Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.
Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.
Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?
Gabrielle?
Keyz sendiri?
Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?
Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.
dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Sad Town
1
_________________________________________________
Setelah melintasi sebuah jembatan gantung, mereka melewati gerbang kota. Di sini baru benar-benar terlihat betapa besar dan megahnya kedua patung Gabrielle. Setiap detailnya mirip dengan yang ada di ingatan Keyz. Keyz menatapnya penuh seksama, tapi tak berkata apa-apa.
Ada pemeriksaan di gerbang, Keyz mengalami sedikit kesulitan, tapi dengan jaminan dari Baf, Keyz akhirnya bisa masuk ke kota.
Gerbang kota di buka, bagian dalam kota mulai terlihat. Lampu-lampu jalanan berjejer seolah menyambut mereka. Jalan-jalan terbuat dari batu. Gedung-gedung dan Bar berjejer sangat rapi.
Kereta berhenti di sebuah penginapan, Baf mengikat tali pengekangan kuda di istal yang sudah di sediakan.
Bagian bawah penginapan, ada Bar yang sangat ramai, penuh canda tawa di iringi alunan musik yang berisik. "Mereka petualang juga. Kita tergabung dalam sebuah serikat."
"Serikat?" Keyz tidak yakin dengan apa yang dia dengar.
"Guild, bernama 'Star Of Destiny'. Guild mempermudah kita para petualang untuk mendapatkan pekerjaan. Seperti Question yang kamu terima dari Pak Kades saat di perkemahan." Baf menjelaskan.
"Kita sarapan dulu," Tim memberi usul. "Nanti sore kita ke gedung serikat. Aku kelaparan gara-gara mendengar cerita masa lalunya Keyz selama perjalanan."
"Hahahaa... Kamu benar, Nak. Kita lupakan masalah tadi pagi. Kita bersulang untuk keberanian Lim juga. Biar dia tenang di alam sana."
2
_________________________________________________
Sore harinya, Keyz berdebat dengan Tim di aula guild yang berdiri kokoh di pusat kota Sad Town. Bangunan itu sama tingginya dengan Kuil pemujaan terhadap Gabrielle dan berdiri di satu wilayah yang sama.
"Apa maksudmu?" Tim melotot ke arah Keyz. Dia mencengkram erat kerah baju Keyz.
"Aku tidak suka keramaian." Jawab Keyz singkat. Matanya berpaling dari tatapan mata Tim.
"Ayolah!!!" Tim bersikeras. "Biar kita memakai lambang Guild yang sama!!!"
"Itu terlalu lebay." Sahut Keyz sedingin es. Dia menyingkirkan tangan Tim dari kerahnya."Lagi pula, aku mulai benci dan muak dengan pertarungan."
"Bagaimana caramu hidup tanpa pekerjaan?" Tim masih bersikeras.
"Aku bisa berkelana lagi. Dan berburu monster, di sini jauh lebih mudah. Monster akan langsung meninggalkan Drop Item dan bisa langsung di olah atau di konsumsi. Tidak seperti di duniaku sebelumnya."
"Rumah?"
"Aku sudah terbiasa hidup di alam liar."
"Kamu mau jadi gelandangan?" Tim menyipitkan sebelah matanya. "Tidak. Kamu sudah menjadi bagian penting dari hidupku. Aku tidak bisa membiarkannya."
3
_______________________________________________
Sementara itu di waktu yang sama, Baf berada di aula guild yang sama, namun berjarak cukup jauh dengan Kedua temannya.
Dia sekarang berdiri di depan resepsionis wanita berkacamata berbaju kantoran. Menatap Baf dengan kaku. "Naga Hitam? Dan Lim gugur?"
"Ya. Aku ingin melaporkan ini secara langsung ke Minerva." Jawab Baf.
"Ketua sedang sibuk. Dia...."
"Kamu mengacuhkan berita penting ini?" Baf menggebrak meja resepsionis. Tumpukan laporan berhamburan ke lantai. Resepsionis tadi masih berdiri kaku.
"Naga Hitam di kalahkan oleh bocah. Mana ada yang percaya dengan cerita seperti tadi. Lalu, tentang Suki, penjaga Ring World yang keberadaannya hanya rumor, dia cuma mitos. Dia muncul di hadapan kalian?" Resepsionis menghela nafas panjang. "Ini seperti cerita dongeng anak-anak sebelum tidur."
"APA!!!"
"Ada keributan apa ini?" Wanita menggunakan bra motif api dan celana jins ketat mendekat ke arah mereka, ada dua buah pedang katana menyilang di punggungnya. Dia memakai masker hitam dan berambut hitam panjang terurai warna hitam. Matanya yang sehitam rambutnya memancarkan kebingungan.
"Minerva!!" Baf berseru. Lalu Baf menjelaskan niatnya kepada Minerva secara langsung.
"Maaf, Baf... Dia masih baru dua hari bekerja di sini. Dia belum tahu siapa kamu sebenarnya. Mana anak muda yang mengalahkan Dragon Disaster?" Minerva melihat ke sekeliling dengan tatapan ingin tahu.
"Itu. Anak berbaju serba hitam dengan pedang hitam di punggungnya." Baf menunjuk ke arah Keyz yang masih berdebat dengan Tim.
"Aku akan membuktikan apakah dia memang sekuat yang kamu katakan, Baf." Minerva menatap resepsionis baru. "Besok, kamu tidak usah datang lagi. Noy. Star Of Destiny tidak membutuhkan orang yang suka merendahkan martabat orang lain."
4
_______________________________________________
Saat Keyz masih berdebat dengan Tim. Minerva tiba-tiba menyerang Keyz tanpa peringatan dari atas tanpa suara.
—Dzang!!!—
Percikan api tercipta dari dua katana dan Zaphkiel milik Keyz. Keyz berhasil menangkis serangan mendadak yang datang tanpa peringatan.
Minerva, sudah melayang di atas Keyz, tubuhnya seolah tertahan di udara. Pedangnya dak Zaphkiel masih saling berbenturan. Percikan api masih meletup kesana-kemari. Tatapan matanya kosong, tak memancarkan emosi apapun. Keyz terperangah melihat ekspresi dia. Itu mirip ekspresi wajah Suki.
Lalu, Keyz mendorong Zaphkiel nya sehingga Minerva terdorong dan melompat ke belakang.
Minerva mendarat dengan mulus tanpa suara. Orang-orang di aula Guild langsung terdiam, menghentikan semua aktivitas mereka, dan tertegun dengan pertarungan yang mendadak terjadi di tengah-tengah mereka.
—Zap!!!—
Minerva hilang dari pandangan. Dia muncul di atas Keyz dan langsung meluncur ke arahnya.
Keyz melompat mundur, dan bersiap untuk membalas. Tapi, pertarungan ini berhenti. Suki tiba-tiba sudah berada di tengah-tengah mereka berdua. "Bukankah lebih baik kalian bertarung di aula latihan?" Suki berbicara dengan nada datar. "Kalian mengganggu ketertiban umum...." Dia menoleh ke arah Minerva. "Bukankah begitu, murid bodoh?"
"Gu... Guru!!!" Minerva langsung berlutut memberi hormat. "Sedang apa kamu disini?"
"Ada masalah apa ini?" Keyz masih menghunuskan pedangnya. "Kenapa kalian selalu menyerang orang secara tiba-tiba?"
Minerva berdiri, menatap Keyz. "Aku tidak percaya, orang sepertimu bisa mengalahkan Naga Hitam."
"Terserah. Aku juga tidak ingin di percaya." Keyz menyarungkan Zaphkiel nya. "Lihat, Tim.... Aku tidak bisa berada di dalam lingkungan yang seperti ini. Merepotkan..." Keyz menepuk bahu Tim, dan berjalan ke keluar.
Tim hanya bisa menghela nafas panjang, menatap Minerva. "Seharusnya kalian lebih ramah sedikit kepada pendatang baru." Lalu, Tim mengejar Keyz.
Baf mendekati Minerva. "Seharusnya, kamu langsung paham kan, Minerva? Dia bisa menangkis serangan mu. Dia memiliki sisi gelap. Aku mengajaknya kesini supaya bisa mengawasinya. Tapi, kamu sepertinya tidak bisa menunjukkan kesan pertama yang baik."
"Aku melakukannya karena aku adalah ketua Guild." Jawab Minerva. "Sudah hak ku untuk mencari kebenaran."
"Dengan cara seheboh ini? Bukankah kamu bisa bertanya baik-baik terlebih dahulu?" Suki berkata.
Baf menghela nafas panjang. "Di lembah, kamu juga seperti itu kan, Nona Suki?"
"Cih.." Suki buang muka.
"Aku akan meyakinkan dia dengan caraku. Tapi, kali ini aku tidak janji akan memberikan hasil yang memuaskan." Baf pergi meninggalkan mereka berdua. "Satu hal lagi. Laporan ku sudah aku berikan ke resepsionis tadi. Baca baik-baik, Minerva."
5
_______________________________________________
Setelah keluar dari Guild, Zaphkiel kembali bergetar di punggung Keyz. "Ok, sepertinya kamu mau menunjukkan sesuatu kepadaku kan?" Keyz bergumam. "Kamu akan membawaku ke tempat seperti apa?"
Saat Keyz berjalan menjauh dari Gedung Guild dan Kuil pemujaan Gabrielle, getaran pedang melemah.
Keyz menghentikan langkahnya. Tim sudah terlihat di pintu keluar Gedung Guild. "Woiii!!!"
Keyz menoleh ke belakang. Melihat patung Gabrielle yang berdiri tepat di puncak Kuil. Sayapnya membentang memayungi sebagian taman depan Kuil dan Guild.
Ada aura dari patung itu. Aura itu memanggil Zaphkiel. Keyz melangkah ke Kuil.
Tim dan Keyz sudah saling hadap. Keyz melewatinya begitu saja. "Woiii!!! Kamu kenapa sih?"
Tapi Keyz tetap cuek dan terus melangkah menuju Kuil. Zaphkiel kembali bergetar. "Ada sesuatu yang memanggil Zaphkiel." Kata Keyz pada akhirnya.
"Haaa?" Tim kebingungan dengan jawaban Keyz.
"Dari awal masuk ke Sad Town, Pedang ini bergetar terus, seolah ada yang memanggilnya. Dan sesuatu itu sepertinya dari Kuil ini."
Tanpa dia sadari, Wanita dengan rambut perak di kepang, dengan katana ber-aura gelap melayang di belakang punggungnya, sedang menatap Keyz dari belakang patung Gabrielle. Menyeringai kepadanya.... Memperhatikan setiap langkah kaki Keyz.
6
_______________________________________________
Begitu Keyz melangkah masuk kedalam Kuil, dia di sambut dengan bau harum dari wewangian yang di bakar. Asap tipis menari-nari hingga atap kuil yang menjulang tinggi, membentuk pola spiral yang bergerak secara perlahan. Di sana, suasana begitu sunyi dan senyap, membuat bulu kuduk Keyz dan Tim berdiri.
Langit-langit Kuil berbentuk kubah raksasa di hiasi dengan lukisan Gabrielle yang sedang bertempur dengan Lucifer, saling beradu pedang.
Lalu ada pintu surga yang di jaga oleh Uriel dengan pedang hitamnya —Zaphkiel— yang saat ini tersimpan di sarungnya—di punggung Keyz.
Di tengah-tengah ada aula utama, terdapat puluhan patung Gabrielle dengan berbagai macam pose. Dan di atas altar, ada patung lain, namun di huat sedemikian realistis. Begitu mirip dengan Gabrielle, seolah-olah patung itu benar-benar dia, begitu hidup dan mempesona. Dia memegang sebilah pedang hitam yang mirip dengan Zaphkiel.
Zaphkiel kembali bergetar lagi, tapi kali ini hebat. Dan Zaphkiel di tangan Gabrielle juga bergetar hebat. Keduanya seperti mengeluarkan energi yang saling sinkronisasi. Saat itulah, gempa terjadi, Kuil bergetar hebat seiring dengan bergetar nya kedua Zaphkiel.
—Dzang!!!—
Kedua Zaphkiel terbang dan berputar-putar di sekeliling Keyz. Semakin lama semakin kencang, menciptakan sebuah tornado di dalam kuil. Aura hitam berputar-putar hebat. Dan....
"Siapa kamu!!!" Keyz dan Tim menoleh.... Disana ada....