Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.
Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.
Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan
Pagi hari yang cerah, dimana udara sejuk dan embun pagi masih menetes di atap rumah. Matahari belum menampakan sinarnya, tapi Shen Yue sudah berkutat di dapur, dia sedang memasak bakpao daging untuk sarapan dan bekal.
Saat bakpao sedang di kukus, Yue pergi mandi dan bersiap memantapkan hati untuk menyusul suaminya. Ada hal yang aneh yang mengusik pikiran Yue akhir-akhir ini. Sudah lebih dari 3 bulan, Yue belum datang bulan.
“Bener kan? sejak pengesahan pernikahan gue belum haid. Jangan bilang gue hamil? masa sih? gue ngga ngrasain apa-apa, cuma stres aja kali.” Gumam Shen Yue.
Yue mengesampingkan pikirannya, mengambil dua bakpao daging dan memakannya sebagai sarapan. Sisa bakpao Yue pindahkan ke dalam kain bersih, membawanya sebagai bekal perjalanan.
Yue tidak akan membawa kereta kuda, dia memilih berjalan karena dia tidak bisa menunggang kuda apalagi menjadi kusir, daripada mati konyol lebih baik jalan kaki saja.
“Dari sini ke kota gue jalan kaki, terus dari pasar kota gue bisa naik angkutan umum ke Ibu Kota. Angkutan umum jaman sekarang itu kereta kuda kan? ya pokoknya gue harus berani dulu deh.” Gumam Shen Yue, menutup sumur, pintu dan jendela rumah.
“Hufttt.. Fyuhhhh… Oke, gue berangkat.” Ucap Shen Yue, menatap langit cerah di depan rumahnya.
Menoleh sebentar menatap rumah yang sudah menemaninya, lalu mulai melangkah dengan mantap menuju pasar kota. Untungnya Yue hafal jalan pintasnya, dia jadi ingat saat dirinya berjalan bersama Yuwen ke pasar kota untuk menjual hasil buruan.
“Yah jadi kangen deh.” Gumam Shen Yue, menunduk.
Entah kenapa Yue merasa perutnya menarik perhatian, ada debaran aneh dan pemikiran konyol. Jika dia benar-benar hamil, bukankah saat ini dia sedang berjalan bersama anaknya?.
Yue mengelus perutnya lalu tersenyum, Yue berjalan dengan hati-hati tapi tidak lambat. Melewati hutan rimbun, tebing curam, bahkan menyebranng sungai. Tentu saja Yue takut hewan buas, tapi Yue harus berani dan nekad untuk bisa keluar dari zona nyaman.
Yue telah sampai di Pedesaan pertama, Yue menutup wajah dan tubuhnya agar tidak terlihat apakah laki-laki atau perempuan. Yue takut di goda atau di culik, dia harus sampai di Ibu Kota secepatnya.
Sore menjelang malam, Yue telah sampai di pasar kota. Tapi sayangnya angkutan umum sudah tidak beroperasi, Yue harus menunggu besok pagi. Yue duduk di sebuah stand ruko dan memakan bekalnya, dia tidak menyewa penginapan karena harus hemat uang ongkos.
Yue tidur di bawah meja, berusaha bersembunyi dan tidur sebentar. Siapa sangka, Yue bisa tidur lelap dan nyenyak hingga suara bising membangunkannya.
Yue melihat sudah banyak pedagang yang membuka pasar. Yue keluar dari persembunyiannya dan bergerak ke sebuah genangan air untuk mencuci muka, setelah merasa segar Yue berjalan ke tempat angkutan umum.
Di sana sudah ada beberapa andong sapi dan kereta kuda, sudah banyak yang naik juga. Yue tersenyum cerah dan berharap perjalanannya akan mulus.
“Permisi paman, jika ingin ke ibu kota naik angkutan yang mana?.” Tanya Shen Yue, sopan.
“Semuanya bisa, hanya saja kita bisa mengantar sampai pelabuhan. Dari pelabuhan kau harus naik kapal dan pergi ke kota seberang, nah dari sana kau bisa mencari angkutan lain.” Ucap Kusir menjelaskan.
“Yasudah l, saya ikut ya paman.” Ucap Shen Yue.
“1 koin perak.” Ucap Kusir.
Yue membayar lalu naik kereta kuda, di dalam kereta ada banyak pedagang yang juga hendak ke pelabuhan. Kereta mulai berangkat, Yue merasa berdebar dan menatap hutan di belakang sana.
“Gue bakal balik lagi, bareng Yuwen.” Batin Shen Yue.
Perjalanan ke pelabuhan memakan waktu 4 jam, setelah sampai pelabuhan Matahari sudah terik menyengat, Yue buru-buru naik perahu untuk menyebrang. Ternyata biaya transportasi cukup mahal, tapi Yue tidak masalah karena dia membawa cukup banyak uang ongkos.
Saat sedang naik perahu, Yue merasa sangat mual. Kepalanya berkunang-kunang dan dia nyaris saja jatuh pingsan. Yue menguatkan dirinya, dia akan istirahat setelah sampi di kota seberang.
“Anjir mabok laut, kurang ajar emang si Yuwen. Awas aja kalo ngga ketemu, gue maki-maki lo sialan.” Batin Shen Yue, kesal.
Penyebrangan menempuh waktu sekitar 6 jam, menggunakan perahu yang cukup besar. Setelah sampai di pelabuhan kota seberang, Yue buru-buru turun dan mencari tempat untuk muntah.
Setelah muntah, Yue merasa lemas. Dia merasa perlu memeriksakan diri. Jika benar dia hamil, mungkin dia harus lebih berhati-hati dan tidak terlalu kelelahan.
Yue dengan lemas pergi menuju tabib terdekat, pengobatan di zaman ini sangatlah tradisional. Memeriksa segala macam jenis penyakit, melalui denyut nadi.
“Seharusnya anda tidak terlalu memaksakan diri, anda sedang hamil masuk usia 4 bulan. Kandungan belum terlalu kuat untuk perjalanan jauh.” Ucap Tabib.
“Apa? saya hamil?.” Kaget Shen Yue.
“Apa anda tidak merasakan gejala kehamilan? Anda sudah hamil mendekati 4 bulan atau 16 minggu. Lihat perut anda yang mulai kaku dan membuncit.” Ucap Tabib.
“B-benarkah?.” Shen Yue berkaca-kaca, merasa sangat terharu.
“Ini Vitamin yang harus anda minum secara rutin, hindari angkat berat dan perjalanan jauh. Anda harus makan teratur dan tidur cukup, jangan lupa sering periksakan kandungan anda.” Ucap Tabib.
“Baik, terimakasih tabib.” Ucap Shen Yue.
Yue membayar dan menerima Vitamin, setelah itu dirinya mencari tempat penginapan. Setelah mandi dan merebahkan diri, senyum manis tidak pernah luntur di wajah Shen Yue.
“Hahahah, siapa sangka gue bakal hamil. Kira-kira ini pergempuran yang mana ya? yang di penginapan atau pas dirumah?.” Gumam Shen Yue, merasa salting sendiri.
“Udah empat bulan, berarti Lima bulan lagi anak ini lahir dong. Ini kalo Yuwen masih belum ketemu kacau sih.” Gerutu Shen Yue.
Yue menginap satu malam di kota itu, lalu bergegas melanjutkan perjalanan ke Ibu kota. Setelah bertanya ke beberapa warga di sana, kebanyakan mengatakan dari kota ini ke Ibu kota memerlukan waktu 1 minggu perjalanan paling cepat.
Sedangakan Yue sedang hamil, artinya dia harus melakukan perjalanan pelan-pelan. Yue selalu mampir dan menginap dua hari di setiap kota transit. Untunglah setelah ini perjalanan melalui jalur darat, jadi Yue hanya perlu naik kereta kuda dari satu wilayah ke wilayah yang lain.
Saat melewati sebuah pasar yang besar dan lengkap, dengan orang-orang yang menggunakan pakaian cantik. Yue menyadari sesuatu, pakaian yang dirinya kenakan sangatlah usang, dia terlihat seperti gembel.
“Waduh, saatnya belanja baju baru nih.” Batin Shen Yue.
Yue membeli dua pasang Hanfu jadi yang harganya lumayan mahal. Setelah berganti pakaian, dia terlihat cantik dan menawan, apalagi karena dia tinggi jadi terlihat sangat mencolok perhatian.
Astaga, gadis mana itu?
Tinggi sekali, apa dia perempuan sungguhan?
Cantik sekali
Seperti Dewi
Sepertinya dia bangsawan
Nona yang menawan
Yue mendengar semua itu, tapi dia tidak menggatal sama sekali. Tujuannya hanya satu, ke ibu kota lalu mencari informasi di sebuah Guild terkenal.
Ibu kota sudah dekat, Yue tinggal naik kereta kuda sekali lagi. Lalu tujuan setelahnya adalah mencari informasi tentang Guild Rahasia dan cara akses masuknya.
Empat jam kemudian, Yue tiba di Ibukota Kekaisaran yang ramai dan lebih maju. Banyak nona bangsawan yang cantik, kereta kuda mahal, pedagang yang ramai dan Pavilliun mewah milik para Bangsawan.
Yue pergi ke sebuh Bar, dengan penampilannya yang cantik tentu saja menarik banyak perhatian. Apalagi dirinya tobrut dan semok, pria mana yang menolak pesonanya.
Tapi meskipun begitu, Yue tetap menutup wajahnya dengan cadar. Dia tidak mau wajahnya di kenal di tempat seperti ini, dia harus menjaga citranya sebaik mungkin.
“Hai gadis manis, apa kau sendirian.” Ucap pemuda hidung belang.
“Aku sedang mencari informasi, apa kau bisa membantuku. Pemuda yang kekar dan tampan.” Goda Shen Yue, mengerling nakal.
“Hohohoho, informasi apa yang kau butuhkan sayang.” Ucapnya terpancing.
“Aku ingin tau cara akses masuk Guild terbaik, aku ingin mencari informasi adiku yang hilang.” Bohong Shen Yue.
“Apa maksudmu Guild Serigala Darah?.” Ucapnya.
“Benar.” Shen Yue mengangguk.
“Mau serigala darah, manusia serigala, vampir. Pokoknya Guild mana aja deh.” Batin Shen Yue.
“Itu Guild milik orang yang menakutkan, kau yakin mau kesana?.” Tanya pemuda itu terlihat ketakutan.
“Apa boleh buat, aku harus kesana.” Lirih Shen Yue.
“Aku akan memberitahumu, tapi jangan pernah bilang aku yang mengatakan ini. Kau mengerti kan? aku tidak bisa berbuat apa-apa jika kau terluka disana.” Ujae Pemuda itu.
“Aku mengerti, terimakasih banyak atas bantuanmu.” Ucap Shen Yue.
“Pergilah ke toko senjata usang di gang sempit sebelah kiri sebelum danau. Gang itu ada di samping kios Bakmi, kau masuk saja sampai ujung, setelah menemukan kios senjata usang katakan ini “Berikan aku senjata Naga.” Tapi kau harus menunjuk ke arah cermin emas di dinding kios itu.” Ucapnya.
“Apa itu semacam kata kunci?.” Ucap Shen Yue.
“Benar, hanya itu yang bisa aku beritahu. Semoga beruntung.” Ucap pemuda itu.
“Kau sangat baik, ini terimalah. Beli minuman sebagai imbalan dariku.” Ujar Shen Yue memberikan dua koin emas.
Yue pergi dari sana, bergegas memakai jubah Hanfu yang menutup dirinya dan pergi ke arah yang di beritahukan tadi. Ini bisa jadi jebakan, karena itu Shen Yue tidak langsung ke sana. Dia akan menginap di penginapan terlebih dahulu dan akan datang saat malam hari.
Kenapa malam hari? bukankah justru itu jam rawan untuk wanita? Benar. Yue akan menyamar menjadi laki-laki, dengan bakatnya yang bisa berganti suara dan ektingnya yang mumpuni, ini akan berjalan dengan lancar.
bila perlu bungkam juga kaisar yang bodoh itu.
semangat slalu up nya thor.
ya kali anak baru lahir bisa membunuh ibu nya langsung 🙄
minta di geprek ini pala nya kaisar biar sadar dari amnesia sesaat nya
setelah Yue sehat, baru saat nya Yue juga ikut beraksi memberantas para titisan nek lampir itu 😁