Issabel adalah wanita yang tidak pernah merasakan cinta, tetapi dia tidak single. Malah dia sudah menikah dengan seorang pria konglomerat bernama Jonathan selama tiga tahun. Dan selama itu juga Jonathan tidak ingin disentuh karena memilih untuk berhubungan dengan kekasihnya. Makanya Issabel kerap memuaskan dirinya sendiri.
Hingga seorang pria menjadi tetangga sebelahnya. Pria yang baru saja pulang dari Australia itu bernama Dominic. Hal itu menarik perhatian Issabel. Dan kebetulan Dominic adalah sahabat Jonathan. Pertemuan demi pertemuan akhirnya membuat mereka berdua semakin dekat.
Apakah ini waktunya Issabel membalaskan dendam dengan Jonathan?
Walaupun konsekuensinya bahkan bisa lebih buruk.
Tapi mungkin ini juga saatnya Issabel tidak lagi memuaskan dirinya sendiri, tapi bersama tetangga sebelahnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCE_R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9: JONATHAN AMBIL KENDALI
"BERANI-BERANINYA kamu berselingkuh dengan sahabatku!" seru Jonathan langsung menampar Issabel.
"Tapi kamu—"
"Sekarang kamu pergi dari rumahku. Aku juga sudah menyuruh Ayahku memecat orangtuamu dan kalian akan menjadi gembel. Hahahaha!"
Jonathan tertawa sangat puas. Mendorong tubuh Issabel hingga terjatuh di depan pintu rumah. Melempar koper hingga ....
"TIDAK!" Issabel tersadar dari lamunannya. Napasnya saling memburu dan peluhnya bercucuran. Wanita itu tidak mengerti mengapa dirinya malah dihantui dengan rasa bersalah. Lamunannya tadi seolah-olah menyiratkan bahwa rencana untuk membalas Jonathan dengan perselingkuhan juga adalah sebuah kesalahan besar.
"Is, kamu kenapa?" tanya Jonathan terkejut dengan teriakan istrinya itu yang tiba-tiba.
"Tidak, hanya lamunan tidak masuk akal."
"Aneh, tapi kok kamu sampai keringatan begitu?" Jonathan menyembunyikan senyum liciknya.
"Tidak apa-apa, ayo dimakan sarapannya Jo," pinta Issabel mengalihkan pembicaraan.
Sebenarnya Issabel memiliki rasa kasihan dengan Jonathan karena telah menyelingkuhinya. Dia ingin berkata jujur dan menyudahi permainan ini, tapi terlepas dari itu Issabel tetap saja memiliki rasa dendam dengan perlakuan keluarga Jonathan ke orangtuanya. Menurut wanita itu, kalah dalam taruhan bisnis hanyalah alasan yang dibuat-buat. Tapi apa alasan yang tepat?
"Tunggu di sini yah, aku akan membuatkanmu teh agar pikiranmu lebih rileks," kata Jonathan berpura-pura lembut.
Pria bermata agak sipit itu segera berjalan ke arah dapur. Mengambil cangkir dan menyeduh sekantong teh dengan air hangat yang sudah siap di termos. Kemudian dia merogoh saku celananya, mengambil sebuah botol kecil yang berisi cairan putih dan menuangkannya ke teh milik istrinya sampai habis.
"Ini dia, kamu harus meminumnya sampai habis. Ini pertama kali aku buatin kamu teh loh," ujar Jonathan sembari meletakkan secangkir teh itu tepat di hadapan Issabel.
Sebelum meminum, wanita tersebut sempat mencium aroma selain bau khas teh pada umumnya. Tapi kebetulan Issabel memang haus sekarang, jadilah dia meminum habis teh itu dalam sekali teguk.
Tiba-tiba kepala Issabel terasa sangat berat seolah-olah dicengkeram oleh seseorang. "Ah! Kepalaku sakit sekali!" Sampai-sampai cangkir yang dipegangnya terjatuh dan pecah. "Jo, kepalaku sakit. Tolong!"
Jonathan tidak panik. Dia hanya memerhatikan istrinya itu mengerang kesakitan sambil mencengkram kepalanya dengan ganas. "Tidak apa-apa Is. Teh itu sedang melakukan tugasnya. Sakitnya sebentar lagi hilang kok."
Perlahan tubuh Issabel mulai melemas. Gerakan wanita itu pun semakin tenang. Sedikit demi sedikit dia mulai kehilangan kesadaran. Mata Issabel pun semakin berat hingga akhirnya memejamkan matanya.
Namun sebelum itu, Issabel sempat berkata, "kamu ... yang berselingkuh Jo ... bukan aku."
Jonathan hanya tersenyum licik mendengarnya walaupun samar-samar.
Sekarang kita akan lihat siapa yang berselingkuh, aku atau kamu! batin Jonathan.
Pria itu belum siap kehilangan Issabel. Dia masih ingin mempermainkan wanita itu. Pokoknya sebelum dirinya yang mengatakan pisah, pernikahan mereka tidak akan berakhir.
"Maaf yah Issabel. Suamimu ini masih ingin mempermainkanmu ... sayang."
DERRRRTTT!
Ponsel Jonathan tiba-tiba bergetar. Pria tersebut langsung mengambil ponsel di sakunya, lalu melihat sebuah pesan yang baru saja diterima.
Ini sudah kedua kalinya Jonathan mendapatkan pesan dari nomor misterius yang entah itu siapa. Setelah membuka pesan tersebut, terlihat beberapa foto yang dibawahnya tertulis sebuah keterangan.
"Pernikahanmu sudah berakhir. Tinggalkan Issabel atau dia yang akan meninggalkanmu!"
Jonathan membacanya sekilas, lalu ia mengklik foto itu dan perlahan melihatnya satu per satu. Tangannya seketika gemetar. Karena sekarang foto yang dikirim nomor misterius itu bukan lagi dengan suasana gelap, tapi wajah Issabel terlihat sangat jelas.
Di foto itu, ekspresi istrinya terlihat bergairah dan sangat menikmati permainannya yang sedang ditindih oleh tubuh seorang pria dengan wajah di sensor.
"FU*K! BANG*SAT!" Jonathan berteriak lalu meremas ponselnya dan melemparnya dengan begitu emosi. "Siapa lelaki breng*sek itu? ANJ*NG! AAARGGGGG!"
Jonathan menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia berjalan ke arah Issabel dan membelai kepala istrinya itu yang sedang pingsan. "Kamu tidak akan bisa pergi dariku Issabel. Aku tidak akan melepasmu sampai aku puas menyakitimu. Tidak akan!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Esok harinya, Jonathan sudah berada di perusahaan milik ayahnya. Masih sangat pagi namun mejanya telah dipenuhi dengan banyaknya dokumen yang harus ditandangani. Hal itu karena kemarin dia rela berpura-pura sakit untuk mengawasi Issabel.
Ditambah lagi pria itu pusing akibat telah mengeluarkan banyak uang untuk keperluan rencananya.
"Aduh, kepalaku jadi pusing kalau begini. Banyak sekali," keluh Jonathan sembari mengambil napas sebentar lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.
Sebenarnya pikiran Jonathan terbelah antara kesibukannya itu dengan perselingkuhan Issabel. Namun dia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan hal itu, karena yakin bahwa Issabel akan tetap bersamanya.
Terlebih lagi, wanita itu sengaja menyuruh Issabel untuk membawakan sarapan ke kantor agar bisa terus mengawasi pergerakan istrinya.
Jonathan sudah memutuskan untuk tidak akan memberikan sedikit waktu pun untuk Issabel bermesraan dengan selingkuhannya. Tapi dia akan memberi mereka berdua pelajaran karena telah mempermainkan pria licik sepertinya.
Tiba-tiba Issabel sudah berada di depan pintu ruangan Jonathan. Wanita itu mengetuk pintu dan tak lama Jonathan membuka lalu mempersilahkan istrinya itu masuk.
"Kenapa kamu berpakaian seperti itu?" tanya Jonathan tajam sambil memandangi Issabel yang memakai kaos oblong putih dengan celana pendek jeans yang senada. Kakinya pun hanya menggunakan sendal slip on hitam.
"Ada yang salah?"
"Ya salah lah. Kenapa kamu berpakaian santai seperti itu? Ini kantor bukan rumah," jelas Jonathan dengan sangat tegas.
"Maaf." Issabel sudah tidak ingin berdebat dengan suaminya yang memang sangat suka menyudutkannya. "Kenapa kamu ingin makan di kantor? Lagipula ada Simbok Darmi yang bisa membawakanmu."
"Tidak mau. Aku maunya kamu yang bawa." Jonathan bersikeras. "Aku mau lanjut pekerjaanku. Kamu duduk di sana dulu, tunggu aku menyelesaikannya yah. Kita sarapan bersama."
Issabel memerhatikan seantero ruangan kantor itu, bayang-bayang perselingkuhan Jonathan begitu jelas. Terlebih suaminya tersebut pernah mengambil video bercinta bersama Selena di sini dan dikirim untuknya.
"Selena mana Jo?" tanya Issabel menggoda sambil duduk di sofa.
"Tumben kamu cari dia. Bukannya kamu yang menyuruhku untuk memutuskan hubungan dengannya sebelum kita menikah?"
"Maksudnya?" Issabel tidak mengerti.
"Is, sebelum kita menikah, aku sudah memutuskan hubunganku dengan Selena. Kamu tidak mengingatnya?"
Issabel terkejut dengan pernyataan Jonathan yang sedang sibuk menandatangani dokumen dengan wajah santai. Ada apa ini? Apa Jonathan sedang memberinya sebuah candaan?
"Kenapa Is? Kamu ingin menuduhku selingkuh?" tanya Jonathan memandang Issabel yang berwajah penuh tanda tanya.
Issabel bangkit dari sofa. "Omong kosong, kamu memang selingkuh Jo!" berteriak sejadinya sambil menatap tajam ke arah Jonathan.
"Issabel, kamu mungkin salah ingat. Sejak kita menikah, aku tidak pernah berhubungan lagi dengan Selena."
Sebenarnya apa yang terjadi? Issabel tidak mungkin salah.
...BERSAMBUNG...
kenapa gk updet2 ni novel ????😧😑