NovelToon NovelToon
Selepas Kau Selingkuh

Selepas Kau Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Pelakor
Popularitas:210k
Nilai: 5
Nama Author: REZ Zha

Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.

Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.

Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.

Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Mendapat Promosi Jabatan

Andra sedang memperhatikan memorandum of understanding yang diserahkan oleh Nathan tadi padanya. Dia berencana melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan otomotif ternama di Jerman.

Tok tok tok

Andra melirik ke arah pintu ketika terdengar suara ketukan dari luar, tak lama Rachel masuk ke ruangannya.

"Maaf, Pak. Karyawan yang bernama Kirana sudah menunggu di luar." Rachel memberitahu jika Kirana yang dicari oleh Andra sudah ada di luar ruangan Andra.

"Suruh dia masuk!" sahut Andra.

"Baik, Pak."

Tak lama setelah Rachel menyahuti, netra Andra mendapati sosok wanita cantik melangkah masuk ke ruangannya.

Anda dibuat tertegun dengan kecantikan Kirana yang ternyata lebih cantik dari foto Kirana yang ia lihat di data karyawan.

"Selamat siang, Pak. Bapak memanggil saya?" tanya Kirana setelah berada di dalam ruangan Andra.

Suara Kirana terdengar, membuat Andra terkesiap dari ketertegunannya mengagumi kecantikan Kirana.

"Oh, benar. Silakan duduk!" Andra menyuruh Kirana untuk duduk di hadapannya.

"Baik, Pak." Masih dengan jantung berdegub kencang Kirana menarik kursi dan mendudukinya.

"Kamu boleh kembali ke mejamu Rachel!" melihat Rachel masih berdiri di pintu, tak segera meninggalkan ruangan, Andra lalu menyuruh sekretarisnya itu untuk keluar.

"Oh, baik, Pak." Rachel pun menutup pintu dan keluar dari ruangan Andra.

"Maaf, Pak. Kalau boleh saya tahu, ada masalah apa saya dipanggil kemari?" Walaupun Kirana menduga Andra memanggilnya karena masalah Nabila, tetap saja Kirana merasa penasaran akan respon dari Andra. Tak munafik, ia pun berharap diberi kenaikan gaji atau siapa tahu bisa naik jabatan lebih tinggi dari yang ia jalani sekarang.

Andra terus memperhatikan Kirana. Tak terlihat rasa bangga yang ditunjukkan Kirana, padahal wanita itu yang sudah menolong putrinya kemarin. Mungkin, seandainya Nabila tidak memberi tahu, dia tidak akan pernah sadar kalau ada pegawainya yang telah menyelamatkan putri tercintanya.

"Kamu yang kemarin menolong anak saya dari jambret?" Andra menanyakan kebenaran cerita Nabila.

"Oh, itu ... kebetulan kemarin saya ada di lokasi dan melihat ada yang berteriak jambret. Awalnya saya tidak tahu kalau itu putri Bapak." Kirana sedikit menceritakan peristiwa yang terjadi kemarin.

"Kamu juga mengantar anak saya pulang?" Andra mencocokkan cerita Nabila dan Kirana.

"Putri Bapak tidak ada yang menemani, kasihan kalau di luar sendiri, karena itu saya tawarkan tumpangan. Maaf, kalau saya lancang membawa putri Bapak menggunakan mobil saya." Kirana meminta maaf pada Andra, karena membawa Nabila pulang dengan mobil sejuta umat miliknya.

"Kenapa kamu tidak melapor ke saya kalau kemarin anak saya mengalami penjambretan?"

Kirana terkesiap mendengar ucapan Andra. Dari nada yang terucap dari mulut Andra terkesan kalau Andra seolah menyalahkannya.

"Maaf, Pak." Kirana menundukkan kepalanya. Dia merasa perbuatan baiknya malah berbuah teguran dari Andra, karena dirinya terkesan menutupi. Lagi pula ia tak merasa berkewajiban memberitahu Andra, sebab ia tak ingin dikira cari muka.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di kantor saya?" tanya Andra kemudian.

"Sekitar sembilan tahun, Pak," jawab Kirana.

"Sembilan tahun?" Andra terkejut, dia tak menyangka ternyata Kirana sudah cukup lama berada di perusahaannya. Tapi, kenapa baru kali ini dia melihat pegawainya itu.

"Baiklah, karena kamu sudah menyelamatkan putri saya, saya akan promosikan kamu di posisi yang lebih baik dari posisi kamu sekarang ini. Nanti saya akan bicarakan dengan Pak Martin." Andra berjanji akan memberikan kenaikan jabatan pada Kirana. Dia akan bicara dengan kepala HRD di perusahaannya untuk jabatan yang akan dipegang Kirana.

Bola mata Kirana seketika melebar, tak menyangka kalau angan-angannya mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari pekerjaannya saat ini akan segera terwujud.

"Maaf, Pak. Saya tidak mengharap imbalan, Saya menolong putri Bapak karena naluri saya sebagai seorang Ibu." Walau dia sangat senang dan mendambakan posisi yang ia inginkan itu, tapi Kirana tetap harus bersikap tenang dan tak memperlihatkan ekspresi terlalu excited, padahal dalam hatinya, ia sangat kegirangan.

"Pantas saja Nabila mengaguminya ..." Mendengar kata-kata Kirana, Andra cukup mengerti, mengapa anaknya begitu bersemangat menyuruhnya menemui Kirana. "Pasti sangat beruntung pria yang menjadi suaminya," batin Andra.

"Tapi, rencana Bapak ingin mempromosikan saya, apa itu tidak terlalu berlebihan, Pak? Maaf, Pak. Saya tidak ingin ada kecemburuan di antara sesama pegawai di sini, karena apa yang saya lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan." Untuk kali ini, Kirana sedikit berdrama. Siapa yang tidak senang mendapatkan promosi kenaikan jabatan? Tapi, dia harus elegan menyingkapinya.

"Kamu sudah cukup lama di perusahaan saya, saya rasa itu adalah hal yang lumrah." Andra mempunyai penilaian lain sehingga dia mengambil keputusan itu. "Keputusan saya adalah mutlak dan tidak diganggu gugat!" tegasnya kemudian.

"Baik, Pak. Maaf ...."

"Ya sudah, kamu boleh meninggalkan ruangan saya." Andra bingung ingin mengatakan apalagi pada Kirana? Kecantikan Kirana telah membuatnya terpesona. Namun, ia sadar kalau wanita di hadapannya saat ini adalah istri orang.

"Baik, Pak. Terima kasih, permisi ..." Kirana berpamitan.

Setelah keluar dari ruangan kerja Andra, Kirana menarik nafas lega, seulas senyuman terukir di bibirnya. Kebahagiaannya yang sejak tadi ia tahan di hadapan Andra kini ia lepaskan hingga ekpresi bahagia terpancar dari aura wajahnya.

"Ada apa Pak Andra panggil kamu?"

Kirana terkesiap saat mendengar Rachel berkata padanya. Dia pun lalu menoleh pada Rachel.

"Oh, hmmm, nggak ada apa-apa, Mbak. Bukan masalah serius. Saya turun dulu, Mbak." Kirana buru-buru berjalan ke arah lift, karena ia enggan diintrogasi Rachel.

Pertanyaan Rachel terkesan ingin tahu. Menurutnya, Rachel tak punya hak mengetahui apa yang Andra bicarakan dengannya. Apalagi sikap Rachel yang tak ramah padanya tadi membuatnya tak respek pada sekretaris Andra itu.

***

Bukan hanya rekan-rekannya, bahkan Donny pun sebagai atasan Kirana di divisi marketing ikut tak sabar menunggu kedatangan Kirana setelah menghadap Andra, bos besar mereka. Hingga saat Kirana masuk ke dalam ruangan dan terdengar berisik di luar ruangan kerjanya, Donny ikut keluar menyambut Kirana.

"Na, apa kata Pak Andra?" tanya Donny dari arah pintu.

Semua anak buah Donny langsung mengarahkan pandangan ke arah Donny karena bos mereka ternyata ikutan kepo pada Kirana.

"Dih, Bapak kepo juga, ya?" sindir Rita terkekeh disambut tawa rekan kerjanya yang lain.

"Semua aman kok, Pak. Jawab Kirana dengan tersenyum.

"Memang kenapa sih, Na? Kok, tiba-tiba Pak Andra panggil kamu?" Rita masih penasaran karena tadi Kirana tak menjelaskan padanya.

"Sudah, bubar-bubar! Jam kerja dilarang ngerumpi!" Belum sempat mendapatkan jawaban dari Kirana, Donny langsung membubarkan anak buahnya dan menyuruh mereka beraktivitas kembali.

"Yaaa, lagi seru ini, Pak." Walaupun memprotes, tapi Rita dan pegawai lainya mengikuti perintah Donny untuk melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing termasuk Kirana.

"Na, kita lanjut istirahat ya!" ujar Rita ingin mendengar cerita Kirana pada jam istirahat.

Kirana teringat kalau siang ini ia akan pergi ke kantor detektif swasta yang sudah ia jadwalkan sejak kemarin.

"Sorry, Rit. Siang ini aku ada acara. Nanti saja aku ceritakan," jawab Kirana kemudian

*

*

Bersambung ....

1
Esther Lestari
Bryan masih menyembunyikan perkawinannya dengan Maudy....malah mengajak berpisah setelah anaknya lahir.
Susilawati Arum
Aku tunggu part karma untuk pengkhianat sama pelakornya thor
☠ᵏᵋᶜᶟSundariᵇᵃˢᵉ
baru aja disita SIM mu ma Andra mo ngajarin Nabila nyetir 😁bumil moodnya random ya
partini
san betul kata mu Kirana tidak mensyukuri nikmat,,langsung di ULTI aja kayanya dia rada" deh ma lakinya aja bilang Tidka tetep aja ngeyel ,,
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
Bener lo ,udah enak hidup Kirana. mau apa aja tinggal tunjuk tinggal sebut.duduk ongkang2 kaki duit gak kekurangan,cinta dan kasih sayang apalagi...udah bersyukur aja.nikmat mana lagi yang kau dustakan
Sunaryati
Dengerin kata Sandra dan patuhi aturan suami Na, ini demi kebaikanmu juga.
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Tuh apa yang di bilang Sandra benar lho Kirana, kamu harus bersyukur semua demi kebaikan kamu, nanti kalau kehilangan Andra baru tahu rasa kamu
Dest Cookies
syukurilah kirana apa yg menjadi takdirmu sekarang...ga perlu tau urusan bryan sama maudy..
sryharty
Ojo ngeyel na
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
oalah Kirana,baru juga di kasih ulti,SIM disita gak boleh kendarai mobil malah nawarin buat ngajarin Nabila nyetir.makin murka nanti Andra.bener2 di cabut nanti izin nyetirnya sama Andra😂
Tasmiyati Yati
jangan aneh aneh Kirana kamu kan sdh di larang mengemudikan mobil apalagi ini mengajari nyetir
Dest Cookies
he..he.. ga sadar yah kirana.. baru aja ngalami kecelakaan.. udah mau ngajarin nabila nyetir... kebayang tuh andra tambah emosi...
partini
jujurly istri tuh Mentri pengeyelan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Kamu nich Kirana gara gara ngeyeeel sih jadi kena imbasnya pak Budi itu 😁
Sunaryati
Benar Bila baru saja kecelakaan kok menawarkan mengajar menyetir
Esther Lestari
Kirana gak bilang nih kalau tadi mengemudi sambil teleponan
sryharty
pelajaran buat kamu na
jangan ngeyelan ya
mana lagi hamil anak sultan
kalo terjadi sama kalian berdua
yakin banget boss besar marahnya sama satu rumah
Esther Lestari
siap2 dimarahi Kirana karena kesalahan kamu sendiri
Tasmiyati Yati
kasihan pak Budi yg bakal kena amarahnya Andra padahal Kirana yg ngeyel
☠ᵏᵋᶜᶟSundariᵇᵃˢᵉ
agak ngeyel juga sih kamu Na, padahal tinggal duduk manis di jok belakang mobil disupiri pak Budi ini malah pingin nyetir sendiri,alamat deh malah kecelakaan yg terjadi.
pelajaran juga buatmu untuk lebih berhati-hati ke depannya Na
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!