Perfect Duda Is My Husband

🌹🌹🌹

Kate dan Mich sedang melakukan panggilan video bersama Bianca sambil menunggu pesawat lepas landas. Kini mereka sudah di dalam pesawat untuk menuju ke New York.

"Hai mommy," ucap Mich sambil duduk di atas pangkuan Kate.

"Hai Mich sayang, kau akan pergi?" tanya Bianca pasalnya melihat Mich dan Kate berada di dalam pesawat.

"Yes, menemui grandma dan grandpa. Apa mommy tidak bisa datang ke ulangtahunku?" tanya Mich penuh harap karena ulang tahunnya ke 4 tahun tinggal dua hari lagi dan akan dirayakan di New York.

"Sorry sayang, mommy sedang sibuk disini. Tapi mommy akan mengirim hadiah untuk Mich, hadiah yang sangat besar," bujuk Bianca.

"Apa mommy sibuk mengurus Uncle Hulk yang menculik mommy?" tanya Mich polos.

"Hahahaha.. Yah, Uncle Hulk itu selalu mengajak mommy bermain perang-perangan," celetuk Bianca kemudian.

"Perang-perangan diatas ranjang," timpal Kate.

"Kate, jangan mengajarinya aneh-aneh ya!" protes Bianca.

"Kau yang memancing duluan, Bee! Ah, aku tahu rasanya sekarang jadi aku tidak penasaran lagi," ucap Kate tanpa beban.

"Rasa apa?"

"Rasa sayange rasa rasa sayange... " Kate malah bernyanyi lagu Indo yang dia pelajari.

Panggilan itu berhenti saat Kate dan Mich melihat Nick masuk ke dalam pesawat.

"Daddy..." panggil Mich dengan melompat dari pangkuan Kate dan mendatangi Daddy-nya.

Nick mengangkat putranya dan menggendongnya untuk duduk disampingnya karena pesawat akan lepas landas.

Sementara Kate duduk di sebelah Scott sekarang.

"Kenapa, Kate?" tegur Scott melihat Kate begitu gelisah.

"Aku jarang bepergian jadi aku takut dengan pesawat," jawab Kate dengan gemetaran karena pesawat mulai bergerak.

Scott terkekeh mendengarnya.

"Kau harus menahannya hampir delapan jam kedepan, Kate!"

"Aku butuh pil tidur untuk itu, aku tidak akan sanggup!"

Samar-samar Nick mendengar interaksi antara Kate dan Scott. Dan saat ini Nick memperhatikan Kate yang memang ketakutan dengan terus memejamkan matanya saat pesawat sudah berhasil lepas landas dan mulai meninggalkan London.

"Ternyata gadis liar itu, ada juga yang ditakutinya," gumam Nick.

Lalu Nick menitipkan Mich bersama nanny yang dia juga bawa bersamanya. Dia tidak mau ambil resiko dan mengandalkan Kate untuk menjaga Mich.

Nick mendekati Kate yang masih memejamkan matanya, tanpa menunggu lama Nick membuka sabuk pengaman yang terpasang di tubuh Kate.

"Apa yang tuan lakukan?" tanya Kate saat merasa ada yang membuka sabuk pengamannya.

Nick tidak menjawab tapi langsung menarik tangan Kate dan membawanya ke dalam kamar yang ada di pesawat.

"Tuan, mau minta jatah diatas ketinggian? Aku juga ingin mencoba sensasi baru sih tapi saat ini aku sedang mengatasi ketakutan dalam diriku jadi mood-ku sedang tidak bagus," ucap Kate.

PLETAK!

Lagi-lagi Kate mendapat sentilan dari Nick.

"Aku ingin menyuruhmu tidur agar kau tidak terlalu takut lagi!" ucap Nick kemudian.

Kate masih mengusap-ngusap jidatnya yang sakit karena terkena sentilan Nick sebelumnya.

"Sekarang tidurlah!" ucap Nick lalu dia hendak keluar duduk di kursinya kembali karena ada laporan yang harus dia periksa.

"Temani aku sebentar saja, Tuan!" pinta Kate dengan menahan tangan Nick.

"Ck, kau merepotkan. Aku menyesal membawamu!" gerutu Nick.

Tapi Nick juga tidak menolak dia ikut berbaring disamping Kate.

"Bolehkah, Tuan?" tanya Kate saat akan memeluk Nick.

Nick ragu tapi akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

Dengan kegirangan Kate memeluk Nick dan membenamkan wajahnya di dada bidang pria itu sembari menghirup aroma parfum maskulin yang membuatnya melayang.

Dan tak lama dengkuran halus terdengar di telinga Nick ternyata Kate sudah terlelap. Lalu dengan pelan Nick melepaskan pelukan Kate dari tubuhnya.

Tangan Nick menyingkirkan anak-anak rambut yang ada di wajah Kate yang terlelap.

Sejenak Nick menatap wajah damai Kate saat terlelap, dia tersenyum kecil hingga senyuman itu pudar saat melihat Kate mengeluarkan air liurnya dari sudut bibirnya.

"Iuhhh.. "

🌹🌹🌹