NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hubungan Tanpa Status

Hubungan seperti apa ini? Sudah memanggil sayang, bahkan tidur bersama. Dan Arian selalu pulang ke Apartemennya setiap hari, bahkan sudah menyimpan beberapa baju di lemari miliknya. Lalu, ini hubungan seperti apa? Karena tidak ada status yang jelas. Hanya terikat karena sebuah perjanjian dan hutang.

Setiap pagi Regina selalu menyiapkan sarapan untuk berdua. "Bahkan aku sudah seperti seorang istri, menyiapkan baju gantinya dan sekarang menyiapkan sarapan juga"

Kesehariannya bertambah, selain pergi bekerja, dia juga harus melayani pria yang tiba-tiba selalu pulang ke Apartemennya ini. Hubungan mereka yang tidak jelas, tapi sudah tidur bersama dan menghabiskan waktu bersama.

Sarapan bersama, Arian yang terkadang mengantar Regina ke Kantornya. Sekarang Regina jadi jarang sekali pergi membawa mobil sendiri, karena Arian selalu melarang. Entahlah, tapi Regina merasa itu adalah sebuah perhatian dari Arian yang tidak bisa dia tolak.

Regina tetap senang dengan perhatian yang diberikan oleh Arian.

"Nanti aku pulang sedikit malam, kau pulang naik taksi saja"

"Iya, aku bisa naik taksi"

Arian mengecup kening dan bibirnya sebelum Regina turun dari mobil. Dan Regina pun selalu menyempatkan mencium punggung tangannya. Hal yang biasa dilakukan sepasang suami istri. Tapi mereka sudah terbiasa melakukan hal ini, seolah ini menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap berpisah.

"Hati-hati di jalan"

"Iya, nanti aku hubungi jika sudah sampai"

"Iya"

Regina turun dari mobil dan masuk ke dalam Perusahaan. Tidak sengaja bertemu dengan Arina yang baru keluar dari lift, ketika Regina menunggu di depan pintu lift.

"Loh, mau kemana?" tanya Regina.

"Aku cuma datang mengantar berkas dari Kak Rean. Aku juga mau kembali bekerja, meski dia agak cemberut karena aku tinggal lagi" ucap Arina sambil terkekeh.

Arina adalah Sekretaris dari Kakak sepupunya yang memegang Perusahaan utama Keluarga Demitri, yaitu suami dari adiknya Regina. Dan mungkin seperti sebuah takdir, mereka hanya berputar diantara dua keluarga ini.

"Yaudah, aku ke atas dulu ya. Sebentar lagi ada rapat"

"Iya Gin, aku juga mau pergi dulu"

Arina sudah melangkah melewati Regina, ketika wajahnya menunjukan keraguan, langkah kakinya ikut berhenti. Dia berbalik tepat saat pintu lift tertutup.

"Gin..." Arina menghela napas pelan, akhirnya dia kembali melanjutkan langkahnya. "Sebaiknya nanti aku tanyakan di lain waktu"

Sampai di meja kerjanya, Regina langsung menyiapkan beberapa berkas dan file untuk rapat pagi ini. Mengecek secara berkala karena dia takut akan ada kesalahan yang tidak terlihat.

Dering ponsel mengalihkan fokusnya, Regina segera mengambilnya dan menerima telepon dari Arian.

"Iya Sayang, kenapa?" Hah... akhirnya Regina terbiasa memanggilnya seperti itu.

"Aku baru sampai"

"Em, baiklah, aku mau pergi ke ruang rapat sebentar lagi. Sudah dulu ya"

"Jangan lupa makan siang, sampai ketahuan kau mengabaikan makan, aku akan susul kesana!"

"Iya, iya tidak akan lupa"

Setelah memutus sambungan telepon, Regina menyadari jika Samuel sudah berdiri di depan meja kerjanya sejak tadi. Regina segera membawa berkas yang akan dibawa untuk rapat pagi ini.

"Jangan sampai kau terluka karena terlanjur tenggelam ya"

Regina hanya diam, sepertinya Samuel memang mengetahui apa yang sedang terjadi pada Regina saat ini. Namun, Regina juga tidak berani mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, dia hanya diam saja mendengar ucapan Samuel barusan.

*

"Re, belum pulang?"

Saat Regina masih menunggu di depan Lobby Perusahaan, seorang teman kerja datang menghampiri.

"Eh, Ben, aku sedang menunggu taksi online, tapi belum juga datang. Malah sudah mendung lagi"

"Loh, biasanya bawa mobil sendiri 'kan?"

Regina terdiam sejenak, ya biasanya dia memang membawa mobil. Tapi sudah hampir 2 minggu dia tidak lagi membawa mobil sendiri, karena Arian yang selalu mengantar dan menjemputnya. Hanya hari ini saja Arian tidak bisa datang menjemput karena dia ada pertemuan penting.

"Mau bareng aja? Lagian kita satu Gedung"

Ya, Ben juga tinggal di Gedung Apartemen yang sama, hanya berbeda lantai saja. Regina terdiam sebentar, dia mengecek ponselnya dan menyadari jika pesanan taksi onlinenya malah di batalkan.

"Yah beneran di batalkan"

"Yaudah, kamu bareng aku aja. Sudah mulai turun hujan"

"Em, gak papa nih Ben? Aku gak repotin kan?"

"Enggak, kayak sama siapa aja"

Akhirnya Regina pulang bersama dengan Ben, karena mereka juga tinggal di satu Gedung yang sama.

Saat mobil baru saja masuk ke area besement Apartemen, ponsel Regina berdering. Segera dia menjawab telepon dari Arian itu.

"Hallo" Regina melirik ke arah Ben yang mengemudi, tidak mungkin dia memanggil sayang pada Arian di depan pria itu. "Iya, ini aku baru sampai. Kamu kapan pulang?"

"Sudah sampai Re"

Regina menoleh dan mengangguk pada Ben yang sudah mematikan mesin mobilnya. "Terima kasih ya Ben"

"Iya, santai saja"

Regina turun dari mobil, berjalan duluan ke arah lift. Melihat sejenak layar ponselnya yang masih tersambung telepon, tapi tidak terdengar suara Arian lagi.

"Hallo?"

"Kau pulang bersama siapa?"

Suara yang terdengar rendah, namun penuh dengan penekanan. Regina sampai menelan ludahnya kasar, melirik Ben yang sekarang berdiri disampingnya.

"Kenapa Re?" tanya Ben yang merasa heran karena Regina yang menatapnya begitu lekat.

"EM, ti-tidak papa" jawab Regina dengan gugup.

"Oh masih bersamanya ya, pantas tidak menjawab pertanyaanku. Tunggu aku pulang!"

Sambungan telepon langsung terputus, seketika Regina menelan ludah kasar sambil menatap layar ponsel yang sudah mati. Mendengar suara Arian yang penuh penekanan, sudah pasti pria itu dalam keadaan kesal.

"Siapa yang telepon Re?" tanya Ben, mereka sudah masuk ke dalam lift sekarang.

"Em, bu-bukan siapa-siapa. Hanya teman"

Regina memegang ponselnya dengan erat, sebuah notifikasi pesan masuk, Regina membukanya dan itu memang dari Arian.

Berani sekali kau bersama pria lain dibelakangku!

Regina membaca pesan itu dengan tangan bergetar. Aduh, bagaimana ini? Dia marah seperti menemukan aku selingkuh saja. Gumamnya dalam hati.

Saat sudah hampir sampai di lantai Ben yang satu lantai di bawah Apartemen Regina berada. Ben, berpamitan dan keluar dari lift.

"Terima kasih ya sudah izinkan aku ikut pulang hari ini"

"Iya Re, santai saja"

Pintu lift kembali tertutup, Regina kembali memikirkan tentang Arian. Sudah pasti akan ada kemarahan besar hari ini.

"Ah, apa yang akan dia lakukan ya?"

Bersambung

1
ken darsihk
Aq sdh di sana 👍👍
Mei.Na
/Smile//Good/
sagi🏹
kaka othor kenapa di cepetin tamat nya.
dika edsel
tiba2 udah tamat ajah...,tp gkpo2 sih mereka juga udah bahagia, takutnya klo diterusin entar sama othornya dimunculin pelakor..iih ngeri..!! ditunggu karya lainnya ya mak..terima kasih❤️
nonoyy
thanks thor cerita ny bagus dan happy ending semua, di tunggu karya selanjutnya 🙏🤩🌹
Rani R.i
cepet amat tamat thourr,,gpp dehhh nungguin cerita selanjutnya

terimakasih banyak thour,,akhir nya tamat dan happy ending🥰🥰🥰🥰🥰
ken darsihk
Eehhh langsung END yak
BTW makasih author , di tunggu karya berikut nya 💪🏼💪🏼😍😍
dika edsel
entar takutnya klo si kakek dateng malah kacau.. bukannya suuzon ya..tp aku belum percaya sama kakek ini..,dia beneran udah Nerima regina atau belum ..kok terkesan mudah banget gitu..!! kakek kamu kan sedikit licik.. jd ya begitulah...sulit mempercayai org macam si tua ini.
mbok Darmi
beneran ini kakek nenek aruan setuju mulus banget kok jadi curiga jgn sampai mereka berdua mr gagalkan acara pernikahan Arian dan regina, kelihatannya perlu melibatkan rean dan samuel
ken darsihk
Ikut deg deg an tapi alhamdulillah nya semua tidak seperti yng di bayang kan
Peluk sayang kakek nenek nya Arian 🤗🤗
ken darsihk
Benar Arian jangan terlalu egoist ingat Regina dan anak nya bukan hanya butuh diri mu , tapi mereka juga butuh makan dan butuh biaya
Jadi tetap semangat
sagi🏹
semoga ini awal yang baik untuk Arian dan regina menjalani kehidupan mereka tanpa adanya tekanan dari keluarga Arian bantuan dari rean membawa angin segar untuk Arian dan kedepanya kehidupan Arian dan regina akan lebih baik dan harmonis minim drama.
dika edsel
kemana perginya mak othor yah...udah menjelang malam tumben belum up...???
nonoyy
bahagia akhirnya mereka bisa bersama kembali.
ken darsihk
Benar Regina jngn mengulang kesalahan yng sama , yng akhir nya lahir lah adik nya Raifa
Menikah dulu lah baru na ni nu ne no 😂😂😂
Pujiastuti
akhirnya mereka bisa bersatu juga semoga ngak ada lagi masalah yang bisa membuat mereka berdua terpisah lagi
nonoyy
hiks.. hiks.. aq nangis lagi bacanya keputusan yg baik arian pergi dan memulai hidup yg baru dan bahagia bersama regina dan reifa 🤧🤧🤧
4U2C
semuanya akan baik bagi ARIAN maupun EVE,,kerana tanpa cinta takkan ada kebahagiaan,,yang ada kebencian,,sangat lama untuk memupuk hati untuk menyintai pasangan kita kalau tidak ada cinta dari mula,,memang sukar untuk melepaskan EVE juga wanita baik-baik,,tapi kerana tekanan membuat ARIAN susah untuk menyintai EVE,,terkebihnya cinta ARIAN sudah terpaut sama REGINA dan sudah ada RAIFA diantara mereka..biar enggak ada kedudukkan yang tinggi janji ada kebahagian dan keja yang halal hidup tetap diteruskan ARIAN demi anak dan isterimu nanti...
Jeng Ining
syukurlah ada yg waras😮‍💨, knp sbg seorg papa kok masih gamau anaknya dicereikan scr sah, pdhl udh jelas tidak diinginkan oleh Arian bahkan tidak pernah disentuh loh (etapi entah ya si papa ini tau engga fakta ini) dn anaknya sndiri pun sudh setuju utk bercerei
sagi🏹
di sini yang masih waras pemikiran nya cuma mama Delia dan juga bersikap bijak mama Delia tau segala sesuatu yang di paksakan tidak akan membuat orang bahagia dan nyaman dan yang kentara bersikap egois disini kakek Arian dan papa nya eve mereka tidak mau memahami perasaan Arian cenderung memaksakan kehendak masing2 agar eve dan Arian tetap bersama ortu yang egois.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!