NovelToon NovelToon
DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: wee nakk

Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.

Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.

"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LOMPATAN BESAR

"Hei, apa yang terjadi? Bagaimana bisa kau melompati lima lapisan dalam sekali waktu? Teknik apa yang kau pelajari?" Ming Yue langsung membanjiri Lin Feng dengan pertanyaan begitu menyadari kesadarannya telah kembali.

Lin Feng menghela napas panjang sebagai tanda berakhirnya kondisi spiritualnya, lalu membukakan mata dengan senyum penuh arti. "Aku yang sebelumnya kesulitan menyimpan Qi Murni, sangat berterima kasih pada Senior Ming Yue telah membawaku ke tempat dengan kepadatan energi sebesar ini."

'Aneh! Mengapa aku tidak bisa membaca alam spiritualnya? Seolah ada penghalang yang mengganggu Indera Surgawi-ku!' Ming Yue menyilangkan tangan, menyipitkan mata sambil berusaha mengamati Lin Feng. Dia merasa ada yang tidak biasa dengan pencapaian Lin Feng, tapi hanya bisa mendeteksi lautan spiritualnya yang menguat dan penuh dengan Qi Murni yang belum sepenuhnya dimurnikan.

"Aku tak menyangka bisa mencapainya dengan mudah. Tahap Qi Inti Lapisan Kedua! Senior, sebenarnya terbuat dari apa tempat ini? Apakah ada sumber yang menghasilkan Qi Murni di sini?" Lin Feng pura-pura takjub dengan peningkatannya sendiri, berusaha menutupi pengalaman sebenarnya dengan Zhi Ying.

Lin Feng tahu tanpa kehadiran Xuan Ji, mustahil baginya melompati lima lapisan sekaligus. Dia masih penasaran dengan identitas sebenarnya Xuan Ji, tapi untuk sementara tidak bisa mencaritahu lebih lanjut karena kehadiran Ming Yue. Wanita ini masih misterius—belum jelas apakah benar-benar bersahabat atau tidak, mengingat pengalamannya dengan Organisasi Cakar Naga.

Ming Yue terdiam cukup lama, terus berusaha membaca tubuh Lin Feng. Rasa penasarannya begitu kuat, tapi akhirnya dia menyerah dengan helaan napas pendek.

"Kau tidak perlu tahu. Baiklah, sekarang mari kita berlatih bersama. Untuk menyeimbangkan kekuatan, aku hanya akan menggunakan kemampuan setara Tahap Qi Inti Lapisan Pertama. Keluarkan semua yang kau punya karena ini kesempatan terakhirmu berlatih di sini." Ming Yue bersiap dan mengambil beberapa langkah mundur untuk menjaga jarak.

"Serang aku dengan seluruh kemampuanmu! Jangan ragu!" Ming Yue mengingatkan Lin Feng sekali lagi. Dia berdiri hanya dengan menunjukkan satu tangan, seolah hanya berniat bertahan.

Lin Feng terkejut. Dia tidak menyangka "berlatih bersama" berarti bertarung sungguhan. "Tunggu! Kenapa terburu-buru? Senior bahkan tidak bertanya apakah aku punya teknik serangan! Bagaimana kita bisa berlatih?"

Ming Yue tersenyum. "Aku tahu. Tentu saja dengan fisik—bukankah kau punya tangan untuk meninju dan kaki untuk menendang? Teknik dan seni bela diri hanyalah pelengkap, bukan yang utama. Jangan bergantung padanya, gunakan kekuatan fisikmu. Entah itu tinju, tendangan, atau kecepatan. Semuanya akan mematikan jika kau menggunakan otak untuk berpikir dan Qi Sejati untuk memperkuatnya."

"Jangan banyak tanya, kau paham maksudku. Ayo!" Ming Yue menatap serius, tubuhnya memancarkan sedikit Qi Sejati keemasan.

"Baiklah, senior yang memaksaku..." Dengusan Lin Feng berubah menjadi tatapan tajam, sama seperti Ming Yue, tubuhnya memancarkan Qi Sejati kebiruan. Pandangan mereka bertemu bagai dua kilat yang akan bertabrakan.

Mereka bergerak dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, mereka sudah saling bertukar pukulan, sesaat kemudian saling menendang. Lin Feng bahkan menggunakan siku, lutut, dan telapak kaki untuk menyerang Ming Yue. Kecepatan pertarungan mereka tidak terlalu tinggi, dan terlihat Ming Yue yang mengendalikan alur pertarungan, tidak memberi kesempatan pada Lin Feng untuk menguasai situasi.

Lin Feng sengaja tidak menggunakan Langkah Bayang, meski tahu teknik itu sudah jauh meningkat. Dia lebih memilih teknik dasar seperti pukulan dan tendangan untuk mengukur perkembangan kekuatan fisiknya setelah mencapai Tahap Qi Inti Lapisan Kedua.

Pernyataan Ming Yue sebelumnya mengingatkannya pada turnamen junior yang akan datang. Lin Feng memanfaatkan latihan dengan Ming Yue untuk mengasah kemampuan fisiknya, mengingat lawan di turnamen junior kemungkinan besar lebih mengandalkan kekuatan fisik daripada seni bela diri. Karena itulah, kali ini dia serius menyerang Ming Yue.

Meski Ming Yue terlihat lemah dan cantik, dalam mode pertarungan dia menjadi kejam dan tanpa ampun. Lin Feng merasakannya langsung saat tinjunya bertemu dengan telapak tangan Ming Yue. Meski sama-sama menggunakan Qi Sejati, Lin Feng merasa seperti menghantam tebing batu yang keras.

Beberapa menit berlalu, Lin Feng terlihat terengah-engah, wajahnya berkeringat. Penampilannya buruk dengan beberapa bekas telapak tangan di wajah. Di sisi lain, Ming Yue tidak terluka karena setiap serangan Lin Feng dipatahkan. Meski dalam mode bertahan, dia sesekali melancarkan serangan balik yang selalu tepat sasaran.

"Masih lemah! Coba gabungkan seranganmu dengan kecepatan! Cari titik buta lawan saat kau memutuskan menyerang di detik terakhir." Ming Yue memberi saran, tapi begitu selesai bicara, dia menghilang dan tiba-tiba muncul di belakang Lin Feng, tidak memberinya waktu untuk mencerna perkataan atau bersiap.

Namun, di saat terakhir ketika Ming Yue akan menempatkan telapak tangannya di punggung Lin Feng, pemuda itu tiba-tiba menghilang hanya menyisakan bayangan. Lin Feng menggunakan Langkah Bayang—sebelumnya dia menggunakan Indera Surgawi untuk memindai area sekitar, sehingga bisa membaca gerakan Ming Yue. Dia muncul jauh di belakang Ming Yue dengan senyum aneh.

"Oh, lumayan! Kau bisa membaca gerakanku." Ming Yue menoleh sambil meremas tangan.

Lin Feng tersenyum kecil sebelum tubuhnya menjadi bayangan. Dia menggunakan Langkah Bayang, memanfaatkan luas area untuk menciptakan banyak bayangan palsu yang mengelilingi Ming Yue. Perempuan itu meningkatkan kewaspadaannya, meski bisa menggunakan Indera Surgawi, entah mengapa dia hanya mengandalkan insting.

Saat puluhan bayangan Lin Feng bergerak mengitarinya, Ming Yue tetap tenang. Bahkan ketika semua bayangan mengarahkan tinjunya, Ming Yue masih tenang dan malah memejamkan mata.

**DUAR!**

Satu tendangan ke belakang yang dilepaskannya berhasil mengenai perut Lin Feng dengan tepat, membuatnya terbang beberapa meter dan terjatuh. Meski tendangannya kuat, tidak mengandung Qi Sejati, sehingga hanya membuat Lin Feng muntah air liur.

"Cukup! Aku menyerah! Jangan lanjutkan!" kata Lin Feng sambil memegangi perutnya ketika Ming Yue berniat menyerang lagi.

"Apa? Kau bilang ingin jadi kuat, tapi segini saja sudah menyerah?"

Lin Feng muntah lagi, wajahnya berubah ungu, rasa mual menguasainya sampai dia tidak ingin menjawab Ming Yue, hanya duduk membelakanginya.

Beberapa saat kemudian, mata Lin Feng sayu, tubuhnya lemas. Dia mengusap perutnya beberapa kali, lalu bergumam, "Aku bahkan belum makan dalam waktu lama. Bagaimana bisa bertarung? Lihat, perutku kosong."

"Haha, aku kira kau menyerah karena kesakitan, ternyata... hahaha!" Alih-alih kasihan, Ming Yue malah tertawa lepas seolah lama tidak melihat hal yang menghiburnya.

"Apa kau mau makan?"

Lin Feng mengangkat wajah. "Setidaknya setelah rasa mual ini hilang. Aku butuh makanan."

"Setelah keluar dari sini, kau tidak bisa kembali untuk berlatih! Jadi pikirkan baik-baik?" Ming Yue mendekati Lin Feng lalu duduk sambil menopang dagu.

"Tidak. Aku tidak mau main lagi, aku ingin keluar!" Lin Feng berkata yakin meski matanya masih sayu, membuat Ming Yue memandangnya sekali lagi sebelum mendesah.

"Baiklah, tapi sebagai permintaan maaf, aku akan memberimu waktu untuk pulih dan kembali berlatih di sini. Manfaatkan Qi Murni di sini sebaik-baiknya. Paham!"

Lin Feng mengangguk, lalu duduk bersila berusaha memulihkan diri. Sementara Ming Yue keluar memberi waktu pada Lin Feng berlatih sendiri. Sebelum pergi, dia meninggalkan jam pasir dekat Lin Feng dan berkata waktunya hanya sampai jam pasir habis.

'Hem, aku memang mual, tapi siapa percaya kultivator punya masalah perut? Hehe! Dengan begini, aku punya lebih banyak kesempatan...' Lin Feng tersenyum saat matanya terpejam, dalam hatinya merasa menang.

"Yue, kenapa kau tinggalkan bocah itu sendirian di dalam? Bukankah berbahaya baginya? Dia bisa meledak jika tidak ada yang membimbingnya." Xiao Lei menunggu di sisi kolam, dan ketika Ming Yue muncul, dia berbicara fasih.

Ming Yue tersenyum dingin. "Jangan salah sangka, dia bocah yang sangat licik. Bahkan merasa bisa menjebakku... tenang, tidak akan ada yang terjadi padanya."

Xiao Lei melihat ekspresi Ming Yue sangat berbeda dari biasanya—lebih bersemangat dan berwarna.

"Aku sudah meminta Bai Yun untuk datang, dia yang akan mengantarkan bocah itu kembali. Jangan biarkan bocah itu terlalu lama di sini, kau paham maksudku, kan?"

"Aku tahu, aku sudah beri batas waktu. Dia akan keluar sebelum senja dan kembali ke tempat asalnya besok pagi. Kau awasi saja dia, aku akan pergi ke Tetua Agung untuk menenangkan diri." Ming Yue memandang kolam sekali lagi lalu berbalik pergi, meninggalkan Raja Serigala Petir yang hanya diam memandangi punggungnya.

"Seberapa spesial bocah itu sampai membuatnya begitu tertarik?" Xiao Lei memandang kolam dengan tatapan serius.

1
Intan
untuk bab 31 sebentar lagi bakal author update
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Tanaman Roh dari Ming Yue kan banyak dan Lelang saja
Joe Maggot Curvanord
gass thorr
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya
Nanik S
Laaanjut
Nanik S
paviliun Harta
Nanik S
Ternyata ibunya dari Klan Yin
Nanik S
Lanjut yerus
Wayan Sudarta
waktu di dimensi Ming Yue lin Feng sudah berada di q inti kok sekarang q memadat
Intan: MAAF YA SEBELUM NYA AUTHOR SALAH TULIS DAN AUTHOR SUDAH REVISI ULANG 🙏🙏🙏
total 1 replies
Nanik S
Spirit Best tingkat tinggi tapi kayak Kucing ya sama saja
Nanik S
Hubungan apa
Nanik S
Ternyata Lapar
Nanik S
Panter yang bisa diajak bertarung
Nanik S
Dunia dimensi memang berbeda dengan Dunia Fana
Intan
AUTHOR MAU MINTA MAAF DARI BAB 2, 3, 4, 23, 24, 25. BANYAK PENYEBUTAN NAMA TOKOH YANG SALAH DAN SECEPATNYA AUTHOR AKAN REVISI ULANG 🙏🙏🙏
Nanik S
Masa mau berguru ke Ming Yu
Nanik S
Lin Feng jangan tinggalkan Ayah ibumu
Nanik S
Laaaaanjuuuuut
Nanik S
Lin Feng... jangan biarkan merebut Harta Phonik
Nanik S
Phonik melindungi calon Anak2nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!