Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo kita menikah.
*
*
*
*
"Aarrgghh......"Ayana mendorong tubuh Arsen sekuat tenaga,dan membuat pria itu jatuh ke lantai.
"Aww....sayang,kenapa mendorongku....."Arsen memegang bokongnya yang terasa nyeri.
Ayana malah terkekeh geli,"Siapa suruh ngagetin aku..."
Arsen kemudian berdiri,,lalu menghempaskan bokongnya disamping Ayana.
"Sakit sayang...."
"Maaf....habisnya aku kaget..."Ayana nyengir,,memandang pria yang tampak meringis menahan sakit itu.
"Aku pulang ya...?"Ayana beranjak dari duduknya.
Dengan gemas Arsen menarik tangan gadisnya,hingga jatuh terduduk di pangkuannya.
"Mas...."pekik Ayana.
"Ssttt.....diam,,aku pengen memelukmu..."Arsen memeluk tubuh gadis itu dengan erat.menyembunyikan wajahnya diceruk leher Ayana.
"Mas,,aahh....."Ayana merasa bulu kuduknya meremang, kecupan lembut yang basah ditengkuk membuat hatinya berdesir.
Sungguh,pria dewasa ini membuat jantungnya berdegup dengan kencang, sentuhan nya selalu membuatnya melayang.
"Ayo kita menikah..."bisik Arsen ditelinga Ayana,kemudian menggigit telinga gadis itu gemas.
"Aww...sakit mas...."
"Aku gemas sayang,kamu imut banget sih...."Arsen mengeratkan pelukannya.
Ayana hanya bisa pasrah, membiarkan Arsen memeluknya.
"Kita menikah ya,minggu depan..."
"Hahh....nggak mau,, tunggu aku lulus dulu...."
"Kelamaan,aku sudah nggak tahan...."
"Ck...."Ayana berdecak sebal.
"Iya sayang ya,minggu depan kita menikah...titik..."Arsen mengurai pelukannya.berlama-lama berdekatan dengan Ayana membuatnya tersiksa.
"Aku masih sekolah lo mas..."
"Nggak papa,,"
"Tunggu enam bulan lagi mas .."
"Lama...."
"Emmm,ceritain dulu mas,kenapa dulu bisa bercerai dengan mantan istri mas....."Ayana berdiri didepan Arsen.
"Sudahlah sayang,nggak penting lagi..."
"Cih,,nggak bisa move on ..."
Arsen berdiri,kemudian meraih pinggang Ayana,"Sudah ku bilang,jangan bahas lagi.nggak penting lagi,yang terpenting sekarang adalah aku dan kamu....."bisiknya lirih .
kemudian mengecup bibir semanis buah Cherry,yang tadi sudah dicicipinya,sewaktu Ayana tertidur
dari kecupan ringan berganti jadi ciuman yang panas dan menuntut
Ayana yang baru kali ini merasakan sentuhan intim hanya bisa diam,bibirnya pun mengatup rapat..
Kedua tangannya meremas ujung T Shirt yang dipakai Arsen.
Arsen baru melepas ciumannya setelah keduanya hampir kehabisan nafas.
Arsen tersenyum menatap Ayana yang tampak terengah-engah.kedua pipinya merona.
sementara degup jantungnya tampak berpacu.
Disingkirkannya helaian rambut yang meriap di dahi gadis mungil itu."Kamu membuatku hampir gila Ayana,kita harus segera menikah,sebelum aku kehilangan kewarasan....."Ucap Arsen kemudian.
"Bicara dulu sama mama...."Ayana akhirnya menyerah.
"Pasti sayang,setelah menikah,kamu mau tinggal di rumah,atau di apartemen...?"tawar Arsen.
"Terserah,,tapi pengennya tinggal sama mama...."
"Gimana ntar aja lah,yang penting kita nikah aja dulu..."
"Nggak usah ada resepsi ya,mas....malu kalau temen-temen aku tau.."bibir tipis itu merengut.
"Malu kenapa?karena suamimu sudah tua...?"Arsen memandangnya dengan curiga.
"Bukan gitu mas,kan aku masih sekolah.masa udah nikah sih.
"Bukan karena kamu pengen dianggap masih single kan,biar bisa lirik-lirik kesana kemari..."
"Dih,posesif..."Ayana mencebikkan bibirnya."Aku masih muda mas,,masih banyak yang mau sama aku..."Ayana terkikik geli,kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
"Dasar bocah,,awas saja kalo kamu macam-macam,,"ancam Arsen.
*
*
*
"Maaf tan,,ada yang mau saya omongin..."ucap Arsen,saat dia mengantar Ayana pulang.
mama Mira mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah"Oh,,ada apa nak Arsen,kayaknya penting banget..."Mama Mira kemudian duduk di kursi yang berada diseberang tempat duduk Arsen.
Sementara Ayana sudah lebih dulu masuk ke kamarnya,"Begini tan....ng...."Arsen menggaruk tengkuknya,yang sebenarnya tidak gatal.dia merasa bingung,harus memulai dari mana.
"Ada apa...?"tanya Mama Mira tak sabar,wanita yang melahirkan Ayana itu tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari sang calon menantu.
"Bagaimana kalau saya dan Ayana menikah minggu depan...?"Tanya Arsen sedikit ragu.menatap calon mertuanya dengan agak takut.
"Hahh...."Mama Mira terkejut"apa terjadi sesuatu,,kalian nggak ngelakuin yang aneh-aneh kan...?"
"Mama apaan sih,memang Aya cewe apaan.."serobot Ayana dengan sedikit kesal.
gadis itu sudah berganti pakaian,seperti biasa memakai celana pendek sepaha,dan kaos yang kedodoran.
Rambutnya sudah dicepol ke atas.
Gadis itu menghempaskan bokongnya disebelah sang mama.
"Om Arsen tuh ma,yang ngebet..."Gadis itu mengadu pada sang mama.sementara sang terdakwa hanya bisa tersenyum malu.
"Gimana tan....?"tanya Arsen lagi.
"Kamu udah ngomong sama mama kamu...?"Mama Mira balik bertanya.
"Belum sih,rencananya setelah tante setuju,baru saya mau bilang ke mama...."
"Tapi,Aya masih sekolah,apa nggak papa..?"
"Nggak masalah tan,selama masih bisa mengikuti pelajaran di sekolah,saya rasa tak masalah..."
"Nggak usah ada resepsi dulu lah ma,,ntar aja kalo udah lulus,takutnya jadi bahan bully an temen-temen...."Ayana merebahkan kepalanya dipangkuan sang mama.
"Kalo Ayana sudah setuju,tante sih terserah aja.tapi kalo bisa,selama Aya masih sekolah,jangan hamil dulu ya .."
Uhuk...Arsen tersedak salivanya sendiri,sementara Ayana mendongak,memandang sang mama dengan raut kesal.
"Mama kenapa jadi mesum seperti si om sih ..!"gerutunya.
"Mesum gimana sih,,"Mama Mira tertawa kecil, dibelainya rambut Sang putri dengan lembut.
"Dih..."
"Mas....."Ayana ganti memandang Arsen,yang juga sedang memandangnya.
"Hemm...."
"Aku ntar masih bisa kuliah kan..?"
*
*
*
*
Jangan lupa like,vote,komen juga love nya ya.
maaf bila banyak typo,maklum othor masih amatir.
mohon dukungannya ya...
*
*
