NovelToon NovelToon
JANGAN OM

JANGAN OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Tunangan Sejak Bayi / Pernikahan Kilat / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Bercocok tanam
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Malam itu, suasana rumah Kinan begitu mencekam. Ayah tirinya, Dody, menariknya keluar dari kamar. Kinan meronta memanggil ibunya, berharap wanita itu mau membelanya.

Namun, sang ibu hanya berdiri di sudut ruangan, menatap tanpa ekspresi, seolah tidak ada yang bisa ia lakukan.

"Ibu... tolong, Bu!" Suara Kinan serak memohon, air matanya berderai tanpa henti.

la menatap ibunya dengan tatapan penuh harap, namun ibunya tetap diam, memalingkan wajah.

"Berhenti meronta, Kinan!" bentak ayah tirinya sambil mencengkeram tangan nya lebih keras, menyeretnya keluar menuju mobil tua yang menunggu di halaman...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Beberapa menit kemudian, Aryo keluar dari kamar mandi. Tanpa sepatah kata, ia mendekati Kinan dan dengan cepat mengangkat tubuh nya yang masih polos. Kinan seketika memohon agar di lepaskan, tetapi Aryo tetap menggenggamnya erat.

Dengan kasar, Aryo membawanya ke kamar mandi dan memasukkan tubuh Kinan ke dalam bathtub yang sudah berisi air hangat dan aroma terapi lavender.

"Mandilah. Kamu bau," katanya dingin, tanpa menunjukkan sedikit pun rasa empati.

Lalu Aryo melenggang keluar meninggalkan Kinan yang masih meredam emosinya.

Setelah beberapa saat berendam dengan air hangat, tubuh Kinan terasa lebih rileks. kemudian Kinan melanjutkan mandi dengan cepat, takut Arya kembali masuk ke kamarnya.

Selesai mandi dan berpakaian, Kinan melihat pintu kamar tidak tertutup rapat. Dengan hati-hati, ia mendekat dan mengintip keluar. Koridor tampak sepi, tak ada tanda-tanda kehadiran siapa pun. Merasa aman, Kinan melangkah keluar, mengendap-endap menuju tangga.

Saat ia berjalan beberapa langkah, telinga nya menangkap suara Aryo dari kamar di ujung lorong. Sepertinya ia sedang berbicara di telepon, suaranya terdengar tegas dan serius. Kinan memanfaatkan momen itu, bergegas menuruni tangga dengan langkah cepat namun tetap berhati-hati agar tidak menimbulkan suara.

Sesampainya di bawah, Kinan merasa ada yang aneh.

"Mbok Sumi bilang, rumah ini penuh dengan penjaga. Tapi kenapa dari tadi aku tidak melihat satu pun?" gumam nya pelan, kebingungan.

Dengan waspada, Kinan memutuskan untuk mencoba pintu samping, dia tidak mungkin lewat pintu depan, karena pasti banyak penjaga. Ia melangkah hati-hati menuju pintu tersebut, berharap bisa lolos tanpa ketahuan.

Setelah berhasil membuka pintu samping, Kinan bergegas ke halaman luar. Matanya segera mencari sesuatu yang bisa membantunya keluar. Pandangan nya tertuju pada pagar tinggi sekitar tiga meter yang mengelilingi rumah.

"Sial! Kenapa tinggi sekali pagar rumah ini, gimana aku bisa keluar?" Umpat Kinan pelan.

Lalu Kinan berlari ke belakang, mencari-cari alat yang bisa di gunakan untuk memanjat. Ia menemukan sebuah tangga kecil di dekat gudang. Tanpa membuang waktu, Kinan menyeret tangga itu ke arah pagar. Namun, sebelum ia sempat naik, suara Aryo yang dingin terdengar dari belakangnya.

"Mau ke mana kamu, Kinan? Sepetinya kamu suka sekali membuat ulah!!" Tanyanya, suaranya penuh ancaman.

Kinan terdiam sejenak, nafasnya tercekat, tubuh nya kaku. Ia perlahan menoleh, melihat Aryo berdiri di belakang nya dengan tatapan tajam yang membuatnya merinding. Kinan berjalan mundur, berusaha menghindari Aryo yang mendekat dengan tatapan dingin.

Tangan nya gemetar saat ia meraih sapu yang tergeletak di dekatnya. Tanpa ragu, Kinan mengayunkan sapu itu dengan penuh tenaga ke arah Aryo.

"Om, biarkan aku keluar dari rumah ini!" teriaknya dengan suara parau dan gugup, menandakan bahwa Kinan terlihat ketakutan.

Sapu itu menghantam lengan kiri Aryo, membuatnya mundur sejenak. Namun, Aryo dengan gesit merebut sapu tersebut dari tangan Kinan dan membuangnya ke samping. Wajah nya tetap tenang, namun matanya berkilat penuh ancaman.

"Jangan pernah berpikir untuk kabur dariku. Kamu tidak akan pernah bisa, Kinan," ujarnya dingin.

Sebelum Kinan sempat melarikan diri, Aryo menangkapnya dan dengan cepat mengangkat tubuhnya. Kinan menjerit dan meronta, kakinya berusaha menendang-nendang, tetapi Aryo langsung memanggulnya dengan mudah, layaknya memanggul karung beras.

Teriakan Kinan menggema di seluruh rumah, membuat para pembantu dan Mbok Sumi berhamburan keluar dari dapur. Wajah mereka menunjukkan keterkejutan dan ketakutan, tetapi mereka tidak berani mendekat, apalagi menolong Kinan.

"Mbok Sumi! Tolong aku!" Kinan memohon, air mata membasahi wajahnya.

Namun Mbok Sumi hanya berdiri diam, matanya di penuhi rasa bersalah, tetapi ia tak mampu berbuat apa-apa.

Aryo terus melangkah menuju lantai dua, mengabaikan semua jeritan dan permohonan Kinan. Sesampainya di kamar, ia menghempaskan tubuh Kinan ke atas kasur. Kinan jatuh dengan nafas terengah-engah, tubuhnya bergetar ketakutan.

Dengan cepat, Aryo mengunci pintu kamar, mengantongi kunci di saku celananya.

"Kamu tidak akan bisa ke mana-mana, Kinan," katanya tegas, menatap Kinan dengan tatapan dingin.

Aryo menatap Kinan penuh minat bercampur amarah. Lalu memutar badan Kinan hingga tertelungkup di kasur.

"Om....Aryo, hentikan!" Kinan memohon, suaranya penuh ketakutan dan putus asa.

"Inilah akibatnya kalau kamu tidak menurut Kinan!!" Ucap Aryo memberikan peringatan pada Kinan.

Setelah beberapa jam bergelut panas dengan Kinan, Aryo menyudahi aksinya. Lalu Aryo turun ke bawah, mencari Mbok Sumi.

"Mbok.... tangan ku terluka, tolong ambilkan kotak P3K!!" Seru Aryo kala bertemu mbok Sumi.

Tanpa banyak tanya, Mbok Sumi segera mengambil kotak P3K dari laci lemari di ruang tengah. Sambil membawa kotak itu, Mbok Sumi berkata,

"Biar Mbok saja yang mengobati, Tuan."

Mbok Sumi lalu membersihkan luka Aryo dengan hati-hati dan mengoleskan salep pada lengan Aryo, yang mulai membiru akibat pukulan Kinan tadi.

Setelah selesai, Aryo berkata, "Setelah ini, tolong siapkan makan untuk kinan."

Mbok Sumi mengangguk pelan, namun tak bisa menahan diri untuk berkomentar,

"Sebaiknya Tuan jangan terlalu keras kepada Nona Kinan. Kasihan dia, masih muda."

Aryo hanya terdiam, tak menjawab ucapan Mbok Sumi.

Mbok Sumi melanjutkan,"Usia Nona Kinan, masih sangat muda. Jiwanya masih ingin bebas. Kalau Tuan Aryo ingin mendapatkan hati Non Kinan, lakukan lah dengan lembut, jangan dengan paksaan."

Aryo tetap tak menjawab, hanya terpaku mendengarkan nasihat sederhana dari Mbok Sumi. Setelah selesai mengobati Aryo, Mbok Sumi segera membawakan makanan untuk Kinan ke kamarnya.

Ketika ia membuka pintu dan melangkah masuk, terdengar isak tangis Kinan memenuhi ruangan. Tubuh Kinan bergelung di atas ranjang, tanpa mengenakan Apapun, menandakan betapa rapuhnya dirinya saat itu.

Dengan langkah hati-hati, Mbok Sumi mendekat dan duduk di samping Kinan. Ia kemudian mengelus rambut Kinan dan merengkuh Kinan dalam pelukannya, memberikan kehangatan yang penuh kasih.

Kinan melampiaskan seluruh amarah dan kesedihannya di pelukan Mbok Sumi, air matanya mengalir deras. Mbok Sumi membiarkannya, menepuk-nepuk punggung Kinan dengan lembut, memberikan dukungan yang diam-diam namun tulus.

Setelah tangisnya reda, Mbok Sumi membantu Kinan mengenakan pakaiannya, lalu berkata dengan lembut,

"Ayo, Nduk, makan lah sedikit. Mbok tidak ingin kamu sakit."

Kinan hanya mengangguk pelan, mengikuti saran Mbok Sumi, yang selalu ada untuknya di tengah rasa sakit dan kehilangan yang di rasakannya.

Setelah membantu Kinan berpakaian dan memastikan dia lebih tenang, Mbok Sumi memandangnya dengan tatapan lembut, namun tegas. Ia mengusap pelan bahu Kinan dan berkata,

"Nduk, sudah Mbok bilang. Jangan menantang Tuan Aryo. Menurut lah, turuti saja keinginannya kalau kamu ingin hidup tenang di sini."

Kinan menunduk, tampak masih terselubung rasa benci dan perlawanan.

1
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
seruuu crtanya..buat kinan cinta dengan aryo ya kk thor.
tunggu klnjutannya,klw bisa up bnyak ya thor
Fitriah Fitri
double up hihi
Fitriah Fitri
diuble up
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
Ini kapan up lgi sih thor..
Ranty Thanjung
lnjut
Ranty Thanjung
up yqng banyak kk
Ranty Thanjung
nmu crta kak zhy chan lagi yg bagus..
lanjutkan kk..bgus crtanya ini
♒ Zhy-Chan: thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!