kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24•
Setelah ketika anak tersebut istirahat pak rt yang pamitan untuk mencari obat luka buat Dina sengaja untuk mampir ke rumah ketua Sholihin.
Tok tok tok
Tok tok tok
" Sebentar". Ucap seseorang dari dalam rumah. Kemudian munculah seorang pria yang berumur sekitar 60 an tahun yaitu Sholihin.
"Eh ada pak rt mari masuk pak". Ajak Tetua Sholihin ke pak rt.
"Terimakasih mbah". Warga desa memanggil tetua Sholihin dengan panggilan Mbah karena mereka percaya tetua desa harus dihormati dan menyebutnya dengan sebutan mbah atau lebih tepatnya sebutan untuk sesepuh kampung.
"Tumben pak malam - malam begini datang ke rumah saya". Tanya Sholihin.Kemudian pak rt pun menceritakan kejadian mulai dari Jimmy dan teman -temannya, kemudian hilangnya Nisa dan juga penampakan ular - ular di penginapan.
Setelah itupun Sholihin kemudian memejamkan matanya untuk menerawang apa yang sebenarnya terjadi.
"Sepertinya ada kesalahan pahaman dari anda dan semuanya pak rt tapi tidak apa - apa itu malah semakin menjadi baik karena pada akhirnya kita akan menumbalkan mereka semua". Ucap Ketua Sholihin.
"Maksud mbah bagaimana yah saya tidak faham ? Apa maksudnya saya salah paham tentang anak - anak itu? Tanya pak rt yang bingung dengan penjelasan ketua Sholihin.
"Saya akan jelaskan semuanya supaya pak rt juga tidak gegabah dalam menyelesaikan masalah ini supaya acara besok malam purnama akan berjalan lancar. Jadi begini pak rt, untuk masalah anak - anak itu yang berbuat neko - neko itu hanyalah fitnah dari temannya sendiri yang laki - laki memberi tahukan masalah ini terhadap ketua rt takut reputasinya sebagai tetua di kampung ini rusak karena sebenarnya Aldi adalah adik dari Sholihin ini sendiri. Wahh rahasia yang sangat mengagetkan bukan?
"Tapi pak Rt,,,, "belum sempat
melanjutkan perkataannya ia menggantungkan ucapannya karena ketua Sholihin sendiri juga bingung dan tidak tahu.
"Tapi apa mbah"? Tanya pak rt.
"Tapi saya hanya bisa merasakan hawa mereka cuma empat pak rt, hanya ada anak-anak yang pak rt bawa dan anak yang diculik salah satu warga kita. Apakah pak rt tahu dimana anak yang satu itu"? Kemudian pak rt pun mengingat - ingat kejadian tadi apakah ada salah satu dari mereka yang kabur dan betapa kagetnya pak rt karena ia ingat bahwa ada salah satu anak yaitu Sam yang telah memfitnah keempat temannya dan ketika pak rt membawa Jimmy dan kawan - kawan Sam tinggal di penginapan.
"Oh iya astaga saya lupa mbah, iya sekarang saya ingat. Tadi waktu saya membawa ketiga anak itu ada salah satu laki -laki dari mereka yang kata mbah tadi telah memfitnah mereka. Dan dia waktu saya akan pergi ia hanya memasuki penginapannya setelah ular - ular yang muncul di penginapan telah diusir oleh Aldi". Jawab pak rt.
Sontak jawaban dari pak rt membuat ketua Sholihin menatap tajam ke arah pak rt.
"Tadi barusan pak rt bilang apa? Uu ular"?
"Iya benar mbah memangnya ada apa dengan ular - ular itu"? Tanya kembali pak rt dengan penasaran.
"Sepertinya akan ada masalah serius disini, apakah anak itu memiliki urusan dengan siluman ular itu? Kalau memang benar dan dia berhasil membawa anak itu ke alamnya akan sangat gawat sekali". Batin Sholihin dalam hati.
"Pak rt segera siapkan ayam cemani 2 ekor yang jantan dan bawa kemari secepatnya pak ini darurat". Perintah Sholihin.
"Baik mbah tapi sebenarnya ada apa mbah tolong ceritakan kepada saya". Pak rt tetap masih penasaran.
"Sudah nanti saya ceritakan untuk sekarang pak rt carilah ayam cemani milik warga saya tunggu secepatnya dan pak rt harus cepat supaya tuan kita tidak marah". Tegas Sholihin.
Mendengar ucapan Sholihin jika tuan akan marah, pak rt auto reflek langsung berlari keluar rumah untuk mencari dua ekor ayam cemani entah untuk apa Sholihin memintanya.
"Gawat ini bagaimana anak itu bisa berurusan dengan siluman laknat itu, apakah siluman itu berhasil memikat nya? Siall aku harus cepat - cepat bertindak sebelum ia merusak rencanaku". Batin Sholihin dengan raut muka yang takut sekaligus panik.
Pov Sam
Ketika Sam membuka matanya setelah ia merasa kelelahan saat berhubungan badan dengan Arum, ia dikagetkan dengan keadaan disekitarnya. Pasalnya ia berada di tempat yang sama sekali bukan di penginapannya ataupun tempat yang ia kenali. Melainkan ia berada seperti di sebuah hutan rimbun dengan jalan setapak yang mengarah lurus ke depan.
Tiba - tiba dari belakang muncullah Arum yang menepuk - nepuk bahu Sam yang masih dengan posisi tertidur di atas tanah lembab yang ditumbuhi berbagai rerumputan dan ilalang.
"Mas, mas Sam, bangun mas". Kemudian Sam pun bangun dan duduk sebentar memperhatikan area sekitar dan juga ia melihat sosok Arum yang tersenyum memandangnya.
"Kita ada dimana Rum, perasaan tadi saat kita bersama hari sudah gelap, kenapa disini waktunya masih petang dan kenapa kita berada di tempat ini bukankah tadi kita berada di dalam penginapan"? Sam kemudian memberondong berbagai pertanyaan kepada Arum."
Mbok ya sek sabar to mas orang kamu baru sadar sudah memberondong banyak pertanyaan kepadaku ". Ucap Arum dengan kesal karena Sam banyak tanya.
"aduhh sayangku ngambek nih yeeeeee ". Goda Sam.
"Tau ahh malas aku sama mas".
Ternyata Arum benar - benar ngambek dengan Sam.
"Iya sayangku mas minta maaf, tapi mas tanya beneran kita ada dimana dan kenapa waktu disini masih petang". Sam kembali bertanya kepada Arum.
"Ini adalah rumahku mas, tapi kita berada di belakang rumahku, kita jalan saja menyusuri jalan setapak ini nanti akan langsung sampai di rumahku ". Jawab Arum.