NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberuntungan atau Dimanfaatkan?

"Aku dengar, sekolah atlet sedang butuh pelatih tambahan. Tahun ini sepertinya banyak siswa dari luar kota yang jauh-jauh memilih sekolah itu," kata salah satu warga saat mereka selesai dengan pertandingan kecil sebagai bagian dari sesi pelatihan dari Melati.

"Sekolah atlet?" ulang Melati berusaha natural.

Namun warga itu justru menatap aneh bercampur terkejut pada Melati. "Kau tidak tahu itu? Aku pikir kau alumni dari sana?"

"Aku pikir juga begitu, karena kemampuanmu bermain benar-benar tampak seperti seorang atlet dengan bakat alami!" sahut yang lainnya.

Melati menggeleng disertai senyuman yang sangat canggung. "E... aku ...."

"Ah kalian ini, dia kan adiknya si Aryo, mantan atlet renang itu, artinya dia berasal dari keluarga atlet, bukan hal yang aneh kalau dia punya bakat alami jadi atlet!" Bilal pun menyahut.

"Ah, benar juga, sayang sekali. Padahal jika kamu punya lisensi sebagai pelatih, kamu pasti akan diterima mudah sebagai pelatih di sekolah itu, aku dengar sekolah itu sedang mempromosikan diri agar menjadi sekolah atlet nasional."

"Ah benar, seandainya kamu punya itu, kami bisa membantu merekomendasikan mu,"

"Dia sudah memilikinya!" Tanpa diduga, seseorang telah mendengarkan percakapan mereka, bahkan menyaksikan hampir semua aktivitas mereka di gedung olahraga itu.

Mendengar seseorang menyahut, membuat semua yang hadir di kantin gedung itu pun menoleh, menatap serius pada sosok itu, termasuk Melati.

"Di rumah dia sudah memiliki lisensi pelatih, hanya saja adikku ini, tidak pernah percaya diri. Sayang sekali kan, kemampuannya padahal luar biasa!" seru Aryo berapi-api, seraya berjalan menghampiri Melati, lalu duduk di dekatnya dan merangkul pundaknya.

Melati tersenyum kaku lalu berbisik, "Apa yang kau bicarakan? Lisensi apaan?"

Namun Aryo tak menanggapi, ia kemudian berdiri dengan tegap, menuangkan minuman hangat pada gelas beberapa pria dewasa di meja itu, kemudian merendahkan diri dan memberi hormat.

"Aku akan membantu menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, jadi bantu adik saya untuk mendapatkan pekerjaan itu, saya mohon!" seru Aryo seraya membungkuk setengah badan.

Beberapa pria dewasa di meja itu, saling pandang, lalu tersenyum. “Tenang saja, semua bisa diatur!" tukas salah satunya disertai senyuman penuh makna.

Melati masih terlihat tidak nyaman dan tidak percaya diri dengan situasi yang sedang terjadi. Dia mencoba untuk melepaskan diri dari rangkulan Aryo, namun Aryo semakin mempererat cengkramannya.

"Terima kasih banyak, Pak. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Bapak semua," kata Aryo dengan senyum yang lebar.

Pria dewasa yang tampaknya menjadi pemimpin kelompok itu tersenyum dan mengangguk. "Tidak masalah, Aryo. Kami akan membantu adikmu mendapatkan pekerjaan itu. Aku mengakui bakatnya yang luar biasa."

"Kalau begitu, ijinkan saya membawa adik manis saya ini untuk pulang, dia belum genap tujuh belas tahun, jadi dia masih anak-anak, tidak baik bergadang."

Aryo pun menggandeng tangan Melati, lalu membawanya berjalan cepat meninggalkan gedung olahraga itu.

"Jangan banyak protes, kita harus bicara serius tentang hal ini dirumah!"

Mendengar ketegasan Aryo, melati hanya bisa menurut dan bersusah payah mengimbangi langkah Aryo yang tentu saja lebih lebar darinya.

...........

"Buatlah sesuatu di dapur, aku sangat lapar!" perintah Aryo sesampai di rumah, sambil menutup pintu, lalu menguncinya.

"Hah?" Melati tampak bingung dengan sikap tak terduga yang ditunjukkan Aryo.

"Ah... bicaranya nanti saja setelah makan, aku tak bisa fokus saat lapar," terang Aryo dengan santai, lalu melenggang masuk ke kamarnya.

Melati mengernyit, mengangkat sebelah alisnya, ia benar-benar tak percaya dengan perubahan sikap itu. "Dasar manusia!" gerutu Melati lalu berjalan menuju lemari pendingin, mencari sesuatu yang bisa ia masak dengan cepat.

Setelah Aryo masuk ke kamarnya, Melati mulai mencari bahan-bahan untuk memasak sesuatu yang cepat dan lezat. Dia membuka lemari pendingin dan menemukan beberapa bahan yang bisa digunakan.

"Apa yang akan aku buat?" pikir Melati sambil memeriksa bahan-bahan yang ada. "Mungkin aku bisa membuat semangkuk mie instan yang hangat dan lezat."

Melati mulai memasak mie instan dengan cepat dan efisien. Dia menambahkan beberapa bumbu dan sayuran untuk membuatnya lebih lezat.

Sementara itu, Aryo tengah mengerjakan sesuatu yang penting di kamarnya, begitu hening hampir tak ada suara.

"Keluarlah, Aku tidak yakin ini sesuai dengan seleramu, tapi kurasa cukup untuk memberi tenaga!" seru Melati setelah menyiapkan hasil masakannya di meja.

"Ya!" sahut Aryo dari dalam kamar dan bergegas keluar dengan sebuah map dan laptop di tangannya.

"Apa yang kau kerjakan begitu tenang di kamar?" tanya Melati memperhatikan ekspresi Aryo yang menyunggingkan senyum sejak keluar dari kamar.

"Ini!" tukas Aryo singkat seraya menyerahkan map untuk Melati.

Melati memicing, dengan sedikit ragu, ia menerima map itu, lalu membuka dan membaca isinya. Sejenak ia memperhatikan kata demi kata, “Sita? Apa ini gadis yang sama dengan yang dimaksud ibu panti?”tanya datar Melati.

Namun beberapa saat kemudian ia terkejut dengan pemikirannya sendiri. Matanya membola, dengan mulut sedikit menganga, tak percaya dengan dokumen yang dipegangnya itu.

"Kau?! Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?!" pekik Melati sekali lagi matanya menelisik, mengeja kata demi kata dalam kertas itu. “Sita… kau bahkan menuliskan nama ini untukku, kan?”

Aryo mengendikkan bahu seraya mencebik, "Itu mudah, aku hanya menyalin sertifikat sejenis dari internet, lalu mengubah sedikit informasinya dan menambahkan nama ‘Sita’, Kau butuh itu kan?"

"Huum, tapi bagaimana dengan tanda tangan walikota? Apa kau juga menyalinnya?" tanya Melati lagi semakin takjub. "Tunggu! Kau bukan seorang peretas kan? Ba-bagaimana kalau ketahuan? Ah! Tidak-tidak aku tidak mau masuk penjara lagi!"

Melati sangat terkejut dan khawatir dengan dokumen palsu yang dibuat oleh Aryo. Dia tidak percaya bahwa Aryo bisa membuat dokumen yang terlihat begitu asli, dan dia khawatir tentang konsekuensi jika dokumen itu ketahuan palsu.

Aryo yang sedang mengunyah mie instan, tersedak karena tidak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi Melati yang khawatir tapi lucu. Dia menikmati reaksi Melati dan merasa bahwa dia telah berhasil membuat Melati terkejut.

"Hei, jangan khawatir, Melati. Aku membuatnya senatural mungkin, tak akan ada yang menyadarinya," kata Aryo sambil tertawa.

Melati masih terlihat khawatir dan tidak percaya. "Apa kau yakin bahwa dokumen ini tidak akan ketahuan palsu?" tanya Melati lagi.

Aryo mengangguk dan tersenyum. "Percayalah, Melati. Aku sudah mengatur semuanya. Dokumen itu akan membantumu lebih dekat dengan pelaku. Bukankah itu tujuan utamamu?”

Melati masih berdiri, ia butuh beberapa saat untuk menimbang.

"Duduklah dan makan makananmu. Setelah ini, kita harus merubah sedikit penampilanmu. Aku rasa kamu harus sepenuhnya menjadi Sita, untuk sementara."

Melati masih terlihat bingung dengan rencana Aryo, tapi dia memutuskan untuk mengikuti instruksi Aryo dan menikmati makanannya. Dia sesekali memandang dokumen atas nama Sita, dan wajahnya menunjukkan campuran antara kekaguman dan kekhawatiran.

Aryo memperhatikan Melati dengan senyum, sepertinya dia puas dengan reaksi Melati. "Setelah ini, kita akan pergi ke salon untuk mengubah penampilanmu menjadi Sita," kata Aryo sambil mengunyah makanannya.

Melati mengangguk, masih terlihat sedikit bingung. "Apa yang akan terjadi setelah kita mengubah penampilanku?" tanya Melati dengan penasaran.

Aryo tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Melati. "Kita akan lihat nanti," kata Aryo singkat. "Selesaikan makananmu, kita harus pergi segera."

...****************...

Bersambung

1
Kustri
negara konoha, memutar balikkan fakta🤔
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
waduuuuh..... piye iki...???
mika digondol PK man... 🤣🤣🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: air es ato air mata 👀
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
maaf saya tidak mendengar bnyk... cuma tau doang apa yang kalian bahas..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: ya harus nya gitu 😋
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
dokternya aneh bngt ya. semua orang mencurigakan nggak sih...
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: lhoo kok aq
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
sebenernya kepala sekolah baik atau enggak..?
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
makin penasaran... lanjut pk othor...
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
Aryo sebenarnya baik gak sih .😄
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa sih.. pemuda ini../Scare/
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa tuh cowok ya..? kok aneh. 🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕
lhaaa mika kmn coba

ahh semua masih misteri deh
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: @Ai Emy Ningrum yoo kipasan too bermdam dang
total 6 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
wo'o.. kalian ketahuan... wkwkwkwkwkwk...
ayo melati.. akting yg bagus y..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
suntik bius kali y.. biar mika nggak ngoceh kesan kemari.. kasihan sekali kau mik... mau jadi tumbal..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
lah.. alah... niat menolong malah dituduh-tuduh... males banget mel....
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
Laila kok gitu sih...🤣🤣
Ai Emy Ningrum: Laila knp siih gituh mulu 🙄😙
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
kok nggak tau sih Laila....
Ai Emy Ningrum: Laila tau nggak kok sih 😳
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
maksudnya nenek si Laila kan.. dendam laila
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini kok makin kesana...🚶🚶🚶
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳: wkwkwkwkwkwk...😙 laper .
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini makin kesono
Ai Emy Ningrum: gak usah gmn 🙄🤔🤔
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!