NovelToon NovelToon
A Modern Soul In A Young Widow'S Body

A Modern Soul In A Young Widow'S Body

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Janda / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8.Kebosanan.

Rumah keluarga Wu tak lagi sama seperti dulu. Perubahan yang awalnya nyaris tak kentara, kini mulai terasa di setiap sudut rumah itu,seperti embusan angin baru yang perlahan menghapus debu masa lalu.

Para pelayan yang dulu gemar membisikkan ejekan di balik punggung Zi ning, kini berjalan lebih hati-hati saat melewatinya.

Mereka yang dahulu melemparkan pandangan sinis dan senyum mengejek, kini menundukkan kepala sopan, menawarkan teh hangat, dan memastikan semua kebutuhannya terpenuhi tanpa diminta.

Dulu, setiap langkah Zi ning seolah mengundang penilaian. Gerak-geriknya diawasi, ucapannya disepelekan, bahkan kehadirannya dianggap sebagai beban dari keluarga yang tak pantas diperlakukan layak.

Tapi sekarang, setelah segala yang terjadi, ada semacam rasa bersalah yang perlahan tumbuh di wajah-wajah itu.

Mata-mata yang dulu tajam dan menghina, kini tampak menghindari tatapannya atau mungkin karena malu, atau karena mereka mulai menyadari siapa sebenarnya perempuan yang selama ini mereka remehkan.

Tak sedikit di antara mereka yang kini berusaha mendekat, menebar senyum, menanyakan kabar, bahkan memuji gaun yang dikenakan Zi ning.

Tapi baginya, semua keramahan itu terasa asing yang seperti topeng yang dipakai terlalu mendadak. Ia membalas dengan anggukan ringan, tetap menjaga wibawa dan sikapnya seperti biasa, namun dalam diam ia tahu yaitu rasa hormat itu bukan datang dari hati, melainkan dari perubahan situasi.

Semenjak Zi ning dengan sigapnya membantu pelayan Qiu yang mereka hormati, yang membuat perubahan sikap mereka pada Zi ning walaupun tidak semuanya.

Zi ning yang berada di dalam kamar setelah melakukan ritual pagi, ia mengambil nafas dalam-dalam menandakan ia sudah merasa bosan.

Ah..

"Bosan.., kenapa tidak berpindah kemasa depan?. Malah berada di tubuh janda muda yang selalu dikekang oleh keluarga suaminya" Gerutu kesalnya sambil marah-marah sendiri.

"Aku memang tidak beruntung! "

Setelah mengucapkan itu ia duduk lemas di kursi tua yang ada dikamarnya, suara detungan kaki seseorang berlari mendekati kamar Zi ning.

Ternyata itu Yue, yang datang langsung membuka pintu kamar nyonyanya.

"Nyonya.., kamu di mana? " Tanyanya sambil pandangannya mencari sosok Zi ning dalam kamarnya.

Dengan nada pelan Zi ning menjawab tanpa gairah. "Aku disini..."

Langsung saja Yue menoleh dan berjalan kearah nyonya nya,"Nyonya.., tahu tidak sekarang para pelayan dapur saat aku minta untuk membuatkan sarapan untuk nyonya. Mereka langsung mengerjakannya tanpa berdebat dulu"

"Iya.. " Jawabnya dengan lemas.

"Nyonya kenapa?, aku lihat nyonya tidak bersemangat"

"Aku bosan Yue, pekerjaan ku kalau tidak urusan sembayang, dapur, sembayang lalu dapur lagi. Terus begitu.. "

"Kalau begitu kita menyulam, atau menjahit"

"Pekerjaan itu membosankan Yue! "

Lalu setelah mereka berdua terdiam sejenak, Zi ning langsung berdiri dengan senyum di wajahnya.

"Yue, siapa yang ditugaskan untuk berbelanja urusan rumah di luar? "

"Pelayan Qiu, karena ia sedang sakit jadi Nian yang menggantikannya"

Zi ning lalu menarik lengan Yue, "Kalau begitu ayo kita temui Nian! "

"Tunggu... Nyonya..! "

Akhirnya mereka berdua pergi dari kamar Zi ning dengan tergesa-gesa,Zi ning berlari keliling rumah keluarga Wu untuk menanyakan keberadaan Nian.

Dan akhirnya mereka berdua mendapatkan informasi tentang keberadaan Nian, ia berada di belakang rumah keluarga Wu untuk memberi makan hewan ternak keluarga Wu.

Di halaman belakang rumah keluarga Wu yang luas dan sunyi, udara pagi terasa segar dengan aroma dedaunan basah dan jerami.

Zi ning dan Yue berjalan perlahan menyusuri jalan batu kecil yang mengarah ke kandang ternak. Suara ayam berkokok dan gemericik air dari sumur tua menemani langkah mereka.

Di kejauhan, sosok seorang gadis tampak sibuk di antara kandang-kandang kayu. Ia sedang menaburkan biji-bijian ke tanah sambil bersenandung pelan. Rambutnya yang dikuncir rapi terlihat sedikit basah terkena embun pagi.

"Yue, itu Nian!" ucap Zi ning lirih, sedikit terkejut sekaligus lega.

Yue mempercepat langkahnya. "Nian! Kau di sini rupanya!"

Nian yang sedang memberi makan ayam dan kambing peliharaan keluarga Wu itu menoleh. Matanya membulat saat melihat nyonya muda dan Yue itu menghampirinya.

Nian membungkuk dengan hormat kepada Zi ning. "Ada apa nyonya? "

"Nian, kapan kamu pergi keluar untuk berbelanja kebutuhan rumah?"

"Besok pagi nyonya, memang nya ada apa? "

"Kalau begitu aku gantikan atau aku ikut dengan mu"

"APA? " Teriak terkejut kedua pelayan itu.

"Nyonya, jangan bercanda. Ini tidak baik, nyonya jika ketahuan akan dihukum nyonya besar" Ucap Yue.

"Benar nyonya, kalau nyonya besar sampai tahu saya akan dihukum. Bisa-bisa saya diusir dari rumah ini! " Tolak Nian ketakutan.

"Tapi, aku bosan terus dirumah sepanjang hari" Jawab Zi ning dengan cemberut.

kedua pelayan itu terdiam,mereka juga tidak tega melihatnya seperti itu.

"Nyonya, bagaimana kalau nyonya minta tolong kepada tuan muda ketiga atau kedua" Saran Nian.

"Nian benar, nyonya! "

Zi ning pun terdiam, karena dirinya belum sempat berinteraksi dengan kedua saudara iparnya itu.

"Tapi menurut kalian siapa dari dua tuan muda ini bisa diajak kerjasama? "

"Menurutku tuan muda kedua" Jawab Nian.

"Jangan!, dia itu hidung belang. Apa nyonya ingat nyonya di hukum karena tuan muda kedua"

"Jadi tuan muda ketiga! " Seru Zi ning dengan semangat.

"Tapi tuan muda ketiga orang nya sulit untuk didekati"

"Justru orang yang sulit didekati itu, tantangan untuk ku! " Jawabnya sambil tersenyum.

Beberapa hari telah berlalu sejak kepulangan Zi ning merencanakan untuk mendekati saudara ipar keduanya.

Meski para pelayan mulai bersikap lebih hormat padanya, suasana rumah itu tetap terasa asing dan dingin, terutama karena sebagian besar anggota keluarga jarang terlihat termasuk tuan muda ketiga, saudara iparnya yang terkenal pendiam dan berhati beku.

Zi ning telah mendengar banyak tentang pria itu. Ia dikenal cerdas, namun jarang bicara, dan tak pernah terlihat akrab dengan siapa pun, bahkan keluarganya sendiri.

Namun hari itu, di teras samping rumah utama, Zi ning melihat kesempatan.

Ia mendengar dari pelayan bahwa tuan muda ketiga sedang berada di ruang belajar miliknya.

Dengan langkah tenang namun pasti, Zi ning mendekat ke halaman samping, tempat di mana sang tuan muda tengah duduk dengan tenang dengan buku-bukunya.

Zi ning mengetuk pintu bersama Yue di belakangnya sambil membawa makanan kesukaan tuan muda ke tiga, suara lembut Zi ning memanggilnya dengan perlahan.

"Saudara ipar, boleh aku masuk ada yang aku mau bicarakan dengan mu" Suara pelan Zi ning dibalik pintu ruang belajarnya siang itu.

Tuan muda ketiga lalu memperbolehkan Zi ning masuk kedalam ruangannya, pintu pun terbuka dan untuk pertama kali Zi ning melihat dari dekat tuan muda ketiga saudara suaminya itu.

Ia mengenakan jubah panjang berwarna abu-abu tua yang menambah kesan dingin pada auranya, dengan duduk tenang memandang Zi ning yang berjalan masuk kedalam ruangannya bersama Yue.

"Saudara ipar, aku bawakan kue kesukaan mu"

"Katakan saja, apa mau kakak ipar? "Dengan wajah tegasnya.

" Aku suka adik ipar ketiga tidak basa-basi. Langsung saja ke intinya, boleh aku ikut kamu besok keluar ke ibukota? "Wajahnya penuh harap.

Langsung jawaban tegas tanpa memandang Zi ning. " Tidak "

Zi ning sempat kesal, tapi ia berusaha untuk meredam amarahnya.

Sambil tersenyum getir, "Kenapa kamu bilang tidak?, berikan aku penjelasan kenapa aku tidak boleh ikut. Apa hanya karena aku seorang janda? "

"Jika tahu alasannya kenapa kakak ipar tanya? "

Pandangan tajam dilempar kearah tuan muda ketiga, dan Yue yang berada di belakang berusaha membujuk nyonya nya untuk pergi.

"Ayo nyonya kita pergi saja! " Bisik Yue dengan pelan.

"Tidak, aku tidak akan menyerah sebelum aku taklukan tuan muda dingin itu" Jawabnya dengan pelan.

"Tapi.. "

"Adik ipar, bisakah kamu tolong aku. Hanya karena aku seorang janda, apa tidak boleh melihat dunia luar?. Bukankah aku menjadi janda karena suamiku menolongmu? "

Ucapan Zi ning membuat tuan muda ketiga tidak bergerak, yang tadinya ia sibuk menyalin tulisan tiba-tiba ia memegang puasnya hanya diam sehingga tinta yang ada di puasnya menetes dengan perlahan.

1
Alan Banghadi
Rasain kamu tuan muda hu bahkan itu belum cukup dengan matinya li mei
Alan Banghadi
Zi Ning yg sabar ya karena Li mei sudah mati😭😭😭
Alan Banghadi
Kasihan li mei malah mati bahkan di perkosa dan di bunuh😭😭😭.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡
Alan Banghadi
Jangan2 li mei mati di bunuh sama tuan muda keluarga hu aduh jangan sampe
Alan Banghadi
Ternyata yg membunuh pelayan tua itu Tian mudah Hu sendiri astaga 🤦🏻
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning dan Yue akan berjuang dari nol
Alan Banghadi
Akhirnya li hua yg Berti dak
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning akan berkumpul lagi dengan keluarganya
Alan Banghadi
Bagus semoga ketahuan perlakuan Keluarga terhadap Zi ning
Chen Nadari
ambil thor.ksh dia dimensi /Casual/
Chen Nadari
semoga buruan keluar dr keluarga laknat
Chen Nadari
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!