Demi Adikku Aku Rela Menikah Muda

Demi Adikku Aku Rela Menikah Muda

01

Suasana di kamar rumah sakit itu sunyi senyap, hanya ada seorang gadis cantik berhijab sedang duduk terdiam,

sambil sesekali mengusap rambut seorang bocah laki-laki yang tertidur pulas, dengan alat-alat rumah sakit yang terpasang di tubuhnya.

Lisa, gadis berumur 19tahun. Berperawakan kecil, langsing, putih, cantik dan berhijab

Dia seperti mimpi di siang bolong, bagaimana tidak?

satu bulan lalu, keluarganya mengalami kecelakaan tragis di dalam bus saat, hendak pulang usai jalan-jalan bersama.

Kedua orang tuanya meninggal di tempat kejadian, sedangkan adiknya koma hingga sekarang.

Beruntungnya, Lisa hanya mengalami luka ringan saja.

Sejak kejadian itu Lisa harus menjadi tulang punggung, demi menghidupi dirinya juga membiayayi pengobatan sang adik.

Lisa yang hanya berkerja sebagai Office grils, di salah satu perusahaan di kota Jakarta. Dengan gaji yang terbilang tak banyak. Dia pun harus rela mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Lisa biasanya akan mengambil kerja sampingan, di salah satu minimarket di dekat tempat tinggalnya. jadi, pagi sampai sore dia berkerja menjadi OB, sore sampai pukul 11 malam dia menjadi kasir di minimarket.

Lelah?

Sudah pasti, dia kadang merasa kelelahan, akan tetapi inilah hidup. Siapa yang kuat dia yang bertahan, seperti itulah simbol kehidupan.

Subuh itu Lisa bangun lebih cepat, selesai mandi dan salat, dia buru-buru pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Hanya ada sisa nasi semalam dan satu telur di kulkas.

"Ah, lupa aku kan belum beli apa-apa hanya ada telur dan sedikit nasi, alhamdulilah bisa bikin nasi goreng," ucapnya seraya mengambil penggorengan lalu, mengiris bumbu dan memulai masak.

Selasai makan Lisa beranjak mencuci piring,membereskan peralatan dapur yang terpakai kemudian bersiap-siap berangkat bekerja.

Setiap hari dia harus berdesak-desakan di angkot, menempuh perjalanan 15 menit untuk bisa sampai ke tempatnya bekerja.

Yap, di sinilah Lisa sekarang berada, gedung tinggi menjulang itu tempat Lisa bekerja.

Meski Lisa hanya seorang OB di sini, akan tetapi itu tak membuatnya malu. Asalkan dia tak meminta-minta.

Lisa bergegas masuk ke dalam untuk berganti pakaian kerjanya lalu, mengambil sapu dan alat pel kemudian memulai pekerjaannya.

"Hey, Lis. Udah di sini aja kamu?" tanya seorang wanita muda dari arah belakang

Dia adalah Mona, teman sekolahnya dulu sekaligus patnernya bekerja sekarang.

"Hemm," jawab Lisa singkat

"Yaelah, Bu. jawabnya singkat banget," ujar

Mona sambil menepuk bahu Lisa. Namun, yang di tepuk hanya tertawa kecil.

"Eh, ngomong-ngomong kamu udah tau belum?" tanya Mona

"Tau apa," jawab Lisa sambil terus menyelesaikan pekerjaannya mengepel lantai ruangan demi ruangan

" Itu loh. Gosip yang beredar katanya direktur kita itu mau di ganti."

"Di ganti!" Lisa mengerutkan dahi.

"Heem, tapi kata gosip yang beredar, direktur yang sekarang itu masih muda. Anaknya pak

Adrian juga, tapi anak pertamanya" jawab Mona.

"Oh."

"Kok oh doang sih, Lis. Tanya kek, ganteng engga? Ih, kamu mah engga asik." Mona mengerucutkan bibirnya tanda sebal

"Hahahaha terus hubungan sama aku apa Mon? Mau dia ganteng apa engga bukan urusan aku?" Lisa tertawa terbahak-bahak, lalu berkata kembali "Sudah-sudah cepat ganti baju sana, nanti ketahuan pak dion tau rasa kamu."

"Astagfirullah, aku lupa. Ya udah, Lis aku ke dalam dulu yah. Jangan sedih di tinggal aku sebantar doang," ucap Mona sambil berlalu

"Ada-ada aja itu anak." ujar Lisa

Akhirnya waktu makan siangpun tiba, Lisa dan mona buru-buru pergi ke kantin kantor karena biasanya kantin akan sangat penuh jika waktu makan siang tiba.

"Lis, kamu mau makan apa?" tanya Mona.

"Aku, somay aja deh, Mon,"jawabnya

"kok somay doang, minumnya apa?"

"aku bawa kok," ujarnya sambil memperlihatkan sebotol minum di tangannya.

"ya udah, aku pesenin ya?" Mona berlalu mengahampiri kedai somay yang agak jauh dari tempatnya duduk.

" Mang somaynya 2 ya, es teh manisnya 1," ujar Mona pada tukang somay.

"Eh, neng Mona makin cakep aja nih," goda mang Asep yang memang sudah terbiasa bercanda dengan Mona dan Lisa.

"Ih, mang Asep mah bisa aja, Mona lagi tanggal tua nih engga bisa nyawer mang Asep," jawabnya sambil memperlihatkan uang 5ribuan 4 lembar di tangannya.

"Hahah, engga usah di sawerlah amang mah neng, cukup di senyumin aja juga udah seneng." jawab mang Asep sambil tertawa

"Nih, neng somay sama teh-nya," lanjutnya

"Makasih mamang ganteng" Mona langsung mengambil nampan dari tangan mang Asep, tak lupa membayarnya kemudian berlalu ke tempat duduknya.

"Ngelamun aja kamu, nih makan," ucap Mona memberikan 1 piring somay pada lisa

"Makasih." Lisa tersenyum

"Kamu kenapa, Lis? Ada masalah cerita sama aku kali aja aku bisa kasih solusi?" tanya Mona.

Lisa menghentikan kegiatan makannya, lalu menatap mona seraya berkata

"Aku udah bingung, Mon. Biaya rumah sakit semakin membengkak ,tapi Egi belum sadar juga," keluhnya dengan wajah lesu.

"Kamu yang sabar ya, Lis, Allah sedang mencintaimu dengan cara ini."

Mona memang teman yang paling bisa mengerti Lisa, mereka berteman sejak SD sampai sekarang bekerja pun sama-sama. Jadi tak heran jika Mona banyak tau tentang Lisa.

"Udah yuk, keburu jam 1 nanti di marahin," ajak Lisa

"Lah bentar napa, Lis. Belum habis nih, kan sayang hehe," jawab Mona yang langsung buru-buru menghabiskan makanannya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya 1 piring somay dan segelas es teh sudah berpindah tempat ke perut Mona.

"Ayo," ajak Mona yang langsung menggandeng tangan Lisa untuk, kembali mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

Di perusahaan mereka bekerja displin adalah suatu keharusan, itu berlaku untuk semua karyawan tidak terkecuali direktur perusahaan juga.

Tidak ada perlakuan khusus, siapa yang melanggar maka wajib mendapatkan peringatan. Maka dari itu hampir selalu karyawan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mentaati peraturan perusahaan yang sudah di tetapkan.

Selesai bekerja Lisa langsung bersiap-siap untuk pergi ke tempat perkerjaan sampingannya. Lisa harus cepat-cepat karena kalau tidak pasti lisa akan ketinggalan bus.

Hampir 15 menit perjalanan Lisa sampai di sebuah minimarket dekat rumahnya.

"Assalamualaikum," ujarnya begitu mendorong pintu minimarket.

"Waalaikumsalam. Eh, udah datang kamu Lis?." tanya Farah, wanita 2 tahun lebih tua dari Lisa yang tak lain patner kerjanya di sini.

Sebenarnya karena Farahlah Lisa bisa bekerja di sini, Farah yang menawarkan pekerjaan sampingan ini pada Lisa.

Kebetulan Farah juga tetangga dekat Lisa. Jadi, ia tahu, jika Lisa sedang membutuhkan pekerjaan tambahan.

"Iya, Mba. maaf agak telat. Tadi jalanan agak macet," sesal Lisa

"Engga apa-apa, Mba juga baru selesai rekap nih, ya udah kamu siap-siap gih. Mba mau pulang, kasian ibu engga ada teman sendirian," suruh farah

"Iya, mba. Lisa ke belakang dulu ya."

Lisa berlalu meninggalkan Farah, bersiap mengganti pakaiannya.

Jikka di bilang lelah, sungguh ini sangat melelahkan. setelah seharian bekerja Lisa juga harus menjalani pekerjaan sampingannya. Tapi, jika ingat bagaimana kondisi adiknya, rasa lelah ini hilang seketika.

"sampai kapan kamu tertid**ur, Dek," gumam Lisa di hati.

...****************...

Mohon maaf ya kak karena ini novel pertamaku jadi masih banyak kesalahan

Mohon kritik dan sarannya ya🤗😊

sebenernya sih ini bukan novel pertama,aku dulu sering nulis tapi baru kali ini berani nulis lewat aplikasi😂

maafken author ya🙏

Selamat membaca😍

Terpopuler

Comments

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

aku pernh baca ini pas msih up. tapi lwat Link di Fb. soalnya belum bsa dwnld Apk NTnya.
tiba2 ja kangen, jadi inget2 lagi.
ketemu deeh...🤭

2023-07-14

0

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Good Thor, semoga Bagus cerita nya.

2022-09-15

0

Masitafangky

Masitafangky

mampir thorr.. semoga seru 😁🥰

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!