NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan

Langkah kaki indah yang tergesa melalui ruangan di sebuah rumah mewah, suara sepatu flat mewah terdengar memenuhi ruangan yang telah di lewati kaki indah tersebut, dan kaki tersebut pun berhenti di sebuah ruangan keluarga dimana terdapat seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sebuah sofa menghadap ke sebuah taman yang ada di rumah tersebut.

"Ayah... " dengan nafas ngos-ngosan Bening menegur ayahnya yang seharusnya berada di rumah sakit tetapi malah memaksa pulang malam itu juga.

"Ayah kan belum sehat kenapa minta keluar dari rumah sakit sih?! " Bening sedikit kesal dengan tindakan ayahnya.

"Ayah bosan disana" jawab sang Ayah lembut.

"Tapi kan ayah belum sehat benar" ucap Bening manja.

"Ayah bisa sembuh meski di rumah saja"

"Ck ayah... aku sangat khawatir saat dengar ayah memaksa ingin pulang"

"Sayang... ayah memang sudah tua dan sakit-sakitan jadi cepatlah kau menikah hingga ayah bisa melihat cucu ayah kelak"

Bening terdiam mendengar perkataan ayahnya yang seperti itu.

"Ayah jangan bicara seperti itu, sabarlah suatu saat nanti juga aku akan bertemu dengan pria yang tepat untuk ku" Bening langsung duduk di samping ayahnya.

"Kau sudah menemukannya sayang... " celetuk Tuan Fabian.

"Ck jangan bahas dia lagi ayah" Bening memutar bola matanya malas.

"Harus sayang... dia baik ayah yakin dia memang pria yang tepat untuk mu, ayah sudah dengar banyak dari Malika dan juga Mahendra tentang bagaimana dia selalu membela mu bila kamu sedang di kasarin oleh si brengsek itu, dan bagaimana kau selalu lepas tertawa bila bersama nya itu pun ayah lihat dengan mata kepala ayah sendiri sayang"ucap Tuan Fabian panjang lebar.

Bening terdiam diantar bisa membalas perkataan ayahnya karena semua yang di katakan ayahnya itu memang benar, dirinya sendiri pun merasa aneh memang bila berhadapan dengan Awan dirinya bisa bebas melepaskan segala isi hati nya dan hanya Awan yang mampu membuat nya tertawa terbahak-bahak padahal baru beberapa menit dirinya sedang sedih tapi terkadang tingkah laku konyol Awan membuat nya terbahak.

"Akan Bening fikirkan ayah beri aku waktu" Bening akhirnya berbicara.

"Besok ayah ingin dengar keputusan mu besok" ucap Tuan Fabian tegas.

Bening terkejut karena di berikan waktu yang sangat singkat oleh ayahnya.

"Kenapa secepat itu ayah ini pernikahan aku yang akan menjalani nya seumur hidup ku ayah" Bening protes.

"Ya ayah tahu tapi ayah sudah yakin Awan adalah calon imam yang tepat untuk mu, buktinya saja Tuhan mengirimnya kepada mu tak lama setelah si brengsek itu memutuskan perjodohan ini ya kan? " Tuan Fabian kukuh.

"Terserah ayah lah" Bening malas berdebat dengan ayahnya. hingga dia memutuskan untuk kembali ke kamar nya meski dengan perasaan kesal dan bingung.

Di dalam kamarnya Bening merenungi semua ucapan ayahnya, dia menatap langit malam itu dari balkon kamar nya, melihat langit malam yang di hiasi oleh Bintang dan rembulan, melihat bintang yang bertaburan di langit malam dirinya lalu teringat kembali dengan Bintang.

"Ya mungkin seorang Bening memang tak pantas bersanding dengan seorang Bintang karena Bening bukanlah cahaya bagi Bintang" gumam Bening.

"Tapi Awan... apakah Bening bisa bersatu dengan Awan? " Bening kembali bergumam sambil menatap langit malam yang berhiasakan bulan purnama yang seolah tersenyum padanya.

Di sisi lain.

Sang emak yang shock mendengar putra sulungnya tiba-tiba ingin menikah, hampir saja rahangnya lepas dari tempat nya seharusnya.

"Elu mau nikah? kok dadakan? " tanya Emak akhirnya.

"Iya Awan di mintain tanggung jawab sama bapak tu cewe" jawab Awan asal.

"Apa?! di mintain tanggung jawab? emang elu apain tuh anak orang? astaghfirullah Awan... emak nggak nyangka elu kok bisa sampe sejauh itu hiks... Awan... elu kan udah emak wanti-wanti jangan begitu sama perempuan adek lu kan juga cewe Wan astaghfirullahalazim" Emak histeris.

"Eh... emak Awan nggak begitu kok, ini semua salah faham" Awan berusaha menjelaskan.

"Jadi itu cewe hamil sama siapa kok elu yang di mintain tanggung jawab? nggak mungkin elu di mintain tanggung jawab kalo elu juga nggak ikut nyicipin" Emak ngomel dan tak memberikan kesempatan Awan menjelaskan.

"Astaghfirullah mak sadar mak... Awan nggak sebejat itu lah mak Awan cuma meluk dia terus ketahuan Bapaknya, nah akhirnya dia minta Awan nikahin anaknya" jelas Awan yang sudah frustasi menghadapi sikap ibunya yang selalu overthinking.

"Hah meluk lagian elu juga ngapain meluk-meluk anak orang ya bapaknya pasti marah lah Awan... astaghfirullah ini anak otaknya kemana sih? " Emak frustasi sampai mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Ya itu nggak sengaja mak, niat Awan itu cuma mau buat dia tenang setelah dia sedih ngeliat orang yang di cintai nya bermesraan sama cewe lain" jelas Awan.

"Astaghfirullah... elu mau nikah sama cewe yang hatinya buat orang lain udah keblinger nih anak" makin frustasi.

Awan menundukkan kepala nya saat mendengar ucapan emaknya yang mengatakan hati calon istri nya milik orang lain.

"Elu yakin sama pernikahan ini, itu cewe nggak cinta sama elu Awan yang ada rumah tangga elu nantinya kaya apa tidak ada cinta disana rumah tangga nggak ada cinta itu bagai sayur tanpa garam dingin rasanya, gimana elu bisa punya keturunan kalo hati kalian ajah ngga menyatu? " Emak berusaha meyakinkan anaknya.

"Cinta bisa tumbuh dengan seiring nya waktu mak, walau Awan nggak yakin dia akan secepatnya jatuh hati sama Awan" jelas Awan.

"Ngomong lu enteng ngejalaninnya sulit Awan, kalo bisa elu fikirin lagi dah rencana ini"

"Ya Awan udah fikirin mak, emak do'a in ajah pernikahan Awan langgeng dan cinta kita bisa bersatu untuk selamanya dan hanya maut yang dapat memisahkan kaya emak sama bapak" ucap Awan lembut dan menatap wajah emaknya lembut bak anak kucing.

Dengan tatapan seperti itu emaknya tak bisa berkutik lagi dan akhirnya luluh.

"Semoga apa yang elu harapkan jadi nyata ya Wan... niat elu udah baik insya Alloh kedepannya bakalan baik" Emak mengusap wajah putra sulungnya dengan lembut.

"Kapan elu mau ngelamar dia? " tanya emak.

"Bapaknya mah minta minggu ini juga kita udah nikah mak" jawab Awan santai.

"Apa?! astaghfirullah itu yang kebelet nikah bapaknya apa elu? " Emak terkejut.

"Bapaknya lah mak masa Awan" jawab Awan santai.

"Ya kali elu kebelet nikah" celetuk emaknya.

"Cantik nggak tuh cewe? " tanya Emak yang penasaran dengan calon menantu nya.

"Banget,dia dokter kandungan mak" jelas Awan.

"Sumpah lu dia cantik dan dokter kandungan? jatuh kepelukan elu? ketiban duren montong lu Wan..." Emak sumringah.

"Hehehe" Awan hanya tertawa kecil.

gue harap gue bisa menjadi imam yang baik buat dia dan membahagiakan dia.

1
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!