Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.
Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.
Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.
Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??
cuss baca 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Wow." Mulut Pangeran Kiran terbuka melihat gerakan cepat Lora. Gadis kecil ini benar benar seperti terbang tadi dan tiba tiba sudah mendarat di pangkuannya.
Tangan Pangeran Kiran langsung melingkar di pinggang Lora dengan posisi mereka saling berhadapan.
"Lepaskan, Pangeran." Bisik Lora meremas bahu Pangeran Kiran.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Ucap Pangeran Kiran dan dengan santainya ia meletakkan dagunya di bahu Lora sehingga mereka terlihat seperti berpelukan.
Lora menggeliat dan tangannya mencoba melepaskan tangan Pangeran Kiran tapi itu tidak berhasil sama sekali malahan lingkaran tangan itu semakin mengerat. Lora merasa menyesal karena mendarat di pangkuan Pangeran Kiran.
"Jika kamu terus menggeliat maka kita akan jatuh lalu kita akan ketahuan mengintip Pangeran pertama dan kamu akan mendapatkan masalah." Bisik Pangeran Kiran dengan posisi yang masih sama.
Akhirnya Lora berhenti memberontak, ia memilih memutar kepalanya kembali melihat ke bawah walaupun tidak nampak sepenuhnya tapi ia bisa mendengar dengan jelas apa yang terjadi di bawah sana.
"Mengurus satu anak saja kamu tidak bisa! Dan kamu dengan beraninya mengatakan aku tidak boleh menikah lagi!! Kamu pikir aku bodoh hah!!" Suara Pangeran Jiran tampak menggebu gebu.
"Sepertinya Pangeran pertama mulai tertarik dengan kalian." Ucap Pangeran Kiran pada Lora.
"Hmm dia hanya mencari kekuatan." Ucap Lora dengan santainya.
"lalu apakah aku terlihat seperti orang yang mencari kekuatan juga?" Tanya Pangeran Kiran sambil menghirup bau mawar di rambut Lora.
"Kamu adalah orang yang takut dengan kekuatan sendiri." Jawab Lora dengan santai sambil terus menguping pembicaraan di bawah sana.
Tangan Pangeran Kiran mengerat di pinggang Lora saat mendengar jawaban Lora.
"Benarkah?"
"Hmm." Lora menjawab dengan gumaman.
Putri kecil itu tampak melihat ibunya dengan tatapan kasihan tapi ia tidak berkata apa apa, sedangkan istri pangeran Jiran tampak menangis menunduk menerima setiap ujaran cacian dari Pangeran Jiran.
"Dia benar benar Pangeran yang Baik." Lora menekan kata baik.
"Itu hanya sebagian kecil dari drama istana, tenang saja kamu akan aku bawa melihat yang lebih megah dari itu." Pangeran Kiran melepaskan jepit rambut Lora dan menggantinya dengan jepitan rambut emas.
Lora melihat ke arah Pangeran Kiran hingga tatapan mata mereka bertemu. Pangeran Kiran yang melihat dengan mulut tersenyum tapi tatapan laki laki itu begitu dalam hingga Lora sulit mengartikan arti tatapan itu.
"Pakailah ini terus maka kamu akan menemukan banyak hal di sini." Ucap Pangeran Kiran mengelus jepit rambut itu lalu mengelus kepala Lora denagb lembut.
"Hal seperti apa?"
"Apakah kamu takut?" tanya Pangeran Kiran.
Lora diam sambil menatap Pangeran Kiran yang kini terkekeh ringan. Pangeran Kiran dengan mudah mengangkat Lora dan mendudukkannya di tempat Lora duduk tadi.
"Kembalilah, sebelum mereka menyadari kamu."Pangeran Kiran turun setelah mengatakan itu.
Padahal di bawah sana ada banyak pelayan yang bolak balik dan tentu saja mereka melihat Pangeran Kiran yang berjalan santai pergi. Pelayan itu langsung masuk ke dalam perkarangan Pangeran Jiran.
Saat itulah Lora turun dan dengan cepat pergi meninggalkan tempat itu.
Lora berjalan menuju ke kamarnya saja, karena malas ke ruang belajar lagi. Lagi pula Lora harus melakukan sesuatu.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
bye bye bye