Alreni Kirana adalah seorang yatim piatu yang tinggal di sebuah apartemen bersama sahabat nya, kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan pesawat saat akan pulang untuk menemui Reni yang habis memenangkan pertandingan taekwondo. paman dan bibi nya ingin Reni tinggal bersama mereka, karna mereka ingin merasakan mempunyai anak perempuan karna anak mereka dua dua nya laki laki, tapi Reni menolak karna alasan ingin hidup mandiri.
"Sial kenapa harus masuk ke novel yang itu sih"
......
"aduh gue harus kabur kemana ini" gumam nya berkata
"ketemu lo gak bisa kabur lagi" ucap seseorang dari belakang memegang pundakku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ati Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2.baca novel
"SISKA LO APAIN RUANG TAMU GUE KENAPA BISA BERANTAKAN KAYA GINI HAH?? "
Siska yang sedang di kamar kaget ketika mendengar teriakan Reni dari ruang tamu, seperti nya Siska harus menghindar dari amukan si Reni bisa bahaya nih kalau Siska ketangkap
di ruang tamu, Reni yang marah langsung menuju depan pintu kamar Siska dan mengetuk nya dengan kasar
brak
brak
"SISKA BUKA PINTU LO DAN PERGI BERSIHKAN RUANG TAMU NYA, JIKA TIDAK KOLEKSI MAINAN LO GUE BUANG"ucap Reni teriak dari luar kamar Siska
brak
brak
" Buka nggak Siska"teriak Reni lagi
"iya iya, bentar gue lagi skinkeran nih" jawab Siska dalam kamar nya.
"SEKARANG" ucap Reni
"okay fine" ucap Siska yang pasrah dan berdiri menuju pintu kamar nya
klik
"apasih Ren? " tanya Siska
"bersihkan ruang tamu gue sampai bersih" jawab Reni yang menunjukan wajah jutek nya
"kan bisa sewa orang Ren kenapa harus gue yang bersihin" ucap Siska yang malas untuk di suruh membersihkan
"enak aja, lo yang berbuat dan lo juga harus tanggung jawab" ucap Reni yang berkata bijak walaupun masih dengan wajah jutek nya
"baik lah gue bersihin, tapi wajah nya jangan jutek kek gitu dong, senyum biar cantik" ucap Siska yang mencoba menghibur Reni.
dan Siska pun pergi ke ruang tamu untuk membersihkan sampah cemilan nya, walaupun Reni marah pada sahabatnya tapi Reni juga nggak tega melihat sahabat nya membersihkan sendirian dengan sampah yang banyak itu, jadi Reni inisiatif untuk bantuk
Reni mengambil sampah yang berada dekat pintu, sedangkan Siska membersihkan sampah sampah yang berada di sekitar sofa.
2 jam berlalu
semua sampah sudah dibersihkan kini mereka berdua duduk di sofa sambil melap keringat mereka
"Reni gue mau ke kamar dulu pengen mandi gerah" ucap Siska yang meminta izin ke Reni
"gue juga pengen mandi, udah sore soal nya" ucap Reni yang mulai beranjak dari sofa menuju kamarnya
malam harinya
Tok
Tok
"Ren gue pengen izin, pergi ke acara keluarga gue, lo mau ikut gak? " tanya Siska dari luar
"nggak deh Sis gue di rumah aja, kalau disana nanti nggak enak sama keluarga lo"jawab Reni dari dalam kamar
" okey, gue pergi dulu jangan lupa baca novel yang gue buat bye"ucap Siska mengingatkan Reni
"iya pasti gue baca" jawab Reni
"ada ada aja si Siska ini" ucap Reni lagi
Reni beranjak dari kasur nya dan mengambil novel yang di berikan oleh Siska kepada nya, dan Reni kembali ke kasur dan mulai membaca nya. tak lama setelah Reni pun mulai kesal dengan novel yang diberikan Siska itu
"sialan lo Siska, kenapa nama gue harus di jadikan pameran antagonis yang polos polos bangsat hah" ucap Reni yang kesal
"ini lagi, masa novel nya tentang mafia gini dan banyak adegan sadisnya"
"hadeh meninggoy juga lo antagonis, eh kan itu nama gue ya"
"eh udah ketebak ini mau menjebak lah"
banyak lah makian yang keluar dari mulut nya si Reni ini, dari awal baca novel hingga novel itu tamat. yang membuat nya paling kesal adalah di mana dalam novel itu Reni menjadi antagonis polos dan munafik, harus nya di buat badas kaya gue bukan yang menye menye
"hmp bikin kesal aja novel yang di buat nya, mending tidur" ucap Reni yang sudah mengantuk
Reni meletakkan novel itu di meja samping kasur nya, dan mematikan lampu. perlahan matanya mulai tertutup dan pergi lah ke dunia mimpi, tapi cahaya dari buku novel itu bersinar terang ada ada cahaya terang mulai mendekati Reni dan setelah menyentuh Reni bruk, novel itu jatuh ke lantai. entah apa yang terjadi.