Ratusan tahun setelah kemenangan Kaisar Xiao Chen, di sebuah dunia fana yang terpencil, sebuah legenda baru mulai bersemi dari benih yang telah ia tanam.
Xuan Ye adalah seorang yatim piatu, dibuang saat lahir dan dianggap "sampah" karena tidak memiliki akar spiritual. Dia tumbuh di bawah hinaan dan penindasan, tidak menyadari bahwa di dalam darahnya tertidur dua garis keturunan agung: kekuatan ilusi Mata Ungu dari Keluarga Xuan kuno, dan darah Phoenix dari ibunya, seorang bidadari suci dari Aliran Suci. Ibunya, yang dibutakan oleh harga diri sektenya, telah membuangnya karena dianggap sebagai aib dan berbohong pada suaminya bahwa putra mereka telah meninggal.
Di titik terendahnya, Xuan Ye secara "tidak sengaja" menemukan sebuah warisan jiwa yang ditinggalkan oleh Kaisar Xiao Chen. Kesempatan ini membangkitkan Mata Ungu Ilusi miliknya dan memberinya teknik kultivasi jiwa dasar, memberinya kunci untuk memulai perjalanannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Menjebak Iblis di Lautan Jiwa
Di dalam ruang penyembuhan yang sunyi, Xuan Ye memejamkan matanya, kesadarannya telah sepenuhnya tenggelam di dalam Lautan Kesadaran Tuan Kota Lei Qiankun.
Dia melihat Benih Iblis Darah berwarna merah gelap itu, yang terpancing oleh umpan pilnya, akhirnya melepaskan cengkeraman terakhirnya dari Jiwa Baru Lahir (Nascent Soul) sang Tuan Kota yang redup.
Dia mengambil umpannya, pikir Xuan Ye. Sekarang!
Saat Benih Iblis itu berada di ruang terbuka, Xuan Ye tidak lagi menahan diri. Kekuatan jiwa Ranah Nascent Soul miliknya yang agung meledak keluar.
Di tengah lautan kesadaran Lei Qiankun, sesosok figur miniatur yang tembus pandang muncul. Figur itu adalah replika sempurna dari Xuan Ye, berwarna ungu samar, duduk bersila dengan mata terpejam. Ini adalah Jiwa Baru Lahir ungu miliknya.
"SKREEEE!"
Pada saat yang sama, Cacing Sutra Es Pembeku Jiwa di dalam jiwa Xuan Ye juga menyerang, menenun sebuah jaring es raksasa yang langsung menyelimuti Benih Iblis Darah.
Benih iblis itu menjerit dalam keheningan saat menyadari bahwa ia telah ditipu. Ia mencoba melarikan diri, tetapi Jiwa Baru Lahir ungu milik Xuan Ye telah melepaskan domainnya. Dinding-dinding ilusi yang tak terhitung jumlahnya muncul, menciptakan sebuah labirin mental yang jauh lebih kuat dan lebih nyata daripada yang bisa ia ciptakan sebelumnya.
Pertarungan sengit pun dimulai di dalam pikiran sang Tuan Kota.
Benih Iblis Darah itu melepaskan gelombang energi darah korosif, tetapi serangannya kini tidak hanya dihadapi oleh jaring es, tetapi juga oleh dinding-dinding dari domain ilusi Xuan Ye yang kokoh.
Di dunia nyata, tubuh Lei Qiankun bergetar hebat. Urat-urat ungu gelap di kulitnya berdenyut-denyut dengan liar.
Setelah berjuang selama satu jam dan menyadari bahwa ia tidak akan bisa lolos, Benih Iblis Darah itu menjadi putus asa. Ia mengumpulkan semua sisa kekuatannya menjadi satu titik, membentuk sebuah jarum merah darah yang dipenuhi dengan kekuatan pemusnah jiwa. Ia mengabaikan semua jebakan dan melesat lurus ke arah sumber dari semua masalah ini: Jiwa Baru Lahir ungu milik Xuan Ye.
Ini adalah serangan bunuh diri yang bertujuan untuk menghancurkan jiwa sang alkemis.
Xuan Ye merasakan bahaya yang fatal. Dia mencoba untuk memindahkan domain ilusinya untuk menghalangi, tetapi serangan itu terlalu cepat.
Pada saat putus asa itu, saat jarum darah itu akan menembus Jiwa Baru Lahirnya...
Di kedalaman terjauh dari lautan kesadarannya, sepasang mata Phoenix biru api yang agung itu terbuka.
Mata itu hanya menatap.
Saat jarum darah pemusnah jiwa itu bertemu dengan tatapan dingin dan primordial dari mata Phoenix, ia berhenti total di udara. Kemudian, dengan cara yang paling ekstrem, ia mulai terurai menjadi ketiadaan, seolah-olah keberadaannya sendiri dihapus oleh sebuah hukum yang jauh lebih tinggi.
Xuan Ye, yang baru saja selamat dari ambang kematian, menatap dengan ngeri pada mata biru yang kembali menutup dan menghilang ke dalam kegelapan jiwanya itu.
Benih Iblis Darah, setelah melepaskan serangan terakhirnya yang sia-sia, kini benar-benar tak berdaya. Cacing Sutra Es tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan pekikan kemenangan, ia sepenuhnya melahap sisa-sisa dari benih iblis itu.
Di dunia nyata, urat-urat ungu gelap di tubuh Lei Qiankun lenyap sepenuhnya. Pernapasannya menjadi stabil.
Xuan Ye menarik kembali kesadarannya, tubuhnya basah oleh keringat dingin. Dia telah berhasil menyelamatkan Tuan Kota.