NovelToon NovelToon
Perjalanan Mengubah Nasib

Perjalanan Mengubah Nasib

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO
Popularitas:437
Nilai: 5
Nama Author: clara_yang

Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang dulunya selalu diabaikan suaminya bereinkarnasi kembali kemasalalu untuk mengubah nasibnya agar tidak berakhir tragis. jika ingin tau kelanjutannya ikuti cerita nya,,!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon clara_yang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Suasana pagi di rumah sakit terasa lebih hangat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Matahari yang masuk melalui celah tirai tipis memantulkan cahaya lembut pada dinding putih ruangan tempat Kenny dirawat. Aroma obat dan desinfektan memang masih pekat, tetapi ada sesuatu yang berubah—udara kini terasa tidak sekelam dulu. Semuanya seperti bernapas sedikit lebih lega setelah masa kritis itu berlalu.

Kenny terbaring dengan posisi sedikit tegak, bantal tambahan menopang punggungnya. Bekas luka dan balutan di beberapa bagian tubuhnya masih terlihat jelas, mengingatkan semua orang bahwa ia baru saja melewati detik-detik yang hampir merenggut nyawanya. Namun matanya yang terbuka, tenang, dan fokus pada setiap orang yang hadir membuat semuanya seakan kembali normal.

Di sisi kanan ranjang, Keyla duduk dengan posisi sedikit membungkuk ke depan, seolah tiap detik tak ingin jauh dari pandangan Kenny. Kedua tangannya menggenggam tangan Kenny—erat, penuh hati-hati, tetapi juga membawa kehangatan yang tidak perlu ia ucapkan dengan kata-kata. Sejak Kenny sadar, Keyla jarang sekali pindah dari ruangan ini. Ia bahkan sering lupa makan, sampai ibunya memaksanya turun ke kantin hanya untuk mengisi perut.

Kenny memperhatikan gadis itu dengan senyum yang lemah, tapi tulus. “Kamu masih di sini,” bisiknya pelan.

Keyla menoleh cepat, seolah takut kehilangan sesuatu. “Aku nggak akan kemana-mana,” jawabnya, suaranya lembut namun tegas. “Setelah apa yang kamu alami… aku nggak mungkin pergi begitu saja.”

Kenny hanya tersenyum kecil. Ada rasa lega yang sulit ia sembunyikan. “Makasih, Key.”

“Harusnya aku yang bilang makasih… karena kamu bertahan.” Suara Keyla terdengar serak. Sejak Kenny sadar, ia berulang kali hampir menangis, tapi selalu menahan diri.

Saat itu, pintu ruangan terbuka. Orang tua Kenny masuk bersama beberapa kerabat yang sejak pagi menunggu kabar. Ruangan segera dipenuhi suara sapa hangat, ucapan syukur, dan tawa kecil yang terpendam selama berminggu-minggu. Mereka mengelilingi tempat tidur Kenny, memastikan putra dan saudara mereka benar-benar baik-baik saja.

“Kenny, kamu bikin semuanya panik,” ujar Ayahnya, separuh bergurau, separuh benar-benar lega.

“Maaf, Yah,” Kenny tertawa pelan. “Aku nggak bermaksud bikin semua orang khawatir.”

Ibunya menepuk lembut rambut Kenny, sungguh tak mampu menyembunyikan air mata yang terus muncul. “Yang penting kamu selamat, Nak. Itu saja.”

Sementara itu, keluarga Keyla pun datang bergantian. Mereka ikut mengucapkan terima kasih dan rasa syukur. Kakak Keyla, Karin, bahkan berkata, “Kamu bikin adik aku nangis tiap hari, tahu nggak? Kamu harus cepat sehat dan tanggung jawab.”

Kenny tertawa kecil meski dadanya sedikit sakit. “Iya, Kak. Maaf.”

Semua orang di ruangan tertawa ringan, dan suasana menjadi begitu hangat. Namun di tengah keramaian itu, tatapan Kenny dan Keyla selalu kembali bertaut. Ada sesuatu yang hanya keduanya pahami—sesuatu yang tidak bisa diucapkan di hadapan orang banyak.

Siang harinya, ketika sebagian keluarga mulai pulang dan ruangan menjadi lebih tenang, Keyla dan Kenny kembali menemukan momen berdua. Kenny memandang Keyla cukup lama hingga gadis itu mulai merasa malu.

“Ada yang kamu pikirin?” tanya Keyla, duduk lebih dekat.

“Aku cuma bersyukur kamu ada,” jawab Kenny jujur. “Waktu aku masih nggak sadar… entah kenapa, aku ngerasa kamu terus manggil aku. Seolah aku harus balik. Harus buka mata.”

Keyla menelan ludah. Jantungnya berdetak lebih cepat. “Kalau kamu nggak bangun juga, aku… aku nggak tahu harus gimana. Aku takut banget.”

Kenny mengangkat tangannya yang masih lemah dan menyentuh pipi Keyla. “Aku nggak mau kamu takut lagi.”

Keyla menutup mata sesaat, membiarkan sentuhan itu membawa kehangatan yang meluruhkan semua ketakutannya.

“Key…” suara Kenny melembut, “aku beneran nggak bisa bayangin kalau kamu kenapa-kenapa waktu itu. Pas kamu hilang… aku pikir aku akan kehilangan kamu selamanya.”

Keyla menunduk. Ingatan tentang penculikan itu masih menakutkan. Namun melihat Kenny hidup dan bernapas di depannya—itu menghapus sebagian traumanya.

“Aku selamat karena kamu,” bisik Keyla. “Kalau kamu nggak nekat nyari aku, aku… mungkin aku nggak ada di sini.”

Kenny tersenyum tipis. “Udah. Yang penting sekarang kita sama-sama di sini.”

Seolah sepakat, Keyla menggenggam tangannya lebih erat.

Beberapa menit kemudian, perawat masuk untuk mengecek kondisi Kenny. Gadis itu melirik Keyla sambil tersenyum kecil, mungkin melihat betapa setianya Keyla menemani. Setelah perawat keluar, Keyla mengambil sebuah termos kecil yang tadi dibawakan ibunya.

“Kamu mau coba sup?” tanyanya.

Kenny mengangguk pelan. “Mau. Tapi disuapin ya.”

Keyla terkekeh malu. “Manjanya keluar.”

“Aku kan pasien,” balas Kenny dengan nada bercanda.

Mereka berdua tertawa ringan, lalu Keyla mulai menyuapi Kenny perlahan. Setiap suapan terasa seperti sebuah pernyataan halus tentang betapa berharganya kebersamaan mereka. Kenny sendiri diam-diam memperhatikan cara Keyla memperlakukannya—sabar, telaten, penuh perhatian. Ada rasa hangat yang tumbuh di dadanya, lebih besar dari sebelumnya.

Setelah makan, Kenny merasa sedikit mengantuk, tetapi ia menahan diri. Ia ingin berbicara sesuatu yang sejak tadi menyesakkan dadanya.

“Key, boleh nanya sesuatu?”

Keyla menatapnya. “Boleh. Tanya apa?”

Kenny menarik napas pelan. “Setelah semua yang terjadi… kamu masih takut nggak? Maksudku… sama aku? Sama perasaan kamu sendiri?”

Pertanyaan itu membuat Keyla terdiam. Ia memainkan ujung selimut tanpa sadar. “Takut itu pasti ada. Aku takut kehilangan lagi. Takut sesuatu terjadi sama kamu.” Ia menatap Kenny dalam-dalam, “Tapi kalau soal kamu… aku nggak takut sama perasaan aku.”

Kenny menahan senyum, tetapi tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. “Aku juga nggak mau nyembunyiin perasaan aku lagi.”

“Ken…” Keyla membuka mulut, namun tak sempat melanjutkan.

“Keyla…” Kenny berbicara pelan, tapi jelas. “Aku… suka sama kamu.”

Ruangan terasa senyap. Detak jantung Keyla hampir terdengar di telinganya sendiri. Ia menatap Kenny, mencari kepastian apakah kalimat itu hanya efek emosi atau benar-benar perasaan yang matang.

“Aku suka kamu dari dulu,” lanjut Kenny. “Tapi aku cuma takut. Takut bikin semua berubah. Setelah kamu diculik… aku sadar kalau aku bisa kehilangan kamu kapan aja. Dan aku nggak mau penyelasan itu lagi.”

Keyla menutup mulutnya, menahan napas yang rasanya hampir pecah. “Kenny…” suaranya bergetar. “Aku juga suka sama kamu. Dari lama. Tapi aku pikir… kamu nggak pernah lihat aku.”

Kenny menggeleng lemah. “Aku selalu lihat kamu, Key.”

Air mata Keyla akhirnya jatuh. Ia tak mencoba menghentikannya. Ia hanya tersenyum sambil menangis.

Tanpa banyak kata, Keyla membungkuk dan memeluk Kenny—pelukan lembut, hati-hati karena luka-lukanya, tapi sarat dengan perasaan yang selama ini mereka simpan. Kenny membalas pelukan itu dengan sisa kekuatan yang ia punya.

“Aku di sini,” bisik Keyla. “Dan aku nggak akan kemana-mana.”

Kenny memejamkan mata, meresapi kehangatan itu. “Aku juga.”

Untuk pertama kalinya sejak tragedi itu terjadi, keduanya benar-benar merasa utuh. Tidak ada lagi jarak. Tidak ada lagi rasa ragu yang menggantung di antara mereka.

Hanya ada Keyla dan Kenny—dua hati yang akhirnya saling menemukan, setelah hampir hancur oleh ketakutan dan kehilangan.

Dan sejak hari itu, ikatan mereka bukan lagi sekadar kedekatan…

melainkan sesuatu yang jauh lebih dalam, lebih kuat, dan tak lagi bisa disangkal.

1
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Nangkring terus
Tsuyuri
Ngga kecewa sama sekali.
sweet_ice_cream
Jangan berhenti menulis, cerita yang menarik selalu dinantikan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!