NovelToon NovelToon
A.Z.R.A Starlight

A.Z.R.A Starlight

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Nikahmuda / Teen School/College / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Idola sekolah / Persahabatan
Popularitas:481
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************

Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.

Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.

Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.

meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.

semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZRA SL 08 ^^kedatangan mami Izan^^

          Kriing....kriiing.....kriiing.....

    Bell pulang sekolah telah berbunyi, guru pun mengakhiri acara belajar nya dan mempersilahkan anak didik nya untuk pulang ke kediaman masing masing.

     Semua murid pun memasukkan buku dan alat tulis nya ke dalam tas begitu juga dengan Aqizah cs dan si kembar, saat mereka hendak ke parkiran tiba tiba ponsel salah satu dari mereka berdering.

"ponsel siapa yang bunyi?" tanya Nazila.

"bukan gue" jawab Sella.

"bukan kita juga" jawab Rayyan.

"punya gue" jawab Aqizah.

"siapa neng?" tanya Zayyan.

"bu Liza"

[assalamualaikum bu, ada apa?]

[waalaikumsalam nak, maaf menganggu. Kamu bisa ke sini nak?]

[eemm....bisa bu, kenapa?]

[mami Izan datang ke sini nyari in kamu]

[tante nya udah ketemu sama Izan belum bu?]

[belum nak, Izan juga gak tau kalo mami nya ke sini dan mami nya juga langsung nyari in kamu bukan Izan]

[baik bu, suruh tunggu sebentar ya, sebentar lagi Aqiz ke sana ini juga udah pulang sekolah kok]

[iya, hati hati di jalan ya nak, assalamualaikum]

[waalaikumsalam]

      Aqizah pun langsung buru buru ke parkiran dan bergegas pergi ke rumah kasih sayang, tak lupa ia berpamitan pada abang kedua sahabat dan adek kembar nya dan ia juga menitip pesan pada adek kembar bahwa ia tidak pulang ke mansion siang ini dan langsung berangkat ke cafe setelah dari rumah kasih sayang.

"Zila, gue nitip kerjaan di cafe bentar ya, gue masih ada urusan di rumah"

"iya, santai aja"

      Aqizah pun langsung tancap gas pulang ke rumah, sedangkan abang dan adek kembar nya pulang ke mansion untuk berganti pakaian dan mereka akan pergi bekerja. Si kembar dan Zenkai ke kantor milik daddy dan bunda, sedangkan Zavier ke restoran milik nya yang di beri nama 'ZV resto'.

       Sesampai nya di rumah, Aqizah melihat mobil putih terparkir di depan rumah yang ia yakini milik mami Izan. Ia pun memarkirkan motor nya tepat di samping mobil tersebut dan langsung masuk ke dalam untuk menemui mami Izan.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam, alhamdulillah kamu sudah datang nak. Kenalkan nak ini mami Izan nama nya Zuna dan bu Zuna ini nak Aqiz pemilik rumah kasih sayang ini" ucap bu Liza memperkenalkan Aqizah dan bu Zuna.

"salam kenal nak" ucap bu Zuna.

"salam kenal juga bu"

"kalo gitu ibu ke belakang dulu ya nak, kalian mengobrol saja"

"baik bu"

"maaf tante, ada perlu apa ya?"

"saya hanya mau mengucapkan terima kasih nak karna kamu telah merawat dan menjaga putra tante, saya sebagai ibu nya merasa malu sama kamu yang bukan siapa siapa nya Izan"

"tidak apa apa tante, saya juga sudah menganggap Izan seperti adek saya sendiri"

"kalo boleh tau, bagaimana Izan selama tinggal di sini?"

"dia pendiam tante dan jarang berinteraksi dengan para saudara nya di sini bahkan sama ibu saja tidak pernah, tapi alhamdulillah sejak saya sering menemani nya dan mengajak nya ngobrol dia jadi lebih ceria dari biasa nya dan juga sudah mau berinteraksi dengan yang lain meskipun tidak seakrab saat bersama saya"

"syukurlah kalo begitu. Saya menyesal telah memukuli nya dulu, tapi menyesal pun tidak ada guna nya lagi" gumam bu Zuna, namun masih bisa di dengar oleh Aqizah.

"penyesalan memang datang di akhir tante, tapi jika ada kesempatan kenapa tidak di manfaatkan"

"eemm...apa saya boleh bertemu dengan Izan? Saya sangat merindukan nya"

"baiklah, biar saya panggilkan sebentar"

"iya, terima kasih"

Aqizah pun pergi ke belakang rumah di mana anak anak biasa nya bermain, ternyata Izan sedang bermain ayunan sendirian dan Aqizah bisa menebak bahwa Izan tau bila mami nya datang ke sini.

"Izan" panggil Aqizah.

"kak Aqiz" sahut nya sambil berlari memeluk Aqizah.

"Izan habis liat mami hm?"

"iya kak"

"mau ketemu sama mami?"

Izan terdiam, ia masih bingung dengan diri nya sendiri, di satu sisi ia memang sangat merindukan sosok ibu yang ia panggil mami dan berharap mami nya berubah namun di sisi lain ia juga takut mami nya akan mengulang kembali kejadian yang dulu.

"ikuti kata hati Izan, kalo memang masih belum siap ketemu mami juga tidak apa apa"

"gak kak, Izan mau ketemu mami"

"Izan yakin?"

"yakin"

"baiklah, ayo"

"kak Aqiz, kita juga mau ketemu sama mami nya Izan" ucap Ida.

"nanti ya, sekarang biar Izan dulu yang ketemu, oke"

"baik kak"

Aqizah pun membawa Izan ke ruang tamu untuk menemui mami nya. Di ruang tamu, bu Zuna melihat kedatangan Aqizah dan putra nya yang bersembunyi di belakang Aqizah.

Bu Zuna pun mendekat dan berjongkok di hadapan Aqizah untuk mensejajarkan tinggi nya dengan putra nya serta tersenyum ke arah nya namun mata nya berkaca kaca.

"apa kabar putra tampan nya mami? Maafkan mami ya sayang, mami udah nyakitin kamu selama ini" ujar bu Zuna dengan suara serak nya menahan tangis namun air mata nya sudah jatuh lebih dulu.

Izan yang melihat mami nya menangis pun keluar dari persembunyian nya dan Aqizah pun langsung duduk di sofa dan membiarkan ibu dan anak itu saling melepas rindu.

Izan menghampiri mami nya dan tanpa bu Zuna sangka, Izan mengusap air mata nya dengan tangan mungil nya dengan lembut lalu memeluk nya serta mencium pipi mami nya.

"Izan lindu mami dan sayang mami"

Mendengar ucapan putra nya, ia langsung membalas pelukan nya dan menangis. Sungguh ia sangat menyesal karna telah menyakiti putra kandung nya sendiri dan penyesalan itu semakin bertambah saat putra nya berkata tulus seperti itu, tidak ada kata benci dalam hati putra nya.

"terima kasih sayang sudah mau memaafkan mami"

"sama sama mami. Oh ya mi, papi mana? Kenapa mami datang sendiri?"

"papi....papi udah di atas sayang, sudah dua bulan papi pergi. Maafkan papi ya sayang, biar papi tenang di atas sana"

"papi udah Izan maafin kok mi"

Aqizah pun pamit untuk berangkat kerja karna ia sudah lama berada di sana dan meminta bu Zuna untuk menginap di sana saja serta menemani Izan.

💐💐💐💐💐💐

Di cafe milik Aqizah, seorang pria paruh baya datang dan mencari Aqizah karna ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan Aqizah, namun sayang nya Aqizah tidak berada di sana.

"maaf tuan, bos saya masih belum datang" ucap Tias.

"apa dia akan datang kemari?" tanya nya.

"iya tuan"

"baiklah, saya akan menunggu"

"baik, mau pesan apa tuan?"

"air putih saja cukup"

"baiklah, ini"

"terima kasih"

pria tersebut pun duduk di salah satu meja dekat jendela sambil menunggu Aqizah datang yang entah kapan datang nya yang penting ia akan menunggu.

1 jam menunggu namun yang di tunggu tak kunjung datang dan ia pun memutuskan untuk bermain ponsel sambil mendengarkan musik.

Aqizah pun datang dan langsung menghampiri Tias yang sibuk memberi arahan pada pekerja lain nya dan ia juga melayani pelanggan yang hendak membayar yang mereka pesan.

"sore nona" sapa para pekerja di sana termasuk Tias.

"sore, lanjutkan pekerjaan kalian"

"baik nona"

"oh iya nona, ada orang yang sejak tadi menunggu nona" ucap Tias memberitahu.

"siapa?"

"itu, pria yang duduk sendirian di sana"

"baiklah, terima kasih, aku akan menghampiri nya"

Aqizah pun menghampiri pria yang di tunjuk Tias tadi yang ternyata adalah papa Nazila.

"permisi om"

"eh, kamu sudah datang, silahkan duduk"

"ada perlu apa mencari saya om?"

"eemm...saya butuh pekerjaan, kata kamu jika saya butuh pekerjaan bisa mencarimu di sini"

"baiklah, om mau kerja apa emang? Apa om punya pengalaman?"

"terserah, yang penting pekerjaan nya halal. Kalo pengalaman, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan jadi sekretaris"

"kalo boleh tau perusahaan mana? Dan kenapa berhenti?"

"perusahaan DY's company, saya di tuduh menggelapkan uang padahal bukan saya"

(itu bukan nya perusahaan orang tua nya Deon ya, nanti deh tanya aa sama dedek) batin Aqizah.

"sebentar om saya telpon adek saya dulu"

"silahkan"

[assalamualaikum aa, neng ganggu gak]

[waalaikumsalam, gak kok, ada apa?]

[kamu sama dedek butuh karyawan lagi gak? Neng punya rekomendasi nih]

[wah kebetulan neng, aa butuh asisten lagi]

[syarat nya apa nih?]

[yang penting pekerja keras, jujur dan baik]

[oke, nanti kamu lihat sendiri aja gimana kerja nya kasih waktu satu minggu buat mengetes nya]

[siap neng, suruh orang nya besok siang ke perusahaan]

[baik. Sudah ya, semangat kerja nya, assalamualaikum]

[waalaikumsalam]

Aqizah pun memberitahukan pada papa Nazila besok siang setelah pulang sekolah di harapkan untuk datang ke sebuah perusahaan.

Kemudian papa Nazila pun berterima kasih, ia juga menitip salam untuk istri dan anak anak nya agar mendoakan nya serta maaf karna telah membuat mereka menderita. Aqizah pun tersenyum dan mengiyakan serta akan menyampaikan salam tersebut, ia juga memberitahu bahwa putri sulung nya bekerja sebagai asisten nya di cafe nya.

"apa om ingin menemui putri om?"

"tidak dulu, biarkan seperti ini dulu. Saya malu untuk menemui nya sekarang, tapi saya akan menjemput mereka setelah saya bisa menghidupi mereka dengan layak tanpa kekurangan apapun"

"baiklah, semoga besok lancar om"

"terima kasih, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Aqizah pun terus menatap papa Nazila hingga hilang dari pandangan nya, lalu ia pergi menuju ruangan nya untuk membantu Nazila bekerja.

......................

1
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
lanjut thor jangan lupa juga istirahat
zafa_love me 2005: terima kasih atas dukungan nya/Smile//Smile/
total 1 replies
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
bagus banget ceritanya
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
Lanjut Thor
zafa_love me 2005: siap, terima kasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!