NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .
SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗
OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AGAIN INCIDENTS
VOTE YA 🙏
"Hei, kenapa kau selalu tidak mempergunakan matamu itu saat berjalan hah?".
"Lihat perbuatan mu kali ini, handphone ku jadi pecah", hardik Axel menatap tajam wanita yang sudah dua kali membuatnya mengalami hari yang buruk.
"Dasar wanita pembawa sial!".
Arianna yang sibuk mengambil paper bag yang terjatuh. Mendengar hardikan seseorang membuat Arianna menatap tajam laki-laki yang membentaknya.
"Kau..!! kau rupanya", balas Arianna tidak kalah ketusnya.
"Kembalikan handbag milik ku, pencuri!", seru Arianna.
Melihat ada keributan, keamanan mall terlihat berjalan tergesa-gesa mendekat. Apalagi menyangkut pemilik mall. Beruntung area tempat Arianna dan Axel berdebat tidak terlalu ramai. Saat keamanan hendak melerai, Axel memberi isyarat agar mereka menjauh. Keamanan pun mematuhi perintah bos mereka tersebut. Akhirnya security mensterilkan area agar tidak ada yang merekam atau pun mengambil gambar incident pemilik mall tempat mereka mengais rezeki.
Arianna berdiri dan mendekati Axel, Ia menarik kuat jas berwarna abu-abu yang dipakai Axel hingga kancing bagian depan jas Axel terlepas. "Katakan kau bekerja untuk siapa hah!", ketus Arianna.
Axel menyipitkan matanya, tidak mengerti apa yang di tanyakan Arianna. "Apa maksud mu wanita ceroboh", serunya dengan ketus.
"Kau pasti dibayar orang untuk mengambil berkas-berkas penting ku, kan ?", ketus Arianna.
"Aku yakin kau komplotan penjahat! berpenampilan seperti orang penting, untuk mengelabuhi pekerjaan yang sebenarnya, dengan modus menukar tas mangsa mu. Aku yakin kau sengaja berdiri di sana biar aku tabrak kan. Seperti sekarang, apa lagi yang kau incar dari ku. Pencur...
Arianna tidak bisa melanjutkan tuduhan nya, karena tiba-tiba mulutnya di lu*at Axel dengan kasar. Arianna memberontak sekuat tenaga. Tetapi kedua tangannya di cengkram Axel. Tenaganya kalah telak jika dibandingkan kekuatan laki-laki bertubuh atletis itu.
"Ssstt,.. Keluar desisan dari mulut gadis itu sambil memberontak sekuat tenaga.
Setelah merasa imbang, Axel menghentikan ciumannya,
Plakkk..
"K-kau brengsek", teriak Arianna histeris mencangkar wajah tampan Axel dan menarik kemeja laki-laki itu hingga sobek memanjang. "Brettt.. terdengar bunyi kain yang sobek.
Detik berikutnya..
Arianna berlari dengan emosi dan mata memerah.
Jemari tangannya mengusap-usap kasar bibirnya ingin membuang jauh-jauh sisa bibir Axel yang menempel di padanya.
Sementara Axel tersenyum penuh arti sambil menatap punggung Arianna menghilang dari pandangannya.
Beruntung sebelumnya pihak keamanan sudah mensterilkan area di mana terjadi pertikaian antara Axel dan Arianna.
Axel memerintahkan orang membawa paper bag milik Arianna di masukkan kedalam mobilnya. Gadis itu tidak satu pun membawa belanjaannya.
*
"Brengsek.. brengsek, arghhh", teriak Arianna berang diliputi emosi yang meledak-ledak.
"Kenapa aku malah pergi begini seharusnya aku bisa memukul laki-laki kurang ajar itu lebih keras lagi. Kenapa tadi tidak aku tendang saja intinya itu".
"Huhh...berani sekali dia mempermalukan aku seperti ini. Awas saja nanti pasti akan aku balas perbuatannya ini".
*
Axel berada di ruangannya di perusahaan. Letak mall dan kantor yang dalam satu area memudahkan ia kembali keruang kerjanya.
Sesaat Axel turun dari mobil.
Keamanan dan para karyawan yang melihatnya dengan penampilan Axel kacau begitu ingin membantunya namun di larang Axel. Tentu saja melihat penampilan Axel begitu membuat orang yang melihatnya bertanya-tanya ada apa yang terjadi sebenarnya.
Ting..
"Tuan.. ",Sekertaris bernama Heera terkejut melihat kondisi atasannya kacau sekali.
"Bawakan kotak P3K keruangan ku sekarang", perintah Axel menuju ruangannya.
Tak lama kemudian Heera kembali sambil membawakan kotan P3 K. Heera hendak membersihkan luka di wajah atasannya itu, namun dengan tegas Axel menolaknya dan meminta sekertarisnya itu keluar ruangannya.
Setelah Heera pergi ia masuk ke private room. Di depan cermin berukuran besar Axel bukan langsung mengobati luka diwajahnya karena kuku-kuku Arianna, tetapi ia malah tersenyum berjuta makna. Ia mengusap bibirnya hingga goresan luka.
"Gadis yang sangat menarik. Ketus dan tegas. Tipe wanita yang aku cari selama ini", ucap Axel tersenyum penuh arti.
"Aku akan mencari mu, kita akan segera bertemu lagi, girl!.
Axel membuka pakaiannya dan segera mengobati luka di wajahnya. Wanita itu harus bertanggung jawab atas luka ini. Juga karena ia sudah menuduh ku sebagai pencuri", gumam Axel sambil sedikit mengeluarkan suara meringis.
...***...
KARYA EMILY LAINNYA :
SERPIHAN HATI ELLENA
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
AIR MATA SCARLETT