NovelToon NovelToon
Demon Dragon

Demon Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Fantasi Isekai / Transmigrasi / Light Novel
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: WILDAN NURUL IRSYAD

Jin Lin, seorang otaku yang tewas konyol akibat ledakan ponsel, mendapatkan kesempatan kedua di dunia fantasi. Namun, angan-angannya untuk menjadi pahlawan pupus saat ia terbangun dalam tubuh seekor ular kecil. Dirawat oleh ibu angkat yang merupakan siluman ular raksasa, Jin Lin harus menolak santapan katak hidup dan memulai takdir barunya. Dengan menelan Buah Roh misterius, ia pun memulai perjalanannya di jalur kultivasi—sebuah evolusi dari ular biasa menjadi penguasa legendaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILDAN NURUL IRSYAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tahta dan Sumpah

Usulan Hu Huahua agar Jin Lin menjadi penguasa baru Istana Raja Iblis sungguh di luar dugaan.

Jin Lin yang berdiri di tengah lapangan, dan Hu Qi yang bersembunyi di antara kerumunan monster kecil, keduanya sejenak tertegun. Semakin sulit untuk menebak niat sebenarnya di balik senyum manis Hu Huahua.

“Dia? Dia baru saja membunuh pemimpin kita! Bagaimana mungkin kita menjadikannya sebagai pengganti Ao Lie? Tidak, itu tidak masuk akal!” Para iblis kecil serempak berseru, menggoyangkan kepala mereka keras-keras.

Namun Hu Huahua menjawab dengan santai, “Kenapa tidak? Bukankah dia mengalahkan Ao Lie dalam pertarungan yang sah dan menggantikannya? Di antara kaum iblis, yang kuatlah yang memimpin. Ini bukanlah hal baru bagi kita.”

Ucapan itu membuat para iblis terdiam. Memang begitulah hukum rimba di antara para iblis — siapa yang kuat, dialah yang berhak duduk di tahta. Meski masih terasa ganjil di hati mereka, kenyataan bahwa Jin Lin berhasil membunuh Ao Lie tak bisa disangkal.

“Aku mendukung usulan Kakak Ketiga,” ujar Beruang Hitam dengan suara bulat, mengejutkan banyak pihak.

Dukungan dari Beruang Hitam menjadi penentu akhir. Setelah kematian Ao Lie, ia adalah calon yang paling diunggulkan untuk naik tahta. Jika ia sendiri menyerahkan dukungan kepada Jin Lin, siapa yang berani membantah?

Selain itu, usulan ini berasal dari Hu Huahua. Dari tiga komandan utama, satu telah tiada, dan dua lainnya telah menyatakan persetujuan. Maka keputusan itu pun diterima. Meskipun beberapa iblis kecil masih menyimpan keraguan, mereka tak punya alasan kuat untuk menolak. Bagi mereka, perubahan penguasa hanyalah perubahan pemegang kekuasaan — hidup tetap berjalan.

Masalah itu pun dianggap selesai.

Jin Lin tidak menolak. Ia teringat pada pembicaraannya dengan Hu Qi sebelumnya: bahkan jika Beruang Hitam diangkat sebagai pemimpin sementara, tujuan akhirnya tetap untuk menyatukan Pulau Chixia. Kini, dengan mundurnya Beruang Hitam, jalan itu menjadi lebih lapang.

Baginya pribadi, demi keselamatan dirinya dan ibunya, posisi pemimpin Istana Raja Iblis justru memberinya keuntungan besar. Setidaknya, dengan gelar ini, tak ada lagi yang berani merendahkan mereka.

Di tempat lain, Bai Su Su masih dikurung dalam kediaman terpencil. Meskipun ia telah diterima secara resmi sebagai istri Ao Lie, nyatanya Ao Lie tidak pernah benar-benar mempercayainya. Ia selalu menyegel sebagian kultivasinya dan mengurungnya dalam ruangan terlarang, membuat Bai Su Su tak dapat pergi ke mana pun.

Ia duduk di tepi jendela, menatap langit yang mulai senja, ketika tiba-tiba terdengar suara lembut namun penuh kerinduan dari belakang.

“Ibu…”

Suara itu—suara yang telah berulang kali terdengar dalam mimpinya selama enam bulan terakhir—membuat Bai Su Su bergetar.

“Lin’er?” Ia menoleh cepat. Di ambang pintu berdiri seorang pemuda berwajah akrab—mata yang bersinar seperti dahulu, tatapan penuh keteguhan. “Lin’er-ku... benar-benar kau?”

“Ibu!” Jin Lin segera menghampiri dan berlutut di hadapan Bai Su Su, menggenggam tangannya dengan erat. Melihat ibunya tampak pucat dan lemah, hatinya seperti disayat.

“Aku tidak berbakti... telah membuat Ibu menderita selama ini!”

Bai Su Su menitikkan air mata, namun wajahnya dipenuhi senyum hangat. “Lin’er, kau selamat… Itu sudah cukup bagiku.”

Mereka berdua larut dalam pertemuan yang penuh haru, saling menceritakan apa yang terjadi selama enam bulan terpisah. Di luar, Hu Huahua telah membebaskan penghalang pada ruangan itu dan membawa seluruh penjaga pergi, memberi mereka ruang untuk berbicara dengan tenang.

Dari perbincangan itu, Jin Lin mengetahui bahwa selama ini Ao Lie tidak berani menyentuh ibunya secara langsung. Penyebabnya adalah kalung giok misterius yang selalu dikenakan Bai Su Su. Jin Lin menatap benda itu dengan rasa ingin tahu.

“Harta roh macam apa itu?” tanyanya pelan.

Bai Su Su hanya tersenyum. “Nanti kau akan tahu sendiri.”

Jin Lin tidak mendesak. Ia tahu, sang ibu selalu menyimpan banyak rahasia — tentang masa lalunya, tentang asal-usulnya, tentang kekuatan sejati yang tersembunyi. Namun Jin Lin tidak peduli. Ia percaya pada cinta dan pengorbanan ibunya selama ini.

Cinta ibu tidak membutuhkan alasan — dan itu sudah cukup.

Dalam diam, Jin Lin mengepalkan tangannya, menatap langit melalui jendela yang terbuka. Angin malam menyapu rambutnya, membawa serta kekuatan dan tekad yang baru.

“Aku bersumpah,” gumamnya dalam hati, “mulai hari ini, tidak akan ada satu pun makhluk yang bisa menindas kami—tidak peduli dia manusia, iblis, dewa, maupun makhluk abadi. Aku, Jin Lin, akan melindungi ibu dengan seluruh hidupku!”

1
⚚ Aethros Vîn
njrtt, mirip si dontol
Người này không tồn tại
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Syaifudin Fudin
Ceritanya aduhai banget, bikin senang hati! 😍
Leonard
Asik deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!