ceita ini tentang seorang gadis muda, yang rela menikahi bos di tempatnya bekerja. Demi membiayai pengobatan sang adik yang terbaring koma di rumah sakit.
Lelaki yg menikahinya, seorang yang sangat dingin, jarang banyak bicara tapi, sebenernya ramah dan penyayang.
Hanya saja kehidupan rumah tangganya dulu, yang hancur membuat laki-laki itu seakan menutup diri.
Bagaimana gadis ini menjalani rumah tangganya?
Sanggupkah dia bertahan?
mari kita simak sama-sama😊
ini karya pertamaku kak mungkin sedikit berantakan dalam penulisan jadi mohon bimbingannya ya😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cietyameyzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Malam telah berganti pagi, pukul 5 pagi Lisa sudah terbangun. Lisa mengerjapkan mata nya, meregangkan otot-otot badannya yang kaku.
"Badanku pegal banget berasa habis berkelahi," gumam Lisa
Lisa bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri dan mengambil air wudhu,selesai urusan mandi lisa mengambil mukena dan memulai sholat subuhnya.
Tanpa banyak berpikir, Lisa memakai gamis berwarna biru muda di padukan dengan jilbab merah muda berenda.
Tak lupa Lisa mengaplikasi kan sedikit bedak, dan lipglos di bibir mungil nya agar terlihat sedikit segar.
"Alhamdulillah, selesai tinggal sarapan dan nunggu dia datang" ujar Lisa beranjak keluar hendak membuat sarapan
Setelah acara sarapan selesai, Lisa mencuci piring bekas makan. Baru saja lisa akan duduk bersantai,terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Itu pasti dia," pikir Lisa..
Yah benar saja, begitu Lisa membuka pintu sesosok lelaki tampan memakai celana joger hitam juga kaos berwarna hijau dengan kerah V, di balut jaket berwarna denim sedang berdiri.
"Assalamualaikum" ucap nya.
"waalaikumsalam" jawab Lisa.
"Tolong, tu-tunggu sebentar, Tuan. Saya akan membawa tas du,,dulu" lanjut Lisa masih dalam keadaan menunduk kan kepala.
Rendy mengganguk tanda mengerti, dia memandang punggung lisa berlalu meninggalkan nya.
Apa sih yang ada di bawah, dia selalu saja menunduk kalau ngomong sama gue. pikir rendy
Tak membutuhkan waktu lama Lisa sudah kembali mengenakan tas selempang berwarna hitam.
"Sudah selesai." tanya Rendy memandang setiap inci penampilan Lisa yang sederhana tapi terlihat anggun..
"Sudah tuan."
"Ayo jalan, orang tua saya sudah menunggu." ajak rendy.
Lisa mengikuti rendy lalu masuk ke dalam mobil,tak ada obrolan atau sunda gurau di antara mereka.
Mungkin hanya Lisa yang sangat gugup kali ini, tangan kanan nya sedari tadi mencengkram erat ujung jilbab nya yang menjuntai di atas paha.
Tanpa lisa sadari, Rendy memperhatikan gerak gerik wanita yang kini menjadi calon istri nya ini. Rendy tau betul Lisa sedang merasakan gugup, tapi Rendy mencoba untuk tetap diam.
Sampailah kini mereka di sebuah rumah besar dan mewah
"Masya Allah besar banget," ujar Lisa yang kagum, saat melihat tempat tinggal lelaki di sampingnya ini.
"Mari masuk." ajak Rendy. Mereka turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam
"Assalamualaikum." ucap Rendy. Terlihat sepasang suami istri paruh baya yang sudah menanti mereka di ruang tamu.
"Udah datang nak?." tanya mamah Rendy berjalan mendekati. Rendy dan Lisa saling bergantian mencium tangan mamah dan papah nya Rendy.
"Iya mah,oh ya kenalin mah pah ini Lisa calon istri Rendy." Lisa tersenyum manis.
"Perkenalkan nama saya Lisa tuan dan nyonya." ujar Lisa sopan.
"Kamu cantik sekali nak." puji mamah Rendy.
"Jangan panggil nyonya, kamu ini akan menjadi bagian keluarga, panggil aja mamah dan papah.iya kan pah?" lanjut mamah Rendy.
"Iya nak, anggap aja kami ini orang tua mu." sahut papah rendy
"Baik tuan, eh maaf maksud saya pa,,papah." Lissa sangat gugup pertama kali dalam hidup nya,dia memanggil mamah dan papah selain orang tua nya sendiri.
"Ayo duduk sini." ajak mamah Rendy. Lisa pun menurut duduk di samping mamah Rendy, sedang kan rendy duduk berhadapan dengan papah nya
"Bi" panggil mamah Rendy. Tak lama bi iyam datang menghadap nyonya nya
"Tolong buatkan minuman untuk Lisa ya." ujarnya ramah.
"Baik nyonya." bi Iyam melangkah masuk dapur membuat kan segelas es jeruk untuk lisa,lalu kembali dengan sebuah nampan berisi es
"Silahkan di minum nona." ujar bi iyam
"terimakasih bi." lisa tersenyum ramah
"Oh ya mah, pah mungkin ini terkesan terburu-buru tapi Renndy berniat menikahi lisa minggu depan." ucap Rendy tegas dan lancar.
kedua orang tua nya saling beradu pandang. Pasal nya tak ada hujan tak ada angin tanpa tau berpacaran, anak sulung nya ini langsung membicarakan pernikahan. Tapi alangkah bagus keputusan ini, mengingat status Rendy yang seorang duda dan sangat terpuruk atas kepergian istri nya. Mungkin ini adalah jalan terbaik untuk Rendy.
"Apa Lisa menyetujui nya juga?." tanya papah Rendy.
Lisa hanya diam mematung, hati kecil nya ingin sekali bilang kalau ini semua hanya keputusan sepihak. Tapi apalah daya, tatapan Rendy begitu tajam menyeroti diri nya.
"I,iya pah" kata itu lolos begitu saja dari mulut Lisa.
"Syukurlah papah dan mamah juga setuju lebih cepat lebih baik." ucap papah Rendy.
"Oh ya dimana kalian bertemu?." tanya mamah Rendy.
"di kantor rendy mah,kebetulan lisa bekerja sebagai office girls di sana." sahut rendy
Tak terlihat raut kecewa atau marah di wajah orang tua rendy,bagi mereka status sosial bukanlah sesuatu yang harus di permasalahkan selama rendy dan lisa saling mencintai
"Sudah lama kamu berkerja nak." tanya mamah rendy
"Baru 5 bulan mah" kini lisa bisa sedikit lega karena tak ada lagi yang di cemaskan,kedua orang tua rendy seperti nya menerima lisa dengan baik.
"Oh kalau begitu kita harus segera ke rumah lisa untuk membicarakan ini dengan orang tua lisa." ujar papah
DEG
Orang tua!! Kini lisa teringat kembali kedua orang tua nya yang 3 bulan ini sudah berpulang ke pangkuan ilahi.
Ingin rasanya lisa menangis tatkala mengingat kejadian yang menimpa keluarga nya tapi dia harus tetap tegar demi egi.
"Maaf mah pah orang tua lisa sudah meninggal 3 bulan lalu,lisa hanya punya satu adik tapi dia sekarang sedang koma di rumah sakit." jelas lisa wajah nya sedikit berkaca-kaca
Mamah dan papah rendy tampak terkejut,bagaimana bisa calon menantu nya ini bisa sangat setegar ini kehilangan keluarga nya sekaligus.
Mamah Rendy memeluk lisa penuh kehangatan,bagaimana jika ini terjadi pada keluarga nya. Bagaimana keadaan dira dan rendy,apa akan sama seperti lisa.
"Maafkan mamah dan papah ya, yang sabar ya . Mulai sekarang kami juga orang tua mu, kamu boleh menceritakan beban hidupmu pada kami " mamah Rendy mengelus kepala Lissa penuh kelembutan
"Terimakasih mah." Lisa mengeratkan pelukannya, hangat sungguh hangat sudah lama lisa tak merasakan pelukan seorang ibu sejak orang tua nya meninggal. Sedangkan rendy dan papah nya hanya saling memandang satu sama lain, menyaksikan adegan haru di hadapan mereka
"Ren apa kamu sudah mempersiapkan pernikahanmu?." tanya papah Rendy
"Sudah pah kita hanya akad saja Lisa menolak untuk resefsi,lisa ingin menunda nya nanti." jelas Rendy
"Loh memang kenapa?."ucap mamah Rendy
"mungkin Lisa masih belum siap mah, soalnya kita kan baru kenal 2 mingguan ini. Rendy juga engga masalah kok yang penting sah aja dulu." Rendy mencoba meyakinkan oranng tua nya
"Baiklah papah dan mamah tidak akan ikut campur urusan kalian, papah yakin kalian sudah memikirkan nya matang-matang." jawab papah rendy
"Ya sudah kita makan aja yuk, kalian pasti laper. Ren ajak calon istrimu ke meja makan." ujar mamah Rendy.
Semua nya bergegas ke ruangan makan,makanan sudah tersedia dengan berbagai menu. Membuat siapa saja pasti akan kelaparan.
Selama makan tidak ada perbincangan apapun dari mereka berempat, semua fokus pada makanan dan pikiran nya masing-masing.
Selesai makan Lisa membantu mamah Rendy membawa piring kotor dan mencuci nya, terlihat sekali meskipun mamah rendy seorang istri pemilik perusahan tapi dia sangat cekatan soal pekerjaan rumah.
"Lisa apa rendy sudah cerita soal rumah tangga nya dulu."
DEG
DEG
Rumah tangga? Lelaki itu bahkan tak menceritakan apapun selain soal pernikahan dadakan ini.
APA aku tanya aja sama mamah ya,kalau tanya sama dia pasti engga akan di jawab.pikir lisa
"Engga mah." jawab Lisa
"Mungkin nanti Rendy akan bilang sama kamu, Rendy ini pernah menikah tapi sayang istri nya kecelakaan 3 bulan lalu sampai meninggal." jelas mamah Rendy di sela-sela membersihkan tumpukan piring kotor
benarkah itu? kenapa dia menutupi nya? apa dia malu kalau harus jujur, padahal kalau jujur mungkin aku engga kaget gini. Batin Lisa.
"Mamah senang sekali kamu mau menerima Rendy, pasal nya semenjak kepergian istri nya Rendy menjadi seperti dingin sekali. Dia hanya akrab dengan kami, adik nya juga rey sekertaris nya. Pada orang lain dia cuek sekali bahkan seakan tak mau peduli." ujar mamah rendy
Mamah Rendy menghela nafas kasar seperti melepas beban yang sangat berat
"Mamah harap kamu yang sabar ya sama Rendy, jangan tinggalin Rendy apapun yang terjadi. Mamah yakin kalian ini jodoh." lanjut mamah Rendy.
Sedangkan Lisa hanya diam mendengarkan perkataan mamah rendy, dia tak tau harus menjawab apa. Lisa saja tidak tau seperti apa sekarang perasaan Rendy pada nya.
"I,,i,,iya mah." singkat Lisa demi menenangkan hati mamah Rendy.
pantas saja dia cuek banget sama aku, ternyata ada kejadian yang buat dia kaya gitu. Semoga aku bisa menghadapi nya. Batin Lisa
...****************...
BERSAMBUNG
TERIMAKASIH yang masih setia sama cerita author🤗😍
Jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🌻
SELAMAT MEMBACA😊