Ketika Suatu yang di sebut Cinta Segitiga mampir di kehidupan mu? Apa yang kau lakukan? Cinta antara 'Aku, Kamu, dan Sahabatku! "
Septi, gadis modis SMA merah putih, dengan perawakan nya yang aktif dan periang. paras yang begitu cantik, ia di kenal sebagai Playgirl kelas atas yang sudah PHPin begitu banyak Cowok playboy. Namun, suatu Hari ia bertemu dengan cowok dingin nan cuek, hobinya sih ngegame. Pada pandangan pertama Septi jatuh hati pada Andra. berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hati Andra. namun, tanpa ia ketahui ternyata Aisyah, sahabatnya sendiri juga menyukai pria yang sama, bahkan sejak 10 tahun yang lalu.
bagaimana mereka akan mengahadapi cinta rumit ini?
Ayo simak kisah nya di 'Cinta Yang Rumit'
jangan lupa follow aku yah.
Mohon maaf bila ada kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian, dan hal lain nya. itu hanya kebetulan semata. tapi, jika cerita nya dari awal sampai akhir sama. maka bukan saya yang niru, karna ini karya asli saya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
***
"***
"Kenapa?!! Kenapa ini terjadi ke gue?? Kenapa Ikhsan suka nya ke Aisyah?! Kenapa gak ke gue?? Kenapa gak gue aja yang nerima cinta Ikhsan yang begitu besar itu?!! Kenapa??!! Dan kenapa orang itu adalah Aisyah??! Baru aja gue ngerasa Aisyah itu baik, tapi sekarang? Dia kejam! sangat kejam!! " keluh kesah Syifa, di keluarkan nya, di bawah pohon mangga itu. Di sana adalah tempat angker katanya, makanya sangat sepi. Karna juga dekat lab yang sudah tak terpakai. Rumor mengerikan beredar tentang lab itu. Sebenarnya sesakit apa hati Asyifa? sampai dia berani datang ke tempat itu sendirian??!
"Kenapa gitu? Itulah pertanyaan yang sulit di jawab. Kenapa harus dia, padahal gue yang lebih mencintai dia?! Itu semakin sulit di jawab pula!" sahut seorang gadis, yang kini duduk di bawah pohon mangga bersebrangan dengan posisi Syifa.
"Aisyah?! Itu elo?! " pekik Syifa menyadari kedatangan Aisyah.
"Iyah, gue !" Sahut Aisyah santai, melirik senyum ke arah Syifa.
"Ngapain lo kesini?! Buat ngejek gue kan! "
"Jangan fitnah, gue juga gak tau kenapa gue ke sini. Yang jelas gue di sini sekarang. Tapi gue gak nyangka yah, lo sebenci itu ke gue? "
"Ya iyalah benci! Apa mungkin lo bakal bersahabat sama saingan cinta lo sendiri?! " Pertanyaan Syifa ini memang logis, kan?
Kata - kata Syifa ini membuat dirinya tersentak. Ia mencoba mengingat nya lagi tentang dia, Septi, dan Andra.
Apa gue benci Septi?! Nggak! gue gak benci Septi! Gue cuma mau Andra balik ke gue itu aja.
Batin nya masih sedikit risau.
"Mungkin aja, hehe."
Kata-kata ini membuat Syifa tersentak, yah itulah Aisyah.
"Lo masih mau di sini? Gak balik? Udah mau bel loh." ucap Aisyah lagi.
"Bukan urusan lo!" sahutnya yang melenggang pergi.
***
Tes tes tes!
Tetesan Air mata itu terus mengalir dari mata Aisyah. Di kepalanya terngiang jelas ingatan Antara Septi dan Andra. Yang terlihat bagai sepasang kekasih. Kata - kata Andra tumpang tindih dengan kata - kata cowok yang berusia 7 tahun dulu. Segera ia berlari ke kamar mandi, di hidupkan nya Shower dengan dirinya yang masih berada di bawah sana dengan pakaian yang lengkap. Air mata yang mengalir deras telah menyatu dengan air shower yang membasahi nya.
Lelah rasa tubuh nya, ia bantingkan tubuh mungil nya di ranjang. Masih dengan mata merah khas setelah orang menangis dengan telpon yang terus berdering menampilkan nama Septi my best.
***
Andra diam melongo terpaku akan kecantikan gadis di hadapan nya ini, dengan menggunakan dress berwarna coklat selutut membuatnya terlihat elegan dan cantik.
Yah, hari ini Andra dan Septi ingin menemui mama nya Andra. Pasalnya, Andra selalu saja ingin di jodohkan oleh orang tua nya. Membuat Andra memilih untuk berpura - pura pacaran dengan Septi.
"Gue gak norak kan Ndra? " tanya gadis modis ini gagu, ia gusar pasalnya sedari tadi Andra memandangi nya aneh, tanpa komenan sedikit pun darinya. Membuat gadis modis ini semakin gusar.
"Kalo norak pun gak akan ada yang berani cibir lo, kalo ada biar gue yang urus! " sahut Andra menarik tangan mulus Septi ke mobilnya.
Mobil itu melaju menuju Rumah Andra, yah memang hari ini Khusus Hari memperkenalkan Septi pada ayah dan bunda nya Andra.
"Gugup? " tanya Andra di mobil, saat melihat Septi terlihat gusar.
"Enggak tuh, yah kalii, Cewek kaya Septi gini gugup!" sahutnya dengan lagak songong.
"Serah lo deh."
Terlihat senyuman tipis di wajah Andra, sangking tipisnya hampir tak dapat melihatnya.
***
"Aisyah mau kemana nak? " tanya Mama nya yang sedang asyik menonton Tv.
"Mau keluar cari buku ma." sahutnya lembut dengan senyuman hangat yang biasa ia tampilkan. Yah senyuam itu menjadi ciri khas Aisyah sendiri.
"Mau pake mobil? "
"Enggak usah ma. Naik bus aja hehe. "
"Oh, yah udah. hati - hati yah."
"Iyah mah" sahutnya lembut sembari mencium punggung tangan mamanya.
***
"Assalamualaikum mah, Andra pulang!" teriak Andra memasuki Rumah mewah berdominasi putih itu. Yah saat sudah sampai gerbang Rumah Andra Septi Terkejut bukan main. Dia yang adalah anak dari salah satu konglomerat masih kalah mewah dengan rumah Andra ini.
Saat melangkah masuk, Septi mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut ruangan rumah Andra. Tampak banyak barang mewah dan limited edition bertebaran di sana.
"wa'alaikumussalam Ndra, udah pulang? Mana pacarnya. Katanya mau bawa pacar? " tanya mamanya, yang langsung to the poin.
"Assalamualaikum tante!" sapa Septi lembut.
"Oh ini. Ya Allah, cantik nya ternyata di dunia ini ada yah perempuan secantik ini?" sahut mamanya Hangat. Yang tanpa di rencanakan menarik tangan Septi menuju ruang tamu.
Mereka bertiga duduk di sana. Dengan jus dan beberapa makanan ringan yang tersusun rapi di sana.
"Andra, masih belum pergi juga kamu? " tanya mamanya Andra, Arumi.
"Maksudnya ma? " sahut Andra bingung.
"Pergi kek, kemana gitu... Mamahkan mau ngomong sama calon mantu."
"Enggak mau akh... Dari sikap nya mamah. Ntar ujung - ujungnya gosip. Nyeritain hal yang gak perlu di ceritain."
"Allah hu akbar... Anak ini cowok mulutnya lemes bener! Udah sana beliin mama kebab!"
"Ma... Udah lah nanti aja." tolak Andra lembut. Andra tahu jelas apa yang mamah nya rencanakan.
"Oh, kamu mau durhaka sama mama yah? Udah bandel sekarang, nolak permintaan mama? Berani? "
"Iya deh iyah. Andra pergi dulu. Mama jangan yang aneh - aneh yah." Peringat Andra, jaga - jaga.
Andra melenggang pergi dengan hati sedikit kesal tentunya. Tinggal lah berdua, Septi dengan Arumi di Rumah Mewah itu.
"Nyali Kamu besar juga yah, berani berbohong sama saya. Saya tau, kamu ini cuma pacar pura - pura Andra. Iyah kan? " tanya Arumi menatap penuh selidik pada Septi.
Septi tersentak halus, jika sudah begini apa yang harus ia lakukan?
"Tante... Ma... Maafkan saya, saya yang salah." lirih Septi, matanya tertunduk tak berani menatap mata lawan bicaranya yang adalah orang tua.
***
Ayoo like. Komen. And votr yah
Rini Ir