NovelToon NovelToon
My Boss My Husband

My Boss My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Yuk senam bibir, cerita Sarasvati yang kocak dalam menghadapi majikannya yang lumpuh.

Terlahir kaya raya membuat Dewa bersikap arrogant dan dingin kepada siapa saja. Terutama mahluk yang bernama wanita. Namun, ketika melihat mantan pacarnya bermesraan di suatu pesta, ia menyeret dengan asal seorang gadis dan mengaku pada semua tamu undangan, mereka akan segera menikah.
Sartika Sarasvati, si gadis miskin yang tidak tahu apa-apa. Ia harus terlibat dengan bongkahan es tersebut gara-gara mengantar dompet pelangan yang tertinggal di cafe tempatnya bekerja. Ya, Tika hanya gadis pelayan di sebuah cafe. Tapi, malam ini semua mata tertuju pada gadis manis yang tangannya digengam oleh CEO Diamondland, perusahaan real estate nomor satu di Indonesia. Apa mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Bermuka Tebal

Jerat Cinta Tuan Muda #8

Oleh Sept

Rate 18+

Hidup adalah perjuangan, demi hidup yang lebih layak, Tika pun melakukan pekerjaan apa saja. Selagi tidak mencuri, asalkan halal pasti Tika jabanin. Dan kali ini, Tika bagaikan mendapat tiket emas. Sebuah durian runtuh alias rejeki nomplok. Tapi, untuk mendapat apa yang Tika mau, gadis itu harus memandikan seorang bayi raksasa terlebih dahulu.

Bukan bayi sih, tepatnya pria dewasa yang mengalami kelumpuhan setelah kecelakaan tragis yang menimpanya. Kasihan juga, tapi bila melihat betapa kasar, belagu dan jahatnya pria itu, rasanya Tika ingin nyakar-nyakar wajah Dewa. Meski tampan, kalau ngeselin tetap makan hati juga.

"Tuan ... mau saya lepas apa dilepas sendiri?" Tika menelan ludah. Gadis itu berdoa di dalam hati semoga pria itu mau melepas celananya sendiri.

"Gila kamu! Pergi sana!" usir Dewa.

Mau diusir seratus kali, kalau ingat cuan, disentak model apapun Tika kebal.

"Tuan, saya tidak mau membuat Tuan malu. Jadi, lebih baik Tuan melepaskan celana Tuan. Nanti Tuan masuk angin, dan ...!" Tika kehabisan kata. Ia mau mengatatakan sesuatu tapi lidahnya keluh.

"Gadis kurang ajar! Hanya karena aku pernah menciumnya. Ia menjadi sangat berani," rutuk Dewa dengan hati yang gondok.

"Maaf ... Tuan ngomong apa? Saya tidak dengar, Tuan bicaranya sangat pelan," tanya Tika yang mendengar Dewa bergumam. Bicara seperti tawon, berdenggung tak jelas.

Berani bertanya, membuat Tika mendapat sebuah tatapan setajam pedang samurai. Tahu begini Tika lebih baik mengunci mulutnya rapat-rapat. Ish, julid amat mulutnya.

"Pergi! Aku bisa mengurus diriku sendiri!" sentak Dewa. Kesombongan pria itu masih membumbung tinggi.

"Mengurus sendiri?" Tika tersenyum remeh. Namun, ia tidak tersenyum di depan Dewa secara langsung. Sejenak ia memalingkan wajah, kemudian kembali menunduk di depan Dewa.

"Baik, Tuan. Silahkan lakukan sendiri, dan Saya akan tetap berdiri di sini. Tuan tenang saja, saya akan membalikkan badan. Saya tidak akan mengintip," terang Tika mencoba membujuk Tuan muda angkuh tersebut.

"Saya harus bicara dengan bahasa apa agar kamu mengerti? Pergi dari sini!" Mata itu menyalak marah.

Dewa menekan tombol otomatis pada kursi yang ia duduki. Tapi sayang, entah nyangkut apa, membuat kursi roda itu oleng dan terbalik.

Brukkk

Pria yang tampan tapi lemah itu jatuh tersungkur di atas lantai. Sungguh, Tika ingin tertawa tapi takut dosa.

"Tuan!" teriak Tika. Tangannya reflect memegangi ketiak Dewa. Ia mencoba membangunkan pria tersebut.

Sementara itu, Dewa benar-benar malu, ini sungguh memalukan. Rasanya ia ingin hilang saat itu juga. Bila bisa, pria itu ingin teleportasi ke kutub utara. Mau ditaruh mana mukanya sekarang?

***

Suasana kamar yang besar dan luas itu sekarang sangat terasa dingin, pasca accident tersungkurnya Dewa. Baik Tika maupun Dewa tidak lagi bersitegang. Dewa yang sudah sangat malu, membiarkan saja Tika menolongnya.

Ia akan lebih malu kalau Mbak Mar dan Mama tahu. Sakitnya tidak seberapa, toh kedua kaki Dewa mati rasa. Tapi, rasa malu yang ditimbulkan, akan bertahan selama-lamanya.

Sekarang Dewa sudah memakai baju yang kering dan bersih. Pria itu akhirnya melepaskan celananya sendiri. Hanya kaki yang mati rasa, semua masih bisa bekerja dengan normal.

Tika membantu sambil menutup mata, awas kalau mengintip. Dewa sudah mengancam akan mencongkel dua matanya.

Ngeri, Tika benar-benar menutup mata. Selain sayang uang, Tika juga sayang seluruh organ tubuhnya.

Tok tok tok

"Itu pasti Mbak Mar," gumam Tika.

Tap tap tap

Dari derap langkah yang berirama, jelas itu bukan Mbak Mar. Dea lantas melihat siapa yang datang.

"Nyonya Mira," ucap Tika.

Wanita menolak tua itu berjalan seperti di catwalk. Menyapa Tika dengan senyum ramah.

"Bagaimana hari pertama kerjamu, Tika?"

"Lumayan, Nyonya."

"Apa Dewa berulah? Aku pikir kamu akan menyerah di hari pertama kerja, seperti assistant sebelumnya." Nyonya Mira melirik ke arah Dewa yang menatap masam padanya. Ia sengaja menyindir keponakannya yang kekanak-kanakan itu.

Tika pun hanya bisa garuk-garuk kepalanya, meski tidak terasa gatal.

"Ya sudah, lakukan lagi pekerjaanmu. Jika kamu bisa bertahan 30 hari, nanti ada bonus dari saya."

Nyonya Mira mengedipkan sebelah mata pada Tika. Sudah mirip Opa Jaja. Setelah itu ia kembali keluar kamar, meninggalkan Tika dan Dewa di dalam ruangan yang besar itu.

"Bonus?" batin Tika mengulang kata Nyonya kaya raya di depannya itu, hati Tika melonjak senang. Matanya pun semakin berwarna hijau tua.

Sedangkan Dewa, ia makin sebal. Pada Tika, pada tantenya, pada kakinya yang tidak bisa merasakan apa-apa.

KLEK

Baru aja Nyonya Mira keluar, kini ada lagi orang yang masuk.

Mbak Mar berjalan masuk dengan membusungkan dada. Sudah mirip komandan perang.

"Sudah kamu kerjakan tugas pertamamu, Tika?"

"Sudah Mbak Mar," jawab Tika dengan semangat 45.

Mbak Mar memperhatikan Dewa yang bersandar pada kepala ranjang. Bajunya sudah ganti, artinya Tuan mudanya sudah mandi.

"Bagus, sekarang lakukan tugas selanjutnya."

"Siap Mbak Mar!"

Mbak Mar merasa terganggu dengan sikap semangat Tika. Ia rasa sungguh berlebihan.

Tugas berikutnya adalah membuat Dewa makan. Aduh, Tika merasa benar-benar mengurus seorang bayi.

Prok prok

Dua kali tepukan tangan Mbak Mar, pelayan masuk dengan mendorong sebuah meja berisi banyak makanan.

"Pastikan Tuan makan, akan aku periksa satu jam lagi."

"Baik," Tika tersenyum. Ini tugas paling mudah, batin Tika.

***

PRANGGG

Mbak Mar baru pergi lima menit yang lalu, Dewa sudah membuat onar. Pria itu melempar piring yang semula Tika pegang. Dewa menolak saat Tika mau menyuapi dirinya.

"Sabar Tik, sabar!" Tika mengelus dada sambil mengambil pecahan kaca yang berserakan di lantai.

Sesaat kemudian, lantai sudah dipel. Kini Tika mencoba membujuk Dewa lagi.

"Jika tidak mau saya suapin, alangkah baiknya Tuan makan sendiri."

"Bawa semua itu keluar! Atau akan ku lempar semuanya," ancam Dewa.

"Jangan!"

Sayang banget, mubazir. Tika langsung memakan semuanya.

"Nanti kalau Mbak Mar tanya, tolong Tuan bilang bahwa Tuan yang makan, ya. Kita win-win solution Tuan, sama-sama enak," bujuk Tika sambil memasukkan potongan sushi ke mulutnya.

"Ya Tuhan, mahluk apa ini?" batin Dewa melihat Tika memakan semua makanannya. Bersambung.

Yang belum kenal penulis, yuk ...

Instagram : Sept_September2020

1
Henym
Luar biasa
oncom
😭😭😭😭😩🤙🏻🤙🏻
oncom
ahahahaha lucu
oncom
kurang asem ngabrut
oncom
hahahaha
Nok Denok
lama ga Nemu ceritamu Thor
Herlina Lina
wooow
Linawati
kok pakaian nya seperti .....hehehe
Linawati
wooow 20 Jeti sekali cium ,siapa yg enga nolak /Determined//Determined//Determined/
queendah
alergi seafood kah?
komalia komalia
kah si malika Nya belum di pecat,siap nya tuh ulat keket pasti genjar ngerayu si dewa
komalia komalia
mantap tika
komalia komalia
hadeeh dewa dewa
komalia komalia
ada guna nya kan si tika
komalia komalia
aku mau lah ngurusin bayi besar Kalau gaji Nya angka nol nya banyak
komalia komalia
kasuhan uang si tika nanti di ambil bak mar
komalia komalia
jadi nyengir terus baca kisah si tika padahal udah baca
komalia komalia
apa itu win win
komalia komalia
putri titian
komalia komalia
hahaha tika tika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!