Alfino seorang siswa SMA yang sangat rajin, ia dari keluarga sederhana dan seorang anak yatim. Ibunya pembuat kue, dan ia yang menjual kue itu di sekolah dan keliling komplek, untuk kebutuhan hidup dan bayar hutang mendiang ayahnya.
Ia sering di bully di sekolah dan di jauhi tetangga karena Almarhum ayahnya pencuri dan tukang judi. Barang jualannya juga sering rusak, sehingga tidak bisa di jual.
Hingga suatu hari, kue-kuenya di hancurkan oleh anak kepala sekolah itu, membuat ia sangat marah, tapi apa yang ia dapat? Perlakuan buruk yang ia terima. Sementara guru tidak ada yang menolongnya, mereka malah tersenyum sinis karena berpihak pada kepala sekolah. Tidak ada perlakuan adil untuknya. Ia pulang dalam keadaan terluka, dan jatuh pingsan di pinggir jalan.
Tanpa sadar, ia mendapatkan sebuah sistem, yaitu sistem Jual Beli barang, sistem yang mengubah hidupnya. Setiap ia menjual beli barang, maka akan mendapatkan hadiah menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27 Membeli Ponsel Untuk Ibu.
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
...Happy Reading...
...⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️...
"He he he he, iya sebentar," kata Karyawan itu cengengesan.
Karyawan itu pun mengambil beberapa ponsel yang harga 1-2 juta dan meletakkan di atas meja.
"Ayo pilih yang mana?" tanya karyawan itu.
Alfino melihat-lihat ponsel itu, Kira-kira mana yang bagus untuk ibunya.
"Kamu kan orang kaya, kenapa tidak beli hp mahal saja?" tanya karyawan itu penasaran.
"Saya tidak kaya kak," jawab Alfino dengan nada lembut.
"Terus itu motor siapa?" tanya karyawan itu menujukan ke arah motor Alfino.
"Itu motor saya," jawab Alfino melihat ke arah motornya di mana orang-orang masih asik berfoto. Mereka tak ingin membuang kesempatan untuk tidak berdiri dengan motor mahal di dunia itu sementara Alfino sendiri tidak tahu jika motornya itu dalam motor termahal di dunia dan limited edition.
"Ya berarti kamu orang kaya. Jarang-jarang ya ada anak orang kaya, tapi merendah, biasanya orang kaya itu sombong, tapi kamu enggak mah," kata Karyawan itu tersenyum kagum dengan sifat Alfino yang rendah hati.
Alfino mengerutkan alisnya, karena ia memang orang miskin, itu semua hadiah dari sistem saja.
"Kak, saya mau yang ini saja, berapa?" tanya Alfino.
"Yang ini 1.935.000," jawab karyawan itu.
"Ya udah, saya mau yang ini saja," kata Alfino.
"Baiklah, saya bungkus ya," kata karyawan itu mengambil paperbag.
Alfino mengeluarkan uangnya dan memberikan kepada karyawan itu.
Ting!
[Saldo Anda di kurang 1.935.000]
[Sisa Saldo Anda 6.000.000]
"Terima kasih ya. Oh ya, boleh kab saya foto sama motor kamu," kata karyawan itu.
"Oh boleh." angguk Alfino.
Karyawan itu meminta temannya untuk berfoto dengan motor Alfino.
"Terima kasih ya, sering-sering datang ke sini," kata karyawan konter itu.
"Ya sama-sama." angguk Alfino. Alfino pun naik motornya dan perlahan-lahan melaju di jalanan raya yang banyak pengendara berlalu lalang.
"Semoga saja ibu suka dengan ponsel ini, lagian ponsel ini juga mudah aku untuk menghubungi ibu," ucap Alfino.
Hari tak terasa sudah hampir gelap, perut Alfino juga sangat lapar, seharian belum makan, ternyata tubuhnya kuat juga.
Sesampainya di rumah, Alfino mendegar suara televisi yang sangat besar itu hampir memecah rumah.
"Ini pasti ibu yang nonton televisi tapi nggak bisa ngecilin volume suaranya," tebak Alfino sambil membawa barang yang ia beli di toko 35 dan ponsel.
"Ibu, aku pulang!" kata Alfino.
Tapi karena suara dentuman televisi itu membuat ibunya tidak sadar jika anaknya sudah pulang.
"Orang tua ini, apa telinga tidak sakit mendegar suara televisi yang menggelegar ini," gumam Alfino, ia mengambil remote dan melihat ada tulisan tambah dan kurang.
"Sepertinya ini tombolnya," kata Alfino mengecilkan suaranya dah barulah Gamira sadar jika Alfino pulang.
"Eh Alfino, kamu sudah pulang," ucap Gamira terlihat senang.
"ibu, apa tidak sakit mengar suara televisi?" tanya Alfino meletakkan barang di atas meja, kalau duduk di samping ibunya.
"Nah," Alfino menyodorkan paper bag itu kepada ibunya.
"Apa ini?" tanya Gamira penasaran, ia membuka paper bag dan melihat isinya ponsel.
"Ponsel?" tanya Gamira.
"Iya ibu, nanti Ibu kalau ada apa-apa kan bisa telpon aku," kata Alfino.
Seketika ibunya menangis.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...