untuk iya bawa pulang. Saat Elora telah mengambil nya di situlah getaran kembali terjadi, sehingga membuat Elora pontang panting menghantam batu yang ada di dasar danau.
Buk!
Buk!
Akhirnya Elora pingsan di dalam Air dasar danau, tapi beberapa menit kemudian seseorang menarik tubuh Elora untuk menuju ke daratan. Ternyata itu adalah Marco yang dari awal melihat Elora terjatuh, dirinya pun melompat untuk menolong Elora yang ada di dasar danau.
Bruuhh!
Setelah membawa tubuh Elora ke atas, dengan cepat Marco melakukan tindakan pertama. Sehingga membuat mereka melongo dengan apa yang Marco lakukan, apa lagi mereka melihat jika Marco memberikan nafas buatan untuk Elora yang pingsan. Dengan susah payah Marco berhasil menolong Elora yang tenggelam di dasar danau.
"Uhukk uhukkk uhukkk!"
"Elora!"
FIFI dan Siti langsung memeluk tubuh Elora yang sudah sadar kembali, di saat bersamaan Elora membuka tangan nya. Itu lah yang di sebut penawaran untuk serigala yang sedang membutuhkan.
"Apa itu Elora?"Tanya Siti yang tidak mengetahui jenis tanaman yang ada di tangan Elora.
Elora menceritakan jika tanaman ini lah yang sedang Elora cari, Seketika mereka terkejut saat mengetahui jika tanaman itu obat penawar untuk serigala yang sedang sekarat.
"Kita kembali sekarang!"tegas Elora yang menyimpan tanaman obat penawar itu di dalam tas nya.
Angguk mereka yang langsung pergi dari sana, Akan tetapi di saat mereka dalam perjalanan pulang. Elora kembali bertemu dengan wanita yang sebelumnya Elora hajar.
"Boleh aku ikut?"
"Untuk apa?"
"Dia!"
Sontak membuat Elora terkejut, pasalnya wanita itu ingin mengikuti Avin.
"Avin! Dia ingin ikut dengan mu!"Ucap Elora yang membuat mereka semua terkejut.
"Siapa?"Tanya Siti cepat.
"Tuh!"Tunjuk Elora yang membuat Avin menoleh, dan benar saja jika wanita itu tersenyum manis kearah Avin.
"Tidak! Tidak! Tidak!"Tegas Avin yang sudah mengetahui jika wanita itu bukan manusia, melainkan siluman.
"Kok jahat sih...."
Ucap wanita itu yang memperlihatkan wajah manyun nya, Sontak membuat Avin jengkel.
"Aaaa!!"Avin berteriak kesal sambil mengacak acak rambutnya kasar.
Wanita itu pun tersenyum manis saat Avin mengizinkan nya untuk ikut, Jangan tanya bagaimana wajah kesal Avin saat di gandeng oleh wanita itu.
Siti FIFI Gara hanya bisa tersenyum melihat kemesraan wanita itu.
Saat di dalam perjalanan pulang, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung tersebut.
"Sana lagi dong!"Ucap Avin yang di bikin kesal dengan tingkah wanita di samping nya itu.
"Gak mau!"Ketus Wanita itu yang kembali bergelayutan manja di tangan Avin.
Avin pun hanya bisa pasrah dengan semua itu, mereka pun makan sejenak untuk mengisi perut nya yang kosong. Tapi wanita yang di samping Avin tergiur dengan daging mentah yang ada di rak penjual. Sontak membuat mereka terkejut dan melongo, Elora yang mengetahui jika wanita itu doyan Daging mentah bergegas membelinya untuk wanita itu makan.
Wanita itu pun berterima kasih pada Elora yang sudah memahami apa yang dia mau.
Bruuk
"Keluar kalian semua!"Teriak preman yang hendak memalak warung tersebut.
"Woi apa kalian tuli!"Tegasnya lagi yang tidak di gubris oleh kelompok Elora yang sedang makan.
Dalam hitungan detik mereka marah dan menghancurkan meja meja di sana, Marco yang geram ingin sekali memberi pelajaran untuk mereka. Namun Elora menghadang Marco untuk turun tangan langsung. Pasalnya ada seseorang yang akan memberi mereka pelajaran.
Valerie melesat cepat kearah mereka, dalam sekejap mata mereka terbunuh dengan sadis nya. Padahal mereka tidak terluka sedikitpun.
Valerie tersenyum puas setelah membunuh orang orang yang bikin rusuh tadi, Avin hanya bisa melongo dengan wanita yang dia bawa pulang dari Utara itu.
Valerie adalah sosok siluman rubah yang terpesona dengan Avin semenjak pertama kali mereka bertemu. Valerie yang ingin selalu dekat dengan Avin memutuskan untuk mengikuti mereka kemana pun Avin pergi.
Singkat cerita pada satu malam Elora dan teman temannya, memutuskan untuk menginap di kota sebrang karena mereka mengalami kecapean yang luar biasa.
Setelah membagi kamar, Elora bergegas menuju ke kamarnya untuk beristirahat tapi tiba tiba Marco menerobos masuk kedalam kamar Elora.
"Apa apaan kamu!"Tegas Elora yang melihat Marco Masuk kedalam kamar nya.
"Keluar!"Tegas Elora marah.
Bruuh!
"Saya capek ingin tidur!"Ucap Marco yang membuat Elora melongo.
"Keluar!"Tekan Elora lagi.
Tapi Marco tidak peduli, bahkan Marco menarik tangan Elora sehingga terjatuh dalam pelukan nya.
Sontak membuat mata Elora Merah menyala, Belum sempat Marco berkata dirinya terpental kuat menghantam dinding.
Bruuaakk!
Marco hanya bisa meringis pelan saat tubuhnya menghantam dinding, Elora yang tidak bisa mengontrol dirinya langsung menyerang Marco.
"Elora! Ini aku... Maafkan Aku!"Ucap Marco yang menatap mata Elora yang merah.
Bruuhh!
Elora tersadar setelah menjatuhkan tubuh Marco yang sempat dia angkat, Elora terdiam pasalnya Elora bingung dengan nya sekarang yang tidak bisa mengontrol emosi.
Marco yang melihat keadaan tidak memungkinkan, dirinya pun bergegas keluar dari kamar Elora untuk menuju ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian Marco terbangun dari tidurnya, kala merasakan sesuatu yang memeluk nya.
"Elora..."Lirih Marco yang terkejut dengan sosok Elora yang kini sedang memeluknya.
Bahkan Marco sempat memukul dirinya untuk menyadarkan dirinya sendiri, apa iya sedang bermimpi yang ternyata itu benar ada nya.
Marco pun tersenyum manis dan ikut terlelap bersama Elora.
Di posisi lain, Avin di buat kesal dengan tingkah Valerie yang terus terusan menempel padanya.
"Sana lagi!"Ucap Avin pada Valerie.
"Aku tidak mau!"Ketus Valerie yang terus terusan mencoba untuk tidur di atas Avin.
Avin hanya bisa berteriak kesal dengan tingkah Valerie yang memeluk nya, Keduanya pun terlelap setelah capek berdebat.
Pada akhirnya Avin memeluk tubuh Valerie erat, entah sadar atau tidak yang jelas Avin sudah memeluknya.
"Aaaa Sweet banget!"Teriak Valerie yang sadar jika Avin memeluk Erat.
Sungguh konyol!
Pagi Hari mereka melanjutkan kembali perjalanan pulang mereka, tapi pagi ini ada yang berbeda. Elora yang malu Valerie yang kegirangan karena mendapatkan kebahagiaan masing masing.
Siti FIFI sempat bingung dengan mereka yang senyum senyum sendiri, Ingin bertanya tapi mereka tidak berani takut di tatap oleh Elora.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...